Tim Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Universitas Airlangga

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Advertisements

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STRESS DALAM PEKERJAAN
PERILAKU ORGANISASI POSITIP
Manajemen Konflik TIM MANAJEMEN.
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
STRESS DALAM PEKERJAAN
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
BAB V KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERDAYAAN
Pertemuan 13 Team dan group.
EFFECTIVE COACHING Hasnerita, S.Si.T.M.Kes.
SELF- MANAGEMENT.
KONSEP DASAR Manajemen Erat kaitanya dengan konsep organisasi, maka ada baiknya kita pahami dulu apa itu organisasi..? Menurut Griffin (2000), organisasi.
KETERAMPILAN INTERPERSONAL Bina Nusantara BAB X MANAJEMEN KONFLIK Pertemuan 10.
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
STREsS.
STRESS KERJA.
MENGELOLA KONFLIK DALAM PROYEK
KEPEMIMPINAN & KERJASAMA TIM
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
ADAPTATION SKILLS.
BAB XII MANAJEMEN KONFLIK.
POKOK BAHASAN Pertemuan 04 MANAJEMEN DIRI
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Menyampaikan Berita Duka
NAMA. : Deny Ismanto, S. E. MATA KULIAH. : Metodologi Penelitian,
STRESS KERJA.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
MANAJEMEN KONFLIK Di sampaikan pada acara student day
Kecakapan Antarpribadi
OLEH: WINNY PUSPASARI THAMRIN
Manajemen Konflik Negosiasi.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
BAB 16 DINAMIKA KELOMPOK 1. ALASAN TERBENTUKNYA KELOMPOK
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Health Psychology Sumber: King, 2008, Ch. 16.
Pemberdayaan Diri Suksma Ratri.
STREsS.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
MANAJEMEN STRES (STRESS MANAGEMENT)
Coping.
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Kepemimpinan dalam Pelayanan RS
PENGANTAR MANAJEMEN (Konsep Dasar Manajemen)
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PEMBERDAYAAN.
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Konsep Dasar Keperawatan
STREsS.
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
STMIK Pradnya Paramita Malang
STRESS DALAM PEKERJAAN
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dinda Ayu Dwi Madinna Nindi Shadrina Pritha Rahmadanty
STRESS KERJA.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
KELOMPOK KERJA (TEAMWORK) KELAS EAP PENGANTAR MANAJEMEN Disusun oleh : 1. Audhira Syafa Azzahra 2. Maria Ekawati 3. Hasri Fazari 4. Annisya Putri 5. Losdiani.
Transcript presentasi:

Tim Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Universitas Airlangga Pengantar Manajemen Tim Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Universitas Airlangga

Manajemen? Upaya organisasi untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan. the Art of getting something done through other people.

Proses Manajemen

Manajemen: Perspektif Alternatif Fungsi manajer adalah memberikan support agar anggota organisasi dapat memberikan pelayanan yang terbaik

Mencapai Kepuasan kerja Orang-orang yang ada di organisasi (QWL) Manajer yang Efektif Manajer yang efektif adalah: Mencapai Tujuan Organisasi Mencapai Kepuasan kerja Orang-orang yang ada di organisasi (QWL)

Peran Manajer

Keterampilan seorang Manajer

Keterampilan seorang Manajer Conceptual: Kemampuan untuk berpikir secara kritis, analitis dan strategis. Technical: pemahaman dan kemampuan untuk melakukan beberapa hal teknis yang spesifik. Human: kemampuan untuk berinteraksi atau bekerja sama dengan orang lain, dapat memotivasi, berkomunikasi dan menjalin relasi dengan orang lain.

Manajer yang Efektif Mengambil Keputusan Sendiri Berpikir sebagai Boss Mengikuti alur komando Mengambil Keputusan Sendiri Menyimpan informasi sendiri Ahli dalam satu hal yang spesifik Berpikir menjadi bagian dari timnya Bersepakat dengan siapapun Melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan Berbagi informasi Menguasai beberapa hal

Manajer yang Efektif: Kecerdasan Emosi “Anyone can become angry – that is easy, but to be angry with the right person, to the right degree, at the right time, for the right purpose, and in the right way – this is not easy” - Aristotle-

Apa itu Emotional Intelligence Emotional Intelligence is “the capacity for recognizing our own feelings and those of others, for motivating ourselves, and for managing emotions well in ourselves and in our relationships.” (Goleman, 1998)

Why Emotional Intelligence? Pintar saja tidak cukup untuk bisa berhasil di tempat kerja, perspektif SDM saat ini juga menekankan pentingnya individu yang bisa “click” dengan lingkungannya, akan dapat menunjang kesuksesannya di tempat kerja.

Emotional Intelligence Mixed Model (Goleman, 1998) Self-Awareness Self-Management Personal Competence Social awareness Social-Skills Social Competence Emotional Intelligence Mixed Model (Goleman, 1998)

DAMPAK MENJADI MANAJER YANG EFEKTIF Iklim/ lingkungan kerja yang lebih hangat, sehat, nyaman dan kolaboratif. Keterlibatan bawahan lebih baik, terutama dalam menggali pendapat atau ide Membantu orang-orang untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya Memperkuat nilai/ budaya organisasi Menjadi tempat kerja terbaik yang pernah ada

Manajemen Konflik dan Stress Di Tempat Kerja Tim Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Konflik? Konflik dapat didefinisikan adanya perbedaan antara individu satu dengan lainnya, yang lebih disebabkan karena perbedaan pendapat, ide, keyakinan, kebutuhan dan juga tujuan.

