Pendidikan Administrasi Perkantoran 2015 B

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Advertisements

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan Tinggi di Indonesia
KURIKULUM DALAM KONTEKS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
LAPORAN BUKU Cepi Riyana NIM
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
ORGANISASI KURIKULUM By: Kelompok 3.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Komponen Kurikulum Komponen kurikulum
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Nama Kelompok Emma Sherlyana A ( ) Yessi Mey W ( )
PENDEKATAN, MODEL, STRATEGI & METODE PEMBELAJARAN
Pengembangan Kompetensi sebagai Tujuan Pembelajaran
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RATNI PURWASIH PENGEMBANGAN SILABUS.
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
Tujuan dan Standar Kompetensi
PENGEMBANGAN SILABUS.
Komponen-Komponen Kurikulum
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
KONSTRUKSI ORGANISASI PENGEMBANGAN KURI-KULUM PERTEMUAN 6
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
MODEL DESAIN KURIKULUM
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PROGRAM AKSELERASI.
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Rahmat S present PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Direktorat Pembinaan SMA PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR.
Transcript presentasi:

Pendidikan Administrasi Perkantoran 2015 B Nama Kelompok Ima Choirunnisa 15080314010 Ika Rohmah Nurjannah 15080314016 Risky Octavianis 15080314036 Mitta Putri Hartanti 15080314026 Pendidikan Administrasi Perkantoran 2015 B

Komponen dan Organisasi Kurikulum

Komponen dan Organisasi Kurikulum UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.” Fungsi utama pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban manusia yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat (jasmani dan rohani), berilmu dan beramal, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Komponen-komponen kurikulum: kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

A. Komponen Tujuan Bangsa yang menganut paham demokrasi sebagai falsafah hidupnya akan menekankan sistem pendidikan yang dapat melahirkan masyarakat yang memiliki empat kemampuan, kecakapan, dan sifat utama, yaitu: self realization (mewujudkan dan mengembangkan bakat, bakat seoptimal mungkin), human relationship (hubungan antar-insani), economic efficiency (efisiensi ekonomi), dan civic responsibility (tanggung jawab warga negara).

Dilihat dari tingkat pencapaiannya, tujuan pendidikan dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka pendek.

Dilihat dari ruang lingkupnya, tujuan pendidikan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: tujuan umum, dan tujuan khusus. Menurut Taxonomy Bloom, Kratchwal dan Anita J. Harrow adapun struktur domain ada tiga, yaitu: Kognitif, Afektif, dan Psikomotor.

B. Komponen Isi/Materi Isi/materi kurikulum pada hakikatnadalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka ya mencapai tujuan pendidikan. Isi kurikulum dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: Logika, yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan, Etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral, dan Estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni.

Dalam pengembangan isi kurikulum, faktor yang perlu diperhatikan, yaitu: ruang lingkup (scope), urutan (sequence), penempatan bahan (grade placement), dan bentuk organisasi isi.

Jenis-jenis struktur kurikulum: Pendidikan umum (general education) yaitu program pendidikan yang bertujuan membina mahasiswa agar menjadi warga negara yang baik. Pendidikan akademik (academic education) yaitu program pendidikam yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan intelektual sehingga diharapkan peserta didik memperoleh kualifikasi pengetahuan yang fungsional menurut tuntutan disiplin ilmu masing-masing. Pendidikan kecakapan hidup (life skill education) yaitu program pendidikan yang bertujuan untuk memperoleh kecakapan dan keterampilan tertentu, sebagai bekal hidup peserta didik di masyarakat. Pendidikan kejuruan (vocational education) yaitu program yang mempersiapkan peserta didik untuk memperoleh keahlian atau pekerjaan tertentu sesuai dengan jenis sekolah yang ditempuhnya

C. Komponen Proses Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik, baik di sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun di luar sekolah melalui kegiatan terstruktur dan mandiri.

Strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan isi kurikulum, antara lain: strategi ekspositori klasikal, yaitu guru lebih banyak menjelaskan materi yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa lebih banyak menerima materi yang telah jadi, strategi pembelajaran heuristik (discovery dan inquiry), strategi pembelajaran kelompok kecil: kerja kelompok dan diskusi kelompok, dan strategi pembelajaran individual. Di samping strategi, ada juga metode mengajar. Metode adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan isi kurikulum atau materi pelajaran sesuai dengan tujuan kurikulum.

