ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA Ns. Dhinny Novryanthi., M.Kep., Sp.Kep.Mat
Anatomi sistem reproduksi wanita dapat dibedakan atas struktur dinding abdomen, organ genitalia eksterna, struktur dinding pelvis dan organ genitalia interna. Struktur dinding pelvis terdiri dari struktur tulang yang meliputi os sakrum, os.koksae, os.pubis, os.ischium, os.illium dan struktur otot yang terdiri dari m.levator ani, m.coccygeus, m.obturator internus dan m.piriformis.
Organ genitalia eksterna meliputi vulva yang terdiri dari mons pubis, labia mayor, labia minor, vestibulum vagina, klitoris, bulbus vestibuli dan glandula vestibularis mayor Organ genitalia interna meliputi: ovarium, tuba, uterus dan vagina. Ovarium, tuba, uterus terletak di dalam kavum pelvis
vagina sebagian terletak di dalam kavum pelvis dan sebagian lagi terletak pada perineum. Pudendum terletak di sebelah ventral dan kaudal dari simfisis osseum pubis.
ORGAN GENITALIA EKSTERNA VULVA Struktur vulva terletak diatas os.pubis dan meluas ke kaudal dibawah arkus pubis. Vulva terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris dan struktur kelenjar yang bermuara pada vestibulum vagina
Mons pubis Mons pubis atau mons veneris mengandung jaringan lemak yang menutupi simpisis pubis, diliputi oleh rambut
Labia Mayora Pada bagian posterior dari mons pubis terdapat labia mayora yang juga terdiri dari jaringan lemak yang diliputi oleh rambut. Labia mayora membentuk tepi lateral dari vulva dan berukuran panjang ± 7-9 cm dan lebar ± 2-4 cm. Permukaan superfisial dari labia mayora juga dipenuhi oleh rambut.
Labia Minora Labia minora merupakan struktur yang tidak berambut dan berukuran panjang ± 5 cm dengan ketebalan 0,5 – 1 cm. Struktur kutaneus dari labia minora tidak terdiri dari jaringan lemak namun terdiri dari jaringan penyambung yang memungkinkan mobilisasi dari kulit selama proses sanggama. Labia minora akan bersatu pada bagian anterior menajadi klitoris, sedangkan pada bagian posterior bersatu pada sisi bawah dari glandula vestibularis menjadi frenulum.
Klitoris Klitoris merupakan bagian erektil, disanggah oleh dua krura yang melekat pada os pubis, disertai bagian dorsal yang terletak diatas rami pubis. Muskulus ischiocavernosus ber-origo pada ischial tuberosities dan permukaan bebas dari krura
Vestibulum Vestibulum merupakan struktur yang menyerupai biji almond dan ditutupi disebelah lateral oleh labia minora. Pada vestibulum terdapat muara dari uretra, vagina, 2 duktus kelenjar Bartholini dan 2 duktus kelenjar parauretral yang disebut sebagai Skene ducts and glands.
VAGINA Merupakan saluran kopulasi yang menghubungkan vulva dan uterus. Jika dilakukan inspeksi vagina melalui introitus vagina, maka dapat dilihat dinding anterior dan posterior yang memiliki midline ridge yang disebut sebagai kolum anterior dan posterior
PERINEUM Terdapat banyak struktur yang menyokong perineum, diantaranya dapat dibedakan atas diafragma pelvis dan diafragman urogenital
ORGAN GENITALIA INTERNA UTERUS Uterus adalah sebuah organ muskuler dengan bentuk, berat, dan dimensi yang sangat bervariasi, tergantung pada stimulasi estrogen dan riwayat persalinan. Uterus mempunyai ukuran panjang 7 - 8 cm, lebar 4 - 5 cm serta tebal 3-4 cm dan tergantung pada lig.latum.
