UJI PEMBEDAAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PRAKTIKUM: UJI SENSORIS – Hedonik Ranking
Advertisements

DODGE-ROMIG PLANS REVISITED SHYAMAPRASAD MUKHERJEE 2009.
ANALISIS DATA Dr. Adi Setiawan.
Modul 7 : Uji Hipotesis.
STATISTIKA NON PARAMETRIK
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPLE TUNGGAL)
PENGGOLONGAN UJI ORGANOLEPTIK A. UJI PEMBEDAAN (DIFFERENCE TEST)
UJI INDERAWI (PART 2).
PENILAIAN ORGANOLEPTIK
Statistika Uji Binomial.
ANALISIS KUANTITATIF DALAM PENELITIAN GEOGRAFI
Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval
pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya
Pengujian Hipotesis Parametrik1
PENGUJIAN HIPOTESIS (bagian 1)
ANALISA STATISTIK DAN KUALITATIF
Kuliah 8-9 Statistika Non Parametrik Uji Friedman “Pengujian Hipotesis Komparatif k sample berpasangan” UJI KRUSKAL-WALLIS “Pengujian Hipotesis Komparatif.
Universitas Negeri Malang Oleh : SENO ISBIYANTORO ( ) STATISTIK PARAMETRIK & NON-PARAMETRIK.
Uji Hipotesis.
Penilaian Inderawi Produk Pangan
Metode Penelitian Ilmiah
PENGANTAR STATISTIKA.
Inferensi tentang Variansi Populasi
STATISTIK INFERENSIAL
created by Vilda Ana Veria Setyawati
STATISTIK INFERENSI.
ANOVA (Analysis of Variance)
Irman Somantri, S.Kp., M.Kep.
PENGOLAHAN dan analisis DATA
PERTEMUAN 4 Hipotesis Statistik , Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
Analisis Univariat dan Bivariat
FUNGSI STATISTIK. SEBAGAI ALAT PENYAJI DATA.
PENILAIAN INDERAWI.
Probabilitas dan Statistika
STATISTIKA INDUSTRI I ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER (1)
PENILAIAN ORGANOLEPTIK
UJI TANDA UJI WILCOXON.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
T- Test Q- Test F- Test UJI PARAMETER :
STATISTIKA Pertemuan 12: Analisis Nonparametrik Dosen Pengampu MK:
Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi
PENILAIAN ORGANOLEPTIK
DATA STATISTIK.
T- Test Q- Test F- Test UJI PARAMETER :
PENDAHULUAN Dalam kehidupan sering ditemukan adanya sekelompok peubah yang diantaranya terdapat hubungan alamiah, misalnya panjang dan berat bayi yang.
PENGANTAR STATISTIKA.
STATISTIKA INDUSTRI I ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER (1)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
 Mengukur tingkat kesukaan atau penerimaan suatu produk
UJI THRESHOLD  Uji ambang batas untuk rasa/bau
LABORATORIUM, SAMPEL, KUISIONER
DATA SENSORIS DAN ANALISANYA
PANELIS.
Teknik Analisis Data dengan Statistik Non Parametrik
Mata Kuliah Statistik II:
PENILAIAN INDERAWI.
UJI SATU SAMPEL (UJI CHI SQUARE) Devi Angeliana K SKM., M.PH
Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif
INSTRUMEN PENELITIAN.
PENGANTAR STATISTIKA.
STATISTIK NON PARAMETRIK MINGGU 2
DASAR-DASAR UJI HIPOTESIS
STATISTIK INFERENSI Statistik inferensi bagian dari pelajaran statistic yang mempelajari bagaimana mengambil sebuah keputusan tentang parameter populasi.
Pertemuan ke 9.
STATISTIKA 2 2. Distribusi Sampling OLEH: RISKAYANTO
UJI ORGANOLEPTIK TEKNOLOGI PANGAN Oleh: Ayu Pravita S., M.Gizi.
UJI 2 SAMPEL BERPASANGAN UJI McNEMAR
Pengujian Sampel Tunggal (1)
PENGERTIAN DISTRIBUSI TEORITIS
Transcript presentasi:

UJI PEMBEDAAN

Panelis membandingkan 2 produk atau lebih Apakah ada perbedaan Bisa juga diminta untuk mendeskripsikan perbedaanya dan memperkirakan seberapa besar perbedaannya

Berdasar arah pembedaan : Pembedaan Sederhana (Simple Difference Test / True Difference) Panelis hanya menentukan apakah ada perbedaan atau tidak, tanpa mengetahui arahnya Pembedaan Berarah (Directional Difference Test) Ada arah pembedaan, lebih besar / kecil dari suatu kriteria

