Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan Kuliah Ke-3
Pengantar Peran ilmu ekonomi dalam bidang usaha perikanan berkaitan erat dengan bagaimana seorang pengusaha perikanan mengelola (manage), mengalokasikan sumberdaya, memproduksi dan mendistribusikan output yang dihasilkan dari proses produksi dalam sebuah usaha perikanan. Penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam usaha perikanan didasari pada dua permasalahan utama, yaitu; kelangkaan sumberdaya (scarcity) sebagai bahan baku produksi dan bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang terbatas tersebut secara efisien dalam proses produksi (choice).
Usaha Perikanan Peraturan Pemerintah tentang Usaha Perikanan Nomor 54 Tahun 2002, usaha perikanan didefinisikan sebagai semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan untuk tujuan komersil. Usaha perikanan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: Usaha perikanan ekstraktif dan Usaha perikanan generatif
PRINSIP EKONOMI USAHA PERIKANAN Profit Maximization (pengusaha perikanan berpikir untuk mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki dengan efisien) dan Cost Minimization (produksi dan keuntungan yang optimum dengan cara menekan biaya seminimal mungkin), Prinsip Comparative Advantage, mengusahakan jenis dan spesies apa modal dan tenaga kerja yang dialokasikan akan memperoleh keuntungan komparatif terbesar Prinsip Opportunity Cost, memilih dari jenis dan spesies mana yang dapat mendatangkan pendapatan tertinggi dengan penggunaan sumber produksi sebaik-baiknya Prinsip Subtitusi, Penggantian faktor satu dengan yang lain selalu menimbulkan keuntungan teknik
Fungsi Produksi dan Prinsip Law of Deminishing Return
Contoh Soal Contoh Soal: Suatu perusahaan perikanan memproduksi barang Y dengan menggunakan satu macam input variabel (X). Jumlah barang yang dihasilkan ditunjukkan dengan persamaan Y = 50 + 25X2 + 15X3 Cari fungsi produk rata-rata dan fungsi produk marjilannya Jawab PRX = Y / X PRX = 50 + 25X2 + 15X3 / X PRX = 25X + 15X2 PMX = ∂Y / ∂X PMX = 50X + 45X2
Elastisitas Produksi (Ep) Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan relatif jumlah input yang digunakan dalam proses produksi. Elastisitas produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Hubungan antara Elastisitas Produksi dengan Produk Marjinal:
Untuk produksi yang menggunakan 1 factor input secara teoritis telah dijelaskan bagaimana strategi penggunaan tersebut yitu dengan memperhatikan MP dan AP. Bila MP = 0, maka sebaiknya tidak perlu menambahkan factor input lagi. Bila MP = AP maka produksi relatif sudah mapan/stabil, dengandemikian produksi tidak perlu menambahkan factor input lagi? Tapi menentukan nilai MP = 0 terkadang relative sulit bila tidak mengektrapolasinya dengan memanfaatkan model dan gaya matematika (teknik derivasi), lagi pula hal ini relative mengandung resiko karena jarang ada perusahaan bisa menentukan kapan tambahan factor input tidak memberikan tambahan apa-apa pada produksi. Kesulitan ini bisa diatasi dengan menentukan nilai elastisitas produksinya dengan rumus : Untuk Q = TP = produksi Untuk I = input = factor produksi Maka elastisitas produksinya :
HASIL DAN BIAYA PRODUKSI Hasil produksi atau output yang dihasilkan dalam proses produksi dapat dibagi menjadi: Hasil produksi bruto: hasil produksi yang diperoleh dari luas lahan (kolam, tambak, dll) yang belum dikurangi dengan biaya- biaya produksi. Hasil produksi netto: hasil produksi yang sudah dikurangi dengan semua biaya produksi.
HASIL DAN BIAYA PRODUKSI Efisiensi produksi didefinisikan sebagai jumlah produksi fisik yang dapat diperoleh dari kesatuan faktor produksi (input). Biaya produksi dalam suatu usaha perikanan merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai kompensasi seluruh faktor produksi (input) yang digunakan dalam suatu proses produksi. Biaya total rata-rata adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah output tertentu.
KOMBINASI HASIL-HASIL PRODUKSI Upaya diversifikasi semacam ini merupakan upaya yang diakukan untuk menghadapi faktor- faktor yang tidak dapat dikontrol (cuaca, musim, penyakit, dll). Output yang dihasilkan dalam usaha perikanan dapat mempunyai hubungan fisik yang berbeda, seperti: Output gabungan Output bebas bersaing Output komplementer Output suplementer