Chapter 4 DR. M. IMAM MUTTAQIJN, MM KEPEMIMPINAN Chapter 4 DR. M. IMAM MUTTAQIJN, MM
SUMBER DAN DASAR KEKUASAAN Menurut Zukl (2010:172) kekuasaan digunakan untuk menjelaskan kapasitas absolut seorang agen untuk mempengaruhi perilaku atau sikap seseorang atau lebih yang ditunjuk sebagai target pada satu waktu tertentu. Menurut Zukl (2010:173) otoritas melibatkan hak prerogatif, kewajiban, dan tugas yang berkaitan dengan hak untuk membuat keputusan khusus untuk organisasi. Kelman dalam Zukl (2010:174) berpendapat ada tiga jenis proses mempengaruhi: Kepatuhan instrumentasl: tindakan yang didasarkan imbalan. Internalisasi: target memiliki komitmen untuk mendukung sesuai dengan nilai, keyakinan dan citra pribadi. Identifikasi personal: target meniru periaku agen agar disukai agen.
Sumber-sumber kekuasaan menurut Bateman dan Snell (2009:105): Kekuasaan yang sah Kekuasaan imbalan Kekuasaan koersif (hukuman) Kekuasaan kekaguman Kekuasaan keahlian.
DEFINISI KEPEMIMPINAN Menurut Daft (2002:50) kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada pencapaian organisasi. Zukl (2010: 8) kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
1. Model kontingensi Robbins and Coulter (2007:183) menjelaskan bahwa model kontingensi Fiedler mengemukakan bahwa kinerja kelompok yang efektif tergantung pada perpaduan yang memadai antara gaya interaksi pemimpin dengan bawahannya, serta situasi yang memungkinkan pemimpin mengendalikan dan mempengaruhi. Riset Fiedler menyingkapkan tiga dimensi kontingensi yang mendefinisikan faktor-faktor situasi untuk menentukan efektivitas pemimpin, yaitu: Hubungan pemimpin anggota Struktur tugas Kekuasaan posisi.
2. Model kepemimpinan Vroom (Bateman dan Snell, 2009:115) Model situasional yang memusatkan perhatian pada dimensi partisipatif dari kepemimpinan. Gaya kepemimpinan Vroom: memutuskan, berkonsultasi secara individu, konsultasi secara kelompok, memfasilitasi, dan mendelegasikan.
3. Path Goal Theory Teori yang berkepentingan dengan cara para pemimpin mempengaruhi persepsi bawahannya mengenai sasaran kerja mereka dan jalur yang mereka ikuti menuju pencapaian sasaran tersebut. Empat perilaku kepemimpinan ini: Kepemimpinan direktif, suatu bentuk perilaku yang berorientasi pada kinerja pekerjaan. Kepemimpinan suportif, suatu bentuk perilaku pemelihara kelompok. Kepemimpinan partisipatif, atau gaya keputusan Kepemimpinan berorientasi pencapaian, atau perilaku yang ditujukan untuk memberi motivasi karyawan.
Model kepemimpinan kontemporer (Bateman, Snell, 2009: 120): Kepemimpinan karismatik: seseorang yang dominan, percaya diri, yakin akan kebenaran moral hal-hal yang ia percayai, dan mampu membangkitkan rasa semangat dan berpeluang dari para pengikutnya. Kepemimpinan transaksional: para pemimpin yang mengelola melalui transaksi, dengan menggunakan kekuasaan sah, imbalan, dan koersifnya untuk memberikan perintah dan menukarkan imbalan atas jasa yang diberikan. Kepemimpinan transformasional: seorang pemimpin yang memotivasi orang untuk mengorbankan kepentingan pribadi mereka untuk kebaikan kelompok. Kepemimpinan tingkat 5: suatu kombinasi tekad profesional yang kuat (determinasi) dengan rendah hati yang akan menciptakan kebesaran yang bertahan lama.