PHYLUM PLATYHELMINTES Platyhelmintes berasal dari kata platy= pipih, helmintes= cacing Merupakan kelompok hewan yang struktur tubuhnya lebih maju dibandingkan Porifera dan Coelenterata Tubuh Platyhelmintes memiliki tiga lapisan sel atau di sebut juga triploblastik
CIRI TUBUH Ukuran tubuh Platyhelmintes beragam dari ukuran mikroskopik hingga mencapai 20 cm Merupakan hewan tripoblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih Memiliki sistem pencernaan dengan satu lubang Tidak memiliki sistem sirkulasi darah Tidak memiliki sistem respirasi Memiliki sistem saraf Bersifat hermafrodit Reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang di ikuti regenerasi Hidup di air tawar, laut, tempat lembab atau di tubuh hewan lain Bereproduksi secara sendiri ataupun silang Tidak memiliki sistem ekskresi
KLASIFIKASI PLATYHELMINTES TUBELLARIA TREMATODA CESTODA
Turbellaria (cacing berambut getar) Tubuh bersilia Silia pada tubuh turbellaria berfungsi untuk menggerakan air dari dalam ke luar tubuh sehingga kadar air dalm tubuh tetap terjaga Ukuran tubuh 15-18 mm Pergerakan menggunakan otot Contoh : Dungesia Ciri-ciri Dungesia : Tubuh berbentuk segitiga Memiliki sepasang bintik mata berfungsi sebagai pengatur cahaya dan sebagai indra pembau Sistem ekskresi Dungesia terdiri dari saluran cabang yang disebut protonefridia Bersifat hermafrodit Reproduksi seksualnya tidak dapat dilakukan oleh satu individu Zigot tidak melalui periode larva Reproduksi aseksualnya dilakukan dengan pembelahan tubuhnya
Struktur tubuh Turbellaria reproduksi aseksual
Trematoda (cacing isap) Memiliki alat penghisap di mulutnya yang berfungsi untuk menempel pada inangnya untuk mendapatkan makanan Trematoda dewasa hidup di hati, usus, paru-paru, ginjal dan pembuluh darah makhluk hidup lain Trematoda melapisi tubuhnya dengan kutikula Trematoda tidak memiliki silia Contoh : cacing hati (Fasciola hepatica) Ciri-ciri cacing hati: Memiliki dua jenis inang : 1. inang utama 2. inang perantara Daur hidup cacing hati terdiri dari : Fase seksual, terjadi ketika cacing dewasa berada pada inang utama Fase aseksual dengan cara membelah diri terjadi pada saat larva berada dalam tubuh inang perantara
Struktur tubuh Trematoda daur hidup cacing hati Struktur tubuh Trematoda
Jenis cacing hati yang dapat menginfeksi manusia : 1) Opisthorchis sinensis (cacing hati Cina) > Cacing dewasa hidup pada organ hati manusia > Inang perantaranya siput air dan ikan 2) Schistosoma japonicum > Cacing ini hidup di pembuluh darah saluran percernaan manusia, bisa juga di hewan > Inang perantaranya adalah siput amfibi > Cacing ini menyebabkan penyakit skistosomiasis, dengan ciri demam, anemia, disentri, berat badan turun dan pembengkakan hati 3) Paragonimus westermani > Cacing ini hidup pada paru-paru manusia > Inang perantaranya adalah udang air tawar
Cestoda (cacing pita) Bebentuk pipih seperti pita Tubuhnya dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior Skoleks, pada skoleks terdapat alat penghisap dan juag pengait (rostelum) Proglotid, letaknya dibelakang skoleks, mengandung organ kelamin jantan (testis) dan juga organ kelamin betina (ovarium). Tiap progolotid dapat terjadi fertilisasi sendiri. Inang utamanya adalah makhluk hidup vertebrata termasuk manusia Bersifat parasit Manusia dapat terinfeksi cacing cestoda dengan cara memakan daging hewan yang tidak dimasak terlebih dahulu dengan sempurna Inang perantaranya Sapi dan babi
Struktur tubuh Cestoda
Sekian.
KELOMPOK 3 MATERI BAB DUNIA HEWAN SUB BAB PLATYHELMINTES Ade Prasetyo K. M.Fadly Pradana Muthia Ulfa Reza Rustandi Stanley