KELAYAKAN USAHA TANI Silvana Maulidah, SP, MP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fungsi penerimaan dan fungsi biaya
Advertisements

Perencanaan Bisnis Perikanan dan Kelautan
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
Lanjutan bab 6 ……. Pertemuan 13.
KRITERIA KELAYAKAN FINANSIAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Bahan Ujian AKI.
USAHA TANI SERTA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT
KRITERIA INVESTASI.
Studi kelayakan financial
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
KRITERIA INVESTASI.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., M.AP
ANALISIS PULANG POKOK (BREAK EVEN POINT)
MG-11 ANALISIS BIAYA MANFAAT ANALISIS PROYEK KEHUTANAN BERDISKONTO
DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA UNGGAS BAGI KELOMPOK PETERNAK
Analisis break even point
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
Analisa Kelayakan Sistem
ASPEK KEUANGAN.
STUDI KELAYAKAN USAHA OLEH : Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.,MT.
Analisis Breakeven Operating Leverage
KRITERIA INVESTASI.
EVALUASI EKONOMI Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi :
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
* RETNO B. LESTARI07/16/96 B 6 Perencanaan Laba A B PENGANTAR EKONOMI*
Studi Kelayakan Bisnis
NPV DAN IRR.
KRITERIA KELAYAKAN PROYEK
KRITERIA INVESTASI.
PENCIPTAAN USAHA mustikalukmanarief
Pengambilan Keputusan Investasi (Jk. Panjang)
KRITERIA KELAYAKAN INVESTASI
KRITERIA INVESTASI.
COST, VOLUME AND PROFIT ANALYSIS (ANALISA BIAYA- KUANTITAS-LABA)
PENCIPTAAN USAHA DALAM PELUANG USAHA
Pengambilan Keputusan Investasi (Jk. Panjang) dan Harga Transfer
Fungsi biaya, fungsi penerimaan dan bep
ANALISIS FINANSIAL OLEH LILI WINARTI, SP. MP FAKULTAS PERTANIAN
Faculty Member of STIE AsiA MALANG
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
BREAK EVEN POINT ANALYSIS
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
Aspek Keuangan Untuk Bisnis Awal
DISCOUNTED CASH FLOW DAN TEKNIK PENILAIANNYA
KRITERIA INVESTASI METODE DISCOUNTED (B/C dan IRR), METODE UNDISCOUNTED.
ASPEK2 SKB Pasar Konsumen dan Produsen Pemasaran Teknik dan teknologi
ANALISIS YANG DIGUNAKAN
ANALISIS BREAK EVEN ALK.
PENERAPAN FUNGSI LINIER PART 2
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
06 Matematika Bisnis Perhitungan & BEP Irson, SE., MM. EKONOMI
Discounted Criterion (1)
Alfian Syamsudin Riantoro S.Pi., M.P ‘ ANALISIS USAHA PERIKANAN BUDIDAYA TUJUANTUJUAN Menganalisis secara jelas modal atau investasi yang diperlukan.
Analisis dan Estimasi Biaya
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
PENYUSUNAN CASH FLOW DAN LAPORAN LABA/RUGI. CASH FLOW.
PENCIPTAAN USAHA OLEH : DINI ROCHDIANI
PERTEMUAN V Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
ANALISA BREAK EVEN POINT ( BEP )
KRITERIA INVESTASI.
KRITERIA INVESTASI (Net Present Wort atau Net Present Value)
KRITERIA INVESTASI.
Studi Kelayakan Bisnis
ANALISA BREAK EVEN POINT ( BEP )
Fungsi penerimaan dan fungsi biaya
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
ANALISIS BREAK EVEN POINT OLEH : PAK PROJO. ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) Definisi BEP  Break Even Point = BEP= Titik Pulang Pokok Adalah keadaan suatu.
Transcript presentasi:

KELAYAKAN USAHA TANI Silvana Maulidah, SP, MP Agriculture Faculty | Brawijaya University

