SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Disusun Oleh IX i MTs Negeri Karanganyar Laily Aisiyah Abdani Latifah Zunairoh Nadia Cahya Pamulatsih Anggar Wulan Mustika Nugroho Ummu Khoirul Latifah Naufal Zaky Wiyono Yahya Tsalatsa Mu’alim IX i MTs Negeri Karanganyar
Sistem Ekskresi Pada Manusia Ekskresi adalah pengeluaran Ginjal Hati Paru-Paru Kulit Kulit Paru-paru Hati Ginjal Ekskresi adalah pengeluaran Zat sisa dari dalam tubuh
Sistem Ekskresi Ginjal Struktur Ginjal Kapsula Bowman Tubulus kontortus Ginjal Nefron Korteks Medula Glomerulus Tubulus distal Pelvis Piala ginjal Saluran naik Lengkung Henle Saluran penampung Ginjal Ureter Kantung kemih Struktur Ginjal
Nefron korteks dan nefron jukstamedula. Sistem Ekskresi Ginjal (2) Nefron korteks dan nefron jukstamedula.
GINJAL Alat pengeluaran utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah 2 buah. Ginjal terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri karena diatas ginjal kanan terdapat hati. Berat ginjal lebih kurang 200 gram dan panjang 10 sampai 15 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung menuju ginjal. Ginjal menyaring darah sebanyak 1.500 liter per hari. Berikut adalah 3 bagian dari ginjal.
Kulit Ginjal (Korteks) Kulit ginjal merupakan bagian paling luar. Kulit ginjal berisi sel nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari badan malphigi dan saluran panjang (tubulus atau tubula yang bergelung). Badan malphigi tersusun dari glomerulus dan simpai bowman (kapsula bowman).
Sumsum Ginjal (Medula) Sumsum ginjal tersusun atas beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramida. Pada bagian ini terdapat ribuan pembuluh halus yang merupakan kelanjutan dari kapsula bowman.
Rongga Ginjal (Pelvis) Urine hasil penyaringan dari glomerulus menetes terus menerus menuju ke rongga ginjal sebagai tempat penampungan urine. Selanjutnya, urine meninggalkan rongga ginjal menuju ke kandung kemih.
Proses pembentukan urine Sistem Ekskresi Proses pembentukan urine: Filtrasi: Penyaringan zat-zat sampah yang bersifat racun bagi tubuh. Reabsorpsi : Penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna bagi tubuh. Augmentasi : Pengeluaran zat-zat yang tidak berguna & tidak dapat disimpan tubuh. Proses pembentukan urine
Sistem Ekskresi Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urin: Hormon antidiuretik (ADH) Hormon insulin Jumlah air yang diminum Pengaruh hormon ADH dalam proses pembentukan urin.
Keadaan ginjal penderita uremia. Sistem Ekskresi Gangguan dan kelainan ginjal: Gagal ginjal dan unemia Nefritis Diabetes insipidus Diabetes melitus Albuminaria Kencing batu Keadaan ginjal penderita uremia. Lokasi dapat ditemukannya batu ginjal
Kelainan & Penyakit Ginjal Kencing batu: Disebabkan pembentukan zat kapur (Kalium) dalam ginjal. Baik batu ginjal maupun kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan (operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar laser. Gagal Ginjal: Terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Dapat diobati dengan cara mengambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Diabetes Melitus ( Kencing Manis ): terjadi karena kadar hormon insulin dalam tubuh sangat rendah sehingga proses pengubahan glukosa menjadi glikogen terganggu. Diabetes Inspidus: terjadi karena didalam tubuh kekurangan hormon antidiuretik. Albuminuria: disebabkan kegagalan proses penyaringan, sehingga urine mengandung protein.
Paru-paru dan bagian-bagiannya. Sistem Ekskresi Paru-paru Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa karbondioksida dan uap air Paru-paru dan bagian-bagiannya.
