KUALITAS AIR LAUT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GLOBAL WARMING Kelompok : Bonaventura PS Fernando Bagus P
Advertisements

CUACA DAN IKLIM Geografi Kelas VII Semester 2 AGUSRIAL, S. Pd
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
Wilayahnya lebih luas dan jangka waktu lebih panjang
Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
ATMOSFER
MASSA UDARA Tendo Wibowo Guteres
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd.
Sifat Fisika Ekosistem Perairan Tawar
Air sebagai Media Budidaya Ikan
PENGANTAR KLIMATOLOGI
HUJAN/PRESIPITASI INDIKATOR KOMPETENSI
SIKLUS HIDROLOGI Ir. Adi Prawito, MM., MT Irigasi & Bangunan Air
Suhu Tanah.
Klasifikasi Iklim Tropis
SUHU UDARA Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan.
PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
Siklus Air/Daur Air IPA
By:Raul Muflih Al Naufal Arifin Kls/No:5A/36
SISTEM ARUS PERMUKAAN ATLANTIK DAN EKUATOR
Fluktuasi keadaan variabel ini sepanjang tahun di daerah tropika(sekitar katulistiwa) lebih kecil dibanding sub tropika.
Proses hujan By: pandu aw Kelas : 5c.
Hujan Proses Terjadinya Hujan
DIERA ANNISA INSYIRAH ASIKIN KELAS 5B SD MUHAMMADIYAH CONDONG CATUR
Iklim dan Klasifikasi Iklim
SIKLUS AIR ATAU DAUR AIR
Proses Daur Atau Siklus Air
Hujan dan Proses terjadinya
PERAIRAN LAUT.
Disusun:salsabila zahra 5c/39 SDMUHCC
1.Sirkulasi Angin di Bumi
Kelompok Faktor Iklim (lanjutan)
Siklus Hidrologi Pendek
GEOGRAFI KELAS X Standar Kompetensi :
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
PEMANASAN GLOBAL.
HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)
PERSEBARAN FLORA DI DUNIA DAN DI INDONESIA
Sifat Fisik dan Kimia Air Tawar (faktor pembatas)
Air sebagai Media Budidaya Ikan
TOPIK 5 CUACA DAN IKLIM SERTA UNSUR-UNSURNYA
Oleh : ANDRI IMAM SETIAWAN
KELEMBABAN UDARA NUR AZIZAH.
ARLINDO Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
IKLIM INDONESIA.
SIFAT FISIK DAN KIMIA AIR LAUT(1)
Jenis-jenis ekosistem
PENGENALAN TIPE-TIPE IKLIM
HUJAN.
presipitasi evaporasi infiltrasi
BAB 2 PERTANIAN, ENERGI DAN KOMPONEN
Keunggulan Lokasi dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
ISU LINGKUNGAN Lailatul Saidah.
Atmosphere.
METEOROLOGI Disusun oleh : Adi prasetya ( )
STRUKTUR BUMI DAN LAPISAN TANAH
OSEANOGRAFI PERIKANAN
KEADAAN ALAM INDONESIA
KLASIFIKASI IKLIM DAN CARA MENENTUKANNYA
SUMBER-SUMBER AIR MINUM
PERAIRAN LAUT Oleh : Ulfah Fachrita [ ]
CUACA DAN IKLIM Geografi Kelas VII Semester 2 AGUSRIAL, S. Pd
OSEANOGRAFI SALINITAS
Musim dan Perubahannya
ARLINDO. O Posisi Indonesia spesial karena terletak di dua benua dan dua samudera disamping posisinya di khatulistiwa O Selain itu juga perairan Indonesia.
PEMANASAN GLOBAL.
HASIL PENELITIAN (3) Gambar 2 Peta Potensi Energi Gelombang Laut Perairan Pantai Selatan Jawa (Musim Peralihan I Barat Timur)
CUACA Dra. Sulistinah, M.Pd..
Wilayah dan Iklim Tropis. Pengertian iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi. Adapun studi tentang.
Transcript presentasi:

KUALITAS AIR LAUT

INDIKATOR suhu, kecerahan, dan salinitas

SUHU Pola suhu di perairan laut pada umumnya: a. Makin ke kutub makin dingin. Pada permukaan samudera, umumnya dari khatulistiwa berangsur-angsur dingin sampai ke laut-laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada laut-laut kutub antara 0° sampai 2° C. b. Makin ke bawah makin dingin Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas saja. Di dasar samudera rata-rata 2oC (juga di dasar samudera daerah tropik). Sebab yang utama adalah karena air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir kearah khatulistiwa.

Suhu permukaan laut tergantung pada beberapa faktor, seperti presipitasi, evaporasi, kecepatan angin, intensitas cahaya matahari, dan faktor-faktor fisika yang terjadi di dalam kolom perairan. Presipitasi terjadi di laut melalui curah hujan yang dapat menurunkan suhu permukaan laut, sedangkan evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan akibat adanya aliran bahang dari udara ke lapisan permukaan perairan. Menurut McPhaden and Hayes (1991), evaporasi dapat meningkatkan suhu kira-kira sebesar 0,1 oC pada lapisan permukaan hingga kedalaman 10 m dan hanya kira-kira 0,12 C pada kedalaman 10 – 75 m

2. Kecerahan Air Laut Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Pada perairan laut yang dalam dan jernih, fotosintesis tumbuhan itu mencapai 200 meter, sedangkan jika keruh hanya mencapai 15 – 40 meter. Laut yang jernih merupakan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang dari cangkang binatang koral. Air laut juga menampakan warna yang berbeda-beda tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada.

Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab: a. Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain. b. Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina. c. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah besar. d. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan.

e. Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor seperti di laut ambon. f. Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam g. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung.

3. Salinitas Air Laut Salinitas adalah kandungan garam yang ada dilaut dan biasanya diperhitungkan sebagai jumlah gram garam terlarut pada 1000 gram air laut. Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau perseribu. Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰ yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan drastis jika turun hujan. Laut yang memiliki kadar garam yang rendah banyak dijumpai di daerah-daerah yang banyak muara sungainya. Pada musim barat, laut di di Asia Tenggara mulai dari bulan Desember – Mei di Teluk Thailand dan bagian timur laut Pantai Sumatera mempunyai nilai kadar garam yang rendah.

Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung kepada faktor-faktor berikut : a. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya. b. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi. c. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi