Siti Pramitha Retno Wardhani

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

Pencemaran Lingkungan (Polusi)
PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN dan PENANGANANNYA
SISTEM NFT PADA BUDIDAYA PAPRIKA
Kebutuhan, kualitas, dan pencemaran air
Pertanian Berlanjut Aspek Budidaya Pertanian “Carrying Capacity”
Presented by : Nadia Anisah Tahani
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGAN Universitas Mulawarman
EFEK TEMBAGA TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROALGA LAUT, Isochrysis sp
PENYAKIT DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT SAMPAH
1. EKOTOKSIKOLOGI
UJI EKOTOKSISITAS PENGUJIAN TOKSIKAN PADA KONSENTRASI YANG MENGHASILKAN EFEK NEGATIF BAGI BIOTA.
BIOREMEDIASI DAN REKLAMASI TANAH JAMILAH WIDODO HARYOKO FATIMAH AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TAMSISWA PADANG.
Kelompok 5B IKMA 2010 Risyad Indra Syahrial
SIFAT TOKSIKAN dan EFEKNYA BAGI BIOTA
Pencemaran Lingkungan & Penyakit
UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI CENGKEH UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN LUMUT KERAK (LICHENES) PADA BENDA CAGAR BUDAYA BATU Diajukan oleh: DYAH YEKTI INDRAJATI.
BIOLOGI LAUT (ITK 211) BAGIAN HIDROBIOLOGI LAUT
HARA FOSFOR Kadar fosfor dalam tanaman menempati urutan terakhir terendah golongan hara makro bersama dengan Ca, Mg dan S. Kadarnya kira-kira 1/5 sampai.
EVALUASI KESUBURAN TANAH
Tentang Saya Nama : Eko Widayanto Nugroho, S.Pi Tempat/tgl Lhr : Temanggung, 14 Juni 1983 Kantor : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes Jl. Yos Sudarso.
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
Prof Dr Ir Didy Sopandie, MAgr Dr Sintho Wahyuning Ardie, SP MSi
SKRIPSI UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AKAR BLUNTAS (Pluchea Indica) TERHADAP BAKTERI Aggregatibacter actinomicetemcomitans 
Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian Putri Lestari C
METODE STATISTIKA (STK211)
(Dr.Ir.Tantan Widiantara, MT)
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU Morinda cirtifolia L
Serapan Hara Daun.
OLEH : TRI AYULOKASARI O5O3O3O44/ ILMU TANAH
Defnisi Limbah DAN RUANG LINGKUP
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
METODE STATISTIKA (STK211)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
Mendeskripsikan Dampak Polusi Lingkungan Kerja terhadap Kesehatan
ASPEK BIOLOGI & MIKROBIOLOGI PANGAN
Ir. Tantan Widiantara, MT Pembimbing Pendamping :
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA     PENGEMBANGAN ILES- ILES (Amorphophallus muellleri) SEBAGAI BAHAN PEMADAT DALAM MEDIA TANAM TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN.
Bogor Agricultural University
1. Dr. Ir. Hamim, M.Si. (penanggung jawab)
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHANNYA
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
KELOMPOK 5A IKMA 2010 Debby Prima Cintya
(Lycopersicon esculentum)
Oleh : Abdul Jabbar Afif Firmansyah Amirul Mu’minin M. Reza Fauzi
DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck) SETELAH TERPAPAR EKSTRAK DAUN PEPAYA dan EKSTRAK DAUN SIRIH Disusun oleh : Siti Pramitha.
DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck) TERHADAP EKSTRAK DAUN PEPAYA dan EKSTRAK DAUN SIRIH Disusun oleh : Siti Pramitha Retno Wardhani.
RESPIRASI-1 By Irda Safni.
EKOTOKSIKOLOGI Trisnadi Widyaleksono Catur Putranto
Nama : Andre J Ifnia Asrilia M. Jaelani M Ryan Ilham Yulia.S
VERMICOMPOSTING/VERMICULTURE
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
Disusun Oleh: 1. Fitriani C 2. Putri Yulian Edwart C 3. Rena C
MIKROBIOLOGI DASAR Analisis Degradasi Hidrokarbon pada
Oleh : Rosy Anjani Syafitri J0B Dosen Pembimbing :
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
Dr. Ir Yuli Retnani, MSc Indah Wijayanti, S.Tp, Msi
Departemen Proteksi Tanaman
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB
PEMCEMARA N LINGKUNGA N. Perhatikan gambar dibawah ini.
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
RESPIRASI-1 By Irda Safni Sejarah Respirasi Istilah respirasi digunakan pada awal abad ke- 15, tapi kepentingannya diungkapkan Crook pada tahun 1615.
Transcript presentasi:

Siti Pramitha Retno Wardhani Respon Perilaku Cacing Tanah (Lumbricus sp. dan Eisenia sp.) Terhadap Benomil Disusun oleh : Siti Pramitha Retno Wardhani (G34051261) Dibimbing Oleh: Ir. Tri Heru Widarto, Msc Dr. Tri atmowidi, Msi

Pendahuluan Cacing tanah ‘ecosystem engineer’ Umum digunakan sebagai hewan model dalam studi ekotoksikologi tanah berperan penting pada proses pengolahan tanah.

