DISPAREUNIA Zelly Mulyani
A. Pengertian Dispareunia adalah nyeri di vagina atau pinggul yang dialami selama hubungan seksual dispareunia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, tetapi dapat menjadi penghambat aktivitas seksual genital pada kedua jenis kelamin.
B. Gejala Para peneliti memperkirakan bahwa 1 di antara 5 perempuan mengalami nyeri pada organ genitalnya tepat sebelum, selama atau setelah berhubungan seksual. Lokasi rasa sakit dan frekuensi nyeri sangat bervariasi. Gejalanya dapat terasa: Nyeri setiap kali penetrasi Nyeri hanya dalam kondisi tertentu Nyeri baru setelah melakukan hubungan yang sebelumnya tidak sakit
C. Penyebab Nyeri saat penetrasi dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk: Kurangnya cairan pelumas atau lubrikasi. Sering disebabkan karena foreplay yang kurang. Kurangnya lubrikasi juga umumnya disebabkan oleh penurunan kadar estrogen setelah menopause, setelah melahirkan atau selama menyusui. Cedera, trauma atau iritasi, dapat meliputi cedera atau iritasi akibat kecelakaan, operasi panggul, sunat wanita, episiotomy atau kelainan bawaan. Peradangan, infeksi atau kelainan kulit. Infeksi pada daerah genital atau saluran kemih dapat menyebabkan Dispareunia. Eksim atau masalah kulit lainnya di daerah genital juga bisa menjadi masalah.
Lanjutan... Reaksi terhadap produk-produk pengendali kelahiran. Vaginusmus, yaitu kejang otot-otot dinding vagina yang tak terkendali. Vestibulitis, ditandai dengan rasa tersengat atau terbakar di sekitar vagina.
Lanjutan... Jika rasa sakitnya terasa sangat dalam, faktor penyebabnya dapat berupa Beberapa penyakit seperti endometriosis, radang panggul, prolaps rahim, retroversi rahim, uterine fibroids, cystitis, sindrom iritasi usus, wasir dan kista ovarium. Infeksi rahim atau leher rahim tuba falopi dapat menyebabkan nyeri yang mendalam. Operasi atau perawatan medis. Luka dari operasi pada daerah panggul kadang-kadang dapat menyebabkan Dispareunia.
Lanjutan... Emosi sangat terkait dengan aktivitas seksual dan berperan atas setiap jenis rasa sakit seksual. Faktor emosional meliputi: Masalah kejiwaan seperti kecemasan, depresi, kekhawatiran tentang penampilan fisik, dan ketidaknyamanan. Stres. Otot dasar panggul sangat sensitif terhadap stres. Jadi stres dapat menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan. Terkadang sulit untuk mengetahui apa saja kah faktor-faktor psikologis yang terkait dengan dispareunia.
D. Perawatan dan obat-obatan Dispareunia awalnya lebih dilihat sebagai masalah psikologis dan memerlukan perawatan psikologis. Untungnya, pandangan itu sudah usang. Teknik seksual dan konseling. Pasangan mungkin dapat meminimalkan rasa sakit dengan beberapa perubahan rutinitas seksual: Beralih posisi. Jika nyeri dialami selama dorongan penetrasi, penis mungkin menekan serviks atau otot-otot dasar panggul sehingga menyebabkan sakit atau nyeri perut. Berkomunikasi. Bicarakan dengan pasangan tentang apa yang terasa baik dan apa yang tidak.
Lanjutan... Foreplay lebih lama dapat membantu merangsang pelumasan alami. Rasa sakit dapat dikurangi dengan menunda penetrasi sampai wanita benar-benar merasa terangsang. Gunakan pelumas. Pada beberapa wanita, pelumas yang mengandung gliserin dapat menyebabkan infeksi jamur.
E. Obat dan terapi Pengobatan dan terapi dilihat kondisi yang mendasarinya. Jika infeksi atau kondisi medis yang memberikan kontribusi terhadap rasa sakit, mengobati penyebab yang mendasari dapat mengatasi masalah. Terapi Estrogen. Bagi kebanyakan wanita menopause, dispareunia disebabkan oleh pelumasan yang tidak memadai akibat tingkat estrogen yang rendah Terapi Desensitisasi. Selama terapi, pasien belajar latihan relaksasi vagina yang dapat mengurangi nyeri. Konseling atau terapi seks. Jika seks telah terasa menyakitkan untuk waktu yang lama, pasien mungkin mengalami respons emosional yang negatif terhadap rangsangan seksual.
TERIMA KASIH