1. UJI PEMBEDAAN PASANGAN PAIRED-COMPARISON(DIFFERENCE TEST) Rangsangan disajikan dalam pasangan untuk dibandingkan berdasar kriteria ttt Arah dan dimensi atribut yang dievaluasi harus ditentukan Biasanya digunakan untuk 2 sampel yang berbeda dalam hal khusus

Uji  langsung dengan atribut ttt sebagai kriteria pembedaan Mis : mana sampel yang lbh manis/lembut dll Sampel yang lbh manis/lembut dll dapat dideteksi, tetapi tingkat perbedaannya tidak diukur

Contoh kuesioner Nama :……………. Tanggal:………. Kepada saudara disajikan 2 sampel kerupuk. Cicipi kedua sampel tersebut, kemudian tentukan mana sampel yang teksturnya lebih renyah. Lingkari kode sampel yang mempunyai tekstur lebih renyah. Kode sampel: 562 793

Penyajian Sampel 2 Sampel (mis A dan B) disajikan dalam wadah sampel yang identik dan diberi kode 3 digit angka acak Ada 2 kemungkinan penyajian : A – B atau B – A Setiap kemungkinan harus disajikan dalam jumlah yang sama

Mis 20 panelis maka : - 10 panelis disajikan urutan 1 (A – B) - 10 panelis disajikan urutan 2 (B – A) ( Kode 3 digit urutan 1 berbeda dengan urutan 2) (Pendapat lain : penyajian ke panelis boleh acak, tidak harus seimbang dengan kemungkinannya) Merasakan kembali produk yang diujikan  diperbolehkan

Analisa Data 1. Tabel Binomial one-tailed (p=1/2) (Tabel G. 5. a, Tabel 4, atau Tabel A-1) n = jumlah panelis x = jumlah yg diperlukan untuk probabilitas ttt ~ dianggap berbeda nyata (signifikan) bila p< 0,05 Mis : jumlah panelis (n) = 20  Tingkat signifikan 5% perlu 15 panelis Tingkat signifikan 1% perlu 16 panelis

Catatan : uji kesukaan pasangan menggunakan tabel binomial two-tailed (p=1/2) 3. Chi square (rumus jadi satu dengan duo-trio dan triangle)

2. UJI DUO-TRIO  Untuk menentukan apakah ada perbedaan tak spesifik diantara 2 sampel Penyajian sampel Kepada panelis disajikan 3 sampel Satu sampel diberi tanda R (Refference) atau S (Standard) Dua sampel berkode ( salah satu sama dengan standar)

Panelis diminta merasakan R dulu, baru kemudian sampel berkode untuk menentukan mana yang sama dengan standar Analisa data Sama dengan uji pembedaan pasangan (berdasarkan jawaban yang benar)

3. UJI TRIANGLE  Untuk menentukan apakah ada perbedaan tak spesifik diantara 2 perlakuan Penyajian sampel Kepada panelis disajikan 3 sampel berkode (dua sampel sama, yang satu berbeda ~ masing-masing sampel diberi kode berbeda) Mis : sampel A dan sampel B ~ Panelis bisa menerima : - 2A dan 1B atau - 2B dan 1A

Ada 6 kemumgkinan urutan penyajian : AAB ABA BAA BBA BAB ABB Setiap kemungkinan urutan disajikan dengan kesempatan yang sama / seimbang ~ penyajiannya kelipatan 6 (lihat jumlah panelis yang diperlukan) Bisa juga acak ~ setiap panelis mempunyai kesempatan yang sama untuk menerima 6 kemungkinan urutan penyajian

Panelis diminta untuk menentukan mana sampel yang berbeda ~ Panelis harus menentukan mana yang berbeda (bila panelis tak dapat mendeteksi perbedaan maka harus menebak) Analisa data 1. Tabel Binomial one-tailed (p=1/3) ~ Tabel G.5.c, Tabel 6, atau Tabel A2 2. Chi square

Contoh : Uji triangle untuk menentukan apakah kacang yang diblansing berbeda dengan yang tidak diblansing, setelah penyimpanan beku selama 6 bulan pada kondisi yang sama. Setiap sampel direbus pada kondisi optimum mengikuti prosedur standard 36 panelis diminta untuk menguji sampel tersebut

Contoh kuesioner Nama :……………. Tanggal:………. Kepada saudara disajikan 3 sampel kacang, 2 diantaranya sama dan 1 berbeda. Rasakan ketiga sampel, kemudian tentukan mana sampel yang berbeda. Lingkari kode sampel yang berbeda tsb. Kode sampel: 837 693 425 Bila 20 panelis menjawab benar, apa kesimpulannya?

