KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB
Definisi Balut bidai adalah tindakan memfiksasi/ mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cidera dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fiksator/imobilisator. Balut bidai adalah pertolongan pertama dengan pengembalian anggota tubuh yang dirasakan cukup nyaman dan pengiriman korban tanpa gangguan dan rasa nyeri ( Muriel Steet ,1995 ).
Tujuan Mempertahankan posisi yang nyaman Mencegah kerusakan lebih lanjut. Mempermudah transportasi organ Mengistirahatkan bagian tubuh yang cidera. Mempercepat penyembuhan.
Indikasi Adanya kecurigaan adanya fraktur. Dislokasi persendian Adanya fraktur ,baik terbuka /tertutup. Indikasi Adanya kecurigaan adanya fraktur. Dislokasi persendian
Berbagai cedera sendi. A) ruptur ligamen. B) dan C) patah tulang karena tarikan ligamen. D) subluksasi. E) dislokasi
Kontra Indikasi Jika terdapat gangguan sirkulasi Gangguan yang berat pada distal daerah fraktur Resiko memperlambat sampainya penderita ke rumah sakit.
Jenis Pembidaian 1. Tindakan pertolongan sementara Dilakukan ditempat cidera sebelum ke RS Bahan sederhana Tujuan mengurangi nyeri & kerusakan lebih berat Dilakukan oleh siapapun yang sudah mengetahui prinsip dan tehnik dasar pembidaian 2. Tindakan pertolongan definitif Dilakukan di Faskes, klinik/ RS Dilakukan untuk proses penyembuhan fraktur /dislokasi dg alat dan bahan khusus sesuai SOP oleh tenaga kesehatan
JENIS BIDAI/ SPLINT Bidai Keras Bidai Traksi Belat dan Bebat Bidai Improvisasi Belat dan Bebat Rigid Splint Ex: Bidai kayu, Bidai udara dan Bidai Vakum Traction Splint Ex: Bidai Traksi tulang paha JENIS BIDAI/ SPLINT Ex: Majalah, koran, karton, dll. Ex: Mitela
Syarat-syarat pembidaian 1. Siapkan alat-alat selengkapnya 2. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur lebih dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit 3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor 4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan 5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang patah 6. Kalau memungkinkan, anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai 7. Sepatu, gelang, jam tangan, dan alat pengikat perlu dilepas.
Komplikasi Pembidaian Cedera pembuluh darah, saraf atau jaringan lain disekitar fraktur jika dilakukan upaya meluruskan manipulasi lainnya saat memasang bidai. Gangguan sirkulasi atau saraf akibat pembidaian terlalu ketat Keterlambatan transport penderita ke RS, jika penderita menunggu terlalu lama selama pembidaian.
Langkah-langkah Pemasangan Bidai 1. Pastikan lokasi luka, patah tulang / cedera sendi dengan memeriksa keseluruhan tubuh korban (expose) 2. Tangani perdarahan jika perlu. Bila terdapat tulang yang mencuat, buatlah donat menggunakan kain dan letakkan pada tulang untuk mencegah pergerakan tulang. 3. Memeriksa PMS korban, apakah pada ujung tubuh yang cedera masih teraba nadi (P, Pulsasi), dapat digerakkan (M, Motorik), dan merasakan sentuhan (S, Sensorik) atau tidak. 4. Tempatkan bidai di minimal dua sisi anggota yang cedera (misal sisi samping kanan, kiri, atau bagian bawah). Letakkan bidai sesuai dengan lokasi cedera.
Continue... 5. Hindari mengangkat tubuh pasien untuk memindahkan pengikat bidai melalui bawah bagian tubuh tersebut. Hindari membuat simpul di permukaan patah tulang. 6. Buatlah simpul di daerah pangkal dan ujung area yang patah berada pada satu sisi yang sama. Beri bantalan/padding pada daerah tonjolan tulang yang bersentuhan dengan papan bidai. 7. Memeriksa kembali PMS korban. Apabila terjadi perubahan kondisi yang memburuk, bidai perlu dilonggarkan 8. Longgarkan balutan bidai jika kulit disekitarnya menjadi: Pucat atau kebiruan, Sakit bertambah, Kulit di ujung tubuh yang cedera menjadi dingin, Ada kesemutan atau mati rasa .
Pemasangan bidai untuk patah tulang tungkai atas Pemasangan bidai untuk patah tulang tungkai bawah
Vidio Tutorial Prosedur Pemasangan Bidai
Macam Pembalutan Mitella pembalut berbentuk segitiga Dasi mitella yang berlipat-lipat sehingga berbentuk seperti dasi Pita (Zwachtel) pembalut gulung Plester pembalut berperekat Pembalut yang spesifik a. Snelverband b. Sufratulle Kassa steril
Cara membalut dengan mitella
Cara membalut dengan Dasi
Cara membalut dengan Pita
FOR YOUR ATTENTION