Perancangan Fisik Basis Data
Perancangan Fisik Basis Data Tujuan: Menterjemahkan skema (deskripsi) logis data kedalam spesifikasi teknis penyimpanan data. Hasil: Suatu rancangan penyimpanan data yang menghasilkan kinerja pencarian (pemrosesan query) yang memadai dan menjamin integritas, keamanan dan keandalan data.
Proses Perancangan Fisik Input Output Model DB yang digunakan (misal: relasional) Definisi atribut-atribut Aturan integritas data Relasi ter-normalisasi Perkiraan volume data Target response time Tipe data tiap atribut (field) Deskripsi record fisik Organisasi file Indeks dan arsitektur database Optimasi kinerja query Menentukan
Organisasi Penyimpanan Fisik Efisiensi pemrosesan query dan penyimpanan data tergantung pada: Tipe data masing-masing field. Organisasi file untuk tabel-tabel. Peng-indeks-an dan organisasi file indeks. Pengelompokan record (clustering).
Perancangan Field Field: satuan data terkecil dalam database Pemilihan tipe data yang sesuai. Konstrain range nilai yang sah (domain). Kodifikasi nilai field. Penanganan nilai kosong (null).
Perancangan Field Memilih tipe data Tipe Data: format penyimpanan data yang didukung oleh sistem operasi. Sasaran: Minimasi ruang penyimpanan. Dapat merepresentasikan semua nilai yang mungkin dari field. Memungkinkan pengecekan validitas nilai field oleh program. Memungkinkan semua manipulasi data yang dibutuhkan untuk field tersebut.
Kodifikasi Nilai Field Kode menghemat ruang, tetapi membutuhkan waktu lookup untuk mendapatkan nilai sebenarnya.
Penanganan Nilai-nilai Kosong Opsi penanganan nilai kosong: Isi dengan nilai default. Menolak keseluruhan record. Isi dengan suatu rumus penghitungan/ formula. Mencatat dalam daftar (log). Trigger dapat digunakan untuk menjalankan operasi-operasi ini
Contoh Skema Fisik
Rancangan File Fisik Terminologi: File Fisik: Partisi memori sekunder (disk) yang diberi nama dan dialokasikan untuk menyimpan record-record secara fisik. Tata letak elemen data dalam file: Penyimpanan sekuensial/runtut. Random dengan Pointer (alamat lokasi fisik). Metoda Akses: Bagaimana data diakses berdasarkan organisasi file yang digunakan.
Organisasi File Sekuensial Permulaan file 1 2 Flyers Record-record dalam file diurutkan menurut nilai-nilai primary key. Setiap penambahan dan penghapusan record memerlukan sorting ulang. Jika tidak disortir: Waktu rata-rata untuk menemukan record yang diinginkan = n/2. n
Denormalisasi Mengubah relasi-relasi ternormalisasi ke menjadi tak ternormalisasi untuk mengurangi jumlah tabel yang harus dilibatkan dalam operasi join. Keuntungan: Dapat meningkatkan kinerja (kecepatan) proses dengan mengurangi jumlah tabel yang dilibatkan dalam operasi join. Kerugian (karena duplikasi data): Pemborosan ruang penyimpanan. Resiko pelanggaran integritas/konsistensi data.
Denormalisasi Hubungan Satu-ke-Satu Dibutuhkan akses ke tabel APPLICATION Relasi ternormalisasi: Duplikasi data Relasi ter-denormalisasi:
Denormalisasi Hubungan Banyak-ke-Banyak Relasi ternormalisasi: Dibutuhkan akses ke tabel ITEM Relasi ter-denormalisasi: Duplikasi data
Denormalisasi Data Referensi Dibutuhkan akses ke tabel STORAGE Relasi ternormalisasi: Dibutuhkan akses ke tabel STORAGE Duplikasi data Relasi ter-denormalisasi: