FUNGSI Matematika Diskrit Sebuah Masalah yang telah jelas digambarkan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEAMANAN KOMPUTER ADITYO NUGROHO,ST TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN PERTEMUAN 3 – LANDASAN MATEMATIKA.
Advertisements

3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
FUNGSI Sri hermawati.
Definisi Fungsi adalah : jenis khusus dari relasi
Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
FUNGSI MATEMATIKA DISKRIT K- 6 Universitas Indonesia
PERTEMUAN 7 FUNGSI.
FUNGSI.
Pertemuan ke 8 FUNGSI…..
FUNGSI STRUKTUR DISKRIT K-8 Program Studi Teknik Komputer
Pertemuan ke 6.
ALGORITMA DAN BILANGAN BULAT
Pertemuan ke 11.
BAB V ALGORITMA DAN BILANGAN BULAT
ALGORITMA DAN BILANGAN BULAT
Bahan Kuliah IF2151 Matematika Diskrit
OLEH Fattaku Rohman,S.PD
3.2.4 Fungsi komposisi Fungsi komposisi adalah fungsi yang merupakan kombinasi dari beberapa fungsi. Misal terdapat dua buah fungsi, yaitu f dan g. Jika.
Fungsi Definisi : Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu.
5. FUNGSI.
9. BILANGAN BULAT.
BILANGAN BULAT (lanjutan 2).
BILANGAN BULAT (lanjutan 2).
BILANGAN BULAT (lanjutan 1).
BAB III MATRIKS, RELASI DAN FUNGSI
5. FUNGSI.
Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam.
1 a. bilangan pokok = a b. pangkatnya adalah 5
Bilangan Real Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional Himpunan.
Bahan Kuliah Matematika Diskrit
Pangkat, Akar dan Logaritma
MATRIKS, RELASI & FUNGSI
Teori Bilangan Bulat.
BILANGAN BULAT.
Bilangan Bulat By: Novika Anggrieni, S.Pd.
BILANGAN BULAT.
BAB 3 MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Fungsi Eksponensial, Logaritma & Invers
Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika – 3 sks
BAB III MATRIKS, RELASI DAN FUNGSI
MATRIKS, RELASI DAN FUNGSI.
BILANGAN BULAT Oleh Ira Selfiana ( )
Relasi dan Fungsi.
Fungsi, induksi matematika dan teori bilangan bulat
Fungsi Oleh: Sri Supatmi,S.Kom Rinaldi Munir, Matematika Diskrit
ALGORITMA DAN BILANGAN BULAT
Teori Bilangan Bulat.
induksi matematika Oleh: Sri Supatmi,S.Kom
Relasi dan Fungsi.
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 4 KOMPOSISI BENTUK FUNGSI
PANGKAT AKAR DAN LOGARITMA
FUNGSI.
Matematika Diskrit Fungsi Dani Suandi, S.Si.,M.Si.
NOER ZILLA AYU WIDIYASARI PMTK / / 6e
Fungsi Transendental Andika Ade Candra
Logika Matematika Fungsi Heru Nugroho, S.Si., M.T.
BAB III MATRIKS, RELASI DAN FUNGSI
Pangkat, Akar dan Logaritma
1. Bentuk Pangkat, Akar, dan logaritma
Landasan Matematika Kriptografi
Fungsi.
Pangkat, Akar dan Logaritma
Matematika Diskrit Fungsi Heru Nugroho, S.Si., M.T.
FPB & ARITMATIKA MODULO
BAB 1 Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma
FUNGSI DAN GRAFIKNYA.
dan LOGARITMA EKSPONEN Kelompok 3 :
Matematika Diskrit Semester Genap TA Fungsi.
Transcript presentasi:

FUNGSI Matematika Diskrit Sebuah Masalah yang telah jelas digambarkan Berarti telah terselesaikan sebagian. (C. F. Kettering)

Matematika Diskrit

Definisi (Cont.) Matematika Diskrit

Fungsi Matematika Diskrit

Bukan Fungsi Matematika Diskrit

Contoh f = {(1,a),(2,b),(3,a)} X = {1,2,3} Y = {a,b,c} f : X  Y  fungsi X = {1,2,3,4} f : X  Y  bukan fungsi f = {(1,a),(2,b),(3,c),(1,b)} Matematika Diskrit

IF2151/Relasi dan Fungsi

Jenis Fungsi Fungsi satu-satu (one-to-one)/injeksitif Fungsi pada (onto) Fungsi Korespondensi satu-satu Matematika Diskrit

Fungsi Satu-satu atau Injektif

IF2151/Relasi dan Fungsi

Fungsi Dipetakan pada (Onto)

Fungsi korespondensi satu-satu

Fungsi Inversi Notasi : f-1 Jika f adalah berkoresponden satu-satu dari A ke B maka dapat menemukan balikan atau inversi (invers) dari f Fungsi yang berkoresponden satu-satu sering dinamakan fungsi yang invertible (dapat dibalikkan) karena dapat mendefinsikan fungsi balikkannya Fungsi dikatakan not invertible (tidak dapat dibalikkan) jika bukan fungsi yang berkoresponden satu-satu karena fungsi balikkannya tidak ada a b f(a) f-1(b) Matematika Diskrit

Contoh Tentukan invers fungsi f(x) = x – 1 Jawaban : f(x) = x – 1 merupakan fungsi yang berkoresponden satu-satu jadi balikkan fungsinya ada f(x) = y  y = x -1 Sehingga : x = y + 1 Invers fungsi balikkannya adalah : f-1(y) = y + 1 Tentukan invers fungsi f(x) = x2 + 1 f(x) = x2 + 1  bukan fungsi yang berkoresponden satu-satu sehingga fungsi inversinya tidak ada Sehingga f(x) = x2 + 1 adalah fungsi yang not invertible Matematika Diskrit

Komposisi (Composition) (f o g)(a) a g(a) f(g(a)) A B C Matematika Diskrit

Fungsi Khusus Fungsi Floor dan Ceiling Fungsi Modulo Fungsi Faktorial Fungsi Eksponen dan Logaritmik Matematika Diskrit

Fungsi Floor (Batas bawah) Batas bawah dari x adalah bilangan bulat terbesar yang kecil dari atau sama dengan x Notasi :   Contoh : 8.3 = 8 -8.7 = -9 Matematika Diskrit

Fungsi Ceiling (Batas Atas) Batas atas dari x adalah bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan x Notasi :   Contoh : 6 = 6 -11.3 = -11 9.1 = 10 -8 = -8 Matematika Diskrit

Fungsi Modulu Jika x adalah bilangan bulat tak negatif dan y adalah bilangan bulat positif, didefinisikan x mod y sebagai sisa jika x dibagi y Contoh : 6 mod 2 = 0 5 mod 1 = 0 8 mod 12 = 8 199673 mod 2 = 1 Matematika Diskrit

Hari apakah 365 hari setelah hari Rabu? Contoh 1 : 365 Hari Hari apakah 365 hari setelah hari Rabu? 7 hari setelah Rabu adalah Rabu lagi; 14 hari setelah Rabu adalah Rabu lagi Secara umum jika n adalah bilangan bulat positif, setelah 7n hari adalah Rabu lagi Jadi : 365 mod 7 = 1 Sehingga 365 hari dari Rabu adalah 1 hari kemudian, yaitu Kamis Ketentuan : tidak berlaku untuk tahun kabisat Matematika Diskrit

Contoh 2 : International Standard Book Number (ISBN) Terdiri dari 10 karakter yang dipisahkan oleh garis Terdiri dari 4 bagian : Kode kelompok Kode penerbit Kode menerangkan secara unik buku yang diterbitkan oleh penerbit tertentu Karakter uji Contoh : s = 0 + 2*8+3*0+4*6+5*5+6*0+7*9+8*5+9*9 =249 Karakter uji = s mod 11 = 249 mod 11 = 7 Matematika Diskrit

