RUSDI AZIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENDOCRINE PHYSIOLOGY By : Desiyani Nani.
Advertisements

SISTEM ENDOKRIN.
Struktur,Fungsi,dan Klasifikasi jaringan epitel
SYSTEMA NERVORUM SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM SYSTEMA NERVORUM CENTRALE
Panasonic Haba Mangat Aceh TV Home Tema Menu End.
ASSALAMU ALAIKUM WW. 1.
Kelompok 3 Sistem Hormon Sistem Hormon Afif Naufal Husaini Daulay
HORMON Suwandito,dr,MS.
H O R M O N Amudiono < > X.
Matrissya Hermita SISTEM ENDOKRIN.
SISTEM ENDOKRIN JONI SUSANTO, dr.M.Kes.. SISTEM ENDOKRIN JONI SUSANTO, dr.M.Kes.
HORMON Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP
ENDOKRIN.
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
HORMON REPRODUKSI.
Hormon Burhannudin Ichsan.
Metabolisme Karbohidrat. Sekilas metabolisme Karbohidrat Karbohidrat essensial : glukosa dan serat Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat.
SISTIM HORMON Dlm tubuh ikan tdpt kelenjar endokrin  kelenjar yg menggetahkan substansi hormon scr langsung kedlm aliran darah tanpa melalui sistim.
Sistem endokrin oleh : maria poppy herlianty. mariapoppyherlianty anatomifisiologi - uieu gambaran umum Sist endokrin b’interaksi dg sist saraf.
SISTEM ENDOKRIN 30 November 2015.
Ns. Muhammad Ardi, M.Kep., Sp.Kep.M.B.
EMBRIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
BIOLOGI DASAR MANUSIA SISTEM ENDOKRIN
HORMON dan SISTEM ENDOKRIN.
2. SISTEM HORMON / ENDOKRIN
dr. Huriatul Masdar, M.Sc 20 Oktober 2012
NAMA : ISTIQAMAH NIM : T.I DIII KEBIDANAN
Meta Nurbaiti,S.Kep.,Ns.,M.Kes
SISTEM ENDOKRIN BY. WINDA ELSA.
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
KELENJAR HIPOFISIS (kelenjar pituitaria)
CARA KERJA HORMONE BY. TIA ELPIKAA.
Sistem Syaraf dan Endokrin
ASKEB 1 Dwi Ayu & Sutini Sistem endokrin Oleh : Sutini 2. Dwi Ayu.
Sistem endokrin RESTI RIANI I A
Sistem Hormon Manusia Widodo SMPN 1 Paguyangan.
Kesehatan reproduksi.
Rijalul Fikri Fisiologi Endokrin.
Nur Auliyah Firdaus, S.ST
INEL MASRAYANTI 1B
Sistem Endokrin Dr. M. Toyo Burrahim.
SISTEM ENDOKRIN Dr. nizam fahmi.
NAMA :ELVINA NIM: TINGKAT: l A BIOLOGI DASAR MANUSIA
Sistem Indera Vertebrata
SISTEM HORMON PADA IKAN
JARINGAN HEWAN Apa itu Jaringan ?
HORMON Kelompok 3 Dewi Putri Handayani ( )
SISTEM HORMON PADA MANUSIA
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
PERAN HORMON DALAM METABOLISME
By : S. Dwi Sulistyawati, S.Kep.,Ns
“HORMON REPRODUKSI”.
Hormon dibentuk di kelenjar endokrin.
SMA NEGERI 1 BATANGAN, PATI
SISTEM ENDOKRIN PADA MANUSIA
SISTEM HORMONAL.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN HEWAN DAN MANUSIA
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
Hormon Hormon adalah senyawa kimia yang membantu mengatur proses-proses metabolisme tubuh. Hormon beredar di dalam darah sepanjang pembuluh darah untuk.
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
Oleh : Faik Agiwahyuanto
Adaptasi Fisiologi Hormon Sistem Endokrin Pada Masa Pubertas Oleh: Mahasiswa NIM Ganjil DIII Keperawatan STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
SISTEM ENDOKRIN TUBUH MANUSIA
HORMON.
Sistem dan Fungsi Hormon
SIKLUS HORMONAL Ade Sylvia N Margaretha Novi . K Meldawati Leni Ayu.
Transcript presentasi:

