XI. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Desain dan Struktur Organisasi
Advertisements

Organizing.
MINGGU KE 12 STRUKTUR ORGANISASI.
IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI
KOORNDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Pengorganisasian da Struktur Organisasi
KOORDINASI DAN RANCANGAN ORGANISASI
Komponen Struktur Organisasi
PENDAHULUAN.
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
KOORDINASI Koordinasi, Kolaborasi Sinergi, Konsentrasi.
General Management Coordination and span of management M-6.
Koordinasi dan Rentang Manajemen
General Management Coordination and span of management M-7.
Oleh Ratna Komala Putri, SE STMIK GANESHA
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom Manajemen Umum1 Koordinasi Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom.
Manajemen Umum RETNO BUDI LESTARI 1 8 N A U M E T R E P.
OLEH : YUSMEDI NURFAIZAL, S.SOS, MM
Manajemen Umum PERTEMUAN 8 Koordinasi dan Rentang Manajemen
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
STRUKTUR ORGANISASI Kerangka kerja formal yang mengatur adanya pembagian tugas, pengelompokkan dan pengkoordinasian kerja Menciptakan hubungan antara.
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
BAB IX Koordinasi dan Rentang Manajemen
SAP 7 STRUKTUR ORGANISASI
PENGANTAR BISNIS.
PERTEMUAN 8 Koordinasi dan Rentang Manajemen
Koordinasi dalam Manajemen
Oleh Untung Widodo, SE, MM
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
STRUKTUR & DESAIN ORGANISASI
Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari defenisi.
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Organizations & Structures
PENGANTAR MANAJEMEN UMUM
MODUL VII PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
MODUL 8 DASAR-DASAR MANAJEMEN KOORDINASI
KOORDINASI dan RENTANG MANAJEMEN.
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
ULUL ALBAB PUTRA FEBRI DIAN MALEVA AHMAD ZULHAN BAKRI RAKHMAT HIDAYAT
Manajemen Umum PERTEMUAN 8 Koordinasi dan Rentang Manajemen
7. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Organizing.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
PENGANTAR MANAJEMEN By. NETTY LAURA,SE,MM
Koordinasi.
MANAJEMEN DAN BISNIS Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
DESAIN INDUSTRI DAN STRUKTUR ORGANISASI  Sebuah organisasi adalah pola hubungan, banyak hubungan yang saling terjalin secara simultan, yang menjadi jalan.
1. Organisasi adalah sistem transformasi masukan dan keluaran yang bergantung pada lingkungan, merupakan konsep : a. Sistem Politik c. Kontrak sosial.
DESAIN INDUSTRI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Desain dan Struktur Organisasi
PERTEMUAN 5 Pengorganisasian
OUR PRESENTATION PENGANTAR MANAJEMEN
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
PRINSIP-PRINSIP MANAGEMENT UMUM
DESAIN INDUSTRI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Koordinasi manajemen A. Pengertian dan pentingnya koordinasi menurut para ahli: G.R Terry :Koordinasi adalah suatu usaha yang sikron dan teratur untuk.
Komponen Struktur Organisasi
Organizing.
Komponen Struktur Organisasi
Rancangan struktur Organisasi
Komponen Struktur Organisasi
PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PENDELEGASIAN WEWENANG
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Transcript presentasi:

XI. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN Pertemuan Ke-11 Pengantar Manajemen

KOORDINASI Koordinasi (coordination)  Handoko proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) untuk mencapai tujuan secara efisien.

Koordinasi sangat dibutuhkan bagi organisasi- organisasi yang menetapkan tujuan yang tinggi. Menurut James D. Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi, yaitu :  Saling ketergantungan yang menya- tu (pooled interdependence).  Saling ketergantungan yang berurut- anm (sequential interdependence).  Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence).

3 Macam Ketergantungan Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence), bila satuan- satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir

3 Macam Ketergantungan (2) Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece), di mana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence), merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi.   Dep.Penjualan Dep.Produksi Dep.Operasional Div. Produk A Div. Produk B Dep.purchasing Dep. Pemeliharaan

Masalah Dalam Koordinasi Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch (Handoko, 2003:197) mengungkapkan 4 (empat) tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja yang mempersulit tugas pengkoordinasian, yaitu: Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu. Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik. Misalnya Bagian penjualan menganggap bahwa diversifikasi produk harus lebih diutamakan daripada kualtias produk. Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sebagai faktor paling penting sukses organisasi.

Masalah Dalam Koordinasi Perbedaan dalam orientasi waktu. Misalkan Manajer produksi akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek. Biasanya bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang. Perbedaan dalam orientasi antar-pribadi. Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain. Perbedaan dalam formalitas struktur. Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metode-metode dan standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.

