Komunikasi Tradisional Versus Keterbukaan Informasi Eko Harry Susanto Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jakarta ekohs@centrin.net.id, ekoharry@yahoo.com www.ekoharrysusanto.wordpress.com Palembang, 26 Februari 2013
Pola Komunikasi Pola komunikasi masyarakat tidak terlepas dari karakteristik sosial budaya Memelihara model komunikasi juga menjadi kewajiban bagi masyarakat Pemeliharaan nilai – nilai dalam, tidak selalu menunjukkan dampak positif Menuju masyarakat informasi yang demokratis dalam kehidupan Noma komunikasi kemajemukan dalam masyarakat
Masalah Demokrasi Komunikasi Reformasi Apakah demokratisasi komunikasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan reformasi politik Komunikasi Tradisional Kekuatan tradisional ng justru mengedepankan komunikasi yang bersifat paternalistic. Sektarianisme Pemilik otoritas social, ekonomi dan politik bersikap etnosentrisme, komunalisme dan sub nasional
Tinjauan Pustaka Aksioma komunikasi, menyatakan bahwa “seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi” (a person cannot not communicate) (Pace dan Faules, 2002: 28). West dan Turner (2009 : 5), komunikasi adalah adalah proses sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.
Tinjauan Pustaka Komunikasi mengunggulkan ketertutupan. Di pihak lain teknologi internet, parabola dan teknologi lain yang bebas menyelusup sampai masyarakat lapisan bawah. Demokrasi komunikasi berprinsip dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (Urofsky, 2001: 1)
Metodologi Penelitian ini menggunakan kajian pustaka terhadap aspek komunikasi yang bersifat tradisional karena pengaruh kultur ketertutupan masyarakat. Metode dokumenter salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data histories”. (Burhan Bungin, 2007 : 121 )
Hasil Penelitian Pelembagaan Komunikasi Tradisional dan Kekuasaan Negara Transparansi Informasi Sebuah Keharusan Demokrasi
Penutup Politik yang fluktuatif, keterbukaan komunikasi dan informasi memiliki peran dominan untuk mendorong terwujudnya demokratisasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Komunikasi ketertutupan masih kuat menentang transparansi informasi
Daftar Pustaka Baran, Stanley J.2012. Pengantar Komunikasi Massa : Melek Media dan Budaya, Jakarta : Penerbit Erlangga Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Etzioni, Amitai.1985. Organisai- Organisasi Modern, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia Press.
Daftar Pustaka Malik, Rizal.2010. Menuju Pendidikan Komunikasi yang Demokratis, Orasi dalam rangka Dies Natalis ke 50 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung : Fikom Unpad. McQuail,Denis, 2010, Mass Communication Theory London : Sage Publication Samovar, Larry A and Richard E. Porter.1991. “ Approaching Intercultural Communication “,eds. Samovar and Porter, Intercultural Communication : A Reader, Belmont – California : Wadsworth Publishing Company.
Daftar Pustaka Susanto, Eko Harry.2009. Komunikasi Politik dan Otonomi Daerah : Tinjauan Terhadap Dinamika Politik dan Pembangunan, Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media ---------------------------. 2007. “RUU KMIP dan Kultur Keterbukaan” opini dalam Surat Kabar Sore Suara Pembaruan, Jakarta 17 Juni 2007 --------------------------.2010. Komunikasi Manusia: Esensi dan Aplikasi dalam Dinamika Sosial Ekonomi Politik, Jakarta, Penerbit Mitra Wacana Media Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik