GANGGUAN KECEMASAN (ANXIETY)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KINI AKU SUDAH REMAJA.
Advertisements

ASKEP KONDISI SEHAT JIWA
KONSEP DIRI.
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
Stefanus T A. Ivan Lucky G
THE CHILD WITH SPECIAL NEEDS Nama : sigit wisnu tamtomo nim :
STRESS DALAM PEKERJAAN
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
PERKEMBANGAN ASPEK EMOSI
STRESS DALAM PEKERJAAN
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psi
NAMA : KELOMPOK5 Lena Morita Mayliana Mariskha Ester Yuni Pratamasari
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
A. Pengertian dan Akibat stress
STREsS.
STRESS KERJA.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
ASUHAN KEBIDANAN IV.
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
ASKEP JIWA ANSIETAS BY SLAMETININGSIH.
KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PSIKIS
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Menyampaikan Berita Duka
Oleh: Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
DOSEN PEMBIMBING DESI SARLI M.KEB
STRESS KERJA.
Awas! Bahaya Diet Ada beberapa cara diet yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berkurangnya volume darah (hypovolemia). Penyakit ini diketahui dengan.
PERILAKU KEKERASAN Oleh : Nina Rizka Rohmawati
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
DISUSUN OLEH : SRI YULIA SANDRA
LATIHAN 2 EXTROVERT Oleh. : Rismawaty.
Trauma Adhyatman Prabowo, M.Psi.
STREsS.
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
GANGGUAN KECEMASAN.
Stres....
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
GANGGUAN ALAM PERASAAN
Biopsikologi Stres Nuristighfari Masri Khaerani.,M.Psi.,Psi
GEGAR BUDAYA (CULTURE SHOCK)
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Agnes manafe pello Ellia Gerald a. mnahonin
PSIKOLOGI KECEMASAN.
Konsep Dasar Keperawatan
KEPRIBADIAN.
STREsS.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
STRESS KERJA.
Penanganan Kecemasan Oleh : SRI SURYAWATI, S.KM Apakah Kecemasan itu ?  Kecemasan adalah rasa kuatir, was-was dan ketakutan pada sesuatu yang tidak.
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
Transcript presentasi:

GANGGUAN KECEMASAN (ANXIETY) PERTEMUAN KE-7 GANGGUAN KECEMASAN (ANXIETY)

Apakah kecemasan? Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik. Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.

Menurut Post (1978), kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat.

Lefrancois (1980) juga menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan. Hanya saja, menurut Lefrancois, pada kecemasan bahaya bersifat kabur, misalnya ada ancaman, adanya hambatan terhadap keinginan pribadi, adanya perasaan-perasaan tertekan yang muncul dalam kesadaran.

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Lefrancois adalah pendapat Johnston yang dikemukakan oleh (1971) yang menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi karena kekecewaan, ketidakpuasan, perasaan tidak aman atau adanya permusuhan dengan orang lain. Kartono (1981) juga mengungkapkan bahwa neurosa kecemasan ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. Menurut Wignyosoebroto (1981), ada perbedaan mendasar antara kecemasan dan ketakutan. Pada ketakutan, apa yang menjadi sumber penyebabnya selalu dapat ditunjuk secara nyata, sedangkan pada kecemasan sumber penyebabnya tidak dapat ditunjuk dengan tegas, jelas dan tepat.

Taylor (1995) mengatakan bahwa kecemasan ialah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan Gejala-gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi, dan sebagainya). Perbedaan intensitas kecemasan tergantung pada keseriusan ancaman dan efekivitas dari operasi-operasi keamanan yang dimiliki seseorang. Mulai munculnya perasaan-perasaan tertekan, tidak berdaya akan muncul apabila orang tidak siap menghadapi ancaman.

Reaksi emosional/cemas terhadap situasi yang menekan merupakan bagian dari pengalaman manusia sehari-hari. Kecemasan memiliki tingkatan tertentu yaitu kecemasan yang wajar atau tidak. Kecemasan yang wajar tidak akan mengganggu kehidupan manusia sehari-hari, dan akan mendorong individu untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi situasi yang mengancam (Barstein, 1994).

