PEMERIKSAAN RESPIRASI VENTILASI YANG BAIK. a. TEK PLEURA (-2,5 s/d –10 mmHg). b. RESIDUAL RENDAH (1500 cc). FLEKSIBILITAS THORAK BAI. ROM. SIMETRIS. e. CADANGAN TINGGI. 7/22/2018
I. Anamnesa Jam. tanggal, bulan, tahun : pemeriksaan Identitas Pasien/klien. Anamnesa: Keluan utama, Riwayat keluhan. Faktor yang mempengaruhi: 1.Provokatar. 2. Lingkungan. 3. Sosial/ 4. Aktifitas kerja. 7/22/2018
II. PEMERIKSAAN A. VITAL SIGN. UMUR. HR/min RR/min BP/mmHg 1. 0- 3 Bulan 120-140 40-60 70/40 2. 3-12 Bulan 100-120 30-40 80/40 3. 1-4 Tahun 80-100 25-30 100/65 4. DEWASA 50-80 12-20 95/60 -140/90 7/22/2018
B. PEMERIKSAAN POLA RESPIRASI DANGKAL/ CEPAT (Takypneu). DALAM / LAMBAT /Bradypneu. BIOT disertai banyak batuk/cepat CHEYNE STOKE dalam diselingi cepat. usaha peningkatkan TV. 7/22/2018
C. Pemeriksaan jalan nafas. Tehnik pemeriksaan: Auskultasi Perkusi Palpasi. SUARA NAFAS. a. Dengkur. b. Kumur. c. Lengking. d. bengek. Daerah pemeriksaan. a. Atas Intercostal 2-3. b. Tengah intercostal 4-5. c. Bawah inetrcostel 7-8. 7/22/2018
DAERAH PEMERIKSAAN. DEPAN : Midline Clavikula pada intercostal 2-3 paru atas depan, intercostal 4-5 paru tengah depan, intercotal 9-10 depan bawah 2. SAMPING : Midleine Axila pada intercostal 2-3 paru atas depan, intercostal 4-5 paru tengah depan, intercotal 9-10 depan bawah 3. BELAKANG : INTER SCAPULA. Pada intercostal 2-3 paru atas depan, intercostal 4-5 paru tengah depan, intercotal 9-10 depan bawah 7/22/2018
PEMERIKSAAN . WARNA FREKUENSI SPUTUM. LOKASI. VIKOSITAS. JUMLAH. WAKTU. FUNGSI MENELAN, BATUK. 7/22/2018
PEMERIKSAAN VENTILASI. A. VENTILASI THORAK: Pemeriksaan. 1. ANTOPOMETRI DADA: ANAK 2 –4 cm. DEWASA 4-6 cm. B. VENTILASI PARU. 2. Meniup lilin jarak 15 inchi.. 3. Pengukuran spirometri : FEV 1(VEPi) 4. X Ray. 7/22/2018
KEKUATAN OTOT. M. INTERCOSTALIS. M. DIAPHRAGMA. M. PECTORALIS. M. TRAPEZIUS. M. ABDOMINALIS. M. CLEDOMASTOIDEUS. M. LATISIMUS DORSI. M. ROMBOID. 7/22/2018
M. INTERCOSTALIS. Sangat Sulit dilakukan secara nyata oleh karena itu dilakukan dengan bentuk palpasi dengan jari-jari pada intercostal dengan menilai berapa banyak gerakan intercostal terjadi. Pengukuran ROM intercostal dengan cara : Ukur dari Tengah clavikula ke kostae 10 saat ekspirasi dan inspirasi maksimal. 7/22/2018
M. DIAPHRAGMA. . Pasien tidur terlentang. Lihat kemampuan gerakan perut saat insprasi. Lakukan tahanan pada perut saat inspirasi. Berikan beban yang dapat diangkat saat inspirasi. 7/22/2018
M. PECTORALIS. Fungsi abd horizontal. O=tl clavikula, tl rusuk 1s/d 7 dan sternum. I= tuberositas mayor humeri ROM: 40 –0 - 130 (elbow fleksi 90). Nilai tiga. Posisi tidur terlentang posisi abd ful Gerakan Add. 7/22/2018
M. Trapezius & levator scapula Trapezius ada 3 bagian: upper fibers=elevasi. Midle fibers berfungsi retraksi (back ward) Lower fibers berfungsi memutar scapula keluar. Fungsi scapula elevasi. Trapezius O: occiput, ligamen nuchae. I: 1/3 clavikula lateral (acromion Levator scapula O: C1-C 4 Prosesus tranversus. I: Margo vertebralis bag supra spinata Nilai tiga posisi duduk angkat bahu. 7/22/2018
M. ABDOMINALIS. Nilai tiga. Posisi tidur terlentang semi fleksi hip,knee tangan lurus bangun mampu angkat punggung sampai angulus inferior scapula siku sampai ke knee. Nilai SATU mampu angkat kepala. Nilai DUA mampu angkat kepada dada tangan menyentuh knee. Nilai empat: tangan didepan dada. Nilai lima tangan dibelakang kepala. 7/22/2018
M. CLEDOMASTOIDEUS. Origo: manubri sternum, clavikula medial Insersio prosesus mastoid. Fungsi fleksi kepaala bersama-sama: scalaneus anterior, medius dan posterior. Nilai tiga posisi tidur terlentang mampu angkat kepala. Nilai empat / lima spt (3) berikan tahanan. Nilai dua dan satu seperti standart. 7/22/2018
