Polivinilclorida (PVC) POLIMER Polivinilclorida (PVC)
Polivinilclorida (PVC) Polivinil adalah salah satu jenis plastik yang dibuat secara termoplastic. Salah satu contohnya yang paling banyak digunakan adalah Polivinilclorida (PVC). PVC adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi.
PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama, yaitu minyak bumi dan garam dapur (NaCl). Bahan baku minyak bumi diolah melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi berbagai macam zat termasuk etilena. Garam dapur diolah melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida dan gas klor. Etilena direaksikan dengan gas klor menghasilkan etilena diklorida. Proses cracking atau pemecahan molekul etilen diklorida tersebut menghasilkan suatu gas vinil klorida (CHCl=CH2) dan asam klorida (HCl). Melalui proses polimerisasi (penggabungan molekul monomer) dihasilkan molekul besar dengan rantai panjang (polimer) polivinil klorida yang berupa bubuk halus berwarna putih.
A. Sejarah Polivinilclorida (PVC) PVC ditemukan secara tidak sengaja oleh Henri Victor Regnault pada tahun 1835 dan Eugen Baumann di tahun 1872. Di awal abad ke 20, ahli kimia Rusia bernama Ivan Ostromislensky dan Fritz Klatte dari perusahaan kimia Jerman ‘Griesheim-Elektron’ mencoba menetapkan penggunaan PVC sebagai produk komersial. Tetapi, terjadi kendala yaitu kesulitan pengkakuan bahan yang menghalangi usaha mereka. Maka pada tahun 1926, Waldo Semon dan perusahaan ‘B. F. Goodrich’ mengembangkan metode yang menjadikan PVC menjadi 'benar-benar plastik' dengan menambahkan berbagai bahan tambahan. Hasilnya, PVC menjadi lebih fleksibel dan lebih mudah diproses yang lalu mencapai penggunaan secara luas.
B. Aplikasi PVC Sifat PVC yang menarik membuatnya cocok untuk berbagai macam penggunaan. PVC tahan secara biologi dan kimia. Berikut adalah contoh pengaplikasian dari Polivinilclorida (PVC): Pipa PVC Produk pipa PVC yang distabilisasi dengan Calcim-Zinc untuk pertama kalinya memperoleh penghargaan. Masuknya produk ini kedalam klasifikasi sebagai bahan yang menarik secara ekologi. Pipa PVC yang distabilisasi dengan Calcium-Zinc dinilai sebagai produk yang sangat ramah lingkungan.
PVC pada alat medis Alat bantu pernafasan yang dapat diandalkan, kantung darah yang steril ataupun sarung tangan higienis sekali pakai adalah beberapa contoh yang menjadikan produk peralatan medis dari bahan PVC, sesuatu yang tidak tergantikan dalam dunia medis selama 50 tahun terakhir. Salah satunya adalah sistem suplai nutrisi yang dapat diandalkan sebuah perusahaan Jerman yang bermarkas di Erlangen. Perusahaan ini mengembangkan produk peralatan medis Flocare yang mengatur dan mengalirkan zat nutrisi yang diperlukan bagi kelangsungan hidup pasien. Sistem ini mengalirkan makanan cair melalui selang yang terbuat dari PVC ke dalam suatu kantong plastik ataupun botol gelas kedalam tubuh pasien menggunakan gaya gravitasi ataupun pompa sebagai pendorong.
PVC pada pakaian PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, dengan bahan serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga digunakan secara luas. PVC pada pakaian ini bersifat tahan air. Sehingga biasa digunakan pada pembuatan mantel, perlengkapan ski, sepatu bot, jaket anti air, celemek, dan tas.
Gambar PVC Pakaian
PVC pada kabel Listrik PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Gambar PVC Kabel Listrik
C. Dampak Negatif penggunaan PVC Selain memberikan banyak manfaat, PVC juga memiliki sisi negatif atau dampak negatif dalam pemakaiannya disebabkan penggunaan bahan pelembut yang justru membahayakan. Berikut adalah bahan pelembut yang membahayakan, diantaranya:
1. Bahan pelembut Bifenil Poliklorin (PCB) menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedang pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. 2. Bahan pelembut Diethylhexyl Adipate (DEHA) memiliki aktivasi mirip dengan hormon estrogen. Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusak sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati.
Dampak negatif dalam penggunaan PVC lainnya: Seperti yang kita ketahui, plastik memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali plastik dibakar untuk menghindari pencemaran tanah dan air. Namun pembakaran plastik ini justru mendatangkan masalah tersendiri bagi kehidupan. Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Menyebabkan terganggunya hormon estrogen, merusak kromosom dan menyebabkan bayi lahir cacat.
E. Kode untuk plastik PVC Kode ‘3’ atau ‘V’ adalah kode untuk polivinilclorida (PVC). Simbol segitiga dengan arah panah berputar merupakan simbol aktivasi daur ulang. Ini juga menyiratkan bahwa bahan-bahan plastik juga bisa didaur ulang. Sementara angka dan kata yang ada didalam atau dibawah simbol segitiga tersebut merupakan kode untuk mengidentifikasi jenis bahan plastik yang digunakan pada bahan pengemas tersebut.
Gambar Simbol PVC
Disusun oleh Rizki Alfiah Kelas XII IPA 3 ^-^ ~ GOOD LUCK~