Uterus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:1 Fundus uteri: letaknya di bagian kranial dan mempunyai permukaan yang bundar. Korpus uteri: merupakan bagian yang utama, terletak menghadap ke arah kaudal dan dorsal. Fasies vesikalis uteri dipisahkan dari vesika urinaria oleh spasium uterovesikalis. Fasies intestinalis uteri dipisahkan dari kolon sigmoid di bagian kranial dan dorsal oleh excavatio rektouterina. Pada margo lateralis melekat lig.latum uteri. Isthmus uteri: bagian ini mengecil, panjang kira-kira 1 cm. Pada masa gravid bagian ini menjadi bagian dari korpus uteri dan dalam klinis disebut ”segmen bawah rahim” Serviks uteri: letak mengarah ke kaudal dan dorsal. Merupakan bagian yang terletak antara isthmus uteri dan vagina.
TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII Tuba uterina berfungsi menghubungkan ovarium dan uterus. Fertilisasi terjadi pada tuba uterina tuba berukuran 7 – 14 cm panjang dan dapat dibagi menjadi isthmus, ampula dan infundibulum
OVARIUM Ovarium merupakan sepasang organ yang terletak dekat pada pelvis minor dan berukuran panjang 2,5 – 5 cm, lebar 0,7 – 1,5 cm dengan berat 4 – 8 g. Ovarium berfungsi memproduksi oosit sesudah usia pubertas dan juga menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu estrogen dan progesteron
I. Vesika Urinaria: Lapisan VU: 1. Epitel transvaginal di bag dlam 2. Lapisan Submukosa 3. Lapisan penyangga sebelum otot 4. Otot detrusor VU: - Bag dalam longitudinal - Sirkuler & Oblik 5. Lapisan palingl luar ditutupi oleh serosa atau peritoneum
Uretra: Uretra sangat penting artinya u/ mempertahankan air seni dalam VU : Tentang fungsi uretra sebagai bagian dari alat perkemihan wanita, dikemukakan bbrp jaringan penyangga sebagai berikut: - Sfingter urogenitalis - Otot polos uretra - Jaringan pembuluh darah submukosa uretra - Mukosa uretra - Jaringan ikat uretra - Kelenjar pada uretra
II. Jaringan Penyangga Pelvis 1. Peritonium viseralis: semua organ intraabdominal, untuk uterus VU terdapat kelonggaran sehinga dapat berkembang sesuai umur kehamilan tanpa gangguan rasa sakit 2. Visero endopelvik fascia: Adalah jaringan ikat PD serat & aliran kel yg menghubungkan organ pelvis & ddg pelvis. Fascia penting untuk menyagga uterus & vagina dalam posisinya
Lanj…. 3. Diagfragma pelvis: Adalah M levator ani yg terbungkus oleh fascia. Levator ani ini berfungsi unutk berkontraksi tonik untuk menutup lumen, vagina & uretra 4. Membran Perineal & M Genitelia Eksterna: Bag dpan diagfragma pelvis & di bawah tulang pubis terdapat segitiga yg merpkn jar ikat & di bawahnya terdapat M perineal transvag interna. Disebut membran perineal. M genitelia eksterna sebagai penyangga organ genitalia bersifat tidak langsung
Bagian Lunak pintu panggul: Diagfragma pelvis : m levator ani (M. pubokoksigeus dan M. ileokoksigeus) Diagfragma urogenitalis : A. Menutupi arkus pubis, ta: a. A M T P Provunda b. A M T P Supervisialis c. Di dalam AP terdapat M rabhdosfingter uretrae
Lanj…. B. M yang menutupi/menunjang diagfragma urogenetal a. M bulbokavernosus melingkari gen b. MTP supervisialis c. M ischiokavernosus d. M sfingter ani eksternum
Bagian Lunak Pintu Bawah Panggul DIGFRAGMA PELVIS (OTOT) ASAL INSERSI FUNGSI M Levator Ani Pubokoksigeus Tendon perinei Mencengkram rektum P koksigeus P Vaginalis P rektalis Iliokoksigeus Os pubis Ddg vagina Ddg rektum Korpus anokok Bgn dpn membentuk H. Urogenitalis N. Sakralis (S3-S4) Os koksigeum M. Iskhiokoksigeus S. ishiadika Os sakrum Memperkuat dasar panggul Lig sakrospinal M Sfingter ani eks Subkutis T Perinei L ani Kel anus Liganokoksigeus Menutup anus M T P profunda N. Pudendalis Ramos osis iskii A pubis O Lempeng Melindungi gerbang M Levator ani M T P S Supervisialis Bentuk cincin Sbgn ke ten perinei Mendukung M T P S M Iskiokavernosus N Pudendalis R O iskii Korpus kevernosus Membantu saat ejakulasi M Bulbokavernosus Tendineum perinei Menempel pda c kevernosus klitoris Membantu saat orgasme
Posisi & Mobilitas Vesika Urinaria-Uretra Ureter yg keluar dari ginjal retroperitoneal ditutupi jar ikat yg longgar shg mobilitas tidak terganggu & bebas untuk mengalirkan urine kedalam VU. Di bag distal, menyilang art uterina agak terfiksasi jar ikat ligamenthum kardinale.
