STABILITAS EKONOMI DI SUSUN OLEH : RIFANDI SETYO HADI ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Advertisements

Evaluasi KD 7.3 START.
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Kebijakan moneter A. Ika Rahutami.
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Teori Makro Ekonomi Perekonomian Terbuka
Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO; MASALAH DAN KEBIJAKAN
Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia
Kebijakan Fiskal dan Moneter
MATA KULIAH KEBIJAKAN FISKAL
PETA KOMPETENSI 4 Dapat menjelaskan peran BUMN dan BUMD sebagai sumber penerimaan publik 5 Dapat menjelaskan administrasi perpajakan 6 Dapat menganalisis.
Pendahuluan: Pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Konsep Dasar Ekonomi Makro
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Teori Makro Ekonomi Perekonomian Terbuka
KEBIJAKAN MONETER.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
PERTEMUAN 6.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertemuan ke 2 ‘’ Permasalahan Ekonomi ‘’
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
EKONOMI Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
KEBIJAKAN MONETER & KEBIJAKAN FISKAL
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Ekonomi Makro.
PERAN PELAKU EKONOMI DALAM KEGIATAN EKONOMI
Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan
Kebijakan moneter.
MAKRO EKONOMI PENDAHULUAN
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
KEBIJAKAN EKONOMI LENI PRAMITA A
PENGANTAR EKONOMI MAKRO BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Makro Ekonomi Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel- variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).
PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi Dosen Pengampu: Aulia Dawam, S. E,
Bank dan Lembaga Keuangan
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
SYNTA NOVIANA PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS
Uang dan Moderenisasi Perekonomian
PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Model IS-LM
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Konsep Bisnis & Sistem Ekonomi
Konsep dasar ekonomi makro
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Bab 1 Overview dan Review
PENGANTAR EKONOMI MAKRO MERI YANTI,S.E.M.Si BAB I PENDAHULUAN.
Dosen : Deskoni, S.Pd., M.Pd Yuliana FH, S.Pd., M.Pd KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sriwijaya.
Transcript presentasi:

STABILITAS EKONOMI DI SUSUN OLEH : RIFANDI SETYO HADI (13220047) MUCHAMAD INAMUL HASAN (13220119) NATHAN ARIS LUMINTANG (13220125) EDY SAPUTRO ARIPIYONO (15220001) ABDUL ROZAK KAHFI (15220034)

STABILITAS EKONOMI Stabilitas perekonomian adalah prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas pertumbuhan. Stabilitas ekonomi makro dicapai ketika hubungan variabel ekonomi makro yang utama berada dalam keseimbangan, misalnya antara permintaan domestik dengan keluaran nasional, neraca pembayaran, penerimaan dan pengeluaran fiskal, serta tabungan dan investasi.

PERMASALAHAN STABILITAS EKONOMI YANG SERING TERJADI Stabilitas ekonomi makro masih rentan terhadap gejolak. di sisi keuangan negara, kesinambungan fiskal masih menghadapi ancaman. Laju inflasi dan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi Kondisi neraca pembayaran perlu terus diwaspadai Peningkatan impor yang terlalu cepat, tanpa diimbangi dengan ekspor nonmigas akan menekan posisi transaksi berjalan Sektor rill belum pulih ini tercermin dari lemahnya kondisi struktural Kondisi perbankan dan lembaga keuangan lainnya belum mantap

SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN MENANGANI MASALAH STABILITAS EKONOMI Terpeliharanya stabilitas ekonomi makro yang dapat mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas serta peningkatan kemampuan pendanaan pembangunan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun swasta dengan tetap menjaga stabilitas nasional. ARAH KEBIJAKAN Stabilitas ekonomi dijaga melalui pelaksanaan sinergi kebijakan moneter yang berhati-hati serta pelaksanaan kebijakan fiskal yang mengarah pada kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) dengan tetap memberi ruang gerak bagi peningkatan kegiatan ekonomi. Stabilitas ekonomi akan didukung dengan reformasi struktural di berbagai bidang dan meningkatnya ketahanan sektor keuangan melalui penguatan dan pengaturan jasa keuangan, perlindungan dana masyarakat, serta peningkatan koordinasi berbagai otoritas keuangan melalui jaring pengaman sistem keuangan secara bertahap. KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN KEBIJAKAN TERKAIT NERACA PEMBAYARAN

PROGRAM PROGRAM PEMBANGUNAN PENGELOLAAN SEKTOR KEUANGAN 1. PROGRAM STABILISASI EKONOMI DAN SEKTOR KEUANGAN 2. PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KEUANGAN

KESIMPULAN Stabilitas perekonomian adalah prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas pertumbuhan. Stabilitas perekonomian sangat penting untuk memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi. Stabilitas ekonomi makro dicapai ketika hubungan variabel ekonomi makro yang utama berada dalam keseimbangan, misalnya antara permintaan domestik dengan keluaran nasional, neraca pembayaran, penerimaan dan pengeluaran fiskal, serta tabungan dan investasi. Hubungan tersebut tidak selalu harus dalam keseimbangan yang sangat tepat. Ketidakseimbangan fiskal dan neraca pembayaran misalnya tetap sejalan dengan stabilitas ekonomi asalkan dapat dibiayai secara berkesinambungan.