TUJUAN DAN KRITERIA MAJEMUK BAB VIII TUJUAN DAN KRITERIA MAJEMUK
Yang dibicarakan sebelum ini : Tahapan pengambilan keputusan dengan batasan : dasar pembandingan berbentuk kriteria tunggal dalam nilai uang tidak semua masalah bisa dipecahkan dengan keterbatasan ini Dalam semua masalah besar, hampir semua memasukkan pertimbangan lain, selain kriteria berbentuk rupiah pengambil keputusan dengan kriteria majemuk. Dalam analisa formal : pengungkapan tujuan yang ingin dicapai pengambil keputusan Identifikasi kriteria yang dapat digunakan sebagai alat ukur pencapaian tujuan. Tidak selalu mudah, perlu kreatifitas, sulit dibuat aturan/prosedur
A. TERMINOLOGI Contoh : masalah polusi udara “tingkat polusi udara yang terlalu tinggi akan mengancam kesejahteraan penduduk” Dalam menanggapi situasi demikian, pemerintah hendak melakukan suatu usaha yang bertujuan : meningkatkan kesehatan & kesejahteraan rakyat terlalu luas, belum operasional Mengurangi emisi polutan yang berasal dari sumber-sumber di dalam kota Meningkatkan sikap/kesadaran penduduk terhadap kualitas udara Tujuan operasional Kriteria - kurangi emisi SO2 - jumlah emisi SO2/th - Kurangi emisi NO2 - jumlah emisi NO2/th - Kurangi emisi partikel - jumlah emisi partikel/th dalam satuan ton
B. HIRARKI TUJUAN C. SIFAT KRITERIA Tujuan : arah untuk mencapai perbaikan yang diinginkan Tujuan dijabarkan dalam beberapa sub tujuan sub-sub tujuan, dst tujuan yang operasional kriteria yang dapat diukur C. SIFAT KRITERIA Kriteria : ukuran yang digunakan untuk menyatakan pencapaian tujuan. Berkenaan dengan sifat kriteria, maka sifat yang perlu dimiliki dalam setiap persoalan keputusan adalah : lengkap, sehingga dapat mencakup seluruh aspek penting dalam persoalan tersebut. Operasional , sehingga dapat digunakan dalam analisa Tidak berlebihan, sehingga menghindarkan perhitungan berulang Minimum, agar lebih mudah mengkomprehensikan persoalan
D. KRITERIA PROKSI Kriteria proksi adalah kriteria yang diperkirakan & disepakati untuk dapat mencerminkan tingkat pencapaian secara tidak langsung. Contoh : Tujuan umum dari sistem pelayanan ambulans untuk keadaan darurat adalah “membawa pasien ke RS dalam kondisi yang sebaik-baiknya” Kriteria : waktu tanggap : jumlah waktu antara diterimanya panggilan ambulans hingga ambulans tiba di tempat Waktu pengangkutan : waktu diantara diterimanya panggilan hingga pasien tiba di RS.