RUSDI AZIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS SISTIM ENDOKRIN RUSDI AZIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

SISTEM ENDOKRIN SISTEM ENDOKRIN : MENCAKUP KELENJAR YANG MENGHASILKAN HORMON YANG DISEBARKAN MELALUI PEREDARAN DARAH UNTUK MENCAPAI SEL-SEL SASARAN YANG TERLETAK MUNGKIN JAUH DARI KELENJAR PENGHASIL HORMON: MENGKOORDINASI KEGIATAN SEL SASARAN TERDAPAT BERBAGAI JENIS KELENJAR ENDOKRIN DI DALAM TUBUH SISTEM NEROENDOKRIN: SISTEM ENDOKRIN YANG MELIBATKAN SARAF SEBAGAI PENGHASIL ENDOKRIN MERUPAKAN PENGHUBUNG ANTARA SISTEM SARAF DENGAN SISTEM ENDOKRIN

SISTEM ENDOKRIN HYPOPHYSIS PARATHYROID THYROID ADRENAL INSULA LANGERHANSI GINJAL OVARIUM PLACENTA

CIRI-CIRI KELENJAR ENDOKRIN TERDIRI ATAS SEL-SEL KELENJAR PENGHASIL HORMON TIDAK MEMILIKI SALURAN KELUAR HASIL KELENJAR DI SEKITARNYA BANYAK ANYAMAN KAPILER DARAH BERFENESTRA ORGANISASI SEL KELENJAR TERPISAH BERKELOMPOK LOKASI SEL KELENJAR: MEMBENTUK ORGAN KELENJAR ENDOKRIN TERDAPAT DALAM ORGAN SISTEM LAIN SISTEM REPRODUKSI SISTEM PENCERNAAN KELENJAR EKSOKRIN HORMON MEMILIKI SEL SASARAN SECARA SPESIFIK HORMON DIHASILKAN DALAM TEMPO TERTENTU DALAM JUMLAH SEDIKIT

CONTOH KELENJAR ENDOKRIN BERBENTUK ORGAN KELENJAR ENDOKRIN GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRI GLANDULA THYROIDEA GLANDULA PARATHYROIDEA GLANDULA SUPRARENALIS GLANDULA EPIPHYSIS CEREBRI TERDAPAT DALAM ORGAN/SISTEM LAIN KELENJAR EKSOKRIN: INSULA LANGERHANSI SISTEM REPRODUKSI: PROGESTERON, ESTROGEN SISTEM PENCERNAAN: GASTRIN, SEKRETIN SISTEM URINARIA: ERITROPOIETIN SISTEM NEURO-ENDOKRIN PARS NEURALIS HYPOPHYSIS, HYPOTHALAMUS

GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRI LETAK SELLA TURCICA STRUKTUR: NEUROHYPOPHYSIS PARS NERVOSA (PROCESSUS INFUNDIBULI) INFUNDIBULUM: INFUNDIBULAR STALK EMINENTIA MEDIANA ADENOHYPOPHYSIS PARS DISTALIS (LOBUS ANTERIOR) PARS TUBERALIS PARS INTERMEDIA UKURAN: 10 X 13 X 6 mm ONTOGENESIS: LANTAI DIENCEPHALON : NEUROHYPOPHYSIS ATAP RONGGA MULUT SACCUS RATHKE: ADENOHYPOPHYSIS

BAGIAN-BAGIAN GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRI

NEUROHYPOPHYSIS BAGIAN-BAGIAN: PARS NERVOSA (PROCESSUS INFUNDIBULI) INFUNDIBULUM: TANGKAI INFUNDIBULUM EMINENTIA MEDIANA STRUKTUR JARINGAN: JARINGAN SARAF: AXON TIDAK BERMIELIN, TETAPI BADAN SEL SARAFNYA TERLETAK DI LUARNYA: HYPOTHALAMUS : NUCLEUS SUPRAOPTICUS DAN NUCLEUS PARAVENTRICULARIS AXON BERAKHIR PADA PARS NERVOSA: SEBAGAI GELEMBUNG CORPUSCULUM HERRING BERKAS AXON MEMBENTUK: TRACTUS HYPOTHALAMOHY-POPHYSEALIS SEL NEUROGLIA (PYTUICYT)

