Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY"— Transcript presentasi:

1 Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
Analisis Rasio Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY

2 Analisis Rasio Rasio adalah hubungan matematis antara dua kuantitas
Agar memiliki arti, rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan yang penting secara ekonomi. Misal, karena ada hubungan yang penting antara laba dengan aset yang digunakan untuk menghasilkan laba, maka rasio laba terhadap aset menjadi penting untuk dianalisis

3 Analisis Rasio Rasio merupakan alat untuk memberi kita pemahaman awal terhadap kondisi yang terjadi. Rasio yang diinterpretasikan dgn baik akan membantu untuk mengidentifikasi area yg memerlukan investigasi lebih lanjut Kegunaan analisis rasio bergantung pada ketepatan penerapan dan keakuratan interpretasi.

4 Analisis Rasio Analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam 5 macam kategori: Rasio Likuiditas (liquidity ratio) Rasio Solvabilitas (Solvency ratio) Rasio Aktivitas (activity ratio) Rasio Profitabilitas (profitability ratio) atau rasio rentabilitas Rasio Pasar (market ratio)

5 Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya Ada 2 macam rasio likuiditas yaitu rasio lancar (current ratio) dan rasio quick (quick ratio/acid test ratio). Rasio Lancar = Aktiva Lancar/Hutang Lancar Rasio Quick = (Aktva Lancar-persdn*)/htg lancar Termasuk akun yanglebih tidak likuid lainnya di aktiva lancar

6 Rasio Likuiditas – Rasio Lancar
Misal: Rasio lancar = 2 Interpretasi: setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 2 aktiva lancar. Panduan Analisis: Rasio lancar Pershan yg normal berkisar pd 1,5 s/d 2. Rasio lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi Rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar

7 Rasio Likuiditas – Rasio Lancar
Bagi industri yang terbiasa membayar suplier setelah barang dijual spt supermarket cenderung memiliki rasio lancar yang rendah bahkan lebih kecil dari 1 tanpa mengalami masalah likuiditas. Bagi perusahaan dengan likuiditas rendah (dibawah 1) perlu dibandingkan dengan kondisi normal tahun-tahun sebelumnya

8 Rasio Likuiditas – Rasio Quick
Rasio quick tdk memasukkan persediaan karena persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak liquid dan nilai realisasinya menjadi kas, tdk pasti.

9 Rasio Likuiditas Catatan:
Analisis Rasio lancar dan rasio quick harus memperhatikan fase pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang sedang tumbuh memerlukan rasio yang tinggi

10 Rasio Likuiditas- alat ukur alternatif
Alat ukur lain untuk melihat liquiditas adalah No Credit Internal : (Aktiva Lancar-Kewajiban lancar) Biaya operasi harian Biaya operasi harian = Sales-Laba sbl pjk-depr Satuan NCI adalah hari Ini menunjukkan jumlah hari yang dapat dicover oleh liquiditas yang tersedia untuk membiayai modal kerja.

11 Rasio Solvabilitas Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya Macam-macam rasio solvabilitas adalah: Rasio total hutang terhadap total aset Rasio hutang terhadap modal Times interest Earned

12 Rasio Solvabilitas – Debt Ratio
Rasio total hutang terhadap total aset (RHTA) = Total Kewajiban/Total Aktiva Digunakan untuk menghitung seberapa besar porsi dana disediakan oleh kreditur utk investasi aset Jika RHTA adalah 0.66 artinya setiap Rp 0,66 hutang dijamin oleh Rp 1 aset

13 Solvabilitas - Debt-to-Equity Ratio (DER)
Debt-to-Equity Ratio: Jumlah rupiah yang dipinjam untuk investasi ekuitas Rasio ini sering disebut dengan rasio leverage DER dianggap tinggi jika diatas 100% DER yang tinggi menunjukkan risiko perusahaan yang tinggi karena dominannya sumber dana dari unsur utang Total Liabilities Total Equity Debt-to-Equity Ratio =

14 Rasio Solvabilitas -TIE
Rasio Times Interest Earned = Laba sebelum pajak dan beban bunga / bebanbunga Laba sbl pajak dan bunga = laba + biaya pajak + beban bunga Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar beban tetap bunga dengan laba sbl pajak. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman. Rasio yang rendah memerlukan perhatian manajemen Satuan TIE adalah kali (times). TIE 2 kali dianggap sangat rendah, TIE 3 kali dianggap rendah Rasio ini menurut Wild dkk bukan rasio yang efektif melihat hubunga laba dengan beban tetap.

15 Rasio Aktivitas Adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada kegiatan tertentu Ada 4 macam rasio aktivitas: Rata-rata umur piutang Rata-rata umur persediaan Perputaran aktiva tetap Perputaran total aktiva

16 Rasio Aktivitas – umur piutang
Rata-rata umur piutang adalah rasio untuk melihat berapa lama, hari yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). = 365 / perputaran piutang Perputaran piutang = penjualan/piutang rata-rata Angka penjualan sebaiknya penjualan kredit Umur piutang 96,8 hari berarti diperlukan waktu 96,8 hari dari piutang menjadi kas.