Kecemasan dapat timbul ketika individu menghadapi pengalaman-pengalaman baru seperti masuk sekolah, memulai pekerjaan baru atau melahirkan bayi (Stuart & Sundeen,1993). Kecemasan juga merupakan sesuatu yang diperoleh dari belajar. Hal ini ditunjukkan dengan kesukaran berfikir jernih dan bertindak secara efektif terhadap tuntutan lingkungan(Mischel, 1991).

Individu akan belajar dari pengalaman kegagalan memenuhi tuntutan lingkungan yang mengancam. Individu yang merasa terancam akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan sebagai sesuatu emosi yang muncul dari pengalaman subyektif individu biasanya tidak dapat dikenali secara nyata. Hal ini berdasarkan pernyataan bahwa ”Emosi yang tidak disertai dengan obyek yang spesifik biasanya dibangkitkan oleh sesuatu yang tidak dikenal.”(Stuart & Sundeen, 1993).

Kecemasan merupakan perasaan subyektif yang dialami oleh individu Kecemasan merupakan perasaan subyektif yang dialami oleh individu. Hal ini disebabkan oleh situasi-situasi yang mengancam sehingga menyebabkan ketidakberdayaan individu (Freud, 1954). Kecemasan pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari.

Kecemasan merupakan suatu penyerta normal dari pertumbuhan, perubahan, pengalaman sesuatu yang baru dan belum dicoba serta penemuan identitas diri dan juga menemukan arti hidup. (Kaplan, dkk, 1996). Whitehead,(1985) juga mengemukakan kecemasan sebagai pengalaman individu yang timbul karena menghadapi konflik, ketegangan, ancaman kegagalan, maupun perasaan tidak aman. Individu yang mengetahui penyebab sumber kecemasannya merupakan suatu pertanda bahwa kecemasan tersebut adalah suatu emosi yang wajar.

Kecemasan ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut Kecemasan ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut. Segala bentuk situasi yang mengancam kesejahteraan organisme dapat menyebabkan kecemasan (Atkinson,1996). Situasi yang mengancam meliputi ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan juga dapat menyebabkan kecemasan. Kecemasan merupakan akibat dari suatu konflik, ketegangan, ancaman kegagalan maupun perasaan tidak aman (Whitehead, 1985).

Gejala fisik, psikologis, dan sosial kecemasan Adanya gejala-gejala fisik maupun psikologis yang menyertai kecemasan dapat dijelaskan sebagai berikut: gejala fisik meliputi telapak tangan basah, tekanan darah meninggi, badan gemetar, denyut jantung meningkat dan keluarnya keringat dingin.

Perubahan fisik yang dialami ibu hamil yang lain adalah perubahan pada kulit. Perubahan tersebut adalah munculnya melasma, jerawat, varises, dan noda peregangan kulit. Melasma adalah pigmentasi kulit yang menjadi lebih gelap di sekitar mata, pipi, dan kadang di atas bibir. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone yang meningkat (Sarwono, 1976).

Varises, spider veins yang lebih dikenal dengan pecahnya pembuluh darah halus. Hal ini disebabkan volume darah bertambah seiring dengan tekanan yang dilakukan oleh calon bayi pada pembuluh darah. Varises ini biasanya akan hilang setelah melahirkan, tetapi tidak jarang juga masih ada setelah melahirkan. Noda peregangan merupakan masalah yang paling umum dialami wanita hamil. Saat kulit meregang, muncul bintik kemerahan dan gatal. Kulit yang kemerahan akan menjadi gelap sehingga bagian disekitarnya akan tampak lebih terang. Hal ini dapat dihilangkan dengan mengoleskan Vitamin E atau Minyak Zaitun.

Kecemasan akan melibatkan komponen kejiwaan maupun fisik Kecemasan akan melibatkan komponen kejiwaan maupun fisik. Hal tersebut pada tiap individu bentuknya berbeda-beda. Gejala-gejala tersebut merupakan akibat dari rangsangan sistem syaraf otonom maupun viceral. Individu akan mengeluh sering kencing atau susah kencing, mulas, mencret, kembung, perih di lambung, keringat dingin, berdebar-debar, darah tinggi, sakit kepala, dan sesak nafas.

Ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan individu mengalami kecemasan. Faktor-faktor tersebut adalah: Keadaan biologis Psikologis: kemampuan beradaptasi/ mempertahankan diri terhadap lingkungan yang diperoleh dari perkembangan dan pengalaman, serta adaptasi terhadap rangsangan, situasi atau stressor yang dihadapi. Sumber stressor/situasi yang dapat menyebabkan kecemasan didapatkan dari lingkungan sosial. Lingkungan sosial mempunyai aturan-aturan, kebiasaan, hukum-hukum yang berlaku di daerah tertentu

Gangguan kecemasan sosial atau Social anxiety disorder (SAD) pada anak-anak dan remaja memiliki banyak karakteristik yang sama seperti gangguan pada orang dewasa.

Anak-anak pra-sekolah Jika anak Anda adalah pra sekolah, beberapa gejala yang harus diperhatikan adalah: ketakutan atau kurangnya minat dalam hal-hal baru menangis, merengek atau muncul kemarahan menempel pada orang tua malu di sekitar orang-orang baru menolak untuk berpartisipasi atau berbicara

Pada anak-anak, gangguan kecemasan dapat terjadi dengan dua gangguan terkait: Gangguan Kecemasan Berpisah adalah takut terpisah dari orang tua yang lebih dari yang diharapkan untuk tahap perkembangan anak. Sifat bisu. Sifat bisu adalah ketidakmampuan untuk berbicara dengan siapa pun di luar lingkaran sosial tertentu (seperti keluarga dekat).

Anak Usia Sekolah Jika anak Anda di sekolah dasar beberapa ketakutan umum mungkin terjadi saat : - membaca dengan suara keras atau menjawab pertanyaan di kelas - memulai atau bergabung percakapan - menulis di papan - berbicara kepada orang dewasa - musik / kinerja atletik - memesan makanan di sebuah restoran - menghadiri pesta ulang tahun - mengundang teman

Seorang anak di sekolah dasar mungkin menampilkan beberapa gejala berikut: duduk sendirian saat makan siang tidak bergabung dalam jam istirahat kekhawatiran berlebihan saat dievaluasi atau dinilai tidak berpartisipasi dalam kegiatan setelah jam sekolah tidak sekolah atau menolak untuk pergi tidak nyaman menjadi pusat perhatian bergumam atau menghindari kontak mata

Remaja Jika Anda memiliki anak remaja, perhatikan gejala-gejala tambahan berikut khusus untuk tahun-tahun remaja: - Bolos sekolah melompat atau menggunakan obat-obatan atau alkohol - situasi kinerja ketakutan seperti berbicara di depan umum - kesulitan kencan atau masalah dengan pekerjaan - takut menggunakan toilet umum - takut maju di depan umum

Berikut ini bentuk perilaku dari gangguan kecemasan umum atau GAD (generalized anxiety disorder). Ciri perilaku pada anak: Menangis, marah (tantrum), berdiam diri, ketakutan, tergantung Pemalu yang berlebih Menghindari interaksi dengan orang baru, dan merasa menderita dengan lingkungan sosial yang baru. Gangguan kecemasan umum pada anak ini biasanya terjadi dan menetap selama enam bulan dan berpengaruh pada perilaku sehari-hari baik di rumah, sekolah, atau dengan teman-temannya.

Sedangkan ciri perilaku pada remaja adalah : Kecemasan yang menunjukkan pada gejala fisik. Misal: berkeringat, sakit perut, gemetar, sesak di dada, sakit kepala, atau gelisah. Menunjukkan perilaku menghindar. Misalnya saja menghindari kegiatan sekolah, atau menghindar dari lingkungan sosialnya dan malas bergaul Gangguan tidur atau kesulitan untuk tidur Kekhawatiran yang berlebih. Dalam hal ini peran orangtua sangatlah diperlukan guna membantu anak atau remaja dalam menangani kecemasan yang dialaminya.