KELOMPOK 6 1. Diva Meliana Dilla (09). Soal no : 2, 6 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Advertisements

PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
GLOBAL WARMING 1.SLIDE 1 2.SLIDE 2 3.SLIDE 3 4.SLIDE 4 5.SLIDE 5
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV semester I
Kepadatan Populasi Manusia
Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
Suku Asmat: Sosok Budaya Indonesia di Papua
PRESENTATION IPS KELOMPOK 3 Ahda thirdaza p.p Albertus Riski Zihat
BANJIR Disusun oleh : Arif Nur Hidayat (04) Desfi Ida Muryani (08)
PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 9 SENI RUPA PRA SEJARAH INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Kebudayaan megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar yang muncul sejak zaman Neolithikum dan.
Welcome back in IPS class
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA
Kegiatan ekonomi masyarakat
BAHASA SEJARAH TUGAS MATA PELAJARAN OLEH KELOMPOK 2 KELAS 7B SBI NO.10 SMPN 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MOJOKERTO 2007 ( KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.
MENGENAL SUKU BADUY DARI BANTEN
Menelisik Jejak Migrasi Purba
NAMA KELOMPOK: B X ak 4 MULAI.
SEJARAH INDONESIA.
KEARIFAN LOKAL SUKU ASMAT
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
Sistem agroforestri.
KELOMPOK MESOLITIKUM ALI AKBAR ELDINO DREINANDI SAKA DHEVA
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
ETNOGRAFI.
Zaman PraAksara Berdasarkan Corak Kehidupan dan Teknologi
ZAMAN MEGALITIKUM Di susun oleh Taufik Silvan W. Rengganis Rilisia D.
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
CORAK KEHIDUPAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRA AKSARA
Introducing ZAMAN NEOLITHIKUM
Media Pembelajaran
Dampak pengambilan bahan terhadap pelestarian lingkungan
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Perubahan lingkungan
Proses Perkembangan Sosial Manusia Purba di Indonesia
Diluvium (Pleistosen)
KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH
KEUNGGULAN TANAH DI INDONESIA
KELOMPOK 6 Diva Meliana Fitri Sinta Dewi Humaira Rahmi Dewi
LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN (untuk siswa SD kelas 3 semester 1)
Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
KEADAAN ALAM INDONESIA
PRESENTASI MATA KULIAH IPS SD 1 DOSEN : Drs. Zulkipli M.Pd
DARI BEBRBURU MERAMU SAMPAI BERCOCOK TANAM
Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya.
1 Pertemuan 1 Seni Rupa Pra Sejarah Matakuliah: U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun: 2005 Versi: 1.
Sejarah Wajib X. Bayangkan saja ada lebih dari 500 suku bangsa Indonesia, sungguh merupakan kekayaan bangsa yang tidak dimiliki oleh negara lain. Namun.
PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA KONSERVASI FLORA DAN FAUNA
Catt : Lit = Batu Kum = Zaman
KELOMPOK 6 Terdiri dari : Athok Sofiudin M. (04)
Potensi fisik dan sosial wilayah indonesia
SEJARAH TINGKATAN 1 BAB 11: SABAH.
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
KUMPULAN SUCCESS AHLI KUMPULAN SYURIANTI BT YUSOFF L
SEJARAH TINGKATAN 1 BAB 11: SABAH.
SEJARAH TINGKATAN 1 BAB 11: SABAH.
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA Oleh : Deydra B.A Rifka A.F Inge M.W Miranti A.G.
KONDISI KEPULAUAN INDONESIA. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa menggunakan dua cara, yakni.
SEJARAH TINGKATAN 1 BAB 11: SABAH.
RUMAH ADAT HONAI PAPUA AHMAD HUSEN K ARS 18 C
POLA HUNIAN MASYARAKAT PRA-AKSARA Pada zaman praaksara corak kehidupan manusia terbagi menjadi 3 cara yaitu ; A.Nomaden B.Semi Nomaden C.Menetap.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 6 1. Diva Meliana Dilla (09). Soal no : 2, 6 2 KELOMPOK 6 1. Diva Meliana Dilla (09) Soal no : 2, 6 2. Fitri Sinta Dewi (11) Soal no : 10 3. Huamaira Rahmi Dewi (15) Soal no : 3 4. Meiwindriya Mutya G (22) Soal no : 1 5. Siti Syifa Setia Ningrum (32) Soal no : 7, 8, 9 6. Virginia Miracle Jilena (33) Soal no : 4, 5  

Uji Kompetensi

pertanyaan Pembukaan lahan yang dilakukan oleh nenek moyang kita dengan penebangan pohon sebenarnya termasuk kearifan local yang perlu dijadikan pelajaran. Bagaimana pendapat dan sikap kamu tentang pernyataan tersebut? Bagaimana pula pendapat kamu tentang aktivitas pembukaan lahan dengan membakar hutan seperti yang dilakukan sekarang ini?

