KONSEP DASAR PROSES KEPERAWATAN NURUL IZZAWATI, S.KEP.,NS
PENGERTIAN PROSES KEPERAWATAN Proses merupakan serangkaian kegiatan yang direncanakan atau serangkaian operasional untuk mencapai hasil yang diharapkan proses keperawatan adalah tindakan yang berurutan, dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalah klien, membuat perencanaan untuk mengatasinya, melaksanakan rencana tersebut atau menugaskan orang lain untuk melaksanakannya dan mengevaluasi keberhasilan secara efektif terhadap masalah yang diatasi
Definisi proses keperawatan secara umum dapat dibedakan menjadi 3 dimensi: TUJUAN Tujuan proses keperawatan secara umum adalah untuk membuat suatu kerangka konsep berdasarkan kebutuhan individu dari klien, keluarga dan masyarakat dapat terpenuhi.
2. ORGANISASI Kelima tahap dalam proses keperawatan tersebut sebagai suatu organisasi yang mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan suatu rangkaian pengelolaan yang sistematik dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien
3. KARAKTERISTIK Proses keperawatan mempunyai 6 karakteristik : a. Tujuan b. Sistematik c. Dinamik d. Interaktif e. Fleksibel f. Teoritis
TUJUAN Proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan kepada klien
SISTEMATIK Menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini memungkinkan untuk meningkatkan kualitas keperawatan dan menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan pelayanan kesehatan/keperawatan
DINAMIK Proses keperawatan ditujukan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan klien yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses keperawatan ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dengan klien
INTERAKTIF Dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antara perawat, klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
FLEKSIBEL Fleksibel dapat berarti: Bisa digunakan untuk pemecahan segala jenis masalah keperawatan Dapat digunakan pada berbagai kondisi dan situasi klien Dapat diterapkan untuk semua siklus kehidupan manusia
TEORITIS Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model keperawatan yang berlandaskan pada filosofi keperawatan bahwa asuhan keperawatan pada klien harus menekankan pada 3 aspek
Humanistik Memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia dan bahkan sebagai perawat Holistik Intervensi keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh (bio-psiko-sosio-spiritual) Care Asuhan keperawatan yang diberikan harus berdasarkan pada standar praktek keperawatan dan etik keperawatan
I M P L I K A S I Penerapan proses keperawatan mempunyai implikasi atau dampak terhadap : Profesi Klien Perawat
PROFESI Secara profesional, proses keperawatan menyajikan suatu lingkup praktek keperawatan. Melalui 5 langkah, keperawatan terus-menerus mendefinisikan perannya kepada si konsumen (klien) dan profesi kesehatan lainnya
Praktek keperawatan Mencakup standar praktek keperawatan ANA (1973) AMERICAN NURSES’ ASSOCIATION PERAWAT mempunyai Tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan standart keperawatan
Pelaksanaan standart praktek Undang-undang kesehatan di Indonesia (Depkes, 1992) & PERMENKES No. 647/2000 (mengatur ttg praktek keperawatan profesional di Indonesia)
KLIEN Proses keperawatan bermanfaat bagi klien dan keluarga. Kegiatan ini mendorong mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam keperawatan dengan melibatkan mereka ke dalam 5 langkah proses. Klien menyediakan sumber untuk pengkajian, validasi diagnosa keperawatan dan menyediakan umpan balik untuk evaluasi.
Perencanaan keperawatan tersusun dengan baik Pelayanan asuhan keperawatan secara kontinue, aman dan terciptanya lingkungan yang teraupetik Membantu mempercepat kesembuhan klien dan memungkinkan klien dapat beradaptasi terhadap lingkungan
perawat Proses keperawatan akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan perkembangan profesionalisasi
Kemampuan Perawat dan Proses Keperawatan Kecakapan intelektual, yang memungkinkan perawat mampu untuk membuat keputusan dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah klien Kecakapan dalam perilaku dan hubungan antar manusia, memudahkan perawat dalam menciptakan hubungan baik dengan klien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lainnya. Disini sangat dituntut pada kemampuan berkomunikasi secara terapeutik dan berperilaku.
Kecakapan dalam kemampuan teknis keperawatan, merupakan kunci keberhasilan dalam memberikan asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan tindakan dan prosedur keperawatan secara menyeluruh meliputi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual klien serta mengevaluasi hasil tindakan keperawatan.
KONSEP DASAR PENDOKUMENTASIAN Oleh: NURUL IZZAWATI, S.KEP.,NS
Perawat mempunyai peranan dalam proses mendokumetasikan asuhan keperawatan, sebagai pertanggungjawaban keperawatan. Namun akhir- akhir ini tanggung jawab perawat terhadap dokumentasi sudah berubah. Sehingga Isi dan Fokus dari dokumentasi telah dimodifikasi. Dengan perubahan tersebut perawat perlu menyusun suatu model dokumentasi baru yang lebih efisien dan lebih bermakna dalam pencatatan dan penyimpanannya.
