MENENTUKAN HORISON PERENCANAAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tekno Ekonomi bangunan
Advertisements

PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
PENYUSUTAN   Penyusutan / Penghapusan dapat diartikan sebagai pengurangan Nilai Buku suatu aktiva, dengan tujuan membagi biaya-biaya pembelian suatu aktiva.
AKTIVA TETAP.
ANALISIS PENYUSUTAN ASET TETAP
DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERWUJUD
AKUNTANSI AKTIVA TETAP
DEPRESIASI/PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak Berwujud
AKTIVA TETAP BERWUJUD (1)
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD
PENILAIAN INVESTASI Dosen Pengampu Rini Handayani, SE.,M.Si.
Ekivalensi Nilai Dari Suatu Alternatif
Depresiasi dan Deplesi
AKTIVA TETAP BERUJUD Pengertian Prinsip Penilaian AT Berujud
METODE PENYUSUTAN 1.
Pertemuan 5 PENYUSUTAN, AMORTISASI DAN REVALUASI
Depresiasi Pertemuan 23 s.d 24
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-3.
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
FUTURE WORTH ANALYSIS.
AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD (LANJUTAN)
DASAR-DASAR EKONOMI TEKNIK
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-4.
PENYUSUTAN ASET TETAP.
PENGERTIAN PENYUSUTAN
AKTIVA TETAP Aktiva tetap adalah aktiva yang digunakan perusahaan dlm menjalankan operasinya dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun/ 1 periode akuntansi.
PRESENT WORTH ANALYSIS
PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP BERWUJUD
AKUNTANSI ASET TAKBERWUJUD DAN LIABILITAS
analisis kelayakan & proposal sistem Pertemuan 10 & 11
Manajemen Pajak Penyusutan.
Review Soal - Aset.
Leasing Bab 7 MK 2.
BREAK EVEN ANALYSIS Break Even Analysis (Analisis Titik Impas) merupakan suatu teknik evaluasi ekonomi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan secara.
JURNAL PENYESUAIAN.
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PENGUKURAN & PENGENDALIAN ASET
Analisis Ekonomi Teknik
Metode Penyusutan Aktiva Tetap
JURNAL PENYESUAIAN.
Penyelesaian Siklus Akhir
Aktiva tetap, Perolehan dan Depresiasi
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
PERHITUNGAN (TERM LOAN DAN LEASING)
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD
FAIR VALUE: ASET TETAP, DAN MODEL REVALUASI
BAB 8 PENYUSUTAN.
BAB VI MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN ASET YANG DIKELOLA
DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN
Analisis Penggantian Analisis penggantian Alasan penggantian:
DASAR-DASAR EKONOMI TEKNIK
ASET TETAP, SUMBER DAYA ALAM DAN ASSET TDK BERWUJUD
PERENCANAAN PAJAK MELALUI METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP UNTUK MENGHITUNG PPH BADAN PADA PT.BANK SULUT.
Manajemen Modal Kerja Manajemen Keuangan 1.
MATERI KE 4 : DEPRESIASI.
Aktiva Tak lancar.
DEPRESIASI.
Kelompok 5 : Dedi A. Panjaitan Efraim M Sembiring Elsa Meirin R.S Farhan Shabiru Ratna W Situmorang BAB 6 ANALISIS NILAI TAHUNAN.
DASAR-DASAR EKONOMI TEKNIK
PENGERTIAN PENYUSUTAN
By. Zumrotul Fitriyah. Depresiasi Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap.
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Aktiva Tetap, Perolehan dan Depresiasi
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
1 Aset Tetap dan aset Tak Berwujud. 2 Tujuan Pembelajaran 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut:
DEPRESIASI.
Transcript presentasi:

MENENTUKAN HORISON PERENCANAAN Dalam membandingkan alternatif-alternatif investasi membutuhkan periode studi yang disebut horizon perencnaan. HP adalah suatu periode dimana analisa-analisa ekonomi teknik akan dilakukan. Istilah-istilah yang sering dijumpai dalam penentuan horizon perencanaan: Umur Teknis (working life) suatu peralatan / investasi Umur Depresiasi

Umur Teknis :periode waktu aktual dimana suatu alat masih bisa digunakan secara ekonomis. Umur Depresiasi :waktu atau umur dimana suatu aset atau alat boleh didepresiasi. Depresiasi/penyusutan : pengurangan nilai (value) suatu aset atu properti karena waktu dan penggunaan. Amortisasi (bukan harta berwujud) Harta tetap berwujud dibagi menjadi dua: Harta berwujud yang bukan merupakan bangunan Harta berwujud yang berupa bangunan

Kelompok Harta Berwujud Tabel Pengelompokan Harta Berwujud yang Berupa Bangunan dan Masa Manfaat Kelompok Harta Berwujud Masa Manfaat Tarif Depresiasi Garis Lurus Saldo Menurun I. Bukan Bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 4 tahun 8 tahun 16 tahun 20 tahun 25 % 12.5 % 6.25 % 5 % 50 % 10 % II. Bangunan - Permanen - Tdk Permanen 10 tahun -

Dalam menentukan horizon perencanaan akan dihadapkan satu diantara 3 situasi : Alternatif yang dibandingkan memiliki umur teknis yang sama Memiliki umur yang berbeda Memiliki umur yang abadi (prepetual)

Idealnya, alternatif-alternatif selalu dibandingkan pada periode waktu yang identik. Bila alternatif-altrnatif memiliki umur teknis yang sama maka bisa dipilih suatu periode studi yang umum digunakan dan tidak harus sama dengan umur teknisnya. Periode studi yang umum tergantung pada jenis aset atau investasi yang akan dibandingkan. Produk dengan perkembangan teknologi cepat akan berbeda dengan teknologi menengah. Beberapa cara untuk menetapkan horizon perencanaan pada alternatif-alternatif memiliki umur teknis berbeda :

Menggunakan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) Menggunakan ukuran deret seragam dari aliran kas setiap alternatif. Menggunakan umur alternatif yang lebih pendek dengan menganggap sisa nilai dari alternatif yang lebih panjang pada akhir periode perencanaan sebagai nilai sisa. Menggunakan umur alternatif yang lebih panjang Menetapkan suatu periode yang umum dipakai biasanya antara 5 sampai 10 tahun

Ilustrasi Penentuan Periode Perencanaan Alternatif A 7 7 Umur teknis 7 th Umur teknis 7 th P P2 T Alternatif B 11 10 Umur teknis 11 th P : Investasi awal S : nilai sisa T : nilai akhir P Periode perencanaan 10 th

Contoh: Perusahaan air minum dalam mengolah air baku menjadi air minum dibutuhkan beberapa pompa. Ada 2 macam pompa yang sedang di pertimbangakan untuk dipilih salah satu. Pertama adalah pompa Samsung dengan harga awal Rp. 1000 dan yang kedua pompa Daewoo yang harganya Rp. 750. Pompa Samsung bisa dipakai 3 tahun dan pompa Daewoo 4 tahun. Dengan i = 12%, Manakah pompa yang dipilih? Asumsi, setelah 3 atau 4 tahun penggantian pompa dengan merk dan spek yang sama. Dengan deret seragam Dengan KPK