Jawab Pembukaan lahan dengan penebangan pohon memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah tidak menyebabkan polusi udara dan kayu hasil penebangan dapat dimanfaatkan. Sisi negatifnya adalah dapat menyebabkan tanah longsor karena terjadinya erosi. Pembukaan lahan dengan pembakaran hutan seperti saat ini sangatlah tidak baik karena dapat menyebabkan polusi udara dan hewan yang ada di dalamnya dapat mati karena terbakar. Sebaliknya untuk pembukaan lahan tidak harus dengan membakar hutan. Namun, walaupun pembukaan lahan dengan penebangan tidak terlalu banyak memiliki risiko, tetap saja pembukaan lahan harus dibatasi.

Pertanyaan Buatlah analisis tentang hubungan antara pola tempat tinggal dengan bercocok tanam!

Jawab Cara manusia bercocok tanam sangat bergantung pada tempat tinggal saat itu: 1. Tinggal di dataran rendah: sistem perairan sangat cocok dilakukan di kawasan ini karena tanahnya sangat subur yang merupakan hasil sedimentasi tanah alluvial.Tanah alluvial merupakan tanah hasil erosi yang hanyut di sungai dari gunung berapi. Dikarenakan kawasan ini merupakan daerah yang subur untuk bercocok tanam, maka daerah ini cenderung diminati masayarakat untuk dijadikan tempat tinggal sehingga jumlah penduduknya jauh lebih padat daripada dataran tinggi. 2. Tinggal di lahan miring landai Lahan dengan tingkat kemiringan yang landai tidak harus selalu bercocok tanam dengan berkebun.Bersawah juga dapat dilakukan menggunakan teknik terasering, dan strategi khusus agar tumbuh dengan optimal.

3. Tinggal di lahan miring Kawasan yang miring cenderung labil dan mudah longsor karena kondisi yang mudah tergerus air, terutama musim hujan. Tidak semua jenis buah dan sayur cocok ditanam di lahan seperti ini. Biasanya, area yang tinggi cenderung memiliki suhu udara yang rendah sehingga kondisi udara cukup dingin. Cara bercocok tanam yang tepat adalah dengan berkebun menanam sayuran seperti, wortel, kol, kubis, kentang, atau buah-buahan seperti tomat, mentimun, dan stroberi.   4. Tinggal di lahan terjal: berkebun tanaman keras / tahunan  Umumnya, para petani menanam tanaman keras di lahan yang terjal karena memiliki resiko erosi dan tanah lonsor yang tinggi.

Pertanyaan Coba kamu identifikasi alat-alat bercocok tanam pada periode tersebut! Berikan nama alat, fungsi, dan gambar!

Jawab

Pertanyaan Mengapa manusia purba itu banyak yang tinggal di tepi sungai?

Jawab Manusia purba banyak yang tinggal di tepi sungai karena di sungai terdapat air yang merupakan kebutuhan pokok setiap makhluk hidup terutama manusia. Selan itu di tepi sungai, terdapat banyak tanaman karena air memberikan kesuburan bagi tanaman dan mengundang kehadiran banyak binatang di sekitarnya. Keberadaan air juga dapat dimanfaatkan manusia purba sebagai sarana penghubung atau mobilitas dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Pertanyaan Jelaskan pola kehidupan nomaden manusia purba!

Jawab Nomaden adalah pola hidup dimana manusia purba pada saat itu hidup berpindah – pindah atau menjelajah. Mereka hidup dalam komunitas – komunitas kecil dengan mobilitas tinggi di suatu tempat. Mata pencaharian manusia purba pada pola nomaden adalah berburu dan mengumpulkan makanan dari alam ( food gathering ).

pertanyaan Manusia purba juga memasuki fase bertempat tinggal sementara, misalnya di gua, mengapa demikian?

Jawab Manusia purba memilih tinggal di gua pada fase bertempat tinggal sementara karena gua merupakan tempat yang hangat dan baik untuk perlindungan dari cuaca, hewan buas dan ancaman lainnya. Manusia masa itu mempunyai pola hidup berburu menyesuaikan keadaan dan ketersediaan makanan, Mereka bertempat tinggal di tempat yang mereka rasa aman, demi menghindari adanya persaingan dengan kelompok lain.

Pertanyaan Apa kira-kira alasan bagi manusia purba memilih tempat tinggal di tepi pantai?

Ada beberapa alasan yang menyebabkan manusia purba tinggal ditepi pantai. Antara lain : Sumber daya makanan yang melimpah. Banyak tempat tinggal Jauh dari binatang buas Banyak senjata Dekat dengan sumber air Jawab

pertanyaan Jelaskan kaitan antara manusia yang sudah bertempat tinggal tetap dengan adanya sistem kepercayaan!