CHI SQUARE UNTUK UJI PEMBEDAAN PASANGAN, DUO-TRIO DAN TRIANGLE (O1 - E1)2 (O2 – E2) 2 2 = + E1 E2 O1 = jumlah jawaban yang benar O2 = jumlah jawaban yang salah E1 = harapan jawaban benar E2 = harapan jawaban salah

Uji pembedaan pasangan dan duo-trio : E1 dan E2 = ½ dari jumlah panelis Uji triangle : E1 = 1/3, E2 = 2/3 dari jumlah panelis Lihat Tabel 12 df 1 (karena hanya 2 sampel yg dibandingkan) df = degree of fredom/derajat bebas (sampel-1) - A = probabilitas, dianggap signifikan bila p<0,05 Bila 2 > nilai tabel ~ berbeda nyata

UJI RANGKING Untuk memperkirakan arah perbedaan spesifik di antara sampel ~ Panelis mengurutkan sampel berdasar intensitas yang dideteksi untuk karakteristik sensoris tertentu Jumlah sampel 3 – 5 (5 sampel merupakan batas atas)

Penyajian sampel (3-5 sampel) berkode disajikan dalam wadah identik dengan urutan seimbang atau acak Panelis diminta merangking sampel untuk intensitas karakteristik ttt

Analisa data Uji Friedman 12 r2 = R2 – 3 n(p+1) np(p+1) r2 = chi square untuk rangking n = jumlah panelis p = jumlah perlakuan R = jumlah ranking untuk perlakuan tertentu Angka 12 dan 3 adalah konstanta p-1 = derajat bebas/ degree of freedom

Sampel 4  df = (4-1) = 3. Tabel 12, df 3 (0.05) = 7.81. (0.01) = 11.34 Perhitungan= 17  > 7.81  signifikan (0.05) > 11.34  signifikan (0.01) Setelah diketahui perlakuan berbeda perlu dicari perlakuan mana yang berbeda dengan membandingkan masing-masing pasangan sampel

Yang bernilai lebih kecil diberi angka 1 Yang bernilai lebih besar diberi angka 2 Dihitung chi squarenya , df = 1 (sampel 2-1)

Semua kemungkinan pasangan sampel dihitung

Tampilan akhir uji rangking

Cara lain analisa data uji rangking adalah langsung membandingkan dengan tabel statistik (Tabel 7.3) Contoh Panelis A B C D 1 1 2 3 4 . . . . . 10 1 3 2 4 TOTAL 18 26 20 36

Perbedaan antara pasangan total rangking D-B = 36 - 26 = 10 D-C = 36 - 20 = 16 C-A = 20 – 18 = 2 B-C = 26 – 20 = 6 B-A = 26 – 18 = 8 Tabel 7.3, p < 0,05 untuk 10 panelis dan 4 sampel = 15  hanya sampel D-A dan D-C yang berbeda nyata

5. UJI SKORING (RATING)  Panelis memberi nilai terhadap sampel untuk karakteristik sensoris yang dirasakan pada skala garis atau skala kategori Panyajian sampel Sampel disajikan pada wadah sampel yang sama, diberi kode 3 digit. Semua sampel disajikan serentak dalam urutan seimbang atau acak. Panelis diminta untuk menguji berdasar karakteristik yang diminta menggunakan skala yang disediakan

Analisa data Untuk data skala kategori dikonversi ke nilai numerik dengan memberi angka berturut-turut, biasanya 1 untuk kategori paling rendah Untuk data skala garis, tanda dari panelis dikonversi ke nilai numerik dengan mengukur jarak dalam cm dari kiri ke kanan, konversi nilai  0,5 cm = 1 unit skor. Nilai numerik ditabulasi dan dianalisa dengan anova.

Uji skoring biasanya diulang beberapa kali untuk memperoleh ulangan data, sehingga : - Data lebih akurat - Dapat digunakan untuk unjuk kerja panel Contoh (di uji kesukaan)

TAMBAHAN (1) Uji 1-3 (pembedaan pasangan, duo-trio dan triangle) ada yang mengistilahkan sebagai uji diskriminasi. Uji tersebut paling banyak digunakan. Jenis uji diskriminasi yang lain : uji pembedaan dari kontrol, Two out of five dan Magnitude estimation.

A. UJI PEMBEDAAN DARI KONTROL Kepada panelis disajikan standard/kontrol Sampel berikutnya dinilai dengan skala yang menunjukkan tingkat perbedaan dari kontrol Penilaian : berkisar dari tidak berbeda sampai sangat berbeda dari kontrol Panelis bisa diminta menunjukkan dalam hal apa berbeda dari kontrol Hasil bisa dianalisa dengan anava

B. TWO OUT OF FIVE Uji ini analog dengan uji triangle Dalam uji ini produk yang diuji 2 macam, sampel yang disajikan 5 (kombinasi dari 2+3) Panelis menentukan mana 2 sampel yang sama Kemungkinan penyajian : AABBB atau AAABB Masing2 mempunyai 10 kemungkinan, total 20 kemungkinan urutan penyajian.

Uji ini sangat cocok bila atribut yang diuji adalah warna atau ketampakan Bila rasa/dengan indra pencecap, panelis akan kesulitan Data dianalisa dengan chi square maupun dengan tabel binomial

C. MAGNITUDE ESTIMATION Setiap panelis menerima 2 sampel atau lebih Sampel pertama ditetapkan sebagai referensi dengan nilai yang dapat diubah-ubah untuk atribut yang diuji Sampel berikutnya diuji dan diberi nilai lebih tinggi atau lebih rendah dengan menentukan jarak perbedaannya dengan kontrol. Uji ini merupakan contoh pengujian yang menggunakan skala rasio

TAMBAHAN (2) Beberapa uji berikut juga sering digunakan dalam uji pembedaan

UJI RANGSANGAN TUNGGAL (SINGLE STIMULUS / UJI “A” – “BUKAN A”) Sampel disajikan bergantian / sendiri-sendiri Salah satu dari 2 sampel dinyatakan sebagai baku (pembanding) Sampel baku disajikan / dicicip beberapa kali untuk membiasakan Sampel disajikan berulang , bandingkan dengan baku ➽ ada efek memory Peluang = ½ (hanya 2 alternatif : sama atau tidak dgn baku)

Biasa dinamakan uji “A’ dan “bukan A” Menggolongkan suatu sampel dengan sampel lainnya Kedua sampel tidak ada perbedaan nyata kecuali untuk kriteria yang diuji Cara penyajian A 803 475

Kuesioner Nama panelis : ……………………………………. Tanggal pengujian : …………………………………… Jenis sampel : Susu Instruksi : setelah mengenali sampel baku A, tentukan sampel mana yang termasuk golongan A dan bukan golongan A. Beri tanda  pada kolom yang dipilih Kode sampel Penilaian Golongan A bukan A 803 475

Data uji rangsangan tunggal Panelis Golongan A Bukan A P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 1 Jumlah 8 2

Analisa data Lihat tabel 4 atau 5a (minimum numbers…… one tailed, p=1/2) Panelis 10, probabilitas 0,05 = 9 0,01 = 10 Hasil pengamatan : 8  Kesimpulan : kedua sampel tidak berbeda nyata CATATAN : Kuliah terdahulu : Lihat tabel 5 a / 4 Sebutkan kesimpulan susu tersebut apakah A atau bukan A

UJI BAKU GANDA (DUAL STANDARD) Menyerupai uji duo trio (baku : 2) Kedua baku disajikan simultan Setelah panelis mengetahui perbedaan kriteria diantara 2 contoh baku (A & B) Disajikan pasangan kedua yang tidak diketahui, panelis mencocokkan “contoh-contoh yang tidak diketahui” dengan “contoh baku” A B

? Mana contoh = A Mana contoh = B Peluang = ½ Uji ini cocok untuk membedakan bau / sifat bau komoditi

UJI BAKU JAMAK (MULTIPLE STANDARD) Contoh baku  3 Sifat-sifat contoh baku sama, hanya ada perbedaan kecil tingkat intensitasnya Misal : Tingkat Kemanisan Tingkat Ketajaman Warna Tingkat Kehalusan Tekstur Contoh baku tidak perlu dikenal lebih dahulu, tapi disajikan bersama secara acak dengan contoh yang tidak diketahui

1 Peluang :  contoh Contoh mana yang paling berbeda ? Mana yang paling berbeda tingkat kemanisannya

PASANGAN JAMAK (MULTIPLE PAIRS) Disajikan sekelompok contoh a & b secara acak Penyajian satu per satu / simultan Panelis menentukan mana sampel A mana sampel B

A B MANA A ? MANA B ?