Pendahuluan Ekotoksikologi studi dampak berbahaya bahan kimia terhadap ekosistem Pengukuran konsentrasi bahan kimia di lingkungan (kromatografi gas, kromatografi lapis tipis, atomic absorption, dan lain-lain) pendugaan efek bahan kimia tersebut pada level individu, populasi, dan komunitas (Walker et al. 2001)

Pendahuluan Pestisida adalah racun yang dibuat oleh manusia untuk membunuh organisme pengganggu tanaman, termasuk serangga Jenis polutan ini cukup signifikan dalam menyumbang kerusakan bagi lingkungan

fungisida golongan benzimidazol Pendahuluan Benomil diperkenalkan tahun 1968 oleh DuPont Benomil fungisida golongan benzimidazol Berdasarkan cara kerjanya, fungisida ini digolongkan menjadi fungisida ini bersifat sistemik, diserap lewat akar dan daun, ditransportasikan secara akropetal (Djojosumarto 2008).

Nama dagang dari produk yang mengandung benomil adalah Benlox 50 WP. Pendahuluan Benomil Nama dagang dari produk yang mengandung benomil adalah Benlox 50 WP. kode 50 WP berarti produk tersebut memiliki konsentrasi 50% benomil yang berjenis Wettable Powder

Pendahuluan FRAC (Fungicide Resistance Action Committee) menjelaskan efek benomil yaitu penghambat mitosis dan pembelahan sel (Djojosumarto 2008).

Respon biologis pada level individu atau di bawahnya Pendahuluan Diperlukan suatu metode untuk mendeteksi dan memonitor efek polutan terhadap lingkungan (Capowiez 2003) Respon biologis pada level individu atau di bawahnya Pengukuran akibat yang terjadi dengan adanya penambahan bahan kimia pada lingkungan Level pencemaran lingkungan dari segi biologis

Pendahuluan Biomarker Cacing tanah banyak digunakan pada berbagai uji kelayakan bahan kimia baru terutama pestisida Cukup besar dan mudah ditangani Mudah didapat dan diidentifikasi Mudah terpengaruh oleh banyak pencemar organik dan anorganik Mudah dibiakkan di dalam laboratorium Kemampuan hidup mereka yang biasa saja (Goats dan Edwards 1984)

Pendahuluan Biomarker Respon biologis cacing tanah terhadap suatu polutan mungkin dapat dijadikan sebagai biomarker pencemaran (Peakall 1994). Biomarker Respon tidak langsung: pertumbuhan dan perubahan pada kemampuan reproduksi , mortalitas setelah pemaparan ( Kula 1997) Respon langsung : Perilaku menggali cacing (panjang galian baru, penggunaan kembali lorong galian, pola galian, dan lain-lain)

Uji ini sudah pernah dilakukan untuk menguji efek pestisida : Pendahuluan Perilaku menggali tanah akibat efek sublethal sering digunakan dalam uji toksisitas suatu senyawa kimia Uji ini sudah pernah dilakukan untuk menguji efek pestisida : Imidakloprid pada cacing tanah Apporectodea nocturna dan Allobophora icterica (Capowiez et al 2002) Delthametrin pada cacing tanah Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus (Adiantoro 2008).

Pendahuluan Perilaku cacing tanah tidak mudah untuk di pelajari, karena cacing tanah bekerja di tempat tersembunyi yaitu di dalam tanah Untuk mempelajari perilaku cacing tanah tersebut dibuat peralatan sederhana seperti terarium 2 dimensi.

Tujuan Waktu dan tempat Penelitian ini dilakukan untuk melihat respon perilaku menggali cacing tanah Eisenia foetida dan Lumbricus rubellus terhadap benomil Waktu dan tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan januari sampai mei 2011 di Laboratorium Fungsi Hayati dan perilaku hewan Departemen Biologi, Kampus IPB Darmaga, Bogor.

