Numbering, Routing and Charging Memutar no telepon --------------------------------- Numbering Sentral mencari jalan ke yang dituju -------------- Routing Sentral akan mencatat ------------------------------- Charging biaya pembicaraan Numbering, Routing dan Charging saling berhubungan dengan erat sekali. Route yang dipilih untuk menyelenggarakan sambungan tergantung dari tujuan sambungan ------ dilakukan oleh peralatan switching ------ ditentukan dari nomor yang diputar. Peralatan switching --------- tarif/beban sesuai dengan tujuan sambungan ( tidak dengan route )
Penomoran Seorang pelanggan yang ingin berbicara dengan pelanggan lainnya, maka ia harus memberitahukan ke sentral telepon, identitas dari yang akan dituju. Identitas = Nomor Pelanggan Nomor Pelanggan bersifat unik (hanya satu-satunya) Syarat-Syarat Penomoran : Harus dibuat sependek mungkin Harus sesuai dengan sistem yang sudah ada serta sesuai dgn penomoran international Mudah dalam routing, akan tetapi tidak tergantung dari routingnya Mudah disesuaikan dengan pengembangannya.
X X X X X X X X X Struktur Penomoran : Struktur Penomoran Nasional National Number X X X X X X X X X Trunk prefix Trunk code / Area code Nomor pelanggan
00 XX X X X X X X X X X Struktur Penomoran Internasional International Number 00 XX X X X X X X X X X International prefix Country code Trunk code / Area code Nomor pelanggan Panjang maksimum no Internasional tidak boleh melebihi 15 digit
Nomor pelanggan : Nomor yang harus diputar/didial untuk menghubungi pelanggan pada jaringan lokal yang sama (numbering area yg sama) Trunk code / Area code : Suatu kombinasi digit yang menunjukkan wilayah yang dipanggil Trunk prefix : Suatu digit untuk mengaktifkan peralatan outgoing trunk, agar dapat melakukan sambungan Interlokal Country Code : Suatu kombinasi digit yang menunjukkan negara yang dipanggil International prefix: Suatu digit untuk mengaktifkan peralatan outgoing internasional, agar dapat melakukan sambungan Internasional
Routing Membangun (to set up) suatu sambungan telepon harus dilakukan sesuai dengan aturan tertentu untuk menjamin agar memenuhi perintah, cepat dan efisien. Aturan-aturan inilah yang menentukan jalan mana yang harus ditempuh oleh suatu permintaan sambungan routing Untuk itu, alat-alat routing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : dapat menerima dan mengerti informasi yang dikirimkan oleh pesawat pelanggan atau sentral transit. dapat mengetahui jalan yang dimaksud dapat dengan cepat & tepat memilih jalan yang terbaik. dapat mengatur pelaksanaan penyambungan sejauh mungkin.
Route yang akan dituju ditentukan oleh nomor yang didial pelanggan Route yang akan dituju ditentukan oleh nomor yang didial pelanggan. Jadi ada hubungan antara nomor dengan route. Klasifikasi Routing : Direct Route : Route yang langsung menghubungkan sentral awal dengan sentral tujuan. (terpendek, first choice route) Alternate Route : Route lain ketika direct route sudah tak mungkin dipakai. Last Choice Route : Route pilihan terakhir dari kemungkinan route yang ada Route Memutar : Route yang ditempuh ketika route pada jaringan dasar sudah penuh.
Masalah-Masalah dalam Routing. Pendudukan buta : Pendudukan saluran juga alat-alat penyambungan yang sebenarnya tidak perlu Kerugiannya : menurunkan efisiensi saluran dan alat-alat switching memperpanjang waktu pendudukan. Ring around the rosie : Suatu proses pencarian jalan yang berputar-putar terus tanpa dapat menghasilkan jalan keluar.
Charging Biaya penyelenggaraan telepon terdiri dari 2 macam : Fixed Cost : Biaya pembelian tanah, perluasan bangunan, pembelian peralatan Variable Cost : Pajak, upah, perawatan jaringan, biaya operasional jaringan Biaya tersebut dibebankan kepada pelanggan, yang terdiri dari : Biaya pemasangan pertama (pasang baru) Sewa tahunan atau bulanan (abonemen) Biaya tiap-tiap sambungan (pulsa)
Charging untuk Sambungan Lokal Flat-Rate Tariff : Biaya sambungan tidak dipungut lagi, tetapi sudah termasuk dalam sewa bulanan. ( dipakai / tidak = tarif tetap ) Message-Rate Tariff Fixed Charge per call Tidak tergantung dari lamanya pembicaraan, tetapi dari jumlahnya. Variable Charge per call Tergantung dari lamanya pembicaraan.
Charging untuk Sambungan Interlokal Tergantung dari hal-hal sebagai berikut : jarak dari pemanggil ke yang dipanggil waktu yang dibutuhkan pembicaraan jam berapa sambungan itu berlangsung hari apa sambungan itu berlangsung
Pensinyalan (Signalling) Bahasa mesin yang memungkinkan terjadinya sambungan pembicaraan. Pensinyalan, menurut ITU : Pertukaran informasi elektris khususnya yang berhubungan pengawasan dan terjadinya penyambungan suatu komunikasi Yang membutuhkan informasi adalah : Pelanggan Jaringan (secara fisik) Jaringan (secara manajemen)
Apakah ada pelanggan yang memanggil? Apakah ia dapat mengadakan pembicaraan? Apakah pelanggan yang dipanggil ada, sibuk atau tidak? Jaringan (secara fisik) : Pelanggan mana yang memanggil Pelanggan mana yang dituju Apakah salurannya tersedia, sibuk atau tidak (idle)? Route mana yang akan dipilih Apakah hubungan masih tetap berlangsung? dll.
Jaringan (secara manajemen) : Berapa lamanya pembicaraan? Tingkatan tarif mana yang diberlakukan (SLJJ, night rate, dsb) Berapa jauh pelanggan yang dituju Proses Charging Selama pembicaraan berlangsung, signalling juga terus diperlukan untuk menjaga agar tidak ada pelanggan lain yang masuk, juga untuk mengetahui lama pembicaraan serta kapan selesainya. Oleh karena itu, signalling tidak boleh mengganggu pembicaraan.
Pembagian signalling Menurut tempatnya : Pelanggan – sentral Sentral – Sentral Menurut kegunaannya : Supervisory Signalling Register Signalling Menurut arahnya : forward backward
Menurut teknik pengirimannya : link by link end to end Menurut pengendaliannya : non compelled compelled semi compelled
Menurut tempatnya : Antara pelanggan dengan sentral sinyal permulaan : off hook, nada pilih. sinyal panggil : nada panggil, nada sibuk sinyal penutup Antara sentral dengan sentral jarak dekat; masih sama dengan sistem loop pada jaringan antara pelanggan dan sentral, namun lebih banyak. jarak jauh ; FDM, Common Channelling Signalling No. 7
Menurut kegunaannya : Supervisory Signalling, misalnya sinyal saluran bebas sinyal pendudukan Register Signalling memberikan informasi tentang nomor langganan, routing dll.
Menurut teknik pengirimannya : link by link signalling Tidak cepat karena sentral transit baru dapat meneruskan setelah seluruh informasi diterima tetapi route alternatif tidak perlu diketahui sentral awal, lagipula hanya memperhatikan masalah dalam tiap link saja
end to end signalling lebih cepat karena setiap sentral hanya menerima informasi untuk sentral itu saja. sentral keluar harus terus memperhatikan routing alternatif