PERKEMBANGAN TEKNOLOGI FOTOGRAFI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar !
Advertisements

Unsur – Unsur Kamera Lensa Body Diafragma Rana & View Finder Film &
Fotografi 1 Dkv215 Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA.
Pengolahan Citra Digital
ADE CHANDRA KURNIA PURWANTO ANANTA JAWARANEGARA
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
INPUT & OUTPUT SISTEM AHMAD SON ARIF ( )
KOMPUTER HARDWARE.
LOGO “ Add your company slogan ” Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng. Siswo WardoyoJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA2011/2012- Genap
PENGERTIAN KOMPUTER Komputer berasal dari bahasa latin computare yang berarti menghitung.
Merawat peralatan multimedia
ALAT-ALAT INPUT.
AROPAH, Perancangan Media Promosi Jurusan Seni Rupa FBS UNNES Melalui Media Katalog Studio Patung.
  TEORI DASAR GRAFIS MULAI.
Yanuar Nurdiansyah, ST., M.Cs
Fotografi Kehumasan Irsan Mulyadi.
Peripheral Multimedia
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
BAB III PERANGKAT KERAS KOMPUTER
KELOMPOK 2 SI-2 FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA”YPTK”PADANG 2011.
Pertemuan 5 Peralatan Output.
DASAR-DASAR PROSES KOMPUTER
TEHNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
 1. RAHMAT IPANDI MUHAMMAD ARLI NURDIN SAPTO ARIYANTO BAGUS NOOR FAUZAN ERIE FAUZIANNOOR
MULTIMEDIA PHOTOGRAPHY.
PERANGKAT KOMPUTER & KEGUNAANNYA
BAB III PERANGKAT KERAS KOMPUTER
Kelompok 7 Bonifasius Bryan Elias
MATA KULIAH: PENGANTAR ILMU KOMPUTER
Perangkat Utama Input/Output dan Memori
SISTEM OPERASI INPUT / OUTPUT
Perangkat Penyimpanan Data (Storage Device)
Kamera Foto dan Editing Foto Pengenalan Fotografi
Bagian-bagian komputer
TEHNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNIK ANTARMUKA.
Dasar-dasar Telekomunikasi
PENGANTAR TEKNOLOGI KOMPUTER & INFORMASI – A
Interaksi Manusia & Komputer Komputer
Teknologi Dan Rekayasa
Jejak-Jejak Sejarah Fotografi
MEMOTRET SUBJEK DENGAN TEKNIK PEMOTRETAN
DASAR-DASAR PROSES KOMPUTER
Kelompok 6 SI-11 Fajar Rahmat Mustari Puji Nurahman Fitri
KAMERA VIDEO.
Komponen Sistem Komputer: Input Output Device
DASAR-DASAR PROSES KOMPUTER
Pengembangan Media Foto
TUGAS PENGANTAR TEGNOLOGI INFORMASI tentang PERANGKAT INPUT DAN OUTPUT
Pengembangan Media Foto
Wajib, S.Pd. SMK Negeri 1 Lamongan.
Input & Output Devices Bab V.
BY SLIDE PHOTOGRAAPHY PERBANAS
CITRA.
DASAR-DASAR PROSES KOMPUTER
DASAR-DASAR PROSES KOMPUTER
Operasi titik / piksel.
PERANGKAT KERAS KOMPUTER
BAB III PERANGKAT KERAS KOMPUTER
TEKNIK ANTARMUKA MULAI Ahmad Bahauddin Najah Nim
Teknologi perangkat keras
FOTOGRAFI Tanpa Gambar, Aksara tak Bermakna
PERANGKAT OUTPUT KOMPUTER KELOMPOK 1: MUSTIKA ( ) TAHRIM WARA WARIN ( MUH.IRSAN ( )
TEKNOLOGI INFORMATIKA
MENGENAL FOTOGRAFI Dr. Made Pramono, M.Hum..
Perangkat Input Dan Output Beserta Fungsinya
Penggunaa Mekatronika Pada Kamera Digital Nama Kelompok : 1. Yoga Dwi Santosa ( ) 2. Rohmat Nurba’i ( )
PERANGKAT KERAS (HARDWARE) TIK
FOTOGRAFI : SEBUAH PENGANTAR
DASAR DASAR FOTOGRAFI Oleh : Noto Widodo, MPd Dosen Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY.
Transcript presentasi:

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI FOTOGRAFI PERTEMUAN 3 TIM DOSEN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu memahami dan menguraikan perkembangan fotografi dengan berbagai pemahaman medium pada eranya dengan lengkap dan benar

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI FOTOGRAFI Sekitar abad ke-10, teknik fotografi sederhana terungkap saat ilmuwan Arab bernama Al Hazen menjelaskan cara melihat gerhana matahari dengan menggunakan ruang gelap. Beliau menulis bahwa citra atau image dapat dibentuk dan cahaya yang melewati sebuah lubang kecil (pinhole). Penjelasan ini diterapkan pada prinsip kerja kamera obscura. Perkembangan selanjutnya, kamera dilengkapi dengan diafragma dan rana. Diafragma adalah lubang tempat masuknya cahaya untuk mencahayai film. Rana adalah tirai yang berfungsi membuka dan menutup kembali untuk mengatur seberapa cepat cahaya yang akan mencahayai film. Besar-kecilnya lubang diafragma serta lamanya rana untuk membuka dan menutup dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya diafragma dan rana, ketepatan pencahayaan dapat diatur untuk memperoleh hasil pemotretan yang benar.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia fotografi telah memasuki teknologi digital. Pada fotografi digital tidak lagi diperlukan film, kamar gelap, dan berbagai zat kimia untuk mencuci film dan mencetak foto. Kamera digital menggunakan chip yang disebut charge couple device (CCD) untuk merekam gambar. Namun, definisi dasar bahwa fotografi adalah teknik melukis dengan cahaya belum tergeser. Fotografi digital diciptakan melalui proses kreativitas manusia dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hukum-hukum fotografi yang menyangkut masalah pencahayaan, bukaan diafragma, dan ruang tajam tidak mengalami perubahan. Fotografi digital adalah fotografi yang memanfaatkan data digital dalam proses pengolahan dan penyimpanannya. Data digital adalah data berupa angka-angka (digit-digit) 0 dan 1 yang hanya dimengerti komputer.

