PERTEMUAN VI Biaya
Konsep Dasar Biaya Opportunity cost (Biaya Kesempatan) adalah biaya suatu barang atau jasa yang diukur menurut penggunaan alternatif yang tidak jadi dilakukan akibat memproduksi barang atau jasa tersebut. Jika 15 sepeda dapat diproduksi dengan menggunakan bahan baku yang biasa digunakan untuk memproduksi sebuah mobil,maka biaya kesempatan sebuah mobil adalah sebesar 15 sepeda. Harga dari barang atau jasa sering mencerminkan biaya kesempatan ini.
Konsep Dasar Biaya Accounting cost (Biaya Akunting) adalah konsep bahwa biaya barang atau jasa adalah apa yang dibayarkan untuk mendapatkan barang atau jasa tersebut. Economic cost (Biaya Ekonomis) is the amount required to keep a resource in its present use; the amount that it would be worth in its next best alternative use.
Dua Asumsi Penyederhanaan Perusahaan hanya menggunakan dua input: tenaga kerja (L, dalam jam tenaga kerja) dan modal (K, dalam jam mesin). Perusahaan membeli input di pasar persaingan sempurna, sehingga perusahaan akan menghadapi kurva penawaran input yang horisontal pada tingkat harga input yang berlaku.
Laba Ekonomis dan Minimisasi Biaya Biaya Total = TC = wL + vK. Diasumsikan bahwa perusahaan hanya memproduksi satu macam output, penerimaan total sama dengan harga produk (P) dikalikan dengan output total [q = f(K,L) dimana f(K,L) adalah fungsi produksi perusahaan].
Laba Ekonomis dan Minimisasi Biaya Economic profits () adalah perbedaan antara penerimaan total perusahaan dan biaya ekonomis total.
Pilihan Input yang Meminimalkan Biaya Biaya akan minimal jika marginal rate of technical substitution (RTS) modal terhadap tenaga kerja sama dengan rasio biaya input, w/v:
Presentasi Grafis Kurva isokuan q1 menunjukkan semua kombinasi K dan L yang dibutuhkan untuk menghasilkan q1. Slope dari biaya total, TC = wL + vK, adalah -w/v. Semua garis dengan biaya total yang sama digambarkan sebagai serangkaian garis lurus sejajar. Tiga garis biaya total yang sama, TC1, TC2, dan TC3 ditunjukkan pada gambar 1 berikut:
Ganbar 1: Meminimisasi Biaya untuk Memproduksi q1 Modal/mggu TC1 TC2 TC3 K* q1 TK/mggu L*
Presentasi Grafis Biaya total minimal untuk memproduksi q1 adalah TC1 (garis yang paling dekat dengan titik original). Kombinasi input yang meminimalkan biaya adalah L*, K* dimana kurva biaya total persis menyinggung kurva isokuan, RTS of L for K = w/v
Jalur Ekspansi Perusahaan Jalur Ekspansi (expansion path) perusahaan adalah tempat kedudukan kombinasi input yang meminimalkan biaya yang akan dipilih perusahaan untuk menghasilkan berbagai tingkat output (bila harga input adalah tetap).
Gambar 2: Jalur Ekspansi Perusahaan Modal/mggu TC1 TC3 TC2 Expansion path q3 K1 q2 q1 TK/mggu L1
Kurva Biaya Jalur ekspansi perusahaan menunjukkan bagaimana penggunaan input yang meminimalkan biaya akan meningkat jika tingkat output bertambah. Jalur ini memungkinkan untuk mengembangkan hubungan antara tingkat output dan biaya total input Kurva biaya yang mencerminkan hubungan ini merupakan landasan bagi teori penawaran.
Gambar 3: Bentuk-bentuk Kurva Biaya TC TC TC TC Q/mggu Q/mggu (a) Constant Returns to Scale (b) Decreasing Returns to Scale TC TC TC TC Q/mggu Q/mggu (c) Increasing Returns to Scale (d) Optimal Scale
Biaya Rata-rata (AC) Biaya rata-rata adalah biaya total dibagi dengan output. Misalkan, jika biaya total untuk memproduksi 25 unit barang adalah Rp 1.000.000, maka:
Biaya Marjinal Biaya Marjinal adalah tambahan biaya sebagai akibat tambahan produksi satu unit output.
