Prinsip dan Keyakinan Alkisah, di dalam sebuah hutan belantara hiduplah sebuah keluarga yang harmonis. Keluarga tersebut terdiri dari bapak, ibu, dan seorang anak yang sudah menginjak dewasa. Pada suatu hari sang ibu tiba-tiba mendadak sakit keras karena terkena sengatan ular berbisa dan akhirnya sang ibu meninggal dunia. Sepeninggalan sang ibu, mereka amat sedih sekali dan keduanya sering termenung melamun teringat ibunya yang telah tiada. Untuk melupakan kenangan tentang ibu, sang bapak dan anak akhirnya memutuskan untuk pindah ke kota dan sekaligus mencari penghidupan yang layak di sebuah kota. Akhirnya esok paginya keduanya mulai berkemas-kemas untuk berangkat. Mereka menyiapkan gerobak beserta seekor kuda yang kurus kering yang akan digunakan untuk menarik gerobak tersebut. Dan selang beberapa menit berkemas, berangkatlah mereka ke kota. Karena merasa kasihan pada kudanya, akhirnya gerobak tersebut cuma dinaiki satu orang yaitu sang anak, sementara bapaknya berjalan kaki menuntun kuda tersebut yang sedang menarik gerobak.
Setelah berjalan beberapa kilometer, akhirnya sampailah mereka di sebuah desa yang pertama. Semua penduduk desa memperhatikan mereka, dan akhirnya ada seorang penduduk yang berkata “Dasar anak tidak berbakti pada orang tua, masak bapaknya disuruh jalan, sementara anaknya enak-enakan duduk di gerobak!”. Mendengar komentar penduduk tersebut, akhirnya sang anak turun dan berjalan kaki, sementara sang bapak naik di gerobak dan melanjutkan perjalanan lagi. Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya sampailah mereka melewati desa kedua. Saat melewati desa kedua ini, salah satu penduduk desa ada yang berkomentar “Dasar orang tua tidak kasihan sama anak, anaknya disuruh berjalan kaki, sementara bapaknya enak-enakan tidur di gerobak!”. Merasa jengkel karena selalu dikomentari penduduk desa akhirnya keduanya naik ke atas gerobak dan melanjutkan perjalanannya.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di desa ketiga Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di desa ketiga. Di desa ketiga ini mereka mendapat komentar penduduk desa juga “Dasar bapak dan anak tidak punya rasa kemanusiaan, kuda kurus kering seperti itu dipakai menarik gerobak!” Akhirnya sang bapak dan anak, keduanya turun dari gerobak dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sambil menuntun kudanya. Belum lama mereka berjalan, ada salah satu penduduk desa yang mengomentarinya ” Dasar bodoh, punya gerobak dan kuda kok tidak dinaiki, malah berjalan kaki…..!” Mendengar komentar tersebut, mereka marah dan jengkel, dan akhirnya mereka menarik gerobak dan kuda tersebut ke pinggiran jurang dan menjeburkannya ke dalam jurang yang amat dalam. Renungan: Dari cerita di atas dapat dipetik sebuah makna yang amat dalam tentang prinsip dan keyakinan. Jelas sekali sang bapak dan anak tidak mempunyai prinsip dan keyakinan, mereka selalu memperdulikan komentar orang lain, mereka tidak fokus pada impian dan tujuannya supaya cepat sampai ke kota. Begitu juga dengan Anda, perkuat prinsip dan keyakinan Anda tentang sesuatu yang akan mengantarkan Anda ke jenjang kesuksesan. Jangan perdulikan orang lain yang selalu mengomentari Anda, karena sebenarnya mereka hanya akan mencuri impian anda, mencuri kesuksesan Anda.