SECONDARY REFRIGERANT BY Drs. E D I A L MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL PROGRAM SMK NEGERI 1 CIREBON Visit us on : http//ptu.smkn1-cirebon.sch.id
substance being cooled PREFACE Dalam industry terdapat dua jenis sistem refrigerasi jika dilihat dari pemakaian refrigerannya, yaitu : a. Direct Refrigeration substance being cooled
substance being cooled b. Indirect Refrigeration substance being cooled heat exchanger
Secondary refrigerant disebut juga secondary fluid, heat transfer fluid atau juga brines. Secondary refrigerant adalah fluida yang bisa membawa panas dari suatu substan yang sedang didinginkan menuju evaporator dari sistem refrigerasi. Secondary refrigerant akan didinginkan oleh primary refrigerant dan akan terjadi perpindahan panas di heat exchanger tanpa ada perubahasan fasa. Keuntungan sistem indirect dibandingkan sistem direct refrigeration salah satunya adalah penggunaan primary refrigerant bisa diminimalisir. Secondary refrigerant bisa digunakan pada sistem refrigersi komersil dan low temperature refrigeration dan sangat cocok untuk sistem yang menggunakan primary refrigerant yang ramah lingkungan namun bersifat racun dan mudah terbakar seperti ammonia dan hydrocarbon. Pada pronsipnya, air adalah secondary refrigerant yang baik untuk sistem Air Conditioning serta aplikasi lainnya jika hanya untuk menurunkan temperatur sampai +3 °C (37.4 °F).
Secondary Refigerant yang baik, harus memiliki beberapa syarat sebagai berikut : memiliki viscosity yang rendah. memiliki specific heat yang tinggi, sehingga proses pertukaran panas lebih cepat. memiliki konduntivitas thermal yang tinggi, sehingga pertukaran panas antara pipa dengan liquid lebih cepat. memiliki chemical corrosion inhibitor yang baik. memiliki kestabilan kimia yang baik. tidak beracun. tidak mudah terbakar. tidak memperanguhi kualitas subtan yang didinginkan.
Jenis-jenis Secondary refrigerant Terdapat dua kategori secondary refrigerant yang tersedia di pasaran, yaitu : a. Aqueous solutions secondary refrigerant Campuran antara air dan berbagai jenis garam dengan kandungan tertentu, jenis garam yang sering dipakai adalah magnesium chloride dan calcium chloride. Untuk penggunaan pada low temperature refrigeration, biasanya digunakan campuran potassium acetate dan potassium formate yang memiliki tingkat resistansi korosi yang lebih tinggi. Secondary refrigeran yang menggunakan campuran garam secara alami akan mudah bersifat korosif, karena itu perlu penggunaan inhibitor korosi dan penstabil sifat kimia pada aqueous solution supaya dapat dipakai dalam jangka panjang. Untuk aplikasi low temperature refrigeration, maka perlu digunakan larutan anti freeze supaya scondary refrigerant tidak membeku.
Jenis-jenis Aqoeous Secondary refrigerant
b. Non-aqueous solutions Jenis refrigeran sekundr ini biasanya menggunakan brand name perusahaan. Sifat heat transfer kurang baik, mahal dan mudah bermasalah pada korosi, kontaminasi dan tekanan kerja.