KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
STRES dan MANAJEMEN STRES.
ASKEP WAHAM.
ARTIKEL KEPRIBADIAN ARDITA
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( A F E K T I F )
Praktikum Jiwa 1 Modul Saraf Jiwa
“DEPRESSION : A GLOBAL CRISIS” HIMPSI Wilayah DKI Jakarta
STRESS DALAM PEKERJAAN
PRILAKU SEHAT & SAKIT DI MASYARAKAT
PSIKOSIS dan DEPRESI POSTPARTUM
Gangguan psikosis-neurotik
PSIKOLOGI ABNORMAL GANGGUAN AFEKTIF (MOOD) OLEH : KELOMPOK VI ROHANA KOMALA SARI UPNI WATI NISA VIRGINIA.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesiia
STREsS.
STRESS KERJA.
PRILAKU SEHAT & SAKIT DI MASYARAKAT
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT GANGGUAN JIWA
ASUHAN KEBIDANAN IV.
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
Penyesuaian Diri PTIK.
depresi Dinas Kesehatan Kota Palembang
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikiatrik akibat Peristiwa Traumatik
Gangguan Psikologis.
STRESS KERJA.
Awas! Bahaya Diet Ada beberapa cara diet yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berkurangnya volume darah (hypovolemia). Penyakit ini diketahui dengan.
SKIZOFRENIA DAN GANGGUAN PSIKOTIK LAINNYA
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
Gangguan Jiwa dalam Kehamilan
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL
Oleh : Ners Anang Satrianto
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
Gangguan psikosos akut
PENATALAKSANAAN KLIEN DENGAN GANGGUAN ISI PIKIR: WAHAM OLEH: NI MADE CANDRA YUNDARINI ( ) MULAI.
KONSEP SEHAT DAN SAKIT DALAM SOSIAL BUDAYA
Kehamilan dengan penyakit gangguan jiwa
MENYEMBUHKAN DIRI SENDIRI
Trauma Adhyatman Prabowo, M.Psi.
STREsS.
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ISOLASI SOSIAL NAMA KELOMPOK : D-IV Keperawatan Semarang
PSIKOSIS DAN DEPRESI POSTPARTUM
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
BIPOLAR START.
GEGAR BUDAYA (CULTURE SHOCK)
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
DEMENSIA.
WAHAM Oleh Kelompok 10: Wiwike Yanti Elfisa Mardhiya Nola Asril
STREsS.
OLEH : Dr. Hubertus Kasan Hidajat,Sp.KJ. SEMINAR PROFESIONAL.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
Psychological Disorders
GELANDANGAN PSIKOTIK.
GANGGUAN WAHAM MENETAP
Coping terhadap grief pada anak tunggal atas kematian ayahnya
GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI A. Soraya Tenri uleng.
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta.
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL
Kegawatdaruratan Psikiatri & Tatalaksana. Pengertian Kedaruratan Psikiatri  Adalah tiap gangguan pada pikiran, perasaan dan tindakan seseorang yang memerlukan.
Transcript presentasi:

KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns

Pengertian Kesehatan Jiwa WHO Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melaikan mengandung berbagai karakteristik yg bersifat positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan kepribadian yg bersangkutan UU KES. JIWA NO 03 THN 1966 Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang dan perkebangan ini selaras dgn orang lain.

Pengertian Kesehatan Jiwa (Lanjutan) Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain Kesehatan jiwa meliputi Bagaimana perasaan individu terhadap diri sendiri Bagaimana perasaan individu terhadap orang lain Bagaimana kemampuan individu mengatasi persoalan hidup anda Sehari - hari

Gejala Gangguan Jiwa 1. Neurosis Gejala utama kecemasan, dengan daya insight serta daya menilai realitasnya baik, Kepribadiannya tetap utuh, secara kualitas perilaku orang neurosis tetap baik, namun secara kuantitas perilakunya menjadi irrasional. Contoh mandi adalah hal yang biasa dilakukan oleh orang normal sehari 2 kali, namun bagi orang neurosis obsesive untuk mandi, ia akan mandi berkali-kali dalam satu hari dengan alasan tidak puas-puas untuk mandi.

Gejala Gangguan Jiwa (Lanjutan) 2. Hipokondriasis Sering mengeluh bahwa dirinya sakit, serta tidak dapat diobati. Contoh Keluhannyasering menyangkut alat tubuh seperti alat pencernaan, jantung dan pembuluh darah, alat kemih/kelamin, dan lainnya. Keluhannya sering berganti-ganti, bila satu keluhannya diobati yang mungkin segera hilang, ia mengeluh sakit yang lain.

Gejala Gangguan Jiwa (Lanjutan) 3. Gangguan Jiwa Afektif Ditandai dengan adanya gangguan emosi (afektif) sehingga segala perilaku diwarnai oleh ketergangguan keadanemosi. Gangguan Afektiftipe Depresif Terjadi relatif cepat dalam beberapa bulan. Penyebabnya o/ kehilangan atau kematian pasangan hidup atau penyakit fisik yang berat atau lama mengalami penderitaan. Gejalanya sedih, sukar tidur, sulit berkonsentrasi, merasa dirinya tak berharga, bosan hidupdan kadang-kadang ingin bunuh diri.