NEUROHYPOPHYSIS

NEUROHYPOPHYSIS

SEL NEUROSEKRETORI LOKASI: ( DI LUAR NEUROHYPOPHYSIS) 1) HYPOTHALAMUS: NUCL. PARAVENTRICULARIS & SUPRAOPTICUS 2) HYPOTHALAMUS / DI LUAR HYPOTHALAMUS MIKROSKOPIK: BADAN SEL SARAF: BADAN NISSL SANGAT BERKEMBANG AXON: TIDAK BERMIELIN, MENGANDUNG GELEMBUNG2 BERISI SEKRIT (NEUROHORMONE) AKHIRAN AXON TERLETAK PADA: 1) PARS NERVOSA 2) EMINENTIA MEDIANA SEKRESI: NEUROHORMONE

NEUROHORMONE 1) OXYTOCIN DAN VASOPRESSIN MEMBENTUK: CORPUSCULUM HERRING 2) HORMONE RELEASING FACTOR / HORMONE INHIBITING FACTOR UNTUK ADENOHYPOPHYSIS

ADENOHYPOPHYSIS PARS DISTALIS (SEL ATAS DASAR PERWARNAAN) SEL FOLIKULER: SEL-SEL STROMA BERBENTUK SEBAGAI BINTANG SEL KHROMOFOB (50%) : TIDAK ADA BUTIR-BUTIR SEKRESI SEL KHROMOFIL SEL ASIDOFIL (40%) SEL BASOFIL (10%) PARS TUBERALIS MENGELILINGI INFUNDIBULUM STRUKTUR BERBEDA: BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH SEL-SEL TERSUSUN SEPANJANG PEMBULUH DARAH PARS INTERMEDIA CELAH DIBATASI SEL-SEL KUBOID; SEL BASOFIL

PEWARNAAN MALLORY AZAN SEL-SEL ADENOHYPOPHYSIS SINUSOID SEL ASIDOFIL SEL  SEL  ASIDOFIL SEL  SEL  SEL C SEL KROMOFOB SEL BASOFIL PEWARNAAN MALLORY AZAN

KLASIFIKASI SEL BERDASARKAN SEKRESI HORMON SEL SOMATOTROPIK SEL ASIDOFIL: GROWTH HORMONE SEL MAMOTROPIK SEL ASIDOFIL: PROLAKTIN (LTH =LUTEOTROPIC HORMONE) SEL GONADOTROPIK SEL BASOFIL(1): FSH = FOLLICLE STIMULATING HORMONE SEL BASOFIL(2): LH = LUTEINIZING HORMONE ()/ ICSH = INTERSTITIAL CELL STIMULATING HORMONE () SEL TIROTROPIK SEL BASOFIL(3): TSH = THYROID STIMULATING HORMONE SEL KORTIKOTROPIK SEL BASOFIL (4): ACTH = ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE SEL MELANOTROPIK SEL BASOFIL (5): MSH = MELANOCYTE STIMULATING HORMONE SELAIN PADA PARS DISTALIS JUGA PADA PARS INTERMEDIA

PARS INTERMEDIA INFUNDIBULUM CAPSULA KOLOID

PENGATURAN KADAR HORMON RANGSANG SARAF HYPOTHALAMUS H-RF (+) HYPOPHYSIS H-IF HORMON (+) (-) (-) KEL. ENDOKRIN HORMON SEL SASARAN

SEL NEUROSEKRETORI HYPOTHALAMUS NEUROHYPOHYSIS STIMULATOR NEUROTRANSMITTER YANG DIRANGSANG: SEL NEUROSEKRETORI HYPOTHALAMUS ADENOHYPOPHYSIS NEUROHORMONE HORMONE RELEASING FACTOR (H-RF) TSH-RF. ACTH-RF, GONADOTROPIN-RF DAN SEBAGAINYA HORMONE INHIBITING FACTOR (H-IF) TSH-IF, ACTH-IH, GONADOTROPIN-IF, DAN SEBAGAINYA YANG DIRANGSANG SEL-SEL ENDOKRIN PARS DISTALIS HYPOTHALAMUS :

