BAB 2 Pendekatan Baru Dalam Dunia Politik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
MANAJEMEN KONFLIK.
Tanggung Jawab Mahasiswa Dalam Mencegah Perilaku Korupsi di Indonesia
Program Orientasi Pendidikan
PENGAWASAN PEMILU & PERAN MAHASISWA
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
OPINI PUBLIK DAN POLLING OPINI PUBLIK
KELOMPOK IX IX. Usaha penjualan
Dr. Leonardo W. Permana, MARS.
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
PERTEMUAN 15.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
BAB V KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERDAYAAN
MANAJEMEN KONFLIK  .
KODE ETIK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
BAB 4 ETIKA BISNIS 1. ETIKA DALAM ORGANISASI
ETIKA BISNIS purwati.
BAB 3 PENILAIAN EKSTERNAL
HUMAS.
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
ELEMEN KEBIJAKAN PUBLIK
MANAJEMEN STRATEGIK.
KONSEP DASAR PR II.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Komunikasi Politik.
PERENCANAAN KEGIATAN HUMAS
Manajemen Konflik.
TEORI-TEORI SIBERNETIKA-2
Perubahan Sosial & Dinamika Pemerintahan
MANAJEMEN STRATEGIK.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Presented By : Fachrizal Zikri ( ) PUBLIC RELATION
Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN KONFLIK Di sampaikan pada acara student day
ADVOKASI Referensi : Ritu R. Sharma. Pengantar Advokasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Kuliah 6 Editorial dan Penyuntingan Berita
Membangun Nilai Konsumen, Kepuasan, dan Loyalitas
NEGOSIASI : STRATEGI &PERENCANAAN
KONSEP DASAR PR II.
KONSEP DASAR PR II.
DIMENSI-DIMENSI ETIKA ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 9
BAB 4 ETIKA BISNIS 1. ETIKA DALAM ORGANISASI 2. PEMBENTUKAN NILAI ETIKA 3. ETIKA DALAM ORGANISASI 4. ARGUMEN PRO DAN KONTRA TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL.
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
Komunikasi Penyuluhan Penyuluh sebagai agen perubahan
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
KONSEP DASAR PR II.
PERTEMUAN 15.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Jappy P. FanggidaE, SE., M.Si., MBA
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
Keterampilan Dasar Mengajar
BUDAYA POLITIK.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
STIKES ABI SURABAYA KONSEP BERUBAH.
KONSEP BERUBAH DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN
Materi : Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi
PENELITIAN KUALITATIF
Perumusan Visi dan Visi Bisnis
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KONFLIK
COMMUNITY AWARENESS (Penyadaran Masyarakat). APA? “adalah sebuah proses membangun pemahaman risiko yang ditujukan untuk mempengaruhi kesadaran dan perilaku.
KONSEP KOLABORASI DAN NEGOSIASI. Konsep Kolaborasi Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu,
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
KARINA JAYANTI Universitas Gunadarma
Transcript presentasi:

BAB 2 Pendekatan Baru Dalam Dunia Politik Kelompok 1 : Febriyan Ratnasary (115030101111095) Linda Ardiyanti (115030101111097) Djanthi Kumala Puri (115030100111137) Dewik Lailatul Rodiyah (115030100111135) Henni Fariha (115030100111101) Rizakta Riand P (105030100111035) Imeylda A. Tarore (105030101111102) Grace Yunieta Emonnia. P (115030101111102)

Pendekatan baru dalam dunia politik Cara – cara yang kreatif dan efektif untuk menyelesaikan banyak persoalan kehidupan social – politik – psikis Self – defeating prophecy Self – fulfilling prophecy Masalah yang mendasar dalam hal meramalkan suatu kejadian adalah dimensi “waktu”. Semua hal yang belum terjadi merupakan suatu kemungkinan yang dapat terjadi (possibility for being). Peramalan adalah melihat kemungkinan – kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan. Yang diukur adalah potensi menjadinya dan bukan kejadiannya sendiri.

2. Beragamnya Tingkat Realitas Lanjutan … Interaksi dinamis ini yang memunculkan suasana penuh ketidakpastian, interaksi non – linier, dan tingginya suasana politis dalam pengambilan keputusan (Goorhuis, 2000). Semakin kompleksnya fenomena pemilih, semakin menuntut penjelasan dari banyak disiplin. Atau yang lebih dikenal sebagai transdisciplinarity (Nicolescu, 1996). Menurut dia, terdapat beberapa karakteristik dari multidisciplinarity 1. Kompleksitas 2. Beragamnya Tingkat Realitas 3. Logika Keterhubungan

Dianalisis melalui metode isolasi dan diasumsikan ceteris paribus Lanjutan…. Metode klasik realitas satu dimensi, transdicipinarity melihat adanya multidimensi dari suatu fenomena Dianalisis melalui metode isolasi dan diasumsikan ceteris paribus Partai politik atau kontestan individu harus memahami rasionalitas yang ada di balik pengambilan keputusan pemilih untuk membangun system kepercayaan yang saling menguntungkan dengan pemilih. Hal ini penting dilakukan karena pemilih yang sekarang tidak lagi terikat secara ideologi, mereka bersikap lebih kritis dan lebih berorientasi pada program kerja yang ditawarkan partai politik.