Data-data elektronik tersebut setelah dibaca komputer akan memberikan imaji untuk diolah lebih lanjut. Penyesuaian kontras foto, cropping, atau bahkan koreksi warna dapat dilakukan menggunakan komputer dengan mudah tanpa kamar gelap. Dengan kata lain, fotografi digital adalah fotografi yang memanfaatkan komputer sebagai kamar gelap, penyimpan data, sekaligus sebagai pencetaknya. Pada dasarnya, selain dapat menggunakan kamera digital yang terhubung dengan komputer, fotografi konvensional pun (film negatif, positif/slide), dan foto hasil cetakan dapat diproses menjadi fotografi digital.

Berikut ini dijelaskan proses fotografi konvensional, semi-digital, dan fotografi digital sehingga dapat diketahui perbedaan dan beberapa proses tersebut. Fotografi konvensional Fotografi konvensional adalah foto yang pemotretannya menggunakan kamera dengan film sebagai media untuk merekam gambar dan pemrosesannya (cuci cetak) menggunakan bahan kimia. Proses cuci cetak film pada fotografi konvensional ada dua pilihannya, yaitu: Di proses pada laboratorium/tempat jasa cuci cetak foto atau Di proses sendiri (diperlukan bahan dan keahlian khusus untuk proses “dark room”).

Pada langkah ini, film diproses (develop), kemudian dikerjakan pembesaran dan/atau manipulasi kamar gelap. Manipulasi ini adalah berbagai macam cara untuk memperbaiki atau mengubah mutu dan lay-out gambar, seperti burn-in, dodging, brushing, montage, double print, dan cropping. Selanjutnya, masih di kamar gelap, kertas foto diproses melalui berbagai larutan kimia untuk menimbulkan dan mengawetkan gambar tersebut. Pada proses ini pun berbagai manipulasi gambar masih dapat dilakukan, seperti menjadikan gambar sephia (foto dengan warna agak kecokelatan) dan berbutir kasar. Proses di kamar gelap ini memang relatif tidak mudah, diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, terlebih pada proses cuci cetak foto warna.

Fotografi Semi Digital adalah fotografi yang tidak sepenuhnya kegiatan dan prosesnya menggunakan sarana digital. Misalnya, setelah melakukan pemotretan dengan kamera konvensional, hasil foto di scan untuk dijadikan data digital, kemudian diproses secara komputer. Pada fotografi Semi Digital ada dua pilihan untuk proses cuci cetak film, yaitu: Di proses pada laboratorium/tempat jasa cuci cetak foto atau Di proses sendiri (diperlukan bahan dan keahlian khusus untuk proses “dark room”).

Hasil cuci cetak film di scan dengan scanner untuk mendapatkan data digital yang dapat diproses lebih lanjut dengan menggunakan software pada komputer untuk memperbaiki mutu dan atau memanipulasi gambar sesuai keinginan. Setelah siap dalam bentuk data digital, proses selanjutnya di cetak sesuai keinginan melalui printer dengan mutu cetakan, jenis, dan ukuran kertas atau data disimpan dalam media penyimpan untuk selanjutnya, dapat dicetak di laboratorium cuci cetak foto digital.

Fotografi Digital Foto digital murni adalah foto yang sejak pemotretan, pemrosesan, sampai penyimpanannya memakai sarana digital, seperti kamera digital untuk pemotretan, memory card/usb flash disc untuk media penyimpanannya, dan program komputer untuk pengolah data, sampai sarana digital lain untuk outputnya. Perekaman image dengan sensor elektronik (CCD atau CMOS) dari objek, lalu objek disimpan berupa data digital pada media penyimpan (memory card). Memory card yang telah terisi file image dapat diberikan langsung ke laboratorium cuci cetak foto digital dan atau dengan optimalisasi perbaikan, seperti kontras dan perbaikan warna.

Hasil pemotretan pada tahap akhir dalam fotografi digital dapat juga diolah lebih lanjut dengan memindahkan data dari memory card ke dalam komputer. Dengan menggunakan software, gambar dapat diperbaiki. Setelah siap dalam bentuk data digital, proses selanjutnya dapat dicetak sendiri menggunakan printer yang mempunyai slot untuk memory card dengan mutu cetakan, jenis, serta ukuran kertas sesuai keinginan, atau dapat juga di cetak pada laboratorium cuci cetak foto digital.

Dari uraian tersebut, dapat dilihat bahwa proses secara digital lebih banyak memberikan peluang untuk memanipulasi foto dan pilihan untuk mencetak foto (langsung dengan printer atau setelah melalui proses pengolahan di komputer), sedangkan proses konvensional (murni) hanya memberi dua pilihan dan mempunyai keterbatasan dalam melakukan manipulasi. Oleh karena itu, dalam fotografi konvensional keterampilan, akurasi pencahayaan, dan pengaturan komposisi pada saat pemotretan menjadi salah satu kunci mendapatkan foto yang bernilai.

SELESAI