GLANDULA EPIPHYSIS CEREBRI BENTUK/UKURAN: KERUCUT GEPENG, 5-8 mm X 3-5 mm, BERAT: 120 mg DIBUNGKUS OLEH PIAMATER LOKASI: ATAP DIENCEPHALON, DAERAH POSTERIOR VENTRIC. III JARINGAN PARENKHIM : BERASAL DARI JARINGAN OTAK PEMBULUH DARAH DARI PIAMATER MASUK KE PARENKHIM JENIS SEL : PINEALOSIT SEL-SEL INTERSTITIEL SEL GLIA MASTOSIT USIA TUA: JARINGAN PENGIKAT BERTAMBAH CORPORA ARENACEA : SAND GRANULES

JENIS SEL EPIPHYSIS CEREBRI PINEALOSIT SITOPLASMA BASOFIL BANYAK MENGANDUNG RIBOSOM BEBAS GRANULAR ENDOPLASMIC RETICULUM TONJOLAN SITOPLASMA PANJANG BERCABANG, BERAKHIR PADA JARINGAN PENGIKAT SEKAT YANG VASKULER AKHIRAN PERCABANGAN MELEBAR SEL INTERSTITIEL MIRIP ASTROSIT BERADA DI ANTARA PINEALOSIT DAN PEMBULUH DARAH TONJOLAN SITOPLASMA BANYAK MENGANDUNG FILAMEN HALUS

JENIS SEL EPIPHYSIS CEREBRI PINEALOSIT KAPILER DARAH

GLANDULA THYREOIDEA BENTUK: BERAT: 25 - 40 GRAM LETAK: ASAL: ENTODERM SEBAGAI PERISAI : 2 LOBI, DIHUBUNGKAN OLEH ISTHMUS, BERAT: 25 - 40 GRAM LETAK: DAERAH SERVIKAL, DI DEPAN LARYNX ASAL: ENTODERM FUNGSI: MELEPASKAN HORMON : TIROKSIN (T4) TRIJODOTIRONIN (T3) GAMBARAN UMUM: DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKAT LONGGAR KAPSEL MELANJUTKAN MENJADI SEPTA KELENJAR KELENJAR BERBENTUK FOLIKEL YANG DIPISAHKAN SEPTA DENGAN ANYAMAN PEMBULUH DARAH SEL-SEL KELENJAR MEMBENTUK EPITEL SEBAGAI DINDING FOLIKEL

FOLIKEL GLANDULA THYREOIDEA BENTUK: BULAT UKURAN: BERVARIASI: 0,02 mm - 0,9 mm DINDING: SEL FOLIKULER MEMBENTUK EPITEL KUBOID SELAPIS BENTUK SEL FOLIKULER: TERGANTUNG AKTIVITAS KELENJAR ISI: KOLOID MENGANDUNG HORMON PEMISAH FOLIKEL: SEPTA JARINGAN PENGIKAT BANYAK SERAT RETIKULER ANYAMAN PEMBULUH KAPILER

FOLIKEL GLANDULA THYREOIDEA FOLIKEL KOSONG FOLIKEL BERISI KOLOID SEL PARAFOLIKULER

SEL FOLIKEL GLANDULA THYREOIDEA SEL PARAFOLIKULER

AKTIVITAS SEL FOLIKULER SINTESIS HORMON TAHAPAN: DALAM SEL FOLIKULER: SINTESIS TIROGLOBULIN PENGAMBILAN JODIUM PENGAKTIVAN JODIUM DALAM RUANG FOLIKEL JODINISASI

SEL PARAFOLIKULER (C CELL) LETAK: DI ANTARA SEL FOLIKULER DI LUAR EPITEL FOLIKEL PENAMPILAN: BERUKURAN LEBIH BESAR DARIPADA SEL FOLIKEL KURANG TERWARNA/PUCAT : LIGHT CELL (L) JUMLAH JAUH LEBIH SEDIKIT PADA GAMBARAN ELEKTRON MIKROSKOP: rER TERDAPAT BANYAK MITOKHONDRIA PANJANG KOMPLEKS GOLGI: BESAR GRANULA 100 - 180 nm : BANYAK FUNGSI: MELEPASKAN HORMON CALCITONIN MENURUNKAN KADAR CALCIUM

SEL PARAFOLIKULER (C CELL)

FUNGSI HORMON TIROID SISTEM TUBUH: MOLEKULER: PENINGKATAN ABSORBSI KH PADA USUS PERTUMBUHAN TUBUH PERKEMBANGAN SISTEM SARAF DALAM JANIN MOLEKULER: MERANGSANG RESPIRASI MITOKHONDRIA FOSFORILASI OKSIDATIF PENINGKATAN JUMLAH MITOKHONDRIA

GANGGUAN KELENJAR TIROID HIPOTIROIDISME PENYAKIT HASHIMOTO MIKSEDEMA KERDIL (KRETINISME) RETARDASI MENTAL PENURUNAN METABOLISME HIPERTIROIDISME TIROTOKSIKOSIS PENYAKIT GRAVE PENINGKATAN METABOLISME

MIKROSKOPIS GLANDULA PARATHYROIDEA PEMBUNGKUS: KAPSEL JARINGAN PENGIKAT PARENKHIM: SEL PRINSIPAL BENTUK POLIGONAL KECIL INTI VESIKULER SITOPLASMA PUCAT GRANULA SEKRET PADA PEMERIKSAAN ME SEL OKSIFIL JUMLAH LEBIH SEDIKIT BERGEROMBOL BENTUK POLIGONAL, LEBIH BESAR SITOPLASMA ASIDOFILIK DENGAN ME: BANYAK MITOKHONDRIA FUNGSI: SEL PRINSIPAL: HORMON PARATIROID (PTH) SEL OKSIFIL: BELUM JELAS

MIKROSKOPIS GLANDULA PARATHYROIDEA SEL OXYPHIL

GANGGUAN HORMON PARATHYROID HIPERPARATHYROIDISME KADAR FOSFAT TURUN KADAR KALSIUM NAIK DEKALSIFIKASI TULANG: OSTEITIS FIBROSA PENGENDAPAN KAPUR PADA ORGAN ARTERI GINJAL HIPOPARATHYROIDISME KADAR FOSFAT NAIK KADAR KALSIUM TURUN PEMADATAN JARINGAN TULANG KEJANG-KEJANG OTOT: TETANI

GLANDULA SUPRARENALIS BENTUK/UKURAN: SEBAGAI BULAN SABIT, GEPENG; 4-6 cm X 1-2 cm X 4 - 6 mm; BERAT : 15 GRAM JUMLAH SEPASANG LOKASI: KUTUB ATAS SETIAP GINJAL PENAMPILAN UMUM DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKAT TERDIRI ATAS 2 LAPISAN KONSENTRIS: CORTEX ADRENALIS : LAPISAN LUAR WARNA KUNING MEDULLA ADRENALIS: LAPISAN TENGAH WARNA ABU-ABU ASAL-USUL CORTEX BERASAL DARI JARINGAN MESODERM MEDULLA BERASAL DARI JARINGAN EKTODERM

JARINGAN KELENJAR ADRENAL DI LUAR ORGAN ADRENAL SERINGKALI JARINGAN KELENJAR ADRENAL TERDAPAT DI LUAR ORGAN ADRENAL: LOKASI: SEPANJANG AORTA ABDOMINALIS

CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS LAPISAN JARINGAN KELENJAR ZONA GLOMERULOSA (15 % DARI SELURUH KELENJAR) SEL-SEL BERBENTUK SILINDRIS TERSUSUN PADAT DALAM KELOMPOK MELENGKUNG, DIKELILINGI OLEH KAPILER ZONA FASCICULATA (50 %) SEL-SEL BERBENTUK POLIGONAL. TERSUSUN BERJAJAR TEGAK MEMBENTUK KOLOM DIPISAHKAN OLEH KAPILER DARAH, SEL-SEL TAMPAK BERVAKUOLA KARENA MENGANDUNG TETES LEMAK ZONA RETICULARIS (7 %) SEL-SEL YANG BERUKURAN LEBIH KECIL TERSUSUN DALAM KELOMPOK TIDAK TERATUR MEMBENTUK ANYAMAN SEL ASIDOFILIK

ZONA GLOMERULOSA CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS

ZONA RETICULARIS CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS MEDULLA

HORMON DARI CORTEX SUPRARENALIS ZONA GLOMERULOSA TERLIBAT DALAM METABOLISME MINERAL MINERALOCORTIKOID DEOXYCORTICOSTERONE ALDOSTERONE ZONA FASCICULATA TERLIBAT DALAM METABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPID KORTISON GLUKOKORTIKOSTEROID KORTISOL SEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGEN ZONA RETICULARIS