Menuju hubungan relasional Hubungan partai politik dengan masyarakat luas hanya bermanfaat untuk partai politik Era Lama Diharapkan hubungan yang relasional antara partai politik dengan masyarakat luas Saat ini Hubungan relasional akan tercipta bila terdapat dua pihak atau lebih yang menyadari pentingnya upaya untuk menjaga hubungan jangka panjang, dengan tujuan mengurangi munculnya resiko munculnya perpindahan atau migrasi pemilih ke parta lain.

GOLPUT (GOLONGAN PUTIH) Lanjutan....... Pemilih akan melihat konsistensi partai politik dalam mewakili ideologi dan memperjuangkan nasib mereka dalam jangka panjang. Hanya saja sikap partai yang mengecewakan kerap membuat pemilih harus berfikir panjang untuk mengikatkan diri pada partai tanpa sikap kritis. GOLPUT (GOLONGAN PUTIH)

Menjual ide atau gagasan berarti mempunyai program kerja Kolaborasi program Studi Klasik menunjukan bahwa berpolitik berarti menjual ide dan gagasan kepada masyarakat. Menjual ide atau gagasan berarti mempunyai program kerja Partai Politik tidak dapat menyusun suatu program kerja tanpa melibatkan masyarakat itu sendiri dalam penyusunan programnya.

Proses Pelibatan Masyarakat ada 2 Cara, yaitu : Langsung 1, Mengajak Masyarakat Berdialog 2. Observasi Langsung ke Lapangan 3. Diskusi Tidak langsung 1. Analisis Melalui Hasil Polling 2. Analisis Melalui Media Massa Point! Masyarakat dapat dimintai masukan melalui pendapat pakar, focus group discussion (FGD) dan kelompok-kelompok kerja yang dibentuk 2. Partai Politik harus mampu menuangkan itu semua dalam program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kepuasan masyarakat Puas atau tidaknya masyarakat sangat tergantung pada harapan awal yang muncul karena janji-janji suatu partai politik. Tingginya tingkat kepuasan masyarakat sangat membantu untuk meningkatkan reputasi dan citra suatu partai politik dalam jangka panjang. Untuk menganalisis kepuasan masyarakat terhadap partai atau pemerintah yang berkuasa, media jajak pendapat dan polling dapat menggambarkan derajat kepuasan masyarakat. Kepuasan hidup masyarakat didefinisikan sebagai derajat dimana individu mengevaluasi secara positif kualitas hidup secara keseluruhan (Radcliff, 2001)

LOYALITAS PEMILIH Loyalitas pemilih Tanpa loyalitas pemilih partai akan kesulitan untuk memenangkan pemilu. Dimensi 1, loyalitas diukur melalui cerminan keterlibatan, ikatan, dan dukungan terhadap suatu partai politik. Dimensi 2, loyalitas diukur melalui adanya komitmen dan keinginan serta tindakan yang nyata dari konstituen

Komunikasi dua arah Untuk menciptakan kerjasama dan kolaborasi antara partai politik dengan masyarakat. Komunikasi dua arah Membutuhkan proses sense-giving dan sense-making Dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung Sedangkan tanggapan masyarakat dapat diterima melalui tatap muka dan input langsung ke partai politik, serta dapat juga melalui pesan-pesan tersembunyi dibalik laporan/permasalahan yang diungkap di media massa.

Hubungan jangka panjang Politikus harus melihat bahwa masyarakat adalah mitra kerja dan sumber inspirasi dalam membangun program dan platform partai. Pola hubungan yang ditawarkan harus dapat mengikat masyarakat dalam waktu yang lama. Seperti pembuatan visi jangka panjang partai politik untuk mengentaskan bangsa dari segala permasalahan Hubungan jangka panjang dengan masyarakat dapat membantu partai politik untuk mengurangi ketidakpastian dukungan masyarakat.

Revisi pendekatan eksploitatif Pendekatan eksploitatif hanya melihat masyarakat sebagai alat dalam memenangkan pemilihan umum kemudian meninggalkannya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, masyarakat masa kini telah lebih sadar dan berpengetahuan tentang bagaimana berpolitik yang wajar. Menjadikan Pemilih sebagai “subjek” Untuk menghindari praktik eksploitatif, partai politik harus melihat masyarakat dan konstituen sebagai subjek dan bukan objek. Berarti bebas menentukan pilihan sendiri tanpa tekanan dari apapun dan dimanapun.

MASYARAKAT DAN KONSTITUEN SEBAGAI MITRA Menarik hati masyarakat luas hanya dapat dilakukan jika suatu partai politik peduli dan menunjukkan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Maka, partai politik membutuhkan masyarakat luas sebagai mitra dan partner dalam membangun program kerja untuk merealisasikan hal tersebut.