D. Komponen Evaluasi Evaluasi kurikulum merupakan usaha yang sulit dan kompleks, karena banyak aspek yang harus dievaluasi, banyak orang yang terlibat, dan luasnya kurikulum yang harus diperhatikan. Dari hasil studi beberapa literatur dapat dikemukakan beberapa model evaluasi kurikulum, antara lain: model measurement (Thorndike dan Ebel), model congruence (Ralph W.Tyler), model CIPP (Daniel L. Stufflebeam), model evaluasi sistem pendidikan, model illuminative (Malcolm Parlett), dan model formative dan sumative (Scriven).

E. Organisasi Kurikulum 1.Konsep dan Dimensi Organisasi Kurikulum Organisasi kurikulum adalah susunan pengalaman dan pengetahuan baku yang harus dilakukan dan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Organisasi kurikulum berhubungan erat dengan kualitas kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.

Dimensi –Dimensi Organisasi Kurikulum Organisasi kurikulum mempunyai dua dimensi pokok: Dimensi isi lebih melihat kepada fakta apa adanya dan bersifat logis Dimensi pengalaman belajar cenderung kurang memperhatikan fakta dan bersifat logis Jika kedua dimensi tersebut digabungkan akan memperoleh kurikulum yang mempunyai pengaruh kuat secara kumulatif.

Unsur- Unsur yang terdapat dalam organisasi kurikulum : Konsep : sekelompok fakta atau gejala Generalisasi : kesimpulan –kesimpulan yang merupakan kristalisasi dari suatu analisis Keterampilan : kemampuan dalam merencanakan organisasi kurikulum Nilai – nilai : norma atau kepercayaan yang diagungkan

2. Model Organisasi Kurikulum Menurut Zais ada tiga kategori desain kurikulum yaitu: Subject centered designs (desain berpusat subjek) terdiri atas : Desain subjek Desain disiplin Desain bidang yang luas Learner centered designs (desain berpusat pelajar) terdiri atas : Desain aktivitas/pengalaman Desain kelas terbuka Desain humanistik Problem centered designs (desain berpusat masalah) terdiri atas : Desain bidang hidup Desain keprihatinan sosial pribadi remaja Desain ini

Berikut ada beberapa model organisasi kurikulum : Subject – centered Curriculum Organisasi kurikulum ini terdiri atas berbagai mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain. Ciri-cirinya adalah : Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpiah-pisah, tidak ada hubungan dan kaitannya satu sama lain. Mata pelajaran- mata pelajaran tersebut berdiri sendiri sebagai suatu disiplin ilmu Tujuan kurikulum adalah untuk menguasai pengetahuan Mata pelajaran tdk disususn sesuai dengan kebutuhan peserta didik Proses pembelajaran lebih berpusat kepada guru, sementara peserta didik bersifat pasif Teknik penilaian lebih banyak menggunakan tes dengan fokus domain kognitif.

b. Correlated Curriculum Organisasi kurikulum ini yaitu mengkorelasikan antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lain. Ciri-ciri korelasi kurikulum ini yaitu : Adanya korelasi antarmata pelajaran Adanya upaya untuk menyesuaikan mata pelajaran dengan masalah kehidupan sehari-hari, termasuk kebutuhan dan minat peserta didik Tujuan kurikulum ini adalah untuk menguasai pengetahuan Pelayanan perbedaan individual masih sangat terbatas Dalam proses pembelajaran guru banyak berperan aktif Peran peserta didik mulai diaktifkan Penilaian lebih difouskan kepada domain kognitif,kendatipun domain lain sudah mulai dikembangkan

c. Broad Fild Curriculum Organisasi kurikulum ini merupakan fusi antara beberapa mata pelajaran serumpun dan memiliki ciri-ciri yang sama. Ciri-ciri kurikulum ini adalah: Kurikulum terdiri atas bidang studi yang merupakan perpaduan beberpa mata pelajaran yang serumpun dan memiliki ciri-ciri yang sama. Bahan pelajaran bertitik tolak pada suatu inti masalah tertentu,kemudian dijabarkan menjadi pokok bahasan Bahan pelajaran disusun berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan Strategi pembelajaran bersifat terpadu Guru berperan sebagai guru bidang studi Penyusunan kurikulum mempertimbangkan minat, masalah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