Lanj…. Posisi uretra ditentukan oleh hub ospubis dgn ligamenthum pubouretral & kaitannya dgn M levator ani. Uretra di atas 3 cm di belkng simfisis pubis & di atas dari insersio lig pubouretral pada tepi bawah tulang pubis. Posisi ini dipertahankan Oleh aktivitas M levator ani.
Lanj…. Mobilitas VU dalam menampung urine 2/3 bag atas uretra bersifat lebih aktif pada saat berkemih karena relaksasi M levator ani dapat terjadi penurunan uretra setelah air berkemih akan mengembalikan leher VU & sudut antara ddg belakangnya.
Lapisan Penyangga Uretra: 1. Ikatan fasialis 2. Ikatan muskulus Lanj… Lapisan Penyangga Uretra: 1. Ikatan fasialis 2. Ikatan muskulus
Lanj… Fungsi ke2 ikatan ini: 1. Mempertahankan posisi leher VU pada t4nya 2. Bila otot relaks saat berkemih menyebabkan leher VU memutar kebelakang 3. Bila berkontarkasi saat selesai berkemih posisi VU akan kembali lagi Fungsi kontraksinya akan membuka leher VU relaksasi – menutup leher VU
KOMPONEN SISTEM REPRODUKSI PRIA 1. ALAT REPRODUKSI DALAM TESTIS 2. SALURAN DAN KELENJAR PELENGKAP (KELENJAR ASESORI) VASA EFERENSIA (DUKTUS EFEREN) EPIDIDIMIS VAS DEFERENS KANALIS INGUINALIS URETRA PENIS 3. ALAT KELAMIN LUAR PENIS SKROTUM slide biologi sel by : dr Ratih
Gambar Saluran Reproduksi ♂ slide biologi sel by : dr Ratih
ALAT REPRODUKSI DALAM TESTIS Jumlah sepasang Ukuran sebesar telur burung merpati Terletak dalam skrotum Testis menggantung → bagian anterior dinding abdomen Embriogenesis →testis dalam rongga tubuh Sebelum janin dilahirkan → testis akan turun dalam rongga skrotum slide biologi sel by : dr Ratih
TESTIS 90 % tersusun atas tubulus seminiferus Tubulus seminiferus terdiri atas sel epitel yang akan mengadakan pembelahan mitosis dan meiosis menjadi spermatozoa Spermatogenesis dimulai dari usia 13 tahun (usia pubertas) berlangsung seumur hidup Diantara tubulus seminiferus terdapat sel interstitial (sel Leydig) → fungsi mengontrol perkembangan karakteristik seks sekunder pria. slide biologi sel by : dr Ratih
Gambar Struktur Tubulus Seminiferus dan Jaringan Interstitial slide biologi sel by : dr Ratih
SALURAN DAN KELENJAR ASESORI Dari testis keluar saluran pendek disebut VASA EFERENSIA (DUKTUS EFEREN) yang menyalurkan sperma ke dalam EPIDIDIMIS. Epididimis mrp struktur melingkar-lingkar dengan panjang 20 kaki dan meliputi setengah bagian dorsal testis Epididimis terdiri atas : Caput Corpus Cauda Epididimis slide biologi sel by : dr Ratih
EPIDIDIMIS FUNGSI : Tempat spermatozoa melakukan proses pematangan sehingga mampu membuahi ovum Bagian cauda epididimis berfungsi sbg tempat penyimpanan sperma Membuat suspensi spermatozoa encer yang berasal dari testis menjadi lebih pekat Mengangkut spermatozoa dari vasa eferensia ke vas deferens slide biologi sel by : dr Ratih
Lanjutan Epididimis Spermatozoa yang dikeluarkan tubulus seminiferus belum mampu bergerak, perlu pematangan di dalam epididimis Spermatozoa mengalami pematangan selama 18 jam sampai 10 hari Epididimis mensekresi banyak cairan yang mengandung hormon, enzim dan gizi khusus untuk pematangan spermatozoa slide biologi sel by : dr Ratih