Gambar 6: Kurva Biaya Rata-rata dan Marjinal AC, MC AC, MC MC AC AC, MC Q/mggu Q/mggu (a) Constant Returns to Scale (b) Decreasing Returns to Scale AC, MC AC AC, MC MC AC MC Q/mggu Q/mggu q* (c) Increasing Returns to Scale (d) Optimal Scale
Infleksibilitas Input dan Minimisasi Biaya Karena modal dibuat tetap dalam jangka pendek, perusahaan tidak memiliki fleksibilitas dalam pemilihan input. Untuk memproduksi output q0, perusahaan menggunakan tenaga kerja sebanyak L1 unit.
Gambar 5: Pilihan Input “Tidak-optimal” Harus Diambil dalam Jangka Pendek Modal/mggu STC0 STC2 STC1 K1 q2 q1 q0 L0 L1 L2 TK/mggu
Infleksibilitas Input dan Minimisasi Biaya Biaya output yang diproduksi adalah minimal jika RTS sama dengan rasio harga input, hal ini terjadi pada q1, L1. Q0 dapat diproduksi dengan biaya yang lebih kecil jika modal yang digunakan kurang dari K1 dan tenaga kerja yang lebih banyak dari L0. Q2 dapat diproduksi dengan biaya yang lebih kecil jika digunakan modal lebih dari K1 dan tenaga kerja kurang dari L2.
Kurva Biaya Jangka Pendek Per-Unit
Kurva Biaya Jangka Pendek Per-Unit Karena modal dianggap tetap dalam jangka pendek, maka akan dihasilkan kurva biaya total yang memiliki bagian konkaf dan konveks, sehingga hubungan biaya rata-rata dan biaya marjinal jangka pendek yang dihasilkan juga akan berbentuk U. Bila SMC < SAC, biaya rata-rata akan turun, tetapi bila SMC > SAC biaya rata-rata akan naik.
Hubungan antara Kurva Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang Gambar 6 menunjukkan hubungan semua biaya perusahaan dengan kurva biaya rata-rata dan marjinal jangka panjang berbentuk U. Pada tingkat output q* biaya rata-rata jangka panjang minimal dan MC = AC. Terkait dengan q* adalah tingkat tertentu penggunaan modal, K*.
Gambar 6: kurva Biaya Rata-rata dan Marjinal Jangka Pendek dan Jangka Pajang pada Tingkat Output Optimal AC, MC MC AC SMC SAC q* Q/mggu
Hubungan antara Kurva Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang Dalam jangka pendek, bila perusahaan menggunakan modal K* unit untuk memproduksi q*, Biaya total jangka pendek maupun jangka panjang adalah sama. AC = MC = SAC(K*) = SMC(K*). Untuk tingkat output diatas q* biaya-biaya jangka pendek lebih tinggi dari biaya jangka panjang. Biaya per-unit yang lebih tinggi ini mencerminkan infleksibilitas dalam jangka pendek karena sebagian input bersifat tetap.
Pergeseran Pada Kurva Biaya Setiap perubahan pada kondisi ekonomi yang mempengaruhi jalur ekspansi akan mempengaruhi bentuk dan posisi kurva biaya. Dua macam perubahan ekonomi yang mungkin adalah: Perubahan harga input Inovasi teknologi.
Perubahan Harga Input Suatu perubahan pada harga input akan memiringkan garis biaya total perusahaan dan mengubah jalur ekspansinya. Contoh, kenaikan tingkat upah akan mendorong perusahaan untuk menggunakan modal lebih banyak dan keseluruhan jalur ekspansi perusahaan akan berotasi terhadap sumbu modal.
Perubahan Harga Input Semua kurva biaya akan bergeser naik, dan sejauhmana pergeseran ini terjadi akan tergantung baik pada berapa pentingnya tenaga kerja dalam produksi dan pada seberapa sukses perusahaan menggantikan input tenaga kerja dengan input yang lain. Dengan semakin pentingnya tenaga kerja dan sulitnya dilakukan substitusi, biaya produksi dapat naik dalam jumlah yang cukup besar.
Inovasi Teknologi Karena kemajuan teknologi mengubah fungsi produksi perusahaan, maka peta isokuan dan jalur ekspansi perusahaan akan bergeser bila teknologi berubah. Kemajuan teknologi dapat menggeser semua isokuan menuju ketitik asal, dengan akibat bahwa sembarang tingkat output dapt diproduksi dengan tingkat input yang lebih rendah dan biaya yang lebih murah.
Inovasi Teknologi Perubahan teknis dibiaskan dalam arti bahwa hanya menghemat pemakaian salah satu input (jika pekerja menjadi lebih terampil) hanya akan menghemat input tenaga kerja saja. Sebagai hasil akhirnya, peta isokuan dan jalur ekspansi akan menggeser.