POTENSI PRODUKSI dan KEMAMPUAN ADAPTASI LINGKUNGAN PADA SAPI DAN KERBAU Surotul Khikma 125050107111012 Chindya Rista sari 12505010711101 Devi Navalia 125050107111008.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRES PENGUBAH TINGKAH LAKU TERNAK
Advertisements

IX. PENGARUH CUACA/IKLIM TERHADAP TERNAK
MENYUSUN PAKAN SAPI PERAH
II. PEMELIHARAAN SAPI DARA
Bahan Pakan dan Pemberian Ransum
PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
Bangsa-bangsa Ternak Sapi dan Kerbau
Ciri-ciri Daging Oleh : Ristiawati.
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
HIJAUAN KERING DAN JERAMI
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
BAYU WIANTO Kelas E No. Absen 33 NIM
DAN NENEK MOYANG TERNAK PERAH BANGSA-BANGSA SAPI PERAH EKSOTIK
Manajemen Pemeliharaan Sapi Potong
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
MANAJEMEN TERNAK BABI.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI DAN PRODUKSI SUSU
Dan ternak lain.
Arifah Rizqiani (D /2006) (Ketua)
PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO
E-learning 14 Oktober 2015.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
Dan ternak lain.
PEMBIBITAN SAPI POTONG
PENGENALAN BAHAN PAKAN
MANAJEMEN PEJANTAN By Setyo Utomo 2013.
KEBUTUHAN PERKANDANGAN
KUALITAS SUSU Susu bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Susu.
AIR.
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
PENGGEMUKAN SAPI BALI DENGAN SUBSTITUSI JERAMI FERMENTASI DAN KONSENTRAT TEPUNG KEPALA UDANG DI KAB. PINRANG SULAWESI SELATAN Andi Ella, dkk B0gor 8 –
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
IPTEK PENGOLAHAN BMT PAKAN LENGKAP
E-learning 13 Oktober 2015.
Tatap muka ke 6 SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
MANAJEMEN PEJANTAN By Setyo Utomo 2013.
SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU
Komposisi Tubuh dan Makanannya
SEREALIA.
METODE PENYUSUNAN RANSUM YANG MENGUNTUNGKAN
DASAR ILMU TANAMAN KLASIFIKASI TANAMAN.
PENYUSUNAN RANSUM (PAKAN)
PENYAMAKAN KULIT MENTAH (LANJUTAN)
Bekatul, Gizinya Kaya Betul
PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
INDUSTRI MINYAK SAWIT.
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
POLA PRODUKSI Klasifikasi ternak sapi Berdasarkan jenis kelamin :
MANAMENT PEMELIHARAAN SAPI PERAH
KLASIFIKASI B. PAKAN BERDASARKAN ASALNYA
TITIK KENDALI KRITIS DAN ANALISIS BAHAYA
Manajemen Sapi Perah Ideal
Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting
AYAM BROILER.
UJI NILAI DAN MANFAAT PAKAN
JENIS – JENIS SAPI TERNAK
Beternak Itik Secara Intensif
“Pakan Sebagai Faktor Penunjang Produktivitas Domba”
LANDASAN AGROSTOLOGI mira.
Oleh :.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
Saadia Meilani Siti Octavia Sumita
KONSEP DASAR BUDIDAYA TERNAK KELINCI
ZUL DJALALI WAL IKRAM : DINA PRATIWI : KHAERUN NAS : EDI SUNUSI : RAHMATANG :
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
HIGIENE SUSU “Proses Pembentukan Susu, Komposisi Susu Sapi dan Ternak Lainnya, serta Pemerahan Susu yang Baik dan Benar “ KELOMPOK 2 MUHAMMAD DICKY ZULMI
APLIKASI Lemna sp. SEBAGAI PAKAN BABI ORGANIK
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
Transcript presentasi:

POTENSI PRODUKSI dan KEMAMPUAN ADAPTASI LINGKUNGAN PADA SAPI DAN KERBAU Surotul Khikma 125050107111012 Chindya Rista sari 12505010711101 Devi Navalia 125050107111008

USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH 1. BIBIT 2. PAKAN 3. lingkungan

1. Produksi susu paling tinggi 2. Nafsu makan baik 3. Lebih tenang I. BIBIT SAPI PERAH A. JENIS SAPI PERAH : FH 1. Produksi susu paling tinggi 2. Nafsu makan baik 3. Lebih tenang 4. Penanganan lebih mudah 5. Bentuk tubuh paling besar---produksi daging 6. Relatif mudah beradaptasi

Bentuk Tubuh Induk Sapi FH yang Ideal 1. Kepala : Panjang, leher panjang dan tipis 2. Bentuk tubuh : perut besar, dada lebar, dari samping terlihat segi tiga 3. Kaki : kuat, lurus, panjang, tidak pincang, kuku bagus. 4. Warna : Putih pada : dahi, ekor, kaki, punggung. 5. Ambing : kapas, besar, simetris kanan kiri (mrahu), putting panjang dan besar, kulit tipis dengan bulu yg halus, vena terlihat berkelok kelok, vena susu dan sumber susu besar.