d. Integrated Curriculum Organisasi kurikulum ini disusun berdasarkan analisis bidang kehidupan atau kegiatan utama manusia dalam masyarakat. Ciri-ciri kurikulum ini yaitu : Kurikulum terpadu bersifat fleksibel Tidak mengharapkan hasil belajar yang sama dari semua peserta didik Tanggung jawab mengembangkan kurikulum banyak dipercayakan kepada guru- guru,orang tua, dan peserta didik

e. Core Curriculum Organisasi kurikulum ini bertitik tolak dari mata pelajaran tertentu sebagai core. Ciri-ciri kurikulum ini antara lain : Terdiri atas serangkaian pengalaman yg penting dan saling berkaitan untuk pertumbuhan dan perkembangan peserta didik Berkaitan dengan pendidikan umum Direncanakan secara kontinu sebelum dan selama dijalankan Didasarkan atas masalah-masalah pribadi dan sosial Disajikan dalam satu kesatuan yang utuh Dilaksanakan dalam jangka waktu yg lebih lama,dan diperuntungkan bagi semua peserta didik

f. Activity Curriculum Activity Curriculum sering juga disebut experience curriculum. Organisasi kurikulum ini tidak memiliki struktur yang formal dan tidak dirancang sebelumnya. Ciri-ciri kurikulum ini adalah : Organisasi kurikulum ini tdk memiliki struktur yang formal dan dirancang sebelumnya Isi kurikulum ditentukan berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik

3. Faktor – Faktor dalam Organiasi kurikulum Menurut Hilda Taba, organisasi kurikulum dapat dipandang sebagai salah satu faktor yang paling ampuh dalam enentukan hasil bagaimana belajar.

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum,yaitu : Ruang Lingkup (Scope) Ruang lingkup kurikulum menunjukkan keseluruhan,keluasan atau kedalaman, dan batas-batas bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. 2. Urutan (Sequence) Urutan bahan pelajaran menunjukkan keteraturan bahan yang akan disampaikan pada peserta didik, kapan bahan tersebut sebaiknya disampaikan,mana bahan yang harus disampaikan terlebih dahulu,dan mana yang akan dipelajari kemudian. 3. Kesinambungan (Continuity) Kesinambungan menunjukkan adanya peningkatan,pendalaman,dan perluasan bahan pelajaran sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari bahan yang lebih kompleks.

4. Terpadu (Integrated) Keterpaduan ini dapat dilakukan dalam bentuk kurikulum korelasi,kurikulum bidang studi, atau kurikulum terpadu berdasarkan bidang-bidang kehidupan. 5. Keseimbangan (Balance) Faktor keseimbangan yang dimaksudkan disini adalah keseimbangan isi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dan keseimbangan proses pembelajaran. 6. Waktu (Times) Waktu harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum, distribusi waktu dapat ditentukan berdasarkan kriteria, antara lain tradisi pengalaman,pertimbangan para pengembang kurikulum, nilai atau manfaat, tingkat kesulitan setiap mata pelajaran, dan standar kompetensi mata pelajaran.

4. Prosedur Mereorganisasi Kurikulum Terdapat beberapa cara untuk mereorganisasi kurikulum,yaitu : Reorganisasi melalui buku pelajaran Reorganisasi dengan cara tambal salam Reorganisasi melalui analisis kegiatan Reorganisasi melalui fungsi sosial Reorganisasi melalui survei pendapat Reorganisasi melalui studi kesalahan Reorganisasi melalui analisis masalah remaja

5. Isu – Isu dalam Organisasi Kurikulum Persepsi orang terhadap organisasi kurikulum sangat beragam. Ada yang mengatakan bahwa organisasi kurikulum hanya untuk mempersipakan peserta didik untuk menguasai bahan pelajaran yang bersifat menyeluruh sekalipun bahan pelajaran tersebut belum tentu cocok dengan sistem pembelajaran yang adaptif. Hal tersebut bisa dipecahkan dengan cara melupakan semua bentuk organisasi kurikulum sebagai suatu cara untuk mempengaruhi peserta didik. Bahan pelajaran disusun secara hati-hati ,disederhanakan dan dihubungkan dengan hal-hal yang menarik minat peserta didik. Secara individual peserta didik dapat melakukan berbagai cara untuk mencari pengalaman sendiri.

Terima Kasih 