M. LATISIMUS DORSI. Fungsi shoulder ekstensi bersama deltoid posterior dan teres mayor. Origo: t6-t12, l1-l5 rusuk 9-12 angulus inferior scapula , deltoid=scapula, teres mayor=scapula. Insersio=humerus 7/22/2018
M. ROMBOID. Fungsi Add scapula. Origo: prosesus spinosus T.2-5mayor(bw) Prosesus spinosus C7-T1 minor.(atas) Insessio: margo medial scapula Posisi prone laying head rotasi kesisi sama shoulder internal rotasi dan arm add cross back dengan elbow fleksi lengan rest di punggung. Untuk nilai 3,4,5. Nilai 2 posisi duduk lengan sama diatas. 7/22/2018
ROM THORAK. 1. GLENOHUMERAL. 2. SCAPULA COSTAE. 3. INTERCOSTALIS. 4. VERTEBRAE COSTAE. 5. ACROMIA CLAVIKULA. 6. CLAVIKULA STERNUM. 7. INTER VERTEBRALIS. 7/22/2018
PEMERIKSAAN SIRKULASI. BP. WARNA KULIT. VENA JUGULARIS. EDEMA. GAS DARAH. PH. 7,35- 7,4 (45 – 35 n mol) PaO2 10,7-13,3 kpa ( 80-100 mmHg. PaCO2 4,7 –6 kpa (35 – 45 mmHg). 7/22/2018
J. PMERIKSAAN FUNGSIONAL. I. PEMERIKSAAN SIKAP. SKOLIOSIS, KIPOSIS. BENTUK DADA: BAREL CHEST. RETRAKSI, ELEVASI SCALUPA. J. PMERIKSAAN FUNGSIONAL. AUTOMATIK RESPON. GERAK DASAR. ADL, KERJA DAN HOBI. 7/22/2018
IV. ANALISA DATA GANGGUAN JALAN NAFAS. GANGGUAN VENTILASI. GANGGUAN POLA NAFAS. GANGGUAN SIRKULASI. GANGGUAN NYERI. GANGGUAN SIKAP. GANGGUAN METABOLISME. GANGGUAN PSIKOLOGIS. GANGGUAN GERAK FUNGSIONAL. 7/22/2018
Diagnosa Fisioterapi diagnosa Fisioterapi dihasilkan dari : pemeriksan dan evaluasi dan merupakan hasil dari alasan-alasan klinis yang dapat menunjukkan adanya disfungsi gerak dan dapat mencangkup gangguan/kelemahan (impairment), Limitasi Fungsi (functional limitations), Ketidakmampuan (disabilities ), Sindroma ( syndromes ). 7/22/2018
Diagnosa Fisioterapi Disfungsi gerak dan dapat mencangkup Gangguan / kelemahan (impairment), Limitasi Fungsi (functional limitations), Ketidakmampuan (disabilities ), Sindroma ( syndromes ). 7/22/2018
Diagnosa Cardiovascular /Pulmonary (1) 1. Berpotensi untuk terjadi gangguan kinerja system cardiovascular-pulmonary 2. Gangguan kapasitas aerobik/ketahanan yang berkaitan dengan deconditioning syndrome 3. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic capacity/indurance yang berkaitan dengan Airways clearance dysfunction. 7/22/2018
Diagnosa Cardiovascular /Pulmonary (2) 4. Gangguan kapasitas aerobik/ketahanan yang berkaitan dengan Cardiovascular Pump Dysfuntion or failure 5. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic capacity/indurance yang berkaitan dengan Ventilatory Pump Dysfunction or Failure. 7/22/2018
Diagnosa Cardiovascular /Pulmonary (3) 6. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic capacity/indurance yang berkaitan dengan Respiratory Failure. 7. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic capacity/indurance yang berkaitan dengan Respiratory Failure pada neonatus 8. Ganguan sirkulasi darah, anthropometric dimensions berkaitan dengan Lymphatetic System disorders. 7/22/2018
CONTOH DIAGNOSA FISIOTERAPI. GANGGUAN JALAN NAFAS KARENA: - SPASME BHRONKUS. - BANYAK SKRET. - ASPIRASI. - POSISI PANGKAL LIDAH. GANGGUAN VENTILASI KARENA: - KERJA DIAPHRAGMA TIDAK OPTIMAL (TEK INTRA ABDOMINAL TINGGI). - POSISI TIDAK RILEKS DLL. GANNGUAN POLA NAFAS KARENA - OKSIGEN & VENTILASI RENDAH. 7/22/2018
V. PERENCANAAN. MENENTUKAN TUJUAN. a. MENGEFEKTIFKAN POLA NAFAS. b. MENINGKATKAN VENTILASI. c. BEBASKAN JALAN NAFAS. d. RETRAINING KONTROL NAFAS. e. MEMBANTU RILEKSASI. f. MENINGKATKAN MOBILISASI THORAK dll. 7/22/2018
Rumus test 6 menit wolk test. (0,06Xjarak tempuh(meter)-(0,104 X Usia(th) +(0,052X Berat Badan(kg) + 2,9 : 3,5 = 0,06 jarak tempuh – 0,104 usia +0,052 BB +2,9 : 3,5 = mets. Contoh: Tuan A. Umur :61 th, B B :71,5 Kg, TB: 170 Cm Jarak tempuh selama 6 menit= 523 m (0,06x523)-(0,104x61)+(0,052X71,5)+2,9 = 9,04 Mets. 3,5 7/22/2018
SAMPAI JUMPA DILAIN KESEMPATAN. IX. SEKIAN TERIMA KASIH. SAMPAI JUMPA DILAIN KESEMPATAN. 7/22/2018