PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL Arah dan Tujuan Pembangunan Nasional Strategi Tiga Jalur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yaitu: Peningkatan pertumbuhan ekonomi di atas 6,5% per tahun melalui percepatan investasi dan ekspor Pembenahan sektor riil untuk mampu menyerap tambahan angkatan kerja dan menciptakan lapangan kerja baru Revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan untuk berkontribusi pada pengentasan kemiskinan Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat utama dalam pembangunan suatu negara dimana mesin pertumbuhan ekonomi akan menggerakkan sektor dan komponen lain dari ekonomi
Peranan Pertanian dalam Perekonomian Indonesia Penghasil bahan pangan; apabila pangan cukup tersedia maka stabilitas nasional bisa terjamin akan tetapi apabila pangan tidak cukup tersedia maka stabilitas nasional akan terganggu. Tingkat ketergantungan terhadap impor beras merupakan permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan beras dalam negeri Penyedia lapangan kerja; lebih dari setengah tenaga kerja Indonesia bergantung hidupnya dari sektor pertanian. Pertanian rakyat di Indonesia tidak mengenal adanya PHK sehingga mampu menampung berapapun kelebihan tenaga kerja. Pendorong munculnya kesempatan berusaha; adanya multiplier effect dari sektor pertanian yang cukup besar sehingga akan mendorong bidang usaha yang lain dan munculnya lapangan kerja baru di sektor lain.
Penyedia faktor produksi; bahan-bahan hasil produksi pertanian merupakan bahan baku bagi industri. Kelapa sawit sebagai bahan baku untuk minyak goreng, kosmetik, dan lain-lain. Karet sebagai bahan baku untuk pembuatan ban. Dengan demikian agar industri tersebut dapat berkembang dengan baik akan sangat tergantung pada keberhasilan sektor pertanian dalam memproduksi hasil tanaman. Penghasil devisa; ekspor komoditi pertanian menjadi andalan untuk mendapatkan devisa. Hal ini diakibatkan karena sektor migas tidak mampu lagi menjadi andalan dalam ekspor.
Sektor Pertanian Sebagai Penyelamat selama Krisis Ekonomi Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 dimana nilai tukar Rupiah terhadap Dollar menurun drastis menyebabkan kebangkrutan pada sektor industri. Sebaliknya sektor pertanian mendapatkan berkah, dengan naiknya nilai dollar menyebabkan harga ekspor pertanian menjadi lebih tinggi. Selama masa krisis ekonomi ekspor dari komoditi pertanian menjadi andalan, petani masih bergairah untuk memproduksi karena masih mampu untuk mengatasi masalah biaya produksi
Pembangunan Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Rakyat Cakupan ekonomi kerakyatan menurut Kwik Kian Gie (1996) adalah semua manusia Indonesia yang masih miskin atau tidak adil pendapatannya seperti buruh, guru, seniman, sastrawan, dan semua yang non pengusaha. Menurut Dillon (1999), ekonomi kerakyatan merupakan suatu sistem ekonomi yang memihak kepada kepentingan ekonomi sebahagian besar rakyat secara adil, manusiawi, dan demokratis. Dimana kepentingan ekonomi sebahagian besar rakyat terdapat dalam kehidupan ekonomi manusia petani, nelayan, buruh, pedagang kecil, dan sebagainya. Dengan demikian pertanian rakyat jelas termasuk ke dalam bagian ekonomi kerakyatan, dimana pertanian rakyat mempunyai ciri-ciri: komoditi tradisional, luas lahan relatif kecil, teknologi rendah, usaha keluarga, dan poverty trapped