Tata Tulis Tulisan Ilmiah Karya tulis ilmiah bukan hasil olah rasa, perenungan intuitif atau imajinatif melainkan hasil olah pikir berdasarkan penalaran ilmiah. Oleh karena itu, setiap pernyataan KTI harus dipertanggungjawabkan berdasarkan konvensi-konvensi ilmiah. Apabila pernyataan dari penulis, pertanggungjawaban ilmiah dilakukan dg cara memberikan argumentasi rasional dg menggunakan fakta, data, atau pengalaman yg dapat dibuktikan oleh orang lain. Apabila pernyataan dari hasil olah pikir orang lain, penulis harus menyebutkan sumber pernyataan itu.
Ada tiga alasan penyebutan sumber pernyataan Apabila pernyataan orang lain yang dikutip itu ternyata salah, kesalahan tetap menjd tanggung jawab pemilik pernyataan. Agar penyataan yg dikemukakan oleh penulis benar-benar terbukti--bukan rekaan penulis melainkan benar2 didukung oleh bukti-bukti lain. Sebagai etika untuk menghargai jerih payah orang lain.
Cara Menulis Kutipan Kutipan Langsung 1. Kutipan Langsung Pendek (KLPen.). Tdk melebihi tiga baris/berisi kurang dari 40 kata. KLPen. dijalin ke dlm baris-baris tubuh karangan dg memberikan tanda kutip (“…..”) di antara bahan yg dikutip. Contoh: Pranowo (1990:68) menyimpulkan “ada hub. yg erat antara penguasaan kata serapan asing dan kemampuan membaca pemahaman” Simpulan dari penelitian tsb adalah “ada hub. yg erat antara penguasaan kata serapan asing dan kemampuan membaca” (Pranowo, 1990:68).
2. Kutipan Langsung Panjang (KLPj) KPLj ditulis terpisah dari tubuh karangan yg mendahului. Contoh: Pramujiono (2009:10) menyimpulkan masalah itu sebagai berikut. Dari dokumentasi nilai kompetensi dasar kemampuan menceritakan pengalaman yg mengesankan diketahui rerata tingkat kemampuan bercerita siswa sebesar 66,71 dan baru 40% siswa yg mampu bercerita dengan baik dan memenuhi kreteria ketuntasan minimal. Catatan: Sumber infrms kutipan ditulis mencakupi nama, tahun, dan hal. Variasinya sbb. ……(Pramujiono, 2009:10). Pramujiono (2009:10) mengemukakan……. Pramujiono mengatakan……(2009:10).
Kutipan Tidak Langsung (KTL) KTL adalah kutipan yg dikemukakan dengan bahasa penulis. Seorang penulis harus mampu menyatakan pendapat org lain dalam bhs sendiri agar mencerminkan kepribadiannya. KTL ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam tubuh karangan. Contoh: Amri (1992:14) tidak menduga bahwa mahasiswa eksakta lebih baik daripada mahasiswa bahasa dalam hal kemampuan menulis karya ilmiah. Atau mahasiswa eksakta lebih baik daripada mahasiswa bahasa dalam hal kemampuan menulis karya ilmiah (Amri, 1992:14).
Menulis nama Pengarang Buku yang tulis oleh dua orang Misalnya: Henry Guntur Tarigan dan Jago Tarigan Penulisannya menjadi Tarigan, Henry Guntur dan Jago Tarigan. Buku yang ditulis oleh lebih dari dua orang Agung Pramujiono, Toha machsum, A. Luthfi Baihaqi Penulisannya menjadi Pramujiono, Agung dkk.
Menulis Data Publikasi Penulisan data publikasi bersumber dari surat kabar Contoh: Wahid, B. Abdul. 1995. “Religiositas Islam dalam Sastra”, dalam Kedaulatan Rakyat, 9 April 1995. Yogyakarta. Wijaksono, Adi. 1994. “Gado-Gado dari Rembang”, dalam Jawa Post, 2 Januari 1994. Surabaya. Mustappa. 1991. ”Dengan Puisi Kita Tafakkur”, dalam Mingguan Pikiran Rakyat, 21 Juli 1991. Bandung.
Sumber berupa skripsi, tesis, atau disertasi Contoh: Ilyas, Muhammad. 1995. “Warna Islam dalam Sajak-Sajak K.H.A. Mustofa Bisri: Diksi, Bahasa Kiasan, Masalah, dan Tema”. Skripsi. Fakultas Sastra. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Gondonastuti, Sari. 1995. “Analisis Struktural-Semiotik dalam Antologi Puisi Tadarus Karya A. Mustofa Bisri”. Skripsi. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. FISIP. Universitas Airlangga. Surabaya.
Sumber dari Lembaga yg ditulis atas nama lembaga tsb Sumber dari Jurnal Pramujiono, Agung. 2009. “Meningkatkan Kemampuan Bercerita Siswa Kelas 7G SMP Negeri 2 Sukodono Sidoarjo Melalui Penerapan Strategi Papan”, dalam Jembatan Merah. Vol. 3. Edisi Januari—Juni 2009. Sidoarjo: Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Sumber dari Lembaga yg ditulis atas nama lembaga tsb Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sumber berupa karya terjemahan Storey, John. 1996. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Terjemahan Laily Rahmawati. 2007. Yogyakarta: Jalasutra. I.F., Stone. 1988. Peradilan Socrates. Terjemahan Rahmah Asa Harun. 1991. Jakarta: Grafiti. Ary, D. dkk. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Arif Furchan (pen.). 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
Sumber dari dokumen resmi pemerintah yg diterbitkan oleh penerbit tanpa pengarang dan lembaga Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Th. 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta. Sumber berupa makalah yg disajikan dalam seminar, penataran, dan diklat. Contoh: Karim, Z. 1987. Tata Kota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tata Kota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1—2 September 1987.
Sumber dari kumpulan makalah (ada editornya) Saksono, Lutfi. 2010. Memaknai Kebhinekaan Melalui Pengembangan Sastra Lokal, dalam Rifah Inayati (Ed.). Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Multikultural. Surabaya: Lima-lima Jaya.