Teori Pertumbuhan Ekonomi: Faktor-faktor yang Menentukan Pertumbuhan STIE TRI DHARMA NUSANTARA MAKASSAR EKONOMI PEMBANGUNAN PERTEMUAN 13 bab 11 Teori Pertumbuhan Ekonomi: Faktor-faktor yang Menentukan Pertumbuhan PEMBAHASAN Teori pertumbuhan ahli ekonomi Klasik + Teori Schumpeter : Peran Pengusaha dalam Pembangunan Teori pertumbuhan ahli ekonomi Neo-Klasik + Teori Harrod-Doman : Syarat mencapai pertumbuhan mantap
Teori-teori Pertumbuhan Ahli Ekonomi Klasik Pandangan Adam Smith : Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan menambah tingkat spesialisasi (comparative adventage) dalam perekonomian tersebut. Pandangan Ricardo & Malthus : Menurut Ricardo dan Malthus, perkembangan penduduk yang sangat cepat (deret ukur) akan memperbesar jumlah penduduk hingga menjadi dua kali lipat dari perkembangan sumber daya (deret hitung). Hal ini akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ke taraf yg lebih rendah.
Pandangan John Stuart Mill : Sependapat dengan Adam Smith bahwa spesialisasi atau pembagian pekerjaan berdasarkan keunggulan komparatif akan : (i) meningkatkan keahlian pekerja (ii) memperbaiki organisasi produksi, dan (iii) mendorong dilakukannya inovasi sehingga akan (iv) meninggikan tingkat produktivitas dan (v) memperlancar pembangunan ekonomi
Peranan Pengusaha Dalam Pembangunan Teori Schumpeter : Peranan Pengusaha Dalam Pembangunan Schumpeter berkeyakinan bahwa pembangunan ekonomi terutama diciptakan oleh inisiatif dari golongan pengusaha yang inovatif atau golongan enterpreneur, yaitu golongan masyarakat yang mengorganisasi dan menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya untuk menciptakan barang-barang yang diperlukan masyarakat. Sebagai pencipta pembaruan, kegiatan para pengusaha harus dibedakan dengan kegiatan seorang pemimpin perusahaan dan pemilik modal
Kegiatan pembaruan oleh para pengusaha akan mempertinggi pendapatan masyarakat dan menaikkan tingkat konsumsi. Kenaikan tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk memperbesar tingkat produksinya dan mengadakan penanaman modal baru. Menurut Schumpeter, penanaman modal dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi dua golongan : - penanaman modal otonomi (autonomous investment), ditentukan oleh perkembangan jangka panjang. - penanaman modal terpengaruh (induced investment), yg dilakukan sebagai akibat dari adanya kenaikan dalam produksi nasional, pendapatan, penjualan, atau keuntungan perusaaan.
Dengan adanya kemajuan-kemajuan ekonomi akan terjadi perubahan - perubahan dalam masyarakat yang akan menghapuskan peranan para pengusaha. Perubahan-perubahan yg sangat mengurangi peranan para pengusaha dapat dibedakan menjadi tiga golongan. 1. Perkembangan ekonomi akan menyebabkan kegiatan pembaruan dan pengembangan teknolgi menjadi peristiwa yang rutin. 2. Pembangunan ekonomi akan menghancurkan rangka dasar institusional sistem kapitalisme 3. Pembangunan ekonomi akan menyebabkan sistem politik dan pemerintah yang menjadi dasar sistem kapitalisme
Beberapa Kesimpulan 1. Faktor - faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi ada empat : - Jumlah dan perkembangan penduduk - Luas tanah (termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya) - Jumlah persediaan modal dan perkembangannya dari tahun ke tahun - Tingkat teknologi dan perbaikannya dari tahun ke tahun. Pendapatan nasional suatu negara terdiri atas upah tenaga kerja, keuntungan para pengusaha dan hasil sewa tanah pemilik lahan. Tingkat keuntungan merupakan faktor yang menentukan terhadap besarnya pembentukan modal. Jika tidak terdapat keuntungan maka pembentukan modal tidak akan terjadi. Hukum the law diminishing return (margin yang semakin berkurang) berlaku untuk semua kegiatan ekonomi sehingga jika tidak terdapat kemajuan teknologi, maka pertambahan penduduk juga akan menurunkan tingkat keuntungan.
Teori Pertumbuhan Neo-Klasik: Perbedaan antara Neo-Klasik dan Teori Harrod-Domar Salah satu perbedaan lain antara teori Harrod-Domar dan teori pertumbuhan Neo-Klasik adalah pemisalannya mengenai rasio modal terhadap produksi. Dalam teori Harrod-Domar nilainya dianggap tetap. Sedangkan dalam teoi Neo-Klasik rasio modal terhadap produksi dapat dengan mudah mengalami perubahan. Dengan kata lain, untuk menciptakan sejumlah tertentu produksi, dapat digunakan berbagai jumlah barang modal yang berbeda dan dikombinasikan dengan tenaga kerja yang jumlahnya berbeda-beda pula, dan sesuai dengan yg diperlukan. Sebaliknya, apabila modal yang digunakan lebih terbatas, maka lebih banyak tenaga kerja yang digunakan. Dengan adanya fleksibilitas ini, suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tidak terbatas dalam menentukan gabungan modal dan tenaga kerja yang akan digunakan dalam menghasilkan sejumlah produksi tertentu.