Hubungan Dialogis ( Semangat Keterbukaan) Untuk mencari kesepakatan dengan pihak-pihak yang memiliki pendapat dan kepentingan berbeda dengan masyarakat dan konsistuen partai politik. Partai Politik harus memiliki semangat berdialog Berdialog juga memberikan kesan positif di mata masyarakat, yaitu bahwa partai tersebut peka dan peduli terhadap permasalahan yang di hadapi masyarakat. Dituntut untuk terbuka terhadap permasalahan dan dalam waktu yang bersamaan dituntut untuk mempertahankan ideologi mereka. Hubungan dialogis suatu partai

Proses pembelajaran kolektif Interaksi politik mengalami perubahan seiring kemajuan teknologi dan informasi. Tujuannya adalah terjaminnya pergantian dan distribusi kekuasaan secara damai dalam masyarakat. Partai politk harus banyak belajar membuka diri Aktor politik harus belajar secara kolektif untuk membangun kembali interaksi politik . Negara beserta aparatnya juga harus belajar mengelola interkasi politik antara partai politik dan masyarakat.

Partai Politik Sebagai Agen Sosial Berperan dalam penyusunan Undang-undang Partai Politik Wakil partai politk Bukan sekedar kendaraan politik untuk mencapai kekuasaan Kekuasaan hanyalah tools dan instrumen bukan tujuan akhir. Berpartai politik diperlukan perubahan paradigma yang menjadikan partai politik lebih sebagai pelayan publk, agen pembaharuan, dan harapan sosial. Dalam berdemokrasi,partai dan elite politik harus menyadari bahwa mereka mempunyai tanggung jawab politik (political responsibility) atas apa saja yang mereka lakukan dan nyatakan.

Partai politik sebagai pelayan publik Eksitensi partai politik tidak dapat dipisahkan dari keberadaan masyarakat. Partai politik  pelayan kepentingan masyarakat Menjadi pelayan berarti harus memiliki kesadaran bahwa partai politik adalah rumah bagi semua orang yang ingin mendapatkan pelayanan.

Partai politik sebagai agen pembaharuan Partai politik harus memiliki kemampuan untuk merealisasikan terobosan ide dan gagasan mereka dalam masyarakat. Partai politik harus memiliki kesadaran yang selangkah lebih maju dibandingkan dengan kesadaran masyarakat. Partai politik harus memiliki kemampuan analisis yang baik terhadap situasi yang berkembang dalam masyarakat, sehingga kemudian dapat memperkirakan apa yang akan terjadi dan bagaimana langkah antisipasinya terhadap situasi yang berkembang pada saat ini.

Partai politik sebagai harapan sosial Dapat membawakan perbaikan pada masyarakat Mampu untuk memainkan peran yang signifikan dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi Cara melakukan seleksi terhadap orang-orang yang akan menjadi pengurus partai politik harus diubah dan lebih berorientasi pada masalah bangsa dan negara.

Kebutuhan metode baru politik DIbutuhkan suatu pendekatan Tujuan dari metode dan pendekatan ini adalah agar kontestan (partai politik atau individu) dapat memperoleh dukungan dari masyarakat luas. Masyarakat yang terbuka dan adanya persaingan yang semakin tinggi di antara para kontestan pemilihan umum Memenangkan pemilu dan berperan penting dalam memengaruhi kebijakan publik adalah tujuan utama setiap kandidat politik. Sedangkan memengaruhi kebijakan publik juga dapat dilakukan dalam posisi sebagai oposisi, yakni ketika kandidat yang tidak memenangkan pemilihan umum berada di luar lingkaran kekuasaaan.

Beberapa metode yang dibutuhkan institusi politik Metode Pendekatan Institusi Politik 1. Metode Pengumpulan Informasi Politik 2. Metode Analisis Informasi Politik 3. Metode Strategi Perencanaan Politik 4. Metode Komunikasi Politik Beberapa Metode Pendekatan yang dibutuhkan Institusi Politik Metode Pengumpulan Informasi Politik Institusi politik mencoba menangkap aspirasi yang ada dalam masyarakat secara luas dan harus mampu menangkap gejala serta fenomena dalam berbagai bidang secara umum. Dalam pengumpulan informasi ini harus diorganisir oleh partai politik. Metode Analisis Informasi Politik Data dan informasi yang diperoleh perlu untuk dianalisis terlebih dahulu untuk dapat dijadikan input dalam pembuatan kebijakan publik. Metode Strategi Perencanaan Politik Partai politik membutuhkan perencanaan yang strategis dalam melakukan hubungan dengan masyarakat agar alokasi sumberdaya dapat dilakukan secara efisien serta setiap program dan aktivitas yang akan dijalankan dapat searah. Metode Komunikasi Politik Pemberitaan dan media massa sekarang ini tidak lagi berada di bawah kendali dari pemerintah  media massa harus obyektif dan tidak memihak untuk mencegah perilaku kolusif dan menjaga kredibilitas informasi yang diberitakan.

Terima Kasih