Tipe-Tipe Koordinasi Terdapat 2 (dua) tipe koordinasi, yaitu: Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggungjawabnya. Koordinasi horisontal adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau       kegiatan - kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.

Sifat Koordinasi terdapat 3 (tiga) sifat koordinasi, yaitu: Koordinasi adalah dinamis bukan statis.  Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang koordinator (manajer) dalam rangka mencapai sasaran.  Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.  Asas koordinasi adalah asas skala (hierarki) artinya koordinasi itu dilakukan menurut jenjang-jenjang kekuasaan dan tanggungjawab yang disesuaikan dengan jenjang-jenjang yang berbeda-beda satu sama lain. Tegasnya, asas hirarki ini bahwa setiap atasan (koordinator) harus mengkoordinasikan bawahan langsungnya.

Syarat Koordinasi Terdapat 4 (empat) syarat koordinasi, yaitu: Sense of cooperation (perasaan untuk bekerjasama), ini harus dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.  Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.  Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian harus saling menghargai. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikutsertakan atau dihargai,        umumnya akan menambah kegiatan yang bersemangat.

3 Pendekatan Koordinasi Yang Efektif Teknik manajemen dasar Dengan mempergunakan teknik-teknik manajemen dasar : hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan-aturan dan prosedur-prosedur Meningkatkan koordinasi potensial Menjadi diperlukan bila bermacam-macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi Mengurangi kebutuhan akan koordinasi Dalam beberapa situasi adalah tidak efisien untuk mengembangkan cara pengkoordinasian tambahan. Ini dapat dilakukan dengan penyediaan tambahan smber daya-sumber daya untuk satuan-satuan organisasi atau penglompokan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.

Mekanisme Pengkoordinasi Dasar Hirarki manajerial Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenag formal, hubungan tanggung jawab dan akuntanbilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat. Aturan dan prosedur Adalah keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin. Rencana dan penetapan tujuan Pengembangannya dapat digunakan untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama. Ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak mampu lagi memproses seluruh informasi yang dibutuhkan untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan satuan-satuan oraganis

Kebaikan dan Hambatan Koordinasi yang efektif Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar bagian. Tiap bagian akan memperoleh informasi yang jelas dalam partisipasi pencapaian tujuan dan tahu perannya masing-masing sehingga dapat memberikan saran dan komentar terhadap kemungkinan ketidakserasian antar bagian. Schedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya.

Kebaikan dan Hambatan Koordinasi yang efektif Kelemahan : Perbedaan tiap bagian dalam orientasi pencapaian tujuan. Perbedaan dalam orientasi waktu. Perbedaan orientasi antar pribadi. Perbedaan dalam formalitas struktur

RENTANG MANAJEMEN Rentang manajemen (rentang kendali) berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer (atasan). Rentang manajemen sering di- sebut dengan istilah-istilah :  span of control,  span of authority,  span of attention,  span of supervision.

Berapa jumlah rentangan yang ideal ? Ada dua alasan mengapa penentuan Rentangan yang tepat adalah penting. a. Rentang manajemen mem- pengaruhi pelaksanaan ker- ja yang efektif bawahan. b. Ada hubungan antara ren- tang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.

jumlah maksimum bawahan yang dapat dikenda- Menurut Henri Fayol  jumlah maksimum bawahan yang dapat dikenda- likan oleh setiap pengawas produksi dalam orga- nisasi adalah 20 sampai 30 karyawan, sedang setiap kepala pengawas dapat mengawasi hanya 3 atau 4 pengawas produksi. Pendekatan Graicunas ini menunjuk- kan kekompleksan tugas-tugas peng- awasan manajer, dan secara matema- tik hubngan-hubungan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus :

R = n (2n-1 + n - 1) di mana R = jumlah hubungan n = jumlah bawahan Bila ada 5 bawahan akan ada 100 hubungan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen a. Kesamaan fungsi-fungsi. Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksa- nakan oleh kelompok kerja, ren- tangan semakin melebar. b. Kedekatan geografis. Semakin dekat kelompok kerja ditempat- kan, secara phisik, rentangan semakin melebar.

yang dibutuhkan. Semakin se- dikit pengawasan langsung yang c. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan. Semakin se- dikit pengawasan langsung yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. d. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan. Semakin ber- kurang koordinasi yang dibutuh- kan, rentangan semakin melebar.

e. Perencanaan yang dibutuhkan manajer. Semakin sedikit pe- rencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. f. Bantuan organisasi yang terse- dia bagi pengawas. Lebih ba- nyak beban yang diterima pe- ngawas (pelaksana) dalam fungsi-fungsi mis. penarikan, latihan dan pengawasan mutu,