Syarat yang dimaksud adalah peningkatan penanaman modal (investasi) Teori Harrod – Domar : Syarat Untuk Mencapai Pertumbuhan Mantap (Steady Growth) Teori Harrod-Domar pada hakikatnya berusaha untuk menunjukkan syarat yang diperlukan agar pertumbuhan yang mantap atau steady growth bisa terwujud. Steady Growth dapat didefinisikan sebagai pertumbuhan yang akan selalu menciptakan penggunaan barang-barang modal secara penuh. Syarat yang dimaksud adalah peningkatan penanaman modal (investasi)
Peranan Investasi dalam Perekonomian Dalam teori Harrod-Domar pembentukan modal dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang, maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Tujuan penanaman modal (investasi) Penanaman modal yang dilakukan masyarakat dalam suatu waktu tertentu digunakan untuk dua tujuan yakni (i) untuk mengganti barang-barang modal yang tidak dapat digunakan lagi dan (ii) untuk memperbesar jumlah barang-barang modal yang tersedia dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, dalam memperbandingkan jumlah pertambahan produksi dengan penanaman modal yang dilakukan, akan diperoleh dua macam nilai. Nilai yang pertama adalah perbandingan antara jumlah modal yang ditanamkan dengan pertambahan produksi yang dihasilkan. Nilai yang kedua adalah perbandingan antara jumlah pertambahan produksi dengan penanaman modal yang dilakukan.
Dapatkah Steady Growth Tetap diwujudkan? Beberapa ahli ekonomi sesudah Keynes terutama Harrod, Domar dan Hansen berpendapat bahwa negara-negara industri akan mengalami stagnasi abadi atau secular stagnation. Mereka berkeyakinan bahwa pada tahap terakhir dari proses pembangunan di negara-negara kapitalis, tabungan pada tingkat kapasitas modal penuh akan selalu bertambah besarnya. Sedangkan penanaman modal yang sebenarnya dilakukan selalu lebih rendah dari tingkat tabungan tersebut. Sebagai implikasinya: makin lama makin besar jurang antara tingkat kapasitas pemakaian modal secara penuh dan tingkat kapasitas barang-barang modal yang digunakan juga tidak penuh. Sehingga steady growth tidak dapat diwujudkan dalam jangka pendek.
Hansen berpendapat bahwa tingkat penanaman modal yang selalu berada dibawah tingkat tabungan pada tingkat kapasitas barang-barang modal yang maksimal, timbul sebagai akibat dari beberapa faktor: Berlakunya perkembangan teknologi yg bersifat menghemat modal (capital saving innovation). Pertumbuan penduduk yang sangat lambat Berkurangnya ‘frontier spirit’, yaitu keinginan untuk mengembangkan daerah dan kekayaan alam yang baru.
Kesimpulan Analisis teori-teori pertumbuhan mengenai proses pembangunan menekankan perhatiannya kepada meramalkan akhir dari proses perkembangan ekonomi. Teori-teori pertumbuhan Klasik lebih bersifat jangka pendek dengan pendekatan mikro ekonomi. Sedangkan Neo-Klasik memberikan pandangan yang sangat pesimis mengenai keadaan proses pembangunan didalam jangka panjang dengan pendekatan makro ekonomi. Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik (Ricardo & Malthus), kelebihan penduduk akan menyebabkan suatu masyarakat mengalami kemunduran kembali dalam pembangunannya.
Relevansinya Teori pertumbuhan pada Negara Berkembang 1. Usaha-usaha untuk mempercepat pembangunan ekonomi di negara bekembang akan dihambat oleh adanya jumlah penduduk yang sangat banyak dan perkembangannya yang sangat pesat. 2. Perbaikan pada tingkat keterampilan dan pengetahuan penduduk dalam suatu negara memberikan berbagai sumbangan positif dalam menciptakan dan mengusahakan pembangunan ekonomi. 3. Peningkatan dalm pembentukan modal akan dapat mempercepat proses pembangunan. 4. Perbaikan teknologi yang digunakan biasanya hanya dapat dilakukan dengan mengadakan penanaman modal. 5. Teori pertumbuan Klasik menyadari bahwa tanah dan kekayaan alam dapat juga menentukan tingkat dan lajunya pertumbuhan ekonomi. 6. Para pengusaha yang inovatif sangat penting peranannya dalam menentukan laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.
TERIMA KASIH