Jawab Saat manusia mulai bertempat tinggal tetap, manusia mulai mengalami kemajuan yang pesat dalam berpikir. Manusia praaksara mulai mengenal kepercayaan pada zaman batu besar, saat itu mereka mulai percaya jika ada kehidupan setelah mati, mereka juga mempercayai kekuatan roh nenek moyang (animisme) juga kekuatan benda-benda tertentu (dinamisme) Saat masyarakat mulai mengalami kemajuan dengan bertempat tinggal tetap, manusia mulai melakukan interaksi satu sama lain sehingga mulai tercipta pola interaksi yang tidak beraturan. Sehingga manusia mulai menyadari bahwa dibutuhkan sesuatu yang mengatur agar tidak kacau sehingga manusia mulai mendirikan batu-batu besar sebagai pemujaan.

Pertanyaan Adakah hubungan antara sistem kepercayaan masyarakat dengan pola mata pencaharian? Jelaskan!

jawab Ada. Misalnya, Seiring perkembangan pelayaran, masyarakat zaman praaksara akhir juga mulai mengenal sedekah laut. Agama Islam ada masyarakat yg berpfrofesi sebagai guru agama,guru mengaji dan lain lain yg berkaitan dengan agama Masyarakat yang bekerja dalam pemotongan atau penyembelihan hewan, dalam agama Islam penyembelihan hewan harus mengucapkan basmalah, namun tidak demikian dengan agama lainnya. Semua itu ada kaitannya dengan pekerjaan dan juga kepercayaan manusia.

Pertanyaan Buatlah sebuah proyek belajar dengan melakukan penelitian tentang tradisi megalitik dan kepercayaan animisme yang sekarang masih tersisa di daerah kamu.

KEPERCAYAAN ANIMISME Animisme adalah suatu kepercayaan tentang adanya roh atau jiwa pada benda-benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan juga pada manusia.Hal ini masih terjadi kalangan masyarakat Indonesia, contohnya: Masyarakat Jawa melakukan upacara untuk meminta berkah pada roh, dan meminta pada roh jahat agar tidak mengganggunya. Cara untuk menghubungi roh orang yang sudah meninggal juga dilakukan dengan cara tidur di atas kuburan-kuburan sambil mengharapkan mendapatkan keberuntungan seperti yang dilakukan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan. Masyarakat Nias yang meyakini bahwa tikus yang keluar masuk rumah adalah jelmaan dari wanita yang meninggal dalam keadaan melahirkan. Suku Toraja, mereka mempercayai bahwa roh nenek moyang adalah penjaga serta pelindung adat; doa restu mereka sangat diharapkan karena tanpa restu mereka maka hidup akan ditimpa musibah serta bencana lain yang menimpa masyarakat. Suku Ngaju di Kalimantan, roh nenek moyang dianggap yang menjaga kelestarian kampung, sungai, sawah dan lain-lainnya sehingga masih berfungsi sebagaimana mestinya.

TRADISI MEGALITIK Tradisi megalitik adalah bentuk-bentuk praktik kebudayaan yang dicirikan oleh pelibatan monumen atau struktur yang tersusun dari batu-batu besar (megalit) sebagai penciri utamanya. Di Indonesia masih ada masyarakat yang masih mendukung tradisi ini, seperti suku bangsa Nias, Batak (sebagian), Sumba, dan Toraja, dan Jawa. Penggunaan batu-batu besar sebagai alat upacara, serta sarana penguburan, tradisi megalitik juga melibatkan struktur ruang/arsitektur tertentu, benda-benda logam (pisau, pedang, tabuhan, dan sebagainya), gerabah (seperti tempayan), kayu, serta manik-manik.

Penemuan-penemuan tradisi megalitik: Sangasanga, Kutai Kartanegara pada tahun 2010 ditemukan 52 kubur dalam tempayan dengan bekal, sebagian masyarakat Dayak timur masih mengenali tradisi ini.

Gua Harimau, Ogan Komering Ulu, ditemukan pada kisaran 2009-2012 sebanyak 66 kerangka dari berbagai usia kematian dengan tradisi kubur batu dilengkapi bekal kubur berupa tembikar, cangkang moluska, dan benda logam. Bersamaan dengan itu ditemukan lukisan-lukisan di dinding gua.Ini menunjukkan bahwa tradisi batu cadas gua juga dikenal oleh masyarakat di Kepulauan Nusantara bagian barat, tidak hanya di Kalimantan atau Maluku dan Papua.Bahan lukis adalah hematit, suatu mineral oksida besi.

Situs Solanggodu, di lereng Bukit Doromanto, Desa Hu'u, Kabupaten Dompu, NTB, merupakan situs kubur batu bertutup (rade doho) berupa waruga bulat pipih dan bentuk alami. Mayat diletakkan duduk, dibekali oleh manik-manik, cincin logam, serta uang kepeng dari Tiongkok abad XI.Terdapat pula tahta batu (kopen cui) yang dilengkapi tatahan sederhana.