Bahan dan metode Dua spesies cacing tanah yang digunakan adalah Eisenia foetida dan Lumbricus rubellus dengan bobot tubuh masing-masing berkisar antara 0.305 – 0.421 mg dan 0.295 – 0.314 mg Kedua jenis cacing yang digunakan adalah cacing dewasa dewasa ditandai dengan adanya klitelum yaitu penebalan berbentuk cincin pada bagian anterior cacing tanah (Edward & Lofty 1972). Cacing E. foetida dan L. rubellus diperoleh dari Departemen Biologi, FMIPA IPB, Bogor

Bahan dan metode E. foetida warna kecoklatan panjang 27-130 mm diameter 2-6 mm bentuk silindris klitelum pada segmen ke 26-32 seta 8 tiap segmen kokon bulat berwarna kuning

Bahan dan metode L. rubellus warna lebih gelap panjang 60-150 mm diameter 3-6 mm bentuk silindris klitelum pada segmen ke 28-34 seta 8 tiap segmen kokon lonjong berwarna coklat

Bahan 400 gr tanah 10 gr kotoran sapi 120 ml air (30% dari bobot kering tanah) Benomil adalah pestisida bubuk yang dapat larut dalam air Konsentrasi benomil yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 0, 5, 10, 15, dan 19 mg/kg

Alat-alat kaca terarium 2D berukuran 40 cm x 30 cm x 0.5 cm timbangan AE ADAM QBW-1500 berskala 1500 g timbangan PGW-4531 berskala 0.001 g wadah plastik berukuran 40 cm x 30 cm x 15 cm klip kertas ukuran besar saringan berukuran 2 mm mortar autoklaf/ oven pipet kertas transparansi serta peralatan umum yang digunakan di laboratorium.

Pakan diberikan secaraadlibitum. Metode Pemeliharaan, persiapan stok cacing dan media Spesies cacing tanah di pelihara pada wadah plastik berukuran 40 cm x 30 cm x 15 cm Pakan diberikan secaraadlibitum. Cacing yang digunakan adalah cacing tanah dewasa yaitu cacing yang sudah memiliki klitelum dan dengan bobot tubuh yang sama

Bahan dan metode 400 gr tanah + 10 gr kotoran sapi ditambahkan 120 ml air (30% dari bobot kering tanah) Larutan Benomil Disterilisasi terlebih dahulu pada pada steamer selama 5 jam, di jemur, dihaluskan, dan disaring (2 mm). Tanah di analisis di Balai penelitian tanah untuk mengetahui karakteristik tanah

Parameter panjang lorong galian dan pola sketsa galian cacing tanah Bahan dan metode Parameter yang diamati 40 x 30 x 0.5 cm setinggi 25 cm Media + konsentrasi Benomil diberi naungan Parameter panjang lorong galian dan pola sketsa galian cacing tanah Pengamatan dilakukan empat kali dalam sehari: 06.30; 12.30; 18.30; 24.30 selama 7 hari

Parameter pola sketsa galian Bahan dan metode Analisis data Parameter panjang lorong galian panjang lorong galian baru panjang lorong galian yang digunakan kembali total jarak tempuh luas daerah galian ImageJ 1.38x Parameter pola sketsa galian pengamatan pola galian Pengukuran seluruh parameter dilakukan dari hari pertama sampai ketujuh. Data yang diperoleh diolah dengan metode statistik one-way dan two-way ANOVA di dalam program Minitab 14.

Rencana Penelitian Kegiatan bulan Persiapan Bahan dan Alat 1 2 3 4 5 6 Persiapan Bahan dan Alat Uji Ekotoksikologi Pengamatan Analisis Data Skripsi

Daftar Pustaka Adiantoro B. 2008. Respon Perilaku Cacing Tanah (Eisenia Foetida dan Lumbricus rubellus) Terhadap Delthamethrin Dan Potensinya Sebagai Biomarker [skripsi]. Bogor : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor.. Djojosumarto P. 2008. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Jogjakarta: Kanisius. Capowiez Y. Rault M. Mazzia C. Belzunces L. Earthworm behavior as a biomarker : a case study using imidacloprid. Pedobiologia 47 (5-6) : 542-547. Edwards CA. Lofty JR. 1972. Biology of earthworm. London: Chapman and Hall Ltd. Kula C.1996. Endpoints in laboratory testing with earthworms: experience with regard to regulatory decisions for plant protection product. Di dalam: Sheppard S, Bembridge J, Holmstrup M, Posthuma L, editor. Advances in earthworm ecotoxicology. Pensacola: SETAC pr. Hlm 3-14. McIndoe EC. Bembridge JD. Martin P. Improving the accuracy and precision of earthworm laboratory experiments through the use of pretreatment measurements. Di dalam: Sheppard S, Bembridge J, Holmstrup M. Posthuma L. editor. Advances in earthworm ecotoxicology. Pensacola: SETAC pr. Hlm 3-14. Peakall DB. 1994. The role of biomarkers in environmental assessment (1). Introduction. Ecotoxicology 3: 157-160. Putri M. 2010. Uji Lengos Menggunakan Cacing Tanah Lumbricus sp. Dan Eisenia sp. Untuk mendeteksi Benomil pada Lingkungan Terestrial [skripsi]. Bogor : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Walker CH. Hopkin SP. Sibly RM. Peakall DB. 2001. Principles of Ecotoxicolog. 2nd Ed. London: Taylor & Francis Inc.

TERIMA KASIH