Nama: Megawati M. Putri Kelas: XI IPA BALOGO Nama: Megawati M. Putri Kelas: XI IPA
Membudayakan Balogo Penjelasan singkat mengenai Balogo Penyebab kepunahan Balogo Dampak Balogo terhadap reputasi daerah/sekolah Cara mengantisipasi kepunahan Balogo
Penjelasan singkat mengenai Balogo Balogo adalah salah satu jenis permainan tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan. Balogo diambil dari kata “logo”, karena permainan itu menggunakan logo. Sampai dengan tahun 80-an permainan ini masih sering dilakukan di kalangan masyarakat Banjar. Namun, dewasa ini sudah mulai tersisih oleh permainan elektronik populer.
Lanjutan Permainan balogo dapat dilakukan satu lawan satu atau secara beregu. Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang melakukan permainan) harus sama dengan jumlah yang “pasang” (pemain yang logo-nya dipasang untuk dirobohkan). Jumlah pemain beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Dengan demikian, jumlah logo yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang disepakati dalam permainan. Cara memasang logo adalah dengan medirikannya secara berderet ke belakang pada garis-garis melintang. Inti dari permaian ini adalah keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang dipasang. Regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan adalah yang keluar sebagai pemenang.
Gambar Balogo
Penyebab Kepunahan Balogo Penyebabnya antara lain karena ada nya permainan modern seperti permainan di handphone atau pun komputer, juga kurang nya minat orang-orang untuk memainkan permainan ini.
Dampak Balogo terhadap reputasi daerah/sekolah Balogo memiliki dampak sebagai berikut: Menciptakan sifat sportifitas terhadap sesama teman. Menghindarkan dari sifat egois dan kecurangan.
Cara mengantisipasi kepunahan Balogo Cara mengantisipasi kepunahan Balogo antara lain: Mengajak orang-orang untuk memainkan permainan Balogo. Mengajak orang-orang untuk melestarikan permaina tradisional Balogo.