Questions
Anjar: terdapat perjanjian 60% laut telah dibagi. M Rifqi: (6) ketidakjelasan kepemilikan minyak di L Kaspia, adakah regulasi yang mengatur pembagiannya? Bagaimana negara2 besar masuk dalam kawasan tersebut terkait SD minyak Anjar: terdapat perjanjian 60% laut telah dibagi. Dominiqus: perjanjian itu ada, tetapi juga ada beberapa negara yang ‘menolak’ perjanjian tersebut, bahkan mereka menggunakan kekuatan militer Rizal B (6): terkait Krisis Minyak, apa yang dilakukan oleh negara pengkonsumsi minyak tersebut terkait hal itu? (sudahkah ada usaha negara2 tersebut melakukan sesuatu dalam menjamin kestabilan di wilayah produksi minyak) Wachyudin I: (1) pembatasan, (2) konflik terkait ‘SD minyak’, bagaimana proyeksi konflik di masa mendatang.
Lita NM :states try to seek another resource, however, it must be acknowledged that not all states are blessed with oil resource. Besides, they seek future resource to complement and discover another state that has relatively new oil reserves. Adhy F: the alternative energy to preserve the oil will be Nuclear energy. However, this oil consumption trends by states are not over yet, hence ‘it continues’ Wachyudin I: oil reserve are both ‘cursed’ and ‘blessed’. Stability becomes important if only ‘state’ is capable to extract its oil resource, and it goes on the other way. The less we’re cursed, will be less instable (for us)? Lita: -it’s also a curse for them unable to find and satisfy their oil consumption-
Madam Anne: selisih harga yang harus dibayar oleh negara Utara yang memiliki kapabilitas teknologi untuk mengekstraksi minyak mentah tidak seimbang dengan harga yang mesti dibayar oleh negara yang originally mempunyai minyak tersebut Adhy: dua sudut pandang pada negara yang memiliki minyak: (1) mengikuti sistem yang sudah ada dan (2) Trend, negara yang mengkonsumsi minyak cenderung untuk melakukan ekstraksi di luar, dan menyimpan cadangan minyak mereka untuk diri sendiri apabila cadangan minyak luar, telah habis dikuras
Dias: berhubungan dengan TE, apkh minyak memiliki karakteristik ttt dari segala nat resources, sehingga memunculkan substitusi ataukah tidak, dari situ, apakah bisa disimpulkan minyak mengikuti TE atau tidak? Dhana: 9/11 merupakan bukti dari kawasan regional yang menunjukan ketidaksetujuan terhadap ideologi bush?
Angga : meski jepang dan china sudah mencari sda yang baru, tetapi toh belum menampakkan signifikansi, kalaupun ada, masih ada di bbrp tahun kedepan, ketergantungan manusia thdp minyak masi cukup besar, tp coba ambil sisi positif dari liberalis, itu memungkinkan. To dhana: disini USA tidak hanya punya kepentinggan ttg minyak saja, tapi mungkin bisa jadi salah satu trigger effectnya saja.
Asdos: mungkin atau tidaknya, pasti mungkin, tapi tehnologi dan keinginan manusia kadang tdk sama cepatnya Adis: ttg minyak, kita perlu benar2 hati2, Libya case, knp penyaji menyimpulkan itu adalah kasus minyak? Angga: nice! Libya merupakan penyuplai 2% didunia, kan ada yang pro dan kontra, sejalan dengan ini, harga minyak dunia naik, karena libaya sendiri kurang memperhatikan permasalahan ini, yang menyebabkan kenaikan harga minyak dunia, karena keterbatasan itu terjadi. Adis: keterliabtannya untuk mestabilan harga minyak itu? Angga: bisa saja disebut seperti itu, tapi disini kita lihat negara2 yang muncul adalh negara2 yang punya interest di oil case.
Ravi: interest negara NATO ada 2: Menegakkka HAM disana, penggunaan peluru tajam Oil interest, headline JP, “AS terancam bangkrut” Madam anne: don’t too much on Libya, becarefull with issue, we’re still on the going with it. Its media. Dhana: bush want to make freedom oil arrea, to get the profit from the economics sides. Madam anne: what kind of energy we use in French? Nuclear
Enlightment Pak Djoko Persoalan: industri berjalan dengan menggunakan minyak sebab harganya murah dan pengolahannya mudah Struktur: produsen (negara produsen) selalu yang mengendalikan harga Harga minyak, tidak ditentukan secara oligopolistik oleh OPEC dkk, tetapi oleh pasar melalui supply n demand Negara berkembang selalu dalam posisi: (1) membeli harga minyak mahal, (2) konsumsi besar, (3) mendapat nilai rugi (bukannya nilai tambah), (4) ketidakstabilan (politik, ekonomi, lingkungan) baik internal dan eksternal dengan kekuatan2 di sekitarnya Sistem jual-beli minyak: Arab Saudi sebagai stabilitator harga minyak dunia Anomali keanggotaan OPEC: melanggar regulasi yang dibuat oleh mereka sendiri Negara industri terdorong untuk menemukan energi alternatif dlm usaha menemukan substitusi minyak (hanya terbatas pada tahap penelitian saja dengan kemungkinan energi tsb akan (1) murah, (2)
Potensi Minyak Potensi minyak tidak hanya sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga ‘politik’ antarnegara How: AS membekukan semua aset Irak dan Iran yang ditanamkan di Amerika In response, beberapa negara (based on Sovereign Wealth Fun) membeli surat utang Amerika dengan investasi2 yang ditanamkan di perusahaan besar Amerika Serikat Possible Solution: Negara maju, cenderung melakukan (1) kebijakan yang sifatnya efisiensi (pemerintah tidak terbebani dengan kenaikan harga minyak: Irak-tdk diandalkan krn bnyk infrastruktur yg rusak, penghasil minyak terlibat konflik internal dan instabilitas politik shg mengganggu produksi minyak mereka), (2) melakukan pembatasan (penjatahan konsumsi minyak: (1) austerity, (2) efisiensi, dll)
Case: Pengeluaran Resolusi PBB terhadap Lybia (Resolusi xxxx) Future of Oil Wars: merujuk pada harga minyak yg meninggi, … tetapi, belum memiliki instrumen teknologi untuk menemukan energi alternatif meskipun sebenarnya sudah menjadi kebutuhan untuk menciptakan (1) efisiensi, (2) alternatif, dll. Inovasi industri juga didorong untuk tidak/ (meminimalisasi) konsumsi minyak Oleh karena itu, sebenarnya ‘salah’ apabila pemerintah (terutama Indonesia) yang mengeluh jk harga minyak tinggi, seakan2 pemerintah mau gantung diri Case: Pengeluaran Resolusi PBB terhadap Lybia (Resolusi xxxx) Resolusi PBB terhadap Lybia turun dalam hitungan hari, daripada turunnya Resolusi PBB thdp Birma Krn Lybia penghasil minyak no sekian (3? 4?) Problematiknya, persoalan tersebut tidak transparan, tapi dikeluarkan dalam bentuk ‘pelanggaran HAM’ oleh Regim Qadaffi Teliti variabel antara (intervening variables) antara regim dengan minyak tadi dalam kasus Lybia