Gejala Gangguan Jiwa (Lanjutan) b. Gangguan Afektiftipe Mania Dalam keadaan Panik; gembira berlebihan shg berbuat yg melampaui batas kemampuannya, pembicaraan tidak sopan dan membuat orang lain menjadi tidak enak Jarang terjadi dari pada tipe depresi. Kondisi silih berganti, suatu ketika pasien menjadi eforia, aktif, riang gembira, pidato berapi-api, marah-marah, namun tak lama kemudia menjadisedih, murung, menangis tersedu-sedu yangsulit dimengerti (manik-depresi)

SKIZOFRENIA Gangguanjiwa yang berat dan gawat yang dapat dialami manusia sejak muda dan dapat berlanjut menjadi kronis (Dep.Kes.1992) Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan ganguan dasar pada kepribadian dan proses berpikir, kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, dan autisme. (Mansjoer Arif, 2000)

SKIZOFRENIA (Lanjutan) Skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (splitting of personality) (Hawari, 2001) Ggn alam pikiran sehingga pasien memiliki pikiran yang kacau Ggn emosi labil misalnya cemas, bingung, mudah marah, mudahsalah faham dan sebagainya Ggn perilaku, yang disertai halusinasi, waham Ggn orientasi realita,sehingga penderita menjadi tak tahu waktu, tempat maupun orang.

TIPE SKIZOFRENIA 1. Skizofrenia paranoid (curiga, bermusuhan, garang dsb) 2. Skizofrenia katatonik (seperti patung, tidak mau makan, tidak mau minum, dsb) 3. Skizofrenia hebefrenik (seperti anak kecil, merengek-rengek, minta-minta, dsb) 4. Skizofreniasimplek (seperti gelandangan,jalan terus, kluyuran) 5. Skizofrenia Latent (autustik,seperti gembel)

PENYEBAB SKIZOFRENIA 1. Faktor-faktor Genetik (Keturunan) Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gen yang diwarisi seseorang, sangat kuat mempengaruhi resiko seseorang mengalami Skizofrenia 2. Biochemistry (Ketidakseimbangan Kimiawi Otak) Beberapa bukti menunjukkan bahwa Skizofrenia mungkin berasal dari ketidakseimbangan kimiawi otak yang disebut neurotransmitter yaitu kimiawi otak yang memungkinkan neuron-neuron berkomunikasi satu sama lain.

PENYEBAB SKIZOFRENIA (Lanjutan) 3 Neuroanatomy (Abnormalitas Struktur Otak) Beberapa teknik imaging, seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan PET (Positron Emission Tomography) telah membantu para ilmuan untuk menemukan abnormalitas struktural spesifik pada otak pasien Skizofrenia. Misalnya, pasien Skizofrenia yang kronis cenderung memiliki ventrikel otak lebih besar.

MASALAH SKIZOFRENIA (ARIF 2006) Ketidak mampuan merawat diri. Ketidak mampuan menangani uang. Social withdrawal (menarik diri). Kebiasaan-kebiasaan pribadi yang aneh. Ancaman bunuh diri. Gangguan pada kehidupan keluarga, misalnya: pekerjaan, sekolah, jadwal sosial, dan lain-lain. Ketakutan atas keselamatan, baik pasien maupun anggota keluarga. Blame (menyalahkan dan mencela) and shame (malu).

TIPE-TIPE KLINIS SKIZOFRENIA 1. Tipe paranoid Tanda dan gangguan berlangsung secara terus-menerus sedikitnya hingga 6 bulan. Perilaku utama yang terikat pada orang dengan tipe ini adalah rasa curiga yang berlebihan. 2. Tipe Tak teratur Dipenuhi dengan satu atau lebih delusi atau sering mengalami Skizofrenia. Keadaan yang tampak menonjol pada penderita dengan tipe ini adalah: Perilaku yang tidak teratur atau tidak sesuai dan tidak memenuhi kriteria.

TIPE-TIPE KLINIS SKIZOFRENIA (Lanjutan) 3. Tipe yang tidak bisa dibedakan Terdapat gejala psikotik campuran seperti delusi, halusinasi prilaku dan bicara yang tidak terorganisir dan gejala negatif Skizofrenia tetapi tidak dapat diklarifikasikan kedalam katagori lainnya. 4. Tipe Residual Tampak gangguan trus-menerus, ditunjukan dengan gejala negatif atau adanya dua gejala atau lebih yang melemahkan. Pasien dengan tipe residual ini mempunyai sejarah setidaknya satu kali episode Skizofrenia tapi tidak lagi memperlihatkan gejala psikotik yang berlebihan.

GEJALA-GEJALA SKIZOFRENIA Gejala positif Delusi, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional, meskipun telah dibuktikan secara obyektif keyakinan itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini kebenarannya. Kekacauan alam pikir yang dapat dilihat dari isi pembicaraan. Gaduh, gelisah, mondar-mandir, agresif. c) Merasa dirinya “Orang besar” , merasa serba mampu. d) Menyimpan rasa permusuhan. e) Pikirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya.

GEJALA-GEJALA SKIZOFRENIA (Lanjutan) 2. Gejala Negatif a) Alam perasaan “Tumpul” dan “Mendatar”. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukan ekspresi. b) Menarik diri, tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun. c) Kontak emosional amat “Miskin”. Sukar diajak bicara, pendiam. d) Pasif dan apatis, menarik diri pergaulan sosial. e) Sulit dalam berpikir abstrak.

TERIMAKASIH