Pemrograman Nirkabel (pertemuan 4) Dosen Pengampu Abdul Kadir
Perangkat Infrastruktur Tujuan dari bab ini adalah membuat kita mengerti akan kebutuhan hardware yang kita perlukan untuk banyak konfigurasi bermacam-macam wireless LAN. Access Point
Mode Access Point Root Mode Root Mode digunakan ketika accesss point dikoneksikan ke sebuah tulang punggung kabel (wired backbone) sepanjang interface kabel (biasanya Ethernet)/ kebanyakan accesss point mendukung model lebih dari model root hadir dikonfigurasikan secara default. Ketika sebuah accesss ponit dikoneksikan ke segment kabel sepanjang port Ethernetnya, normalnya itu (accesss point) akan dikonfigurasikan sebagai mode root. Ketika dalam mode root, accesss point terkoneksi pada sistem distribusi kabel yang sama dapat berkomunikasi satu sama lain melalui segment kabel. Accesss point dapat berkomunikasi satu sama lain ke fungsi koordinat penjelajahan sama seperti pengassosiasian kembali. Wireless client dapat berkomunikasi dengan wiress client lainnya pada lokasi yang cellnya berbeda sepanjang access point masing-masing ke seberang segment kabel, seperti yang ditunjukkan Gambar 4.3
Repeater Mode Dalam mode pengulangan, accesss point memiliki kemampuan untuk mendukung sebuah koneksi wireless upstream (hulu) kedalam jaringan kabel lebih dari koneksi normal kabel. Seperti yang kita lihat pada Gambar 4.4, satu accesss point melayani sebagai accesss point root dan lainnya melayani sebagai sebuah wireless repeater. Acess point dalam mode repeter terkoneksikan ke client sebagai accesss point dan terkoneksikan ke accesss point upstream root sebagai client itu sendiri. Menggunakan accesss point dalam mode repeater adalah tidak disarankan jika tidak benar-benar dibutuhkan karena cell disekitar tiap accesss point pada skenario ini harus tumpang tindih minimal 50 %. Konfigurasi ini mengurangi secara drastis jangkauan pada tiap client yang apat konek ke accesss point repeater. Tambahan, accesss point repeater berkomunikasi dengan client sama baiknya pada accesss point upstream melalui koneksi wireless, mengurangi throughput pada wireless segment. Pengguna dapat membebankan pada koneksi wireless akan mengalami throughput/keluaran yang rendah dan meningkatnya keterpendaman pada skenario ini. Pada dasarnya untuk port Ethernet kabel dapat dihentikan ketika dalam mode repeater.
Bridge Mode Pada model jembatan, accesss point bertindak tepatnya sebagai jembatan wireless, yang mana akan didiskusikan nanti pada bagian ini. Kenyataannya, mereka menjadi jembatan wireless ketika dikonfigurasikan pada cara ini. Hanya sebagian kecil accesss point di pasaran yang memiliki fungsi jembatan, yang mana ciri khasnya ditambahkan biaya tertentu untuk perlengkapan. Kita akan menjelaskan singkat bagaimana fungsi jembatan wireless, tetapi kita dapat melihat dari Gambar 4.5 bahwa client tidak diasosiasikan ke jembatan, tetapi sedikit, jembatan digunakan untuk sambungan dua atau lebih segment kabel bersama sama wireless.
Fixed atau Detachable Antenna Tergantung kebutuhan organisasi atau client, kita memerlukan pilihan antara memiliki accesss point dengan antenna tetap (artinya tidak dapat berpindah-pindah) atau antenna berpindah. Sebuah accesss point dengan antenna berpindah memberikan kita kemampuan untuk menyertakan sebuah antenna berbeda untuk accesss point yang digunakan apapun panjang kabel yang kita butuhkan. Sebagai contoh, jika kita memerlukan untuk memasang accesss point didalamnya dan memberikan koneiksi dengan user luar ke dalam jaringan. Kita dapat menertakan sebuah kabel dan sebuah antenna luar ruangan langsung ke accesss point dan hanya memasang antenna luar. Access point dapat dikirimkan dengan atau tanpa antenna berbeda. Antenna wireless LAN berbeda digunakan dari bermacam-macam antenna dengan bermacam-macam input pada satu penerima dalam rangka menyample sinyal dari seluruh tiap antenna. Inti sample/contoh dua antenna adalah untuk mengambil input sinyal dari antenna yang menerima penerimaan sinyal terbaik.
Tipe Wireless Bridges Sebuah wireless bridge mendukung konektivitas antara 2 segment LAN kabel dan digunakan point to point atau konfigurasi point to multipoint. Sebuah wireless bridges adalah peralatan yang mempunyai kemampuan half duplex hanya dari layar 2 wireless konektivitas. Gambar 4.6 menggambarkan sebuah contoh dari sebuah wireless bridge, ketika diilustrasikan pada Gambar 4.8 dimana sebuah wireless bridge digunakan pada sebuah wireless LAN.
Wireless Bridges Mode Root Mode Satu jembatan pada tiap grup bridge harus di set sebagai root bridge. Sebuah root bridge dapat hanya berkomunikasi dengan yang bukan root bridge dan peralatan clientnya dan tidak dapat diasosiasikan dengan root bridge. Gambar 4.7 diilustrasikan sebuah root bridge berkomunikasi dengan yang bukan root bridge.
KESIMPULAN Pada umumnya yang perlu diperhatikan dalam penggunaan perangkat komunikasi Wireless meliputi pendefinisan dan peranan hardware pada jaringan, memilih hardware dan pemasangan dan pengkonfigurasian hardware. Perangkat yang paling umum dalam komunikasi Wireless adala Access Point. Sebuah accesss point adalah sebuah peralatan half duplex dengan kecerdasan yang sesuai untuk kecanggihan switch Ethernet. Yang mode nya terdiri atas Root Mode, Repeater Mode dan Bridge Mode. Pemasangan dari perangkat Access Point bergantung pada kebutuhan jaringan. Termasuk juga pemasangan Antenna pada Access Point. Untuk mengkomunikasikan client dengan jaringan kabel backbone, harus mengerti bagaimana untuk sepantasnya mengkoneksikan akses point ke dalam jaringan kabel.
SOAL Sebutkan dan jelaskan beberapa mode dari Access Point ? Sebutkan beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses pemasangan perangkat Wireless (Access Point) ? Sebutkan beberapa macam dari Wireless Client Device ? Jelaskan mengenai perangkat Wireless Residential Gateways, berikut dengan gambar ? Jelaskan mengenai perangkat Enterprise Wireless Gateways, berikut dengan gambar ?