Penyaluran spermatozoa : EPIDIDIMIS → VAS DEFERENS (dari SKROTUM naik ke atas) → KANALIS INGUINALIS → URETRA PENIS (didalam rongga perut) slide biologi sel by : dr Ratih
VAS DEFERENS Panjang sekitar 18 inchi Dinding mengandung otot-otot licin → pengangkutan semen saat ejakulasi Sebelum masuk ke uretra, vas deferens bergabung dengan saluran Ekskresi vesikula seminalis dan membentuk ductus Ejakulasi berlanjut ke uretra. Fungsi vas deferens : Pengangkut sperma dari epididimis ke uretra slide biologi sel by : dr Ratih
Kelenjar dalam saluran spermatozoa yaitu : Fungsi Uretra Penis: Pengangkut spermatozoa dari vas deferens ke penis Pengangkut urine Kelenjar dalam saluran spermatozoa yaitu : Kelenjar vesicula seminalis Kelenjar prostat Kelenjar cowper (kelenjar bulbo-urethralis) Kelenjar littre slide biologi sel by : dr Ratih
Kelenjar tsb menghasilkan cairan semen/plasma semen (air mani) Fungsi cairan/plasma semen : Memungkinkan spermatozoa bergerak aktif Membuat spermatozoa dapat hidup dalam waktu tertentu Sebagai medium spermatozoa Sebagai Buffer dalam melindungi spermatozoa dari lingkungan asam saluran reproduksi wanita slide biologi sel by : dr Ratih
Gambar Testis dan Saluran-salurannya slide biologi sel by : dr Ratih
ALAT KELAMIN LUAR PENIS Fungsi : Sebagai alat untuk kopulasi/coitus/bersetubuh Meletakkan semen ke dalam saluran reproduksi wanita Sebagai alat untuk pengeluaran urine Terdiri dari akar, badan dan ujung bebas yang berakhir pada gland penis Badan penis terdiri atas korpus kavernosum dan korpus spongiosum slide biologi sel by : dr Ratih
Kedua korpus tersebut bersifat seperti spons Terbagi atas rongga-rongga sebagai kapiler yang sangat membesar dan bersambung dengan vena penis Ereksi penis disebabkan pembesaran rongga-rongga ini oleh darah yang terkumpul. Kulit pembungkis gland penis → prepusium→sirkumsisi slide biologi sel by : dr Ratih
ALAT KELAMIN LUAR Kantong pembungkus testis SKROTUM Kantong pembungkus testis Tersusun oleh kulit dan jaringan subkutan yang tidak mengandung lemak. Fungsi : Termoregulator untuk testis agar temperatur optimal sehingga proses spermatogenesis berjalan lancar. slide biologi sel by : dr Ratih
Lanjutan penjelasan Skrotum Spermatogenesis memerlukan suhu tetap dan beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh Jika udara panas dan suhu panas maka skrotum akan menggantung jauh dari tubuh Jika udara dingin, skrotum mengecil dan mendekati tubuh yang suhunya lebih tinggi Turunnya testis ke dalam skrotum agar suhu di sekitar testis tsb lebih rendah dari suhu rongga tubuh Suhu testis berkisar antara 1 – 8 ⁰C lebih rendah dari suhu rongga tubuh slide biologi sel by : dr Ratih
SPERMATOGENESIS Yaitu : pembentukan spermatozoa di dalam tubulus seminiferus (organ testis) terdiri dari 3 tahap. slide biologi sel by : dr Ratih
1. Tahap Proliferasi / spermatositogenesis Spermatogonium A disebut spermatogonium induk membelah 2 x secara mitosis membentuk 4 spermatogonia A 1 sel berfungsi untuk spermatogenesis berikutnya 3 sel lain membelah membentuk 6 spermatogonia intermediet dan membelah lagi membentuk 12 spermatogonia B Masing-masing spermatogonia B membelah membentuk spermatosit primer (spermatosit I) slide biologi sel by : dr Ratih
