Keterkaitan RPJMD Provinsi Gorontalo 2005-2007 dengan RPJMN 2004-2009 Kelompok 1
Kelompok 1 Hariyana Intan Beauti Leoni Melissa Laik Shalita Anindya Sri Mulyani Tami Januarti
Latar Belakang Masalah Luas Indonesia berpengaruh pada besarnya tugas pemerintah Sistem desentralisasi RPJMD sebagai implementasi dari desentralisasi Mengkaji apakah RPJMD di Gorontalo membawa dampak positif terhadap pembangunan Gorontalo khusunya peningkatan pertumbuhan ekonomi (kesejahteraan masyarakat)
Rumusan Masalah Apakah terdapat sinkronisasi rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah Gorontalo (RPJMD) ? Bagaimana pengimplementasian singkronisasi antara rencana pembangunan jangka menengah daerah Gorontalo dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional dalam bidang ekonomi ?
Kerangka Teori Pembangunan adalah keseluruhan aktivitas yang berjalan simultan, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi guna mencapai tujuan ke arah perubahan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik Indikator pembangunan diperlukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembangunan yang dilakukan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Indikator pembangunan di Indonesia terbagi menjadi dua,yaitu indikator pembagunan moneter (ekonomi) dan indikator pembangunan non-moneter (sosial).
Kerangka Teori Indikator moneter mencakup pendapatan per kapita; pertumbuhan ekonomi; GDP per kapita; perubahan struktur ekonomi; kesempatan kerja; pengangguran; dan indikator kesejahteraan ekonomi bersih.
sinkronisasi rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah Gorontalo (RPJMD)
SINGKRONISASI RPJMN DENGAN RPJMD GORONTALO TUJUAN UMUM PENYUSUNAN RPJMD GORONTALO: Memastikan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun yang akan datang. Memastikan tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan di Gorontalo.
AGENDA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI GORONTALO Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis
Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai
Sinkronisasi RPJMN dan RPJMD Agenda pertama dari RPJMN 2004-2009: Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai Sasaran pertamanya adalah terpeliharanya rasa aman dan damai. Sasaran keduanya adalah semakin kokohnya NKRI berdasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sasaran ketiganya adalah semakin berperannya Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Gorontalo Sasaran RPJMN 2004-2009 : Menurunkan jumlah penduduk miskin Peningkatan kualitas manusia secara menyeluruh Revitalisasi Pertanian Peningkatan kemampuan IPTEK
Menurunkan jumlah penduduk miskin Menciptakan lapangan pekerjaan Menurunkan jumlah penggangguran Meningkatkan kemantapan stabilitas daerah Gorontalo : memprioritaskan pada pembangunan pedesaan. MENINGKATKAN KUALITAS MANUSIA
Meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas Tujuan : meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Pendidikan memacu pertumbuhan suatu negara Upaya Gorontalo : Perbaikan mutu dan relevansi pendidikan supaya lulusannya berkompeten
Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan Sasaran : memberi pelayanan kesehatan gratis Upaya : meningkatkan jumlah jaringan dan fasilitas pelayanan kesehatan Perbaikan pelayanan kesehatan berkontribusi terwujudnya IPM di Gorontalo dan Indonesia secara umum
Revitalisasi Pertanian Sektor dengan kontribusi terbesar di Indonesia Sasaran RPJMD Gorontalo : melihat pertanian sebagai sumber daerah dan nasional yang potensial Upaya : peningkatan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis, peningkatan kesejahteraan petani
Meningkatkan kemampuan IPTEK Arti penting dalam proses pembangunan Sasaran RPJMD : tumbuhnya penemuan IPTEK baru baik nasional dan daerah
MEWUJUDKAN INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS DI PROVINSI GORONTALO
Tercermin dari visi dan misi Gorontalo terwujudnya masyarakat Provinsi Gorontalo yang mandiri, berbudaya entrepreneur, bersandar pada moralitas agama dalam kerangka Misi : 1) Mewujudkan sistem demokrasi dan supremasi hukum melalui praktek penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparan dan profesional; 2) Melakukan restrukturisasi, refungsionalisasi, revitalisasi, reaktualisasi lembaga-lembaga pemerintah, kemasyarakatan, adat sebagai wahana kearah terwujudnya entrepreneurial government dan masyarakat yang mandiri; dan 3) Meningkatkan peran masyarakat sebagai mitra dan pelaku utama pembangunan daerah.
Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis Pembenahan sistem dan politik hukum Penghapusan Diskriminasi Dalam Berbagai Bentuk Penghormatan, Pengakuan, dan Penegakan atas Hukum dan HAM Penciptaaan Tata Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa
pengimplementasian singkronisasi antara rencana pembangunan jangka menengah daerah Gorontalo dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional dalam bidang ekonomi
Implementasi RPJMD 2005-2007 terhadap Sasaran RPJMN 2004-2009 Agenda ketiga dari RPJMN 2004-2009: meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran pertamanya adalah penanggulangan penduduk miskin, serta terciptanya lapangan kerja Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Gorontalo untuk mencapai sasaran tersebut adalah percepatan pertumbuhan ekonomi Pendorong pertumbuhan ekonomi : peningkatan investasi dan pengurangan pengangguran
Peningkatan Investasi dan Ekspor Non Migas Arahan Kebijakan Mengurangi Praktik Ekonomi Biaya Tinggi Menjamin Kepastian Usaha dan meningkatkan penegakan hukum. Meningkatkan Akses dan Perluasan Pasar Produk Ekspor Provinsi Gorontalo Implementasi Arahan Kebijakan Regulasi dan Paket Kebijakan Melakukan Kegiatan Promosi dan Kerjasama Investasi Pengembangan dan Peningkatan Pariwisata dengan Melakukan Pembangunan dan Revitalisasi Obyek-Obyek wWsata
Peningkatan Investasi dan Ekspor Non Migas Pencapaian Hingga Tahun 2007 Investasi PMDN 2005 : Rp.176.milyar ; 2007 : Rp.180,999 milyar Investasi PMA 2005 sebesar US$ 7.154.200 ;2006 : US$ 83.265.500; 2007 : US$ 67.865.000.
Peningkatan Investasi dan Ekspor Non Migas 2001 realisasi ekspor baru terbatas pada tujuh komoditas sejak tiga tahun terakhir (2005,2006, dan 2007) meningkat menjadi sembilan komoditas, yaitu: jagung kuning kayu gergajian ikan kerapu ikan layang beku ikan tuna mutiara bungkil kopra minyak kelapa kasar tepung kelapa gula kapal survey disimpulkan tingkat ekspor Gorontalo selama tiga tahun terakhir rata-rata 132.92 persen.
Peningkatan Investasi dan Ekspor Non Migas Promosi pariwisata tersedianya dokumen Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah atau RIPDA provinsi Gorontalo tersedianya media informasi kepariwisataan promosi pariwisata daerah Gorontalo di AXE EXPO Sulawesi EXPO terselenggaranya festival budaya Gorontalo dan festival Tumbilotohe. hasil promosi tersebut mendorong masuknya kunjungan wisatawan ke provinsi Gorontalo wisatawan nusantara pada tahun 2005 52.364; 2006 : 60.137 orang; 2007 : 87.228 wisatawan mancanegara pada tahun 2005 : 563 orang; 2006 : 1125 orang; 2007 : 1294 orang
Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan Sasaran yang ingin dicapai dalam RPJMN 2009 adalah menurunnya tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,1 persen pada akhir tahun 2009. Arahan kebijakannya ialah antara lain: Menciptakan lapangan pekerjaan formal Memberikan dukungan agar pekerja dapat berpindah dari pekerjaan dengan produktivitas rendah ke pekerjaan dengan produktivitas yang lebih tinggi Menciptakan hubungan industrial pancasila dan pengawasan ketenagakerjaan
Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan Implementasi Arahan Kebijakan : Peningkatan kualitas sumber daya manusia siap kerja Mengikutkan pemuda dalam kegiatan padat karya produktif Memfasilitasi pelaksanaan forum komunikasi dan konsultasi HIP dan DPPD Melakukan sosialisasi upah minimum provinsi (UMP) tahun 2007 Memfasilitasi penyelesaiaan kasus PHI/PHK di tingkat P4D Mengoptimalkan peran lembaga kerjasama Tripartit dalam menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan.
Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan Pencapaian Implementasi Kebijakan Pengurangan Tenaga Kerja Pada tahun 2004, jumlah pengangguran sampai menembus angka 45.360 orang atau 12.29 persen dari total angkatan kerja yang ada. Melihat kondisi tersebut, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah setempat Berkat upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah diatas, tingkat pengangguran masyarakat Provinsi Gorontalo mengalami penurunan.
Pencapaian Implementasi Kebijakan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan Adanya peningkatan pertumbuhan perekonomian ini sebagai akibat meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDRB)
Pertumbuhan PDRB dari tahun 2004-2007 (dalam ribuan rupiah) Lapangan usaha/sektor 2004 2005 2006 2007 1.Pertanian/Agriculture 853,680.92 976,044.00 1,242,055.00 1,452,707.71 2. Pertambangan dan penggalian/ Mining and Quarrying 22,668.11 33,195.64 41,226.00 53,237.86 3. Industri pengolahan/ Manufacturing Industry 232,691.45 250,029.58 239,876.00 264,184.31 4. Listrik, Gas Dan Air Bersih/ Electricity, Gas And Water Supply 25,546.01 27,381.55 28,380.00 33,860.26
Pertumbuhan PDRB dari tahun 2004-2007 (dalam ribuan rupiah) 5.Bangunan/ Construction 184,062.42 218,937.40 275,341.00 322,231.05 6. Perdagangan besar, eceran, Rumah makan, dan Hotel/ Trade, Restaurant and hotel 371,749.37 413,954.00 466,948.00 530,508.86 7. Pengangkutan dan Komunikasi 236,354.80 280,828.24 8. Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan/ Financial, ownership and Business services 288,805.96 364,595.77 413,276.00 496,796.57 9. Jasa-jasa 585,985.29 915,601.00 1,013.721.00 1,182,719.30 PDRB/GRDP 2,801,544 3,480,567 4,062,285.00 4,760,695.43
Pencapaian Implementasi Kebijakan terhadap Sasaran RPJMN 2004-2009 Mengurangi Pengangguran Perkembangan Angkatan Kerja Provinsi Gorontalo 2005-2007 Tahun Angkatan Kerja Presentase Bekerja Tidak Bekerja Total Tidak 2005 350.141 38.043 388.184 90,20 9,80 2006 359.135 35.085 394.220 91,10 8,9 2007 365.989 26.204 394.215 92,84 7,16
Pencapaian Implementasi Kebijakan terhadap Sasaran RPJMN 2004-2009 Mengurangi Penduduk Miskin Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin di Provinsi Gorontalo Menurut Daerah Tahun 2007-2009 Tahun Angkatan Kerja Presentase Bekerja Tidak Bekerja Total Tidak 2005 350.141 38.043 388.184 90,20 9,80 2006 359.135 35.085 394.220 91,10 8,9 2007 365.989 26.204 394.215 92,84 7,16