SEJARAH EKONOMI INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EKONOMI INTERNASIONAL
Advertisements

Dwi Maya Loka ZM Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) Ekonomi Kapitalis Amerika Serikat dan Krisis Moneter Amerika Serikat.
Awal Kemerdekaan – Orde Baru
Sejarah Perekonomian Indonesia.
SEJARAH PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIA
Krisis Hutang Ekonomi Pembangunan.
KINERJA SEKTOR MONETER Proses pemulihan perekonomian global yang terus berjalan di tahun 2010 didukung oleh perekonomian di kawasan Asia, terutama Cina.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Faktor Eksternal Kebijakan Fiskal Faktor Internal Output
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
PEREKONOMIAN SEBELUM ORDE BARU
Pertemuan 13 Kebijaksanaan Makro ekonomi Indonesia dan Deregulasi
Transformasi Struktural Perekonomian Indenesia
Dosen Pengampu : diana ma’rifah
REVIEW ON PUBLIC FINANCE
SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
Hutang Luar Negeri.
Bank Sentral dan Kebijakan moneter
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
SISTEM NILAI TUKAR RUPIAH
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
PERTEMUAN 10 APBN, KEBIJAKAN FISKAL DAN UTANG LN
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Sistem Moneter Internasional
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Pertemuan 2 Pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi
INFLASI.
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)
Pengangguran Pertemuan 9.
Kebijakan Fiskal Di Masa Krisis 1997
Nama : Maya Indah S NIM : SESI : 04
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
Pada masa Demokrasi Terpimpin, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi.
SEJARAH PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA
Nama Kelompok: Hesti Rahmadhani Aisyah Nurrul Jannah Andry Kurniawati
KEBIJAKAN PEREKONOMIAN
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
APBN dan Pembangunan di Indonesia
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
STABILITAS EKONOMI DI SUSUN OLEH : RIFANDI SETYO HADI ( )
Sejarah Perekonomian Indonesia
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
Kebijakan Moneter.
GERAK GELOMBANG EKONOMI INDONESIA
Perekonomian Indonesia
NAMA : LUKMAN JATI U NO : 26 KELAS : XMIA7.
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
Bank dan Lembaga Keuangan
Faktor Eksternal Kebijakan Fiskal Faktor Internal Output
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
Perkembangan Perekonomian Indonesia Setelah Krisis Moneter
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Garis Besar Materi Penyebab Krisis Moneter Indonesia
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
KELOMPOK 6 MAKROEKONOMI
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
STANDAR KOMPETENSI : 1. Menganalisis proses berakhirnya pemerintah Orde Baru dan terjadinya Reformasi   KOMPETENSI DASAR : 1.2 Menganalisis proses berakhirnya.
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Kebijakan Fiskal dalam Hutang Pemerintah dan Pengaruhnya Bagi Perekonomian Negara Nama : Zuda Karimatur Rohmah NIM :
Transcript presentasi:

SEJARAH EKONOMI INDONESIA MATERI SEJARAH EKONOMI INDONESIA

1. Pemerintahan Orde Lama (1945-1965) 2 1. Pemerintahan Orde Lama (1945-1965) 2. Pemerintahan Orde Baru (1966-1997) 3. Pemerintahan Transisi (1997-1999) 4. Pemerintahan Reformasi (1999-2004) 5. Pemerintahan SBY (2005-2014)

Pemerintahan Orde Lama (1945-1965) Perekonomian Indonesia sangat buruk, hal ini dikarenakan faktor, antara lain: Hancurnya infrastruktur ekonomi baik yang sifatnya phisik maupun non phisik selama pendudukan Jepang. Perang Dunia II, perang revolusi dan gejolak politik termasuk pemberontakan di daerah ditambah manajemen makro yang sangat buruk. Keterbatasan faktor-faktor produksi, spt SDM yang memiliki tingkat kewirausahaan dan kapasitas manajemen yang tinggi, TK dengan tingkat pendidikan yang tinggi, dana dan teknologi.

… Lanjutan 1 Perekonomian Indonesia sangat buruk, hal ini dikarenakan faktor, antara lain: Struktur ekonomi merupakan peninggalan zaman Hindia Belanda, dimana kontribusi dari pertambangan, transportasi, bank dan pertanian komersial yang umumnya dimiliki pengusaha asing memiliki kontribusi dominan PDB. Akibat banyaknya partai politik dan semuanya ingin berkuasa sebagai konsekuensi sistem politik demokratis, sering terjadi konflik antar partai dan berkepanjangan sehingga tidak memberikan kesempatan untuk membentuk suatu kabinet pemerintahan yang solid. Akibatnya sangat sulit menyusun suatu program pembangunan dan melaksanakannya.

… Lanjutan 2 Kondisi Ekonomi Indonesia: Perekonomian sangat buruk, meskipun sempat mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rat a7% pertahun selama dekade 1950-an. Namun, turun drastis rata-rata 1,9% selam tahun 1960-an bahkan menjadi hanya 0,5% (1965) dan 0,6% (1966). Defisit saldo neraca pembayaran dan APBN terus membesar. Rata-rata APBN dari tahun 1955-1965 sebesar Rp151 juta, pengeluaran Rp359 juta. Tingkat inflasi hampir 300% dikarenakan rendahnya volume barang (Supply) dan tingginya permintaan akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat dalam rangka untuk membiayai perang (pembebasan Papua, pertikaian dengan Malaysia, dan pemberontakan di daerah).

… Lanjutan 3 Kebijakan Ekonomi Indonesia: Kabinet yang pernah ada di era Orde Lama (umur rata-rata 1 th) Kabinet Hatta, melakukan reformasi moneter melalui devaluasi mata uang nasional dan pemotongan uang 50% atas semua uang kertas yang beredar pada Maret 1950, yang saat itu masih pakai Golden. Kabinet Natsir, merumuskan suatu perencanaan pembangunan ekonomi kurun waktu 5 th (rencana urgensi perekonomian – RUP). RUP ini digunakan oleh kabinet selanjutnya. Kabinet Sukiman, nasionalisasi De Javasche Bank > Bank Indonesia dan penghapusan sistem kurs berganda.

… Lanjutan 4 Kebijakan Ekonomi Indonesia: Kabinet Wilopo, memperkenalkan konsep anggaran berimbang dalam keuangan pemerintah (APBN), memperketat impor, penghematan pengeluaran pemerintah. Kabinet Ali, pembatasan impor dan kebijakan uang ketat. Kabinet Burhanudin, liberalisasi impor, kebijakan uang ketat untuk menekan laju uang yang beredar, dan penyempurnaan Program Banteng, kebijakan memperbolehkan PMA, pemberian bantuan khusus kepada pengusaha pribumi, pembatalan sepihak persetujuan KMB sebagai usaha untuk menghilangkan sistem ekonomi kolonial.

Pemerintahan Orde Baru (1967-1997) Tujuan pembangunan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar guna mengatasi masalah ekonomi seperti kesempatan kerja dan defisit neraca pembayaran. Perekonomian Indonesia pada masa ini, ditandai dengan adanya kebijakan terkait (Tambunan, 2011: 21): Pemulihan stabilitas ekonomi, sosial dan politik. Rehabilitasi ekonomi dalam negeri untuk menekan tingkat inflasi, mengurangi defisit keuangan pemerintah, menghidupkan kembali kegiatan produksi termasuk ekspor yang sempat mengalami stagnasi. Penyusunan REPELITA secara bertahap dengan target yang jelas dimulai dari REPELITA I (April 1969).

…. Lanjutan 1 Menjalin kembali hubungan dengan pihak barat dan menjauhi pengaruh ideologi komunis. Kembali menjadi anggota PBB, dan lembaga dunia lainnya seperti Bank Dunia, IMF, dsb. Dibentuk kelompok (WB, IMF, ADB) konsorsium yang disebut inter-government group on Indonesia (IGGI) dengan tujuan membiayai pembangunan ekonomi Indonesia. Paradigma pembangunan ekonomi dengan konsep politik ‘TRILOGI PEMBANGUNAN” (stabilitas nasional yang mantap dan dinamis di bidang politik dan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan pemerataan pembangunan).

…. Lanjutan 2 Perekonomian Indonesia pada masa ini, ditandai dengan antara lain: Swasembada pangan (beras) > didukung modernisasi sektor pertanian dengan penerapan teknologi baru, khususnya sistem irigasi, pupuk dan tata cara tanam. PDB Indonesia meningkat tajam dari Rp2,7 Trilyun (tahun 1969), 20 tahun kemudian sudah mencapai Rp4,8 Trilyun. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7% (1969-1990). Tingkat inflasi menurun hingga 5-10% pada dekade 1970-an.

…. Lanjutan 3 Beberapa faktor, kenapa ekonomi pada masa ini lebih baik, antara lain: Kesolidan dan kemampuan kabinet . Penghasilan ekspor yang cukup besar dari minyak (oil boom), pada dekade 1970-an. Kemudahan pemerintah untuk mendapatkan pinjaman luar negeri (PLN) dan masuknya PMA pada dekade 1980-an. Sistem politik dan ekonomi terbuka. Kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik

…. Lanjutan 4 Kelemahan ekonomi pada masa ini, antara lain: Fundamental ekonomi yang rapuh dikarenakan pembangunan Indonesia punya ketergantungan yang cukup tinggi dari modal asing termasuk pinjaman dan impor. Buruknya kondisi sektor perbankan nasional. Krisis ekonomi yang cukup besar, dengan diawali tergerusnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada Juli 1997 (dari 1 US=Rp2.500 > Rp2.650).

…. Lanjutan 5 Pengalaman menunjukkan bahwa prasyarat utama untuk pembangunan ekonomi dapat berjalan baik, antara lain: Kemauan politik kuat. Stabilitas politik dan ekonomi. SDM yang lebih baik. Sistem politik dan ekonomi terbuka. Kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik

Pemerintahan Transisi Krisis ekonomi yang cukup parah sebagai akibat dari terdepreasiasinya nilai tukar Baht (Thailand), dengan diawali nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada pertengahan Juli 1997 (1 US=Rp2,650) > Februari 1998 (I US=Rp15.000). Penundaan proyek-proyek senilai Rp39 Trilyun dalam upaya mengimbangi keterbatasan APBN yang sangat dipengaruhi fluktuasi nilai rupiah. Pemerintah secara resmi meminta bantuan IMF (08 Oktober 1997 dan LoI pada Januari 1998) dengan paket bantuan senilai US 40 Milyar. Ada 50 butir kebijaksanaan yang mencakup ekonomi makro (fiskal dan moneter), restrukturisasi sektor keuangan dan reformasi struktural.

…. Lanjutan Kebijakan pemerintah pasca ini, antara lain: Pencabuatan 16 bank swasta yang dinilai tidak sehat > sebagai awal kehancuaran ekonomi Indonesia. Depresiasi mata uang rupiah terhadap dolar US semakin menjadi (1 US=Rp15.000). Masyarakat dan dunia usaha menjadi bertambah (krisis kepercayaan) terhadap pemerintah. KRISIS RUPIAH > KRISIS EKONOMI > KRISIS KEPERCAYAAN > KRISIS POLITIK. Presiden Soeharto undur diri pada 21 Mei 1998 dan 23 Mei 1998 dilantik Presiden BJ Habibi sebagai Pemerintahan Transisi.

Pemerintahan Reformasi Presiden Abdurrahman Wahid dilantik pada 20 Oktober 1999. Perekonomian pada era ini awalnya baik tetapi semakin buruk, dengan ditandai, al: Laju pertumbuhan ekonomi sudah mulai positif (0-5%). Laju inflasi dan tingkat suku bunga mulai menurun (SBI). Hal ini mengindikasikan kondisi moneter mulai stabil. Nila tukar rupiah kembali merosot dari 1 US=Rp7,000 (awal 2000) > Rp10,000 (9 Maret 2001). IHSG (30 Maret 2000-08 Maret 2001) menunjukkan trend negatif sampai 300 poin. Artinya pelaku bisnis menurun kepercayaannya thd kondisi ekonomi Indonesia.

…. Lanjutan 1 Meskipun secara politik kurang memuaskan karena al: Berbagai kerusuhan sosial yang bernuansa disintegrasi dan SARA terus berlanjut; Demontrasi buruh semakin gencar sebagai cerminan atas tidak puasnya terhadai kinerja ekonomi dalam negeri ; Pertikaian elit politik; Hubungan dengan IMF kurang baik terutama terkait: Amandemen UU No. 23/1999 tentang BI, penerapan otonomi daerah yang memberikan kebebasan daerah untuk meminjam dari LN; revisi APBN 2001 yang terus tertunda pelaksanaannya > IMF menunda pencairannya; Indonesia terancam bangkrut oleh Paris Club (negara donor) karena jatuh tempo hutang-hutangnya pada tahun 2002. Bank Dunia mengancam akan menghentikan pinjamannya jika perjanjian Indo-IMF macet.

…. Lanjutan 2 Meskipun secara politik kurang memuaskan karena al: Pelaku bisnis (investor) asing semakin enggan melakukan kegiatan bisnis di Indonesia. Indonesia, tingkat country risk meningkat akibat kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabel. Kondisi pada era ini, tidak lebih baik dari era pemerintahan transisi karena permasalahan yang ada sebagai persoalan yang biasa saja (sederhana).

…. Lanjutan 3 Presiden Megawati dilantik pada 12 Maret 2001 Perekonomian pada era ini tidak terlalu ada perubahan yang signifikan, dengan ditandai, al: IHSG dan nilai tukar rupiah cukup signifikan naiknya tetapi tetapi belum dapat kembali ke level awal saat Gus Dur dilatik jadi Presiden (Rp7,000). Tingkat suku bunga (SBI) sebesar 17%, diawal Gus Dur sebesar 13%. Tingkat inflasi rata-rata 13,5% (Juli 2000-Juli 2001) sehingga hal ini mengkuatirkan pelaku bisnis karena asumsi APBN 2001 hanya 9,4%. Laju pertumbuhan ekonomi tumbuh 4,3% (th 2002), tahun sebelumnya hanya 3,8%. Pendapatan perkapita meningkat dari US697 menjadi US1,191. Nilai ekspor juga naik 5% (tahun 2002) dan 12% (tahun 2004), sebelumnya -9,3% (tahun 2001).

Pemerintahan SBY SBY mengalami dua kali periode menjadi Presiden RI, 2005-2009 dan 2010-2014. Perekonomian pada era ini, dengan ditandai, al: Adanya kenaikan harga minyak dunia, dari 45 > 70 dolar AS/ barel pada Agustus 2005 karena efeknya berpengaruh besar pada APBN. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, per Juli sebesar Rp10,000/ dolar AS. Mengurangi subsidi BBM, yang membuat harga BBM di pasar dalam negeri meningkat tajam. Misalnya, harga solar untuk industri dari Rp2,200 > Rp4,750/liter.

Lanjutan….. Perekonomian pada era ini, dengan ditandai, al: Tingkat kemiskinan turun dari 16,7% (th 2005) > 11,7% (th 2012). Tingkat bunga SBI tahun 2012 (4,5%), suku bunga bank (6%), tingkat inflasi (4,7%).