PARU-PARU Darah yang masuk ke dalam paru-paru berasal dari pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis). Pada gelembung paru-paru alveolus, darah mengikat oksigen dan melepaskan karbondioksida. Selanjutnya, oksigen diangkut oleh darah ke seluruh tubuh. Paru-paru berfungsi untuk mengikat oksigen melalui dinding kapiler yang terdapat pada dinding gelembung paru-paru. Pernapasan menghasilkan gas karbondioksida dan uap air.
Kelainan & Penyakit Paru-Paru Asma: Penyempitan saluran pernafasan utama paru-paru. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Tubercolosis (TBC): Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Pneumonia: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
Hati dan bagian-bagiannya. Sistem Ekskresi Hati Hati terletak dirongga perut sebelah kanan, tepat dibawah rongga dada/diafragma Hati dan bagian-bagiannya.
HATI Hati mengeluarkan cairan empedu yang berasal dari sel-sel darah merah yang telah rusak akibat dihancurkan oleh limfa. Empedu mengandung: 1. Kolesterol. 2. Garam mineral. 3. Garam empedu. Berfungsi membantu proses pencernaan makanan. 4. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Berfungsi memberi warna pada tinja dan urine.
Fungsi Hati Mengatur kadar gula dalam darah. Menawarkan racun. Membentuk provitamin & fibrinogen. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A. Mengubah gula menjadi gula otot/glikogen & tempat penyimpanannya.
Kelainan & Penyakit Hati Penyakit kuning: Penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan darah menjadi kuning. Hepatitis: Merupakan radang/pembengkakan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh virus, alkohol, narkoba, obat-obatan dan racun. Hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis A, B, Dan C: Hepatitis A: Penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman. Hepatitis B: Ditularkan dengan berbagai cara, sepeti seks, penggunaan narkoba suntik, dan perpindahan dari ibu ke bayi. Hepatitis C: Disebabkan melalui darah, jarum suntik, dan peralatan lainnya, juga dari ibu ke bayinya.
Kulit dan bagian-bagiannya Sistem Ekskresi Kulit Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat Kulit dan bagian-bagiannya
KULIT Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi dan melindungi seluruh permukaan tubuh. Selain berfungsi menutupi seluruh permukaan tubuh, kulit juga berfungsi sebagai alat pengeluaran. Zat sisa yang dikeluarkan melalui kulit adalah air dan garam-garaman. Setiap permukaan tubuh memiliki ketebalan kulit yang berbeda-beda. Telapak kaki kalian dilapisi kulit dengan ketebalan 6mm, sedangkan kulit di kelopak mata memiliki ketebalan 0,5mm. Walaupun rata-rata memiliki ketebalan 2mm, kulit mendapatkan suplai darah sepertiga dari jumlah total darah dalam tubuh. Berikut ini susunan kulit yang terbagi menjadi 3 bagian.
Epidermis Epidermis terdiri dari 2 lapisan yaitu: Lapisan taduk. (stratum korneum). Merupakan lapisan yang terletak paling luar & tersusun dari sel-sel mati & selalu mengelupas. Lapisan Malphigi. Terletak di bawah lapisan tanduk & terdiri atas sel-sel yang hidup. Lapisan Malphigi mengandung pigmen melanin yang berfungsi memberi warna pada kulit. Selain itu juga terdapat stratum lusidum, stratum granulosum, & stratum germinativum.
Dermis Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah: Kelenjar keringat (glandula sudorifera): Menghasilkan keringat yang didalamnya terlarut berbagai macam garam, terutama garam dapur. Kelenjar minyak (glandula sebasea): Berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari pembuluh kapiler di bawah kantong rambut.
Hipodermis Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan rasa panas.
Fungsi Kulit Sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan (kerusakan mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia. Sebagai tempat indra peraba. Untuk menyimpan kelebihan minyak. Tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet. Sebagai pengatur suhu tubuh.
Kelainan & Penyakit Kulit Biduran: Disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Ringworm: Sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Psoriasis: Penyebab pasti dari penyakit ini belum ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Pada psoriasis terjadi aktivitas limfosit T yang tidak normal dikulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan. Kanker Kulit: Disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
SEKIAN TERIMAKASIH