BAB VII PROBABILITAS (2).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODUL 10 PELUANG 1 1. Pendahuluan
Advertisements

PROBABILITAS STATISTIKA &
KONSEP DASAR PROBABILITAS
DISTRIBUSI PELUANG.
BAB XIII Distribusi Binomial
PERTEMUAN 8 PROBABILITAS
Probabilitas & Distribusi Probabilitas
BAB VII KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT.
Eksperimen Acak & Peluang
PROBABILITAS.
PROBABILITAS.
PROBABILITAS.
TEORI PROBABILITAS Pertemuan 26.
TEORI PROBABILITAS.
BAB XII PROBABILITAS (Aturan Dasar Probabilitas) (Pertemuan ke-27)
PENGUKURAN RISIKO ERVITA SAFITRI.
PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI
BAB 12 PROBABILITAS.
BAB 1 TEORI PROBABILITAS
PROBABILITAS/PELUANG
Bab 8 TEORI PROBABILITAS.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
PROBABILITAS.
DISTRIBUSI DARI FUNGSI VARIABEL RANDOM
AKTUARIA Darmanto Program Studi Statistika
Media Pembelajaran Matematika
BAB 2 ATURAN DASAR PROBABILITAS
Peubah Acak (Random Variable)
Oleh : Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
PELUANG Alfika Fauzan Nabila Saadah Boediono Nur Fajriah Julianti Syukri Yoga Bhakti Utomo XI IPA 5.
PROBABILITAS (LANJUTAN)
BAB 2 PROBABILITAS.
Probabilitas Bersyarat
Modul 4 : Probabilitas.
Teori PROBABILITAS.
D0124 Statistika Industri Pertemuan 7 dan 8
Teori Peluang / Probabilitas
BAB I PROBABILITAS.
MODUL I. PENDAHULUAN Pengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh : Ralp C. Davis; Mary Follet; dan James A.F. Stoner.  Keputusan dapat dijelaskan.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
PERMUTASI & KOMBINASI PROBABILITAS.
BAB 6 PROBABILITAS.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
MODUL PERKULIAHAN SESI 1
PROBABILITAS.
PROBABILITAS (Aturan Dasar Probabilitas)
Probabilitas & Distribusi Probabilitas
MODUL PERKULIAHAN SESI 1
Teori PROBABILITAS.
TEORI KEMUNGKINAN (PROBABILITAS)
Teori Peluang dan Aturan Penjumlahan
TEORI PROBABILITAS.
Variabel Acak dan Nilai Harapan
Teori PROBABILITAS.
ATURAN KOSINUS.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
4 Probabilitas Peluang Bersyarat Kejadian Saling Bebas
BAB XII PROBABILITAS (Aturan Dasar Probabilitas) (Pertemuan ke-27)
BAB 9 TEORI PROBABILITAS Teori probabilitas membahas tentang ukuran atau derajat kemungkinan suatu peristiwa dapat terjadi.
Denny Agustiawan JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK ASIA MALANG
STATISTIKA DAN PROBABILITAS
Bab ii probabilitas.
Probabilitas Bersyarat
KONSEP DASAR PROBABILITAS
2.5. Aturan Perkalian Teorema(2.4):
KONSEP DASAR PROBABILITAS
TEORI PROBABILITAS Disarikan dari : Adawiyah, Ariadi dan sumber lain yang relevan This template is provided by
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Sifat – sifat probabilitas kejadian A
Transcript presentasi:

BAB VII PROBABILITAS (2)

Perhitungan Probabilitas (1) Probabilitas dari suatu kejadian didefinisikan sebagai pernyataan numeris tentang kemungkinan terjadinya kejadian tersebut. Teorema: Jika suatu ruang sampel terdiri-dari N unsur dan dalam ruang sampel tersebut ada kejadian A yang mempunyai x unsur, maka peluang kejadian A adalah: Probabilitas dari suatu kejadian dapat juga direpresentasikan dengan bentuk prosentase (0 – 100%).

Perhitungan Probabilitas (2) Penghitungan nilai probabilitas dapat dilakukan melalui pendekatan objektif maupun pendekatan subjektif. Penghitungan probabilitas dengan pendekatan objektif dilakukan dengan dua cara. Pendekatan yang didasarkan pada teori atau pengetahuan. Pendekatan yang didasarkan pada percobaan atau frekuensi relatif. Pendekatan ini didasarkan pada data hasil percobaan masa lalu.

Perhitungan Probabilitas (3) Pendekatan subjektif umumnya diperoleh dari pendapat atau preferensi perorangan yang didasarkan pada pengalaman, pengetahuan atau intuisi dari orang tersebut. Pendekatan subjektif biasanya dilakukan manakala pendekatan objektif tidak mungkin dilakukan. Teorema: Jika kejadian A dan B merupakan dua kejadian sembarang dalam S, maka:

Penghitungan Probabilitas (4) Teorema: Jika kejadian-kejadian A1, A2, ..., Ak merupakan kejadian-kejadian yang terpisah, maka: Probabilitas bersyarat merupakan probabilitas kejadian A dengan syarat B (B diketahui) dirumuskan dengan:

Penghitungan Probabilitas (5) Apabila dua kejadian tidak saling mempengaruhi satu dengan lainnya, maka kejadian tersebut dinamakan kejadian saling bebas. Teorema: Jika kejadian A dan B saling bebas, maka:

Penghitungan Probabilitas (6) Teorema (Probabilitas Marginal): Jika kejadian-kejadian A1, A2, ..., Ak merupakan bagian dari S, dan B adalah kejadian sembarang dalam S, maka: