PENERAPAN MOTIVASI Ahmad Nizar Yogatama, S.E., M.M. Universitas Muhammadiyah Malang - 2015
Tujuan Memahami Job Characteristics Models Memahami bagaimana memotivasi karyawan ketika terjadi perubahan situasi menggunakan JCM Memahami bagaimana pekerjaan dapat dirancang ulang Memahami bagaimana mengukur keterlibatan karyawan dan bagaimana memotivasi mereka Memahami program yang dapat digunakan untuk memotivasi karyawan
MOTIVASI DENGAN MENGUBAH LINGKUNGAN KERJA… Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah: Memahami The Job Characteristics Model (JCM) yang dikembangkan oleh J. Richard Hackman dan Greg Oldham. Memahami jenis rancangan ulang dalam pekerjaan yang bisa dilakukan. Memahami bagaimana mengatur alternatif – alternatif dalam suatu pekerjaan. Memahami bagaimana keterlibatan karyawan dalam organisasi. Memahami bagaimana menggunakan rewards untuk memotivasi karyawan.
The Job Characteristics Model
The Job Characteristics Model Merupakan pengembangan dari teori Frederick Herzberg (Teori Dua Faktor) Tujuan dikembangkan adalah untuk mencari model perancangan pekerjaan yang dapat meningkatkan motivasi karyawan. Cara yang digunakan Hackman dan Oldham adalah meneliti “pekerjaan dengan keadaan psikologis seperti apa yang dapat menimbulkan motivasi secara internal oleh karyawan” Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa “karyawan termotivasi dalam keadaan psikologis tertentu” yang disebut sebagai “Critical Psychological States” yang berisi tentang: Experienced meaningfulness of the work (pengalaman arti penting pekerjaan) Experienced responsibility for outcomes of the work (tanggung jawab) Knowledge of the actual results of the work activities (hasil kerja)
The Job Characteristics Model Berdasarkan The Job Characteristics Model, yang menyebabkan karyawan termotivasi adalah: Skill Veriety (Variasi Keterampilan) Task Identity (Identitas Tugas) Task Significance (Nilai Penting Tugas) Autonomy (Otonomi dalam melakukan pekerjaan) Job Feedback (Umpan balik atas hasil pekerjaan)
The Job Characteristics Model
Bagaimana merancang ulang pekerjaan? Rotasi Kerja (Job Enrichment) Pengayaan Kerja menambah tanggung jawab
Job Enrichment Job Enrichment di Ford Motor Company: Contoh: Job Enrichment di Perusahaan Ford Motor Company yang dilakukan oleh Lyndon Jones tahun 1977 (Emeraldinsight – 2015) Job Enrichment di Ford Motor Company: Menekankan bagi manajemen akan peran penting isi rancangan pekerjaan dalam memotivasi karyawan. Menyediakan cara untuk mendiagnosis motivasi dari tenaga kerja yang terkait dengan pekerjaannya. Memungkinkan manajemen secara sistematis untuk merancang ulang pekerjaan dengan memanfaatkan lebih banyak keterampilan dan kemampuan karyawan.
Cara melakukan Job Enrichment… Merencanakan perubahan Mengimplementasikan perubahan tersebut seperti apa… Increasing variety of task Pekerjaan biasanya dikerjakan banyak orang dibuat untuk satu orang saja Increasing the “wholeness” of the job Membuat semacam modul untuk pekerjaan tertentu (agar memiliki sense of closure) Increasing employee autonomy Meningkatkan kebebasan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan caranya sendiri Improving the mechanism of performance feedback Memberikan informasi terkait dengan efektivitas pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan
Mengatur alternatif pekerjaan? Flextime Job Sharing Telecommuting
Keterlibatan Karyawan Manajemen Partisipatif (Keterlibatan karyawan dalam organisasi diperlukan untuk memberikan nilai tambah) Partisipasi Representatif (Hanya sekedar terlibat dalam pengambilan keputusan, namun tidak memiliki begitu banyak pengaruh yang signifikan)
Rewards untuk memotivasi karyawan… Piece-rate pay (kompensasi jumlah tetap untuk setiap unit produksi selesai) Merit-based pay (kinerja individu dinilai berdasarkan ratings penilaian kerja) Bonuses (bonus tahunan) Skill-based pay (berdasarkan seberapa banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan) Profit-sharing plans (tergantung formula yang digunakan perusahaan, baik bentuk dan caranya) Gainsharing (insentif karena peningkatan produktivitas) Employee stock ownership plans (kepemilikan saham oleh karyawan)
Referensi yang disarankan Stephen P. Robbins and Timothy A. Judge. 2013. Organizational Behavior Ed. 15th. United States of America: Prentice Hall. Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku Organisasi: Teori Dan Praktik Dalam Bidang Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Drs. Achmad Mohyi, M.M. 2013. Teori Dan Perilaku Organisasi. Malang: UMMPress.