Kenapa Konflik Terjadi? Dua individu yang berbeda, termasuk sudut pandang berbeda dalam melihat masalah Kemampuan komunikasi yang buruk Perbedaan ideologi Perbedaan pendekatan dalam penyelesaian masalah Kompetisi atas sumber daya yang terbatas Perbedaan nilai, keyakinan dan tujuan

Dampak Konflik Dampak Positif Dampak Negatif Menjadi triger untuk berpikir kreatif dan kritis Menjadi lebih belajar Meningkatkan kohesivitas kelompok Dampak Negatif Mengurangi produktivitas Proses pengambilan keputusan menjadi terhambat

Tabel Strategi Konflik I win I lose Win-Win Lose-Win Win-Lose Lose-Lose You win You lose

Strategi Manajemen Konflik Competition (win-lose situation) Accommodation (lose-win situation) Avoidance (lose-lose situation) Compromise (win some-win some situation) Collaboration (win-win situation)

Bagaimana mengatasi Konflik di Tempat Kerja? Negosiasi Selesaikan permasalahan Kemampuan komunikasi Asertive Manajemen emosi Saling menghargai

Bagaimana Mencegah Terjadinya Konflik di Tempat Kerja? Komunikasi yang terbuka Menetapkan tujuan bersama (sharing objectives/goals) Distribusi tugas dan sumber daya sesuai proporsinya/ adil Hindari menyalahkan orang lain di depan umum Menjadi role model

Mengelola stress di tempat kerja

Stress Di Tempat Kerja Stress di tempat kerja muncul ketika individu merasa ketidakseimbangan antara tekanan dan tuntutan atas pekerjaannya dengan sumberdaya dan kemampuannya untuk menyelesaikan tuntutan tersebut.

Dampak Stres bagi Individu: 1 Emosional: merasa lelah, cemas & kurang termotivasi 2 Kognisi: munculnya banyak kesalahan & kecelakaan karena pikiran bermasalah Perilaku: perubahan perilaku yang memberikan dampak negatif; misal: merokok, makan berlebihan/tidak makan, relasi sosial yang negatif 3 “Mari kita lihat secara mendalam mengenai dampak stres supaya kita belajar bahwa perlu sekali untuk mengelola stres. Berikut ini adalah dampak stres bagi individu” Psikologis: Meningkatnya keluhan akan kepala pusing, sakit perut & sakit otot. Hal ini akan mengarah pada naiknya tekanan darah, penyakit jantung, rendahnya resistensi terhadap infeksi & alergi kulit 4

Dampak Stres bagi Keluarga: 1 Meningkatnya konflik keluarga 2 Rendahnya komitmen untuk mencari solusi terbaik 3 Munculnya emosi negatif yang dapat ditularkan pada anggota keluarga Jelaskan satu per satu 4 Menurunnya relasi yang positif dengan anggota keluarga

Dampak Stres bagi Organisasi: 1 Meningkatnya komplain dari pelanggan 2 Hilangnya komitmen terhadap organisasi 3 Naiknya tingkat kecelakaan kerja, absenteisme & tingkat turnover Jelaskan satu per satu. “Secara keseluruhan apabila stres berkepanjangan terjadi, performa individu akan menurun.” 4 Menurunnya kinerja individual serta kelompok

Namun, Stres bisa menimbulkan dampak positif & negatif pada diri & performa kita, tergantung pada cara pandang dan bagaimana respon kita terhadap stresor. Fasilitator menekankan hal diatas PENTING bagi proses pengelolaan stress.. Cara pandang & respon merupakan hal yang utama

TEKNIK MENGHADAPI STRESS The Four A’s. Tekankan pada peserta bahwa teknik menggunakan 4 A’s ini tergantung pada situasi yang terjadi ataupun stressor yang dihadapi

A void Ambil kendali atas lingkungan Anda Hindari orang yang tidak Anda sukai Belajar untuk asertif – learn to say No Buatlah daftar prioritas kegiatan Anda Metode ini TIDAK tepat digunakan apabila merugikan diri sendiri atau berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Pendekatan ini cocok untuk situasi stres tingkat ringan, dimana tidak memiliki dampak negatif bagi orang lain.

A lter Komunikasikan perasaan Anda secara terbuka Dengan respek, meminta orang lain untuk merubah perilaku mereka Mengelola waktu dengan efektif Buatlah batas kegiatan Anda Pendekatan ini TIDAK tepat untuk situasi dimana Anda malah men-transferkan stres Anda pada orang lain. Pendekatan ini cocok untuk situasi stres tingkat sedang, misal: menghadapi rekan kerja yang agresif.

A ccept Berbicara dengan teman Praktekkan positive self talk Memaafkan Belajar dari kesalahan Anda – carilah insight Beberapa orang berpendapat bahwa accept the situation membuat mereka powerless. Hal ini tidak benar karena dengan accept, kita sebenarnya memiliki kekuatan untuk menerima dengan terbuka. Bahkan kita bisa memperoleh beberapa keuntungan, misal: respek dari atasan, respek terhadap diri sendiri, lebih percaya diri. Pendekatan ini TIDAK tepat apabila Anda hanya ingin menyenangkan orang lain atau Anda accept karena tidak ada pilihan lain. Pendekatan ini cocok untuk situasi stres tingkat menengah ke tinggi, dimana memiliki dampak negatif bagi orang lain & harus diselesaikan.

A dapt Sesuaikan standar Anda Praktekkan thought-stopping Reframe isu yang ada Gunakan mantra – “I can do it!” Ciptakan kolom aset yang Anda miliki – Keluarga, pekerjaan, dll Look at the big picture Pendekatan ini cocok untuk situasi stres yang tinggi, dimana Anda mengalami life change events yang cukup besar.