PAKAN c. Sumber lemak susu Umumnya pakan diberikan dua kali perhari pada dan sore hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. bila tidak mendapat pakan yang cukup baik kuantitas maupun kualitasnya tidak akan menghasilkan susu yang sesuai dengan kemampuannya. 1. HIJAUAN : a. Jumlah pemberian : 10% dari BB (<35 kg/ekor/hr) b. Jenis : Legume, rumput segar, limbah pertanian (tebon jagung, jerami, padi, pucuk tebu). c. Sumber lemak susu

Konsentrat Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi dan sore hari sebelum sapi diperah. Konsentrat mengandung kadar energi dan protein tinggi, dan serat kasarnya rendah. Bahan makanan konsentrat ini meliputi: 1. Biji-bijian seperti jagung, menir,dan bulgur. 2. Hasil ikutan pertanian dari pabrik seperti katul, dedak, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, bungkil kedelai, dan tetes (mellase). 3. Berbagai umbi.

Lingkungan Faktor lingkungan merupakan faktor pendukung agar ternak mampu berproduksi sesuai dengan kemampuannya. Suhu udara Kelembapan Ketinggian tempat 4. Temperature Humidity Index (THI)

Suhu udara perah asal Eropa berproduksi secara optimum jika dipelihara di suhu lingkungan dalam kisaran 10-12C, apabila suhu lebih besar dari 21C sapi perah sulit beradaptasi dan menunjukkan penurunan produksi susu sapi perah FH di daerah tropis dengan suhu lingkungan rata-rata 23C mencapai produksi susu yangtidak sebaik di tempat asalnya

Kelembapan Udara sapi FH menunjukkan penampilan produksi terbaik apabila ditempatkan pada lingkungandengan kelembaban 55 persen.

Ketinggian tempat Tinggi suatu tempat di daerah tropis sangat penting bagi sapi-sapi perah yang berasal dari daerah beriklim sedang atau keturunannya . ?? agar dapat mempertahankan produksi susunya yang tinggi. usaha peternakan sapi FH di Indonesia pada umumnya dilakukan pada daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 800 mdpl

Temperature Humidity Index (THI) Jenis sapi perah murni yang berasal dari daerah subtropis jika didatangkan ke daerah tropis akan mendapatkan cekaman panas. Akibatnya???? sehingga akan menimbulkan penimbunan panas yang berlebih di dalam tubuh sapi tersebut Cekaman panas yang terus berlangsung pada ternak berdampak pada peningkatan konsumsi air minum, penurunan produksi susu, peningkatan volume urine dan penurunan konsumsi pakan

Adaptasi Ternak Kerbau Adaptasi ternak kerbau terhadap lingkungan dapat di bilang baik, karena di Indonesia sendiri mempunyai 4 musim, dan ternak kerbau dapat bertahan di daerah kering seperti NTT, dan Sumatra temperatur sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dari permukaan air laut, semakin tinggi permukaan maka semakin rendah suhu udaranya. Daya tahan terhadap suhu panas lebih rendah, karena kemampuan adaptasi terhadap lingkungan rendah.

Zona comfort untuk kerbau berkisar antara 15,5-21 0 C, dengan curah hujan 500-2000 mm/tahun. Laporan lain menyebutkan bahwa zona yang paling ideal bagi ternak kerbau untuk hidup dan berkembang biak yaitu pada kisaran temperatur 16-240 C, dengan batas toleransi 27,6 0 C

Produksi Pada Kerbau produksi susu dari setiap ternak kerbau yang diperah berkisar antara1,50-2,50 liter/ekor/hari dengan lama pemerahan sekitar 7 bulan

Produksi susu kerbau dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain: Breed atau bangsa kerbau Umur beranak pertama kali Musim beranak Pengaruh laktasi yang telah dihasilkan Tingkat laktasi Pakan dan tatalaksana pemberian

Selain itu nilai gizi susu kerbau terlihat lebih tinggi dari kandungan gizi susu sapi : PROTEIN : 3,27% PROTEIN : 5.27% LEMAK : 3,45% LEMAK : 8,79% KADAR AIR : 87,96% KADAR AIR : 82,42%

Terima kasih *_*