MEDULLA SUPRARENALIS PARENKHIM (28%): TERSUSUN OLEH SEL-SEL POLIHIDRAL EPITELOID MEM-BENTUK ANYAMAN PADAT DIKELILINGI OLEH KAPILER DAN VENA JENIS SEL: SEL KHROMAFIN: BERASAL DARI NERO-EKTODERM MENGHASILKAN KATEKHOLAMIN DIPERSARAFI SERABUT PREGANGLIONIK KHOLINERGIK SEDIKIT SEL-SEL GANGLION SIMPATIK FUNGSI SEKRESI SEL KHROMAFIN: KATEKHOLAMIN: EPINEFRIN NOREPINEFRIN ( NEUROTRANSMITTER SISTEM SIMPATIK) RANGSANG SEKRESI: NEROTRANSMITTER SARAF KHOLINERGIK

MEDULLA SUPRARENALIS FIKSASI DNGAN GARAM KHROM A = SEL PENGHASIL ADRENALIN N = SEL PENGHASIL NORADRENALIN

GANGGUAN CORTEX GLANDULA ADRENALIS HIPERFUNGSI: PRODUKSI BERLEBIHAN HORMON GLUKOKORTIKOID, ALDOSTERON PRODUKSI BERLEBIHAN HORMON SEKS: SINDROM ADRENOGENITAL HIPOFUNGSI: PENURUNAN HORMON GLUKOKORTIKOSTEROID

INSULA LANGERHANSI BENTUK: LETAK: JUMLAH: MIKROSKOPIK: BULAT SEBAGAI KELOMPOK SEL-SEL ENDOKRIN LETAK: DI ANTARA KELENJAR EKSOKRIN PANCREAS JUMLAH:  1 JUTA, SEKITAR 1,5 % DARI SELURUH PANCREAS MIKROSKOPIK: SEK-SEL ENDOKRIN: SEL  (20 %) BER-GRANULA SEL  (60 - 80 %) BER-GRANULA SEL  BER-GRANULA SEL C ( PADA MARMOT), TIDAK BER-GRANULA KAPILER DARAH

INSULA LANGERHANSI

SEL  MIKROSKOPIK: M.E. FUNGSI: SEBAGIAN BESAR BERKUMPUL DI TENGAH INSULA LANGERHANSI UKURAN KECIL, MEMPUNYAI GRANULA TERWARNA BIRU PADA PEWARNAAN KHROM HEMATOKSILIN GOMORI M.E. ORGANELA: ENDOPLASMIC RETICULUM, KOMPLEKS GOLGI BUTIR-BUTIR SEKRESI DIBATASI MEMBRAN FUNGSI: PENGHASIL HORMON INSULIN: MENDORONG PENURUNAN KADAR GLUKOSE DALAM DARAH

SEL  MIKROSKOPIK M.E. FUNGSI: UKURAN: LEBIH BESAR DARIPADA SEL  JUMLAH : 20 % BERKUMPUL BAGIAN PERIFER INSULA LANGERHANSI MEMPUNYAI BUTIR-BUTIR SEKRESI YANG TERWARNA MERAH DENGAN PEWARNAAN GOMORI M.E. BUTIR-BUTIIR SEKRESI BERUKURAN SEDIKIT LEBIH BESAR DARIPADA BUTIR SEKRESI SEL  DI BAGIAN TENGAH BUTIR SEKRESI TERDAPAT “INTI” SEKRESI FUNGSI: MENSEKRESI: GLUKAGON MENDOR0NG PENINGKATAN KADAR GLUKOSE DALAM DARAH

SEL  DAN SEL  SEL  SEL ALFA TERWARNA MERAH MUDA SEL BETA TERWARNA BIRU MUDA PEWARNAAN METODE IMUNO-PEROKSIDASE PEWARNAAN GOMORI SEL 

SEL  BENTUK: IDENTIFIKASI: FUNGSI: HETEROGEN DALAM BENTUK, UKURAN, DAN DENSITAS BUTIR SEKRESI IDENTIFIKASI: PEWARNAAN KHUSUS: METODE GARAM PERAK FUNGSI: MENGHASILKAN HORMON SOMATOSTATIN = GROWTH HORMONE INHIBITING FACTOR

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN