SENI DAN GAYA BERBICARA KELOMPOK 4 Akhdian Elfi Adumsari Zuwarman Ramadhani M. Ilham Zakaria
Pengertian Berbicara Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang lebih sering memilih berbicara untuk berkomunikasi, karena komunikasi lebih efektif jika dilakukan dengan berbicara. Tarigan menyebutkan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan
dalam kegiatan berbicara terjadi proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna.
Retorika, Dialektika, dan Elocution Retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric ” dan bersumber dari perkataan Latin “rhetorica” yang berarti ilmu bicara. Ada juga yang memberi pengertian retorika sebagai seni penggunaan bahasa yang efektif. Yang lain mengatakan retorika sebagai public speaking atau berbicara di depan umum.
Pengertian retorika secara sempit adalah hanya mengenai bicara, sedang secara luas tentang penggunaan bahasa lisan dan tulisan. Dialektika Dialektika dalam bahasa Inggrisnya yaitu Dialectic berasal dari bahasa Yunani Dialektos yang mempunyai arti pidato, pembicaraan, dan perdebatan.
Pada ilmu debat, dialektika pada mulanya menunjuk pada tujuan utamanya yaitu menolak argumen lawan atau membawa lawan kepada kontradiksi-kontradiksi, dilema, atau paradoks. Sedangkan dialektika dalam dunia seni, dapat digunakan untuk bertukar pendapat, bagaimana caranya kita menggunakan gaya berbicara dengan mimik yang mudah dipahami oleh lawan bicara kita manakala kita bertukar pendapat sehingga lawan bicara tidak merasa diremehkan ataupun dipandang sebelah mata, jadi secara umum seorang dialektikawan adalah seorang yang tidak membiarkan sesuatu tidak dipersoalkan, akan tetapi mempersoalkan dengan gaya dan cara tertentu
Elocution di Indonesia disebut deklamasi Elocution di Indonesia disebut deklamasi. Deklamasi berasal dari bahasa Inggris “declamation” yang terbentuk dari kata kerja “to declaim” yang berarti speak with strong feelling. Arti dari seni deklamasi adalah suatu bentuk bahasa pengucapan secara lisan dari ungkapan puitis yang memiliki sifat khas dan memiliki gaya bahasa tersendiri.
Pembicara memilih kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat untuk mengemas pesan. Ini dapat ditempuh dengan: a) menggunakan bahasa yang tepat, benar, dan dapat diterima, b) memilih kata-kata yang jelas dan langsung, c) memakai kalimat yang indah, mulia, dan hidup, d) menyesuaikan bahasa dengan pesan, khalayak, dan pembicara
Langkah dan Persiapan Berbicara di Depan Publik Kenali audience, kepada siapakah kita akan berbicara. Tahu apa yang akan disampaikan Berpakaian rapi dan sesuai dengan tempat dan keadaan. Ketika melangkah maju, berjalanlah tegak dan jangan tergesa- gesa. Bila sedang berbicara dan masih terdengar suara berisik, lebih baik berhenti sejenak dan arahkan pandangan kepada suara berisik tadi, hal ini berupa teguran halus tanpa suara agar audience lebih menghargai pembicara di depan. Batasi diri. Pembicara yang paling efektif didengar oleh audience adalah dari menit pertama hingga 20 menit selanjutnya. Hindari melakukan gerakan yang tidak perlu. Selesai berbicara ucapkan terima kasih dan salam
Lima Unsur Berkomunikasi Sumber (source) Sumber atau source adalah pihak yang mengirimkan pesan. Sumber tidak hanya berupa individu, tapi bisa berupa kelompok, organisasi, perusahaan, atau juga berupa suatu negara. Pesan Pesan adalah apa yang dikirimkan sumber untuk penerima. Pesan dapat berupa simbol verbal maupun nonverbal.
Saluran atau media Penerima (receiver) Efek Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Penerima (receiver) Penerima atau receiver dapat juga disebut penyandi-balik (decoder), tujuan (destination), khalayak (audience), pendengar (listener), komunikate (communicate), atau penafsir (interpreter), artinya pihak yang menerima pesan. Efek Efek adalah hal yang terjadi kepada pihak penerima setelah menerima pesan.
Komunikasi Non Verbal Secara sederhana komunikasi nonverbal dapat didefinisikan sebagai berikut: non berarti tidak, verbal bermakna kata-kata (words), sehingga komunikasi nonverbal dimaknai sebagai komunikasi tanpa kata-kata. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata. Komunikasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa menggunakan suara. Komunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh seseorang yang diberi makna oleh orang lain. Komunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi wajah, sentuhan waktu, gerak isyarat, bau, prilaku mata, dan lain-lain.
Keahlian Berkomunikasi kemampuan berkomunikasi dikembangkan dari empat modal pokok yaitu: – Listening atau mendengar; – Speaking atau berbicara; – Reading atau membaca; dan – Writing atau menulis. Writing atau menulis dalam modal dasar di atas diletakkan di baris akhir, keberadaannya harus tetap merupakan satu kesatuan dengan modal dasar lainnya secara proporsional dan berimbang. Apa yang harus dilakukan adalah mencapai keseimbangan itu dengan menulis sebanyak kita berbicara, mendengar dan membaca.
Manfaat Menulis Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya Penulis dapat terlatih dalam menggembangkan berbagai gagasan Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang di tulis Dengan menulis, seseorang terdorong untuk terus belajar secara efektif Kegiatan menulis yang terencanakan akan membiaskan seseorang berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur
Cara Mengatasi Kebuntuan Ide Menulis Setiap penulis pasti pernah mengalami kebuntuan ide saat menulis. Tidak terkecuali penulis-penulis besar. Namun, ada kalanya penulis tanggap terhadap keadaan seperti itu kemudian mencarikan jalan keluarnya dan terkadang ada juga yang membiarkannya begitu saja hingga kebuntuan itu berlarut-larut.
Cara yang dapat dilakukan jika mengalami kebuntuan ide saat menulis yaitu : Ubahlah lingkungan dalam menulis. Gunakan mind map (peta alur berpikir). Istirahat dan berlibur. Menulis bebas. Jelajahi internet, televisi, radio, dan sebagainya. Libatkan orang lain dalam proses menulis. Identifikasi waktu spesial dalam menulis. Mintalah orang lain untuk membaca hasil tulisan yang telah selesai dan minta pula pendapat orang tersebut.