DEFINISI Secara umum merupakan suatu catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum
Pengertian Dokumentasi Keperawatan Suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi yang dimiliki perawat tentang status kesehatan klien Semua kegiatan Asuhan Keperawatan yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat Suatu pengumpulan penyimpanan informasi guna mempertahankan sejumlah fakta yang penting secara terus menerus pada suatu waktu, terhadap sejumlah kejadian
Pentingnya Dokumentasi Keperawatan ASPEK LEGAL Semua catatan informasi tentang kilen merupakan dokumentasi resmi dan bernilai hukum karena bila terjadi sesuatu permasalahan yang menyangkut hubungan kepentingan profesi sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, sewaktu-waktu bila dibutuhkan catatan keperawatan dapat dijadikan barang bukti dipengadilan
Oleh karena itu perlu diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif, ditandatangani dan diberi tanggal serta perlu dihindari penulisan yang dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda
JAMINAN MUTU Pengorganisasian data klien yang lengkap dan akurat akan memberi kemudahan bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien, selain itu dapat mengetahui sejauh mana masalah baru dapat terlacak dan dapat dimonitor KOMUNIKASI Dokumentasi tentang status kilen merupakan alat perekaman terhadap kejadian yang berkaitan dengan klien dalam suatu waktu oleh karena itu semua profesi yang tergabung dalam team dapat memanfaatkan semua “Misi pesan “ dalam rangka pengelolaan klien secara bersama
ASPEK FINANSIAL Dokumentasi dapat bernilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan dalam menetapkan beaya pembayaran terhadap jasa pelayanan ASPEK PENDIDIKAN Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut informasi kronologis dari kegiatan Askep yang dapat digunakan sebagi bahan/ referensi pengajaran bagi profesi keperawatan.
ASPEK PENELITIAN Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai penelitian karena isinya mengandung data informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan / obyek penelitian dan pengembangan profesi keperawatan. ASPEK AKREDITASI Dokumentasi mempunyai nilai akreditasi karena melalui dokumentasi keperawatan akan tercermin seberapa banyak permasalahan klien yang berhasil dapat diatasi. Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan tentang tingkat keberhasilan pemberian Asuhan keperawatan yang diberikan guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut
Kegiatan dalam Dokumentasi keperawatan A. Pencatatan : Dokumen/profil dalam bentuk tulisan yang menjadikan bukti otentik terhadap kondisi klien yang termonitor.
B. Penyimpanan : Ditinjau dari berbagai aspek dokumentasi mempunyai nilai penting dan berharga bagi kepentingan bersama antara pemberi jasa dan pengguna jasa, jadi seperangkat dokumentasi harus disimpan baik agar keberadaannya tetap faktual bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Dalam penyimpanan dokumen perlu diberikan kode atau simbol agar memudahkan dalam pencarian
C. Pelaporan Kegiatan mengkomunikasikan informasi tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang yang tergabung dalam suatu team work Pelaporan dapat dilakukan secara lisan atau tertulis dan isinya harus lengkap, jelas, obyektif dan dapat dipercaya Pelaporan juga sebagai sarana pembuktian terhadap tanggung jawab dan tanggung gugat yang menyangkut semua kegiatan dalam ikatan kontrak antara pemberi jasa dan pengguna jasa.
PRINSIP TEKHNIK DOKUMENTASI Menulis nama klien pada setiap halaman catatan keperawatan Mudah dibaca, sebaiknya menggunakan tinta warna biru atau hitam Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu dan dapat dipercaya secara faktual. Ringkas, singkatan yang biasa digunakan dan dapat diterima, dapat dipakai. Pencatatan mencakup keadaan sekarang dan waktu lampau.
Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali kemudian tulis kata “salah” diatasnya serta paraf dengan jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang benar “jangan dihapus”. Validitas pencatatan akan rusak jika ada penghapusan. Tulis nama jelas pada setiap hal yang telah dilakukn dan bubuhi tanda tangan. Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tanda tangani dan tulis kembali waktu dan tanggal pada bagian halaman tersebut Hindari penggunaan kata seperti “sedikit” dan “banyak” yang mempunyai tafsiran dan harus dijelaskan agar bisa dimengerti
Referensi Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan; Teori dan Praktik. Yogyakarta; Graha Ilmu T.M Marelli. 2007. Buku Saku Dokumentasi Keperawatan. Alih bahasa; Egi Komara Yudha. Ed.3. Jakarta; EGC
SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES