Kepribadian Dan Pembelajaran Rizky Rustyanto 155030207111039 Ardiansyah Daffa Ramadhan Kevin Librya Septian
KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN MATERI yang akan dibahas: Pengertian Kepribadian, Faktor Penentu Kepribadian, Sifat-sifat Kepribadian , Menilai Kepribadian, Sifat Kepribadian Utama yang mempengaruhi Perilaku Organisasi, Definisi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
PENGERTIAN & FAKTOR PENENTU KEPRIBADIAN Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan Faktor Penentu Kepribadian 1. Keturunan (genetik), ditentukan sejak lahir, berupa sifat-sifat bawaan baik fisik maupun mental yang mempengaruhi perbuatan, perasaan dan pikiran 2. Lingkungan, berupa budaya, norma, nilai dimana seseorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga, teman, kelompok sosial, masyarakat
SIFAT- SIFAT KEPRIBADIAN Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) Untuk mengenali bagaimana individu merasakan dan bertindak dalam situasi-situasi tertentu. Kepribadian individu diklasifikasikan ke dalam: Ekstrovert (E) atau Introvert (I), Sensitif (S) atau Intuitif (N), Pemikir (T) atau perasa (F), Memahami (P) atau menilai (J)
Ekstraver versus Introver – Ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas, Introver digambarkan sebagai individu yang pendiam dan pemalu. 2. Sensitif versus Intuitif – Sensitif digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan. intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum”
3. Pemikir versus Perasa – Pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah, Perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka. 4. Memahami versus Menilai – Memahami: menginginkan kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur, Menilai: cenderung lebih fleksibel dan spontan.
Terbuka terhadap Hal baru Stabilitas Emosi Ektraversi Terbuka terhadap Hal baru Berhati-hati Kemampuan bersepakat Model Lima Besar
Ektraversi (extraversion)> Tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. >cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Kemampuan bersepakat (agreeableness) >Kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. >individu yang senang bekerja sama, hangat, dan penuh kepercayaan. Berhati-hati (conscientiousness)>ukuran kepercayaan. >Individu yang sangat berhati-hati adalah individu yang bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan, dan gigih.
Stabilitas emosi (emotional stability) >kemampuan seseorang untuk menahan stres. Individu dengan stabilitas emosi yang positif cenderung tenang, aman, tidak khawatir. Terbuka terhadap Hal baru (openness to experience) >lingkup minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tahu, dan sensitif terhadap hal-hal yang bersifat seni.
MENILAI KEPRIBADIAN Tiga cara untuk menilai kepribadian seseorang, diantaranya : 1.Survei mandiri 2.Survei peringkat oleh pengamat 3.Ukuran proyeksi
SIFAT KEPRIBADIAN UTAMA YANG MEMPENGARUHI P O Evaluasi inti diri. Tingkat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka 2. Machiavellianisme. Tingkat dimana individu pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses 3. Narsisme. Seseorang yang mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, mengutamakan diri sendiri, dan arogan
4. Pemantauan Diri (self-monitoring) Kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. Pemantauan diri yang tinggi akan mampu beradaptasi terhadap lingkungannya 5. Pengambilan Resiko Lama waktu yang dibutuhkan manajer untuk membuat suatu keputusan dan berapa banyak informasi yang mereka butuhkan sebelum membuat pilihan. 6. Kepribadian Proaktif merupakan sikap yang cenderung oportunitis, berinisiatif tinggi, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti.
Defenisi Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses di mana terjadi perubahan yang bersifat abadi dalam perilaku sebagai suatu hasil dari praktik 3 tipe pembelajaran: pengkondisian klasik, pengkondisian operan, dan pembelajaran sosial. 4 konsep Memahami ketiga tipe tersebut:Perangsang (drive),Stimulus,Respons,Penguat (reinforcer)
1. Pengkondisian Klasik Stimulus Respon Suatu tipe pengkondisian dimana seorang individu merespon beberapa stimulus berdasarkan kebiasaan/tradisional Proses belajar terjadi (B=Behavior) jika pada subyek belajar terjadi hubungan antara stimulus (S) dengan respon (R) yang berlangsung secara otomatis Perilaku individu akan kembali seperti semula apabila tidak lagi mendapatkan rangsangan atau jika terjadi proses belajar Stimulus Respon
Percobaan teori Pengkondisian Klasik (Pavlov)
2. Pengkondisian Operan Perilaku seseorang akan meningkat jika ada kondisi yang menyenangkan atau adanya penguat berupa ganjaran yang membuat orang berperilaku secara sukarela Perilaku yang diganjar atau menyebabkan hukuman cenderung tidak diulang Respon mendahului stimulus
3. Pembelajaran Sosial Orang dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang lain atau pengalaman langsung Proses belajar bersifat sosial karena aspek dominan lingkungan belajar setiap individu adalah keberadaannya dan kebersamaannya dengan individu lainnya yang melahirkan proses evaluasi sosial Manusia cenderung untuk meniru (imitasi/plagiat) daripada berinovasi
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN
SYARAT PROSES PEMBELAJARAN Motivasi (motivation), adalah daya dorong dalam diri konsumen Isyarat (cues), adalah stimulus yang mengarahkan motivasi tersebut Respons (response), adalah reaksi konsumen terhadap isyarat