17 Rasio Aktivitas – umur persediaan
Rata-rata umur persediaan adalah rasio untuk melihat berapa lama dana tertanam dalam bentuk persediaan (merubah persediaan menjadi penjualan). = 365 / perputaran persediaan Perputaran persediaan = HPPenjualan/persediaan rata rata Persediaan rata-rata= (pers awal + pers akhir)/2 Umur persediaan 91,25 hari berarti diperlukan waktu 91,25 hari dari persediaan menjadi penjualan.

18 Rasio Aktivitas – Perputaran aktiva tetap
aktiva tetap adalah rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yg dimiliki perusahaan Perputaran aktv tetap = Penjualan/aktiva tetap rata-rata Aktv tetap rata-rata = (aktiva tetap awal + AT akhir)/2 Perputaran Aktiva tetap 5,1 kali dlm setahun berarti aktiva tetap menghasilkan penjualan 5 x.

19 Rasio Aktivitas – Perputaran Total aktiva
Total aktiva adalah rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yg dimiliki perusahaan Perputaran total aktv = Penjualan/total aktiva rata-rata Total Aktv rata-rata = (tot aktiva awal + TA akhir)/2 Perputaran total Aktiva 1,3 kali dlm setahun berarti aktiva menghasilkan penjualan 1,3 x.

20 Rasio Profitabilitas Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Ada 3 jenis rasio: Net Profit Margin Return on total Asset Return on Equity

21 Rasio Profitabilitas – Net PM
Net Profit Margin adalah rasio utk menghitung seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pd tingkat penjualan tertentu = laba bersih/penjualan Net PM 0,049 atau 4,9% artinya dari setiap Rp 1 penjualan perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,049. Atau laba perusahaan adalah 4,9% dari penjualan Net PM yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan yang tinggi menghasilkan laba pd tingkat penjualan tertentu Net PM yg rendah cenderung menunjukkan ketidakefisienan prshn. Net PM suatu industri berbeda dgn industri yang lain. Profit margin sering juga dinyatakan dalam gross profit margin, operating profit margin ataupun pretax profit margin

22 Rasio Profitabilitas - ROA
Return on Aset (ROA) adalah rasio utk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu ROA juga sering disebut dengan ROI (return on investment) = laba bersih / Total aset rata-rata ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,063. ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset Laba bersih yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dinyatakan dalam rumus laba bersih + biaya bunga (1-tarif pajak)

23 Rasio Profitabilitas - ROE
Return on Equity (ROE) adalah rasio utk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham tertentu = laba bersih / Modal saham rata-rata ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,063. ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset

24 Rasio Pasar Adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku Didasarkan pada sudut pandang investor Ada beberapa macam rasio pasar: Price Earning Rasio Dividend yield Dividen pay out Earnings yield Price to book value

25 Rasio Pasar - PER Price Earning Rasio adalah rasio untuk melihat harga saham relatif terhadap earningnya = harga pasar per lembar / Earning perlembar Earning per lembar (EPS)=laba setelah pajak dibagi jumlah saham yang beredar PER 10,5 kali berarti harga pasar perlembar saham mencapai 10,5x dari EPS PER yg tinggi menunjukkan prospek tumbuh perusahaan yg tinggi (kalau terlalu tinggi tdk baik karena mungkin harga saham tdk akan naik lagi dan kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil) PER yang rendah menunjukkan prospek tumbuh yang rendah

26 Rasio Pasar – Dividend Yield
Dividend Yield adalah rasio untuk melihat bagian dari harga pasar saham yang akan diperoleh investor = Dividen per lembar / Harga pasar per lembar Dividen yield % berarti sebanyak 0,0034% dari harga pasar saham akan menjadi bagian investor. Pershn dgn prospek tumbuh yang tinggi cenderung punya DY rendah & PER tinggi

27 Rasio Pasar – DPR Rasio pembayaran Dividend (Dividend pay out ratio) adalah rasio untuk melihat bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. = Dividen per lembar / Earning per lembar Dividen yield 35,3% berarti sebanyak 35,3% dari EPS akan menjadi bagian investor. Pershn dgn prospek tumbuh yang tinggi cenderung punya pembayaran dividen rendah

28 Tugas (untuk dikumpul pada pertemuan berikut)
Lakukanlah analisis rasio terhadap laporan keuangan PT Mustika Ratu Tbk dengan melakukan perhitungan atas setiap rasio, interpretasi atas hasil yang diperoleh dan analisis terhadap hasil yang dikaitkan dengan aspek yang relevan (return atau risiko).


Download ppt "Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google