PENGANTAR Pada umumnya syarat utama dalam usahatani harus memperhatikan: R/C >1 π/C > bunga bank yang berlaku Produktifitas Tenaga kerja lebih besar dari tingkat upah yang berlaku Pendapatan > sewa lahan per satuan waktu atau musim tanam Produksi > BEP Produksi Penerimaan (Rp) > BEP Penerimaan (Rp) Harga > BEP Jika terjadi penurunan harga produksi maupun peningkatan harga faktor produksi sampai batas tertentu tidak menyebabkan kerugian

BREAK EVEN POINT suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. VOLUME PRODUKSI Q (PRODUKSI) FC VC TC PENERIMAAN & BIAYA (Rp) TR Keterangan: TR = Total Revenue (Penerimaan) Q = Quantities (Produksi) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel) TC = Total Cost (Total Biaya) BEP = Break Even Point (Titik Impas)

BREAK EVEN POINT PENJUALAN DALAM UNIT Keterangan: BEP = Break Even Point (Titik Impas) Q = Quantities (Produksi) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel) P = Harga Produk

BREAK EVEN POINT RUPIAH   Keterangan: BEP = Break Even Point (Titik Impas) TR = Total Revenue (Penerimaan) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel)

R/C RATIO R / C = PQ . Q / (TFC+TVC) merupakan perbandingan antara penerimaan dan biaya, yang secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut: R / C = PQ . Q / (TFC+TVC)   Keterangan: R = penerimaan C = biaya PQ = harga output Q = output TFC = biaya tetap (fixed cost) TVC = biaya variabel (variable cost) Ada tiga kriteria dalam R/C ratio, yaitu: R/C rasio > 1, maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan R/C rasio = 1, maka usahatani tersebut BEP R/C rasio < 1, maka tidak efisien atau merugikan

B/C RATIO (BENEFIT COST RATIO) penilaian yang dilakukan untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan biaya berupa perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negative Kriteria ini memberikan pedoman bahwa suatu proyek akan dipilih apabila Net B/C > 1. Sebaliknya, bila suatu proyek memberi hasil Net B/C < 1, maka proyek tidak akan diterima. Rumusan yang digunakan adalah: Keterangan: Bt = Benefit (penerimaan kotor pada tahun ke-t) Ct = Cost (biaya kotor pada tahun ke-t) n = umur ekonomis proyek i = tingkat suku bunga yang berlaku Kriteria yang dapat diperoleh dari penghitungan Net B/C antara lain: Net B/C > 1, maka usahatani menguntungkan; Net B/C = 1, maka usahatani tidak menguntungkan dan tidak merugikan; Net B/C < 1, maka usahatani merugikan

NPV (NET PRESENT VALUE) analisis manfaat finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Keterangan: Bt = Benefit (penerimaan usahatani pada tahun ke-t) Ct = Cost (biaya usahatani pada tahun ke-t) n = umur ekonomis proyek (10 tahun) i = tingkat suku bunga yang berlaku (14%)   Suatu proyek dikatakan layak untuk dilakukan bila menghasilkan NPV > 0. Bila NPV ≤ 0, maka proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan.

IRR (INTERNAL RATE RETURN) IRR menunjukkan kemampuan suatu investasi atau usaha dalam menghasilkan return atau tingkat keuntungan yang bisa dipakai   Keterangan: NPV1 = NPV yang bernilai positif NPV2 = NPV yang bernilai negatif I1 = tingkat suku bunga saat menghasilkan NPV yang bernilai positif I2 = tingkat suku bunga saat menghasilkan NPV yang bernilai negatif Suatu proyek akan dipilih bila nilai IRR yang dihasilkan lebih tinggi daripada tingkat suku bunga yang berlaku (IRR > social discount rate). Bila IRR < social discount rate menunjukkan bahwa modal proyek akan lebih menguntungkan bila didepositokan di bank dibandingkan bila digunakan untuk menjalankan proyek.