2. Tahap Meiosis Spermatosit I mengalami meiosis I menempuh fase leptoten, zigoten, pakiten, diploten dan diakinesis dari profase lalu metafase. anafase dan telofase Terbentuk spermatosit II (sekunder) yang mengalami meiosis II menjadi spermatid haploid Setiap spermatosit I menghasil 4 spermatid Spermatid dijumpai pada potongan tubulus seminiferus slide biologi sel by : dr Ratih
3. Tahap Spermiogenesis Terjadi perkembangan spermatid menjadi spermatozoa Rangkaian perubahan ini dibagi 4 fase yaitu : Fase Golgi Fase Tudung/Kap Fase Akrosom Fase Pematangan Saat diejakulasikan, spermatozoa bercampur dengan plasma semen. Campuran spermatozoa dengan plasma semen disebut semen slide biologi sel by : dr Ratih
Gambar Spermiogenesis slide biologi sel by : dr Ratih
SEMEN MANUSIA Terdiri atas : Spermatozoa Plasma Semen Spermatozoa dihasilkan oleh testis terdiri atas : Kepala bentuk oval berisi nukleus lebar 2,5-3,5 μm dan panjang 4-5 μm Leher Ekor panjang 50μm slide biologi sel by : dr Ratih
PLASMA SEMEN Fraksi Pre Ejakulasi : Tahapan pengeluaran sekret kelenjar genital : Fraksi Pre Ejakulasi : Hasil sekresi kelenjar cowper dan littre Volume 0,2 ml → melicinkan uretra dan vagina waktu coitus Fraksi Awal Hasil sekresi kelenjar prostat Volume 0,5 ml → memelihara spermatozoa saat di luar tubuh slide biologi sel by : dr Ratih
Fraksi Utama Terdiri dari lendir berasal vesicula seminalis dan spermatozoa berasal dari epidimis Volume 2 ml Fraksi Akhir Lendir dan spermatozoa non motil, volume 0,5 ml
Kandungan zat kimia semen : Fruktosa Asam Sitrat Spermin Seminin Enzim prosfatase, asam glukoronidase, lisozom, amilase Prostaglandin Na, K, Zn, Mg slide biologi sel by : dr Ratih
ANALISA SEMEN Volume : 2 – 5 ml Warna : putih keruh/putih kelabu seperti lem kanji pH : 7,2 – 7,8 Bau : khas seperti bau bunga akasia Viskositas : 3-5 cm Koagulasi : segera menggumpal setelah ejakulasi slide biologi sel by : dr Ratih
Lanjutan analisa semen Likuefaksi : 15 – 20 menit setelah ejakulasi Konsentrasi normal : > 20 juta/ml Motilitas : ∑ spermatozoa yang bergerak > 60% dari total yang hidup; 25 % gerak maju,cepat dan lurus, 25% gerak lurus tapi lambat
FAKTOR PENYEBAB KEMANDULAN PADA PRIA Genetis Sindrom Klinefelter : tubulus seminiferus degenerasi Sindrom down : cryptorchidisme Hormon Produksi FSH dan LH menurun, spermatogenesis terganggu Hipogonadotropin menyebankan hipogonadism slide biologi sel by : dr Ratih
Lanjutan…… Cryptochidisme Anatomi Cryptochidisme Testis menggantung tanggung dalam kanalis inguinalis Varikokel pembuluh darah testis Testis kecil
Impotensi penyebabnya psikis atau kelainan saraf menuju genetalia luar Lanjutan….. Saraf Impotensi penyebabnya psikis atau kelainan saraf menuju genetalia luar Penyakit (mrp faktor testikuler) Mumps orchists Prostatitis Epididimitis slide biologi sel by : dr Ratih
Faktor postestikuler Infeksi Gonorea dan syphilis Kebiasaan yang belebihan Perokok berat Alkohol Pekerjaan yang dekat sumber panas dan sumber radiasi
Terima kasih