Contoh 3 : Fungsi Hash Mengambil butir data untuk disimpan atau diselamatkan serta menghitung pilihan pertama untuk lokasi butir ini Contoh : Data : 15, 558, 32, 132, 102, 5 dan 257 diletakkan ke dalam 11 sel H(n) = n mod 11 H(15) = 15 mod 11 = 4 H(32) = 32 mod 11 = 10 H(132) = 132 mod 11 = 0 H(102) = 102 mod 11 = 3 H(5) = 5 mod 11 = 5 H(257) = 257 mod 11 = 4  6  terjadi bentrokan (collision) Matematika Diskrit

Fungsi Hash (Cont.) Solusi terjadi bentrokan (collision) diperlukan kebijaksanaan resolusi bentrokan (collision resolution policy) : Mencari sel tak terpakai tertinggi berikutnya Dalam contoh tersebut, sel 4 sudah terpakai oleh data 15 maka data 257 diletakkan di sel berikutnya yaitu 6 (karena sel 5 juga telah terpakai oleh data 5) 132 102 15 5 257 558 32 1 2 3 4 6 7 8 9 10 Matematika Diskrit

Fungsi Faktorial Untuk sembarang bilangan bulat tidak negatif n Dilambangkan dengan : n! Didefinisikan sebagai : Contoh : 0! = 1 1! = 1 2! = 1x2 = 2x1 = 2 3! = 1x2x3 = 3x2x1 = 6 5! = 1x2x3x4x5 = 5x4x3x2x1 = 120 Matematika Diskrit

Fungsi Eksponensial Fungsi eksponensial berbentuk : an = a x a x … x a, n > 0 n Untuk kasus perpangkatan negatif : Contoh : 43 = 4 x 4 x 4 = 64 4-3 = 1/64 Matematika Diskrit

Fungsi Logaritmik Fungsi logaritmik berbentuk : Contoh : 4log 64 = 3 karena 64 = 43  2log 1000 = 9 karena 29 = 512 tetapi 210 = 1024 Matematika Diskrit

Fungsi Rekursif Fungsi f dikatakan fungsi rekursif jika definisi fungsinya mengacu pada dirinya sendiri Fungsi rekursif disusun oleh 2 bagian : Basis Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu pada dirinya sendiri. Bagian ini menghentikan definisi rekursif (dan memberikan sebuah nilai yang terdefinisi pada fungsi rekursif) Rekurens Bagian yang mendefinisikan argumen fungsi dalam terminologi dirinya sendiri Setiap kali fungsi mengacu pada dirinya sendiri, argumen dari fungsi harus lebih dekat ke nilai awal (basis) Misalkan f(n) = n! maka fungsi faktorial dapat dituliskan sebagai : Matematika Diskrit

Fungsi Rekursif (Cont.) Perhitungan n! secara rekursif : Basis n! = 1 jika n = 0 Rekurens n! = n x (n-1)! Jika n > 0 Contoh : 5! = 5 x 4! (rekurens) 4! = 4 x 3! 3! = 3 x 2! 2! = 2 x 1! 1! = 1 x 0! 0! = 1 Sehingga : 1! = 1 x 0! = 1 x 1 = 1 2! = 2 x 1! = 2 x 1 = 2 3! = 3 x 2! = 3 x 2 = 6 4! = 4 x 3! = 4 x 6 = 24 5! = 5 x 4! = 5 x 24 = 120 Jadi 5! = 120 Matematika Diskrit

Contoh Misalkan n menyatakan bilangan bulat positif dan fungsi f didefinisikan secara rekursif : Tentukan : f(25) f(10) Penyelesaian : f(25) = f(25/2)+1 = f(12) + 1 = [f(12/2)+1] + 1 = f(6) + 1 + 1 = f(6) + 2 = [f(6/2)+1 ] + 2 = f(3) + 1 + 2 = f(3) + 3 = [f(3/2)+1 ] + 3 = f(1) + 1 + 3 = f(1) + 4 = 0 + 4 = 4 f(10) = f(10/2)+1 = f(5) + 1 = [f(5/2)+1] + 1 = f(2) + 1 + 1 = f(2) + 2 = [f(2/2)+1 ] + 2 = f(1) + 1 + 2 = f(1) + 3 = 0 + 3 = 3 Matematika Diskrit

Saya rasa cukup….. TERIMA KASIH… Matematika Diskrit