TUGAS 4 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN RASIO SOLVABILITAS P 7-6 SUHARTINI 21918 BENANDA ALLIDA 21968 LEMBAH DEWI
AEG Enterprises 30 juni 1989 (dalam ribuan) soal AEG Enterprises 30 juni 1989 (dalam ribuan) keterangan sebelum ekspansi setelah ekspansi plan A plan B plan C aset tak berwujud 20.000 aset 600.000 800.000 kewajiban 193.000 393.000 ekuitas 407.000 607.000 laba operasi/EBIT 162.000 biaya bunga 52.000
ekspansi aset tetap 190.000 sediaan 10.000 plan a. sell preferred stock b. sell common stock c. sell long-term bonds, interest rate of 16% 200.000.000 x 16% = 32.000.000
ratio rumus sebelum ekspansi setelah ekspansi plan A plan B plan C time interest earned EBIT/biaya bunga 8,10 3,12 debt ratio total kewajiban/total aset 0,32 0,24 0,49 debt equity ratio total kewajiban/total ekuitas 0,47 0,97 debt to tangible net worth total kewajiban/total ekuitas-aset tak berwujud 0,50 0,33 1,02
Untuk debt ratio plan A, plan B, maupun plan C dapat dikatakan solvabel atau mampu dalam memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang karena debt ratio ≤ 0,5. Untuk debt equity ratio plan A, plan B, dan plan C juga dapat dikatakan solvabel karena debt equity ratio ≤ 1. Untuk debt to tangible net worth plan A dan plan B dapat dikatakan solvabel karena debt to tangible net worth ≤ 1, tapi pada plan C tidak solvabel karena sudah melebihi kemampuan yang dimiliki (debt to tangible net worth > 1 ). Sedangkan dari kemampuan membayar bunga pinjaman nampaknya masih cukup besar (time interest earned jauh di atas 1). Plan A dan plan B dapat dipilih, karena rasio solvabilitasnya lebih kecil daripada plan C, sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk melakukan ekspansi. Dimasa yang akan datang jika akan melakukan ekspansi sebaiknya perusahaan menggunakan alternatif pendanaan dengan menerbitkan saham biasa maupun saham preferen, bukan dengan menerbitkan utang obligasi.
Jika ada laba per lembar saham C= 0,73 maka plan A yang dipilih karena rasio solvabilitasnya lebih kecil dari plan C dan labanya lebih tinggi dari plan B sehingga dapat mencapai stabilitas perusahaan dengan laba per lembar saham yang lebih tinggi. 10% Preferred stock cost lebih besar dari 16% bonds karena berdasar nilai waktu uang atau present value preferred stock lebih besar daripada utang obligasi.