KEKRISTENAN DAN KEBUDAYAAN
5 Sikap kekristenan terhadap budaya 2. Sikap Akomodasi Meyakini bahwa ada “keselarasan mendasar” antara iman dan kebudayaan. KEBUDAYAAN itu baik dan tidak ada kejahatan di dalamnya, begitupun IMAN. Sikap ini jatuh pada pengambilan sikap yang terlalu jauh: mengurbankan iman demi kebudayaan.
5 Sikap kekristenan terhadap budaya Contoh Sikap Akomodatif Seseorang yang merasa bahwa berhubungan seksual dengan pacar merupakan gaya hidup modern yang wajar-wajar saja dilakukan dan bukanlah sebuah sifat mengabaikan perintah Allah.
Tampaknya sangat mendukung KEBUDAYAAN. 2. Sikap Akomodasi Sikap ini tidak mengakui adanya dosa dalam masyarakat dan kebudayaan. Tampaknya sangat mendukung KEBUDAYAAN. Kebudayaan ditempatkan lebih tinggi daripada iman, Alkitab dan Kitab Suci. Tidak mampu menggerakkan orang beriman menjadi garam dan terang dunia.
5 Sikap kekristenan terhadap budaya 3. Sikap Dominasi Iman dan Gereja adalah sesuatu yang adikodrati (supernatural), dan kebudayaan itu kodrati (natural)
5 Sikap kekristenan terhadap budaya Sikap Dominasi menempatkan kebudayaan berada di bawah kekristenan, dengan cara menempatkan kebudayaan di bawah hierarki gereja (agar dapat teraliri oleh kualitas gereja) sehingga akhirnya dapat diakui dan digunakan. Menurutmu benarkah langkah yang dilakukan dalam sikap ini? Mengapa?
Story of Galileo galilei Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari. Akibat pandangannya yang disebut terakhir itu ia dianggap merusak iman dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya. Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan Galileo Galilei (lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 – meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.
5 Sikap kekristenan terhadap budaya Sikap ini tidak melihat dosa dalam kebudayaan. Kebudayaan dipandang punya kelemahan dan kekurangan karena sifatnya dipandang kodrati. Tindakan yang dilakukan bukanlah tindakan tepat yang mendasar, melainkan formalitas belaka. Jelas, sikap dominasi tidaklah adil bagi kebudayaan, karena: Sikap ini tidak mengakui kebudayaan sebagai milik masyarakat. Jelas ini tidak menghargai masyarakat yang hidup dan menjalankannya. Tidak mampu menggerakkan orang beriman menjadi garam dan terang dunia.
5 Sikap kekristenan terhadap budaya 4. Sikap Dualistis Iman dan budaya merupakan hal yang terpisah dan tidak saling berkaitan. Dalam budaya terdapat banyak sekali dosa dan kejahatan. Kebaikan hanya ada ketika hidup di dalam Tuhan. Sikap ini akhirnya menempatkan tiap orang sebagai penganut dua moralitas berbedasekaligus: moralitas iman, dan moralitas kebudayaan. Menurutmu benarkah langkah yang dilakukan dalam sikap ini? Mengapa?
5 Sikap kekristenan terhadap budaya Sikap ini memiliki dan menerapkan moralitas ganda: iman sekaligus kebudayaan. 4. Sikap Dualistis Sikap ini mengakibatkan orang menjadi saleh sekaligus penjahat. Tentu sikap ini bukanlah sebuah sikap yang seharusnya kita lakukan, karena: Sikap ini melihat ada dosa dalam kebudayaan tapi tidak melihat perlunya memperbaikinya. Firman Tuhan tidak lagi dihubungkan dengan penerapan dalam hidup sehari-hari. Sikap ini menempatkan Tuhan justru bukan sebagai sosok yang berdaulat atas seluruh kehidupan, termasuk kebudayaan. Tidak mampu menggerakkan orang beriman menjadi garam dan terang dunia.
5 Sikap kekristenan terhadap budaya 5. Sikap Transformatif Sikap ini mengakui dan melihat bahwa dalam kebudayaan terdapat dosa dan kejahatan, namun di saat yang sama bahwa kebudayaan tidak lepas dari kehidupan manusia. Oleh karena itu sikap transformasi membuat seseorang hidup berkebudayaan sekaligus beriman yang bertanggung jawab.
5 Sikap kekristenan terhadap budaya Kebudayaan telah berdosa, tetapi percaya bahwa kebudayaan dapat diperbaiki. Sikap transformatif melihat hal- hal berikut: Manusia adalah rekan sekerja Allah sehingga harus ikut dalam memperbaiki kebudayaan. Sikap transformasi meyakini penyertaan Allah dalam perbaikan budaya sebagai sebuah panggilan. Allah adalah sosok yang selalu mengampuni manusia yang berusaha untuk hidup di dalam-Nya. Sikap ini menyadari kelemahan manusia dan menyadari kebudayaan dapat dirubah dengan usaha dan penyertaan Tuhan yang mengampuni.
Kesimpulan Sikap apapun tidak menjadi yang paling benar dan tepat untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan kita tidak selalu bertemu dengan konteks dan keadaan yang sama setiap kali. Tidak semua kebudayaan dapat dianggap selalu jahat dan penuh dengan kelemahan, namun kita juga perlu bersikap kritis dan mampu berdialog dengan kebudayaan yang hidup di sekitar kita. Selagi kebudayaan dapat membuat manusia lebih dekat dengan Allah dan meningkatkan iman serta perbuatan baik, maka kebudayaan dan iman tidaklah perlu dipertentangkan. Namun jika yang terjadi justru sebaliknya, disitulah kita perlu mengambil sikap MENOLAK/MEMPERBAIKI kebudayaan itu.
Jesus in Europe Jesus in China Jesus in Africa Jesus in Jewish Jesus in India Jesus in Java
Yesus bisa hidup dalam kebudayaan, dan begitu juga kebudayaan dapat hidup dan semakin bernilai dalam Kristus melalui kita.