Etika, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Luar Organisasi Pada zaman dan masa seperti saat ini, lingkungan luar organisasi sangat berpengaruh terhadapa organisasi dan strategi manajemennya. Turun naiknya perekonomian, berubahnya sikap pelanggan, ketentuan dari lembaga pemerintah, biaya energi,pekerja dan bahan sangat mempengaruhi sebuah organisasi. Hal ini bertolak belakang dengan aliran manajemen klasik yg hanya memfokuskan pada aspek-aspek organisasi yg dipengaruhi langsung oleh manager. Ada 2 kategori pihak-pihak berkepentingan : Pihak dalam ( pemilik, karyawan, pemegang saham, dll ) Pihak luar ( pekerja, pesaing, pemasok, lembaga pemerintah)
Pihak Berkepentingan dalam dan luar Organisasi Serikat Pekerja Pemasok Pelanggan Pesaing Pemegang Saham Pemilik Kelompok Minat Khusus Lembaga Pemerintah Dewan Komisaris Karyawan Lembaga Keuangan Kelompok Konsumen Kelompok Pembela Lingkungan
Komponen kekuatan langsung lingkungan luar Komponen kekuatan langsung lingkungan luar yang termasuk pihak berkepentingan : Pelanggan Orang dan organisasi di dalam lingkungan yang membeli barang atau jasa dari organisasi Pesaing Organisasi lain dalam industri atau jenis usaha yang sama yang menyediakan barang dan jasa kepada sekelompok pelanggan yang sama Pemasok Orang dan organisasi yang menyediakan bahan baku kepada pihak lain yang menggunakannya untuk untuk menghasilkan suatu produk. Pasar Tenaga Kerja Orang-orang dalam lingkungan yang dapat diterima bekerja untuk organisasi Lembaga Keuangan Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan pasar modal. Instansi Pemerintah Kebijakakan instansi pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal, seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan, perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank pemerintah dan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.
Komponen kekuatan tak langsung lingkungan luar Variabel teknologi perkembangan teknologi dapat menciptakan pekerjaan baru atau dapat menggantikan pekerjaan lama yang sudah tidak ada Variabel ekonomi perubahan harga di pasaran baik itu harga yang ditetapkan pesaing, pemasok, maupun kebijakan fiskal dan moneer pemerintah akan mempengaruhi biaya produksi Variabel sosiokultural nilai – nila serta adat – istiadat lokasi organisasi mempengaruhi struktur organisasi tersebut Variabel politik-hukum peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah mempengaruhi manajemen organisasi Variabel internasional yang ada di lingkungan luar bisnis dengan perdagangan luar negeri semakin kompleks dengan adanya lingkungan poltik, ekonomi, peraturan undang-undang serta kurs yang berbeda pada setiap negara
Menghubungkan Organisasi dengan Lingkungan Lingkungan luar tergantung pada kedudukan dan fungsi di dalam sebuah organisasi malahan tergantung pada tingkatan hierarkis dalam organisasi. Mempengaruhi kekuatan-Langsung Manajer harus memusatkan daya-upaya pada aspek kunci dari lingkungan, aspek yang relevan dengan tujuan tertentu dari organisasi itu. Peramalan dan Lingkungan Kekuatan-Tak Langsung Pertanda awal dari suatu dampak yang kemudian terhadap kegiatan sebuah organisasi. Contoh : suatu kecenderungan yang menurun dalam pengeluaran konsumen pada umumnya bisa memberi pertanda bagi produsen barang mewah untuk mengurangi produksinya sebelum penjualan kepada pelanggan yang mapan mulai menurun. Perencanaan, Rancangan Organisasi, dan Lingkungan Suatu bentuk khusus penyesuaian manajer terhadap lingkungan menyangkut perubahan dalam struktur formal organisasi-arus kerjanya, pola wewenangnya, hubungan pelaporan antara manajer, dan semacamnya.
PERUBAHAN KONSEP TANGGUNGJAWAB MANAJER DAN ORGANISASI Konsep Tanggungjawab Organisasi Debat mengenai prioritas dan harapan dari organisasi kebanyakan ditujukan kepada perusahaan bisnis. Terdapat beberapa peran dari perusahaan bisnis terhadap tanggungjawab social, diantaranya seperti bantuan pada dunia pendidikan,peremajaan kota, pembukaan peluang kerja yang lebih baik bagi golongan minoritas dan kaum wanita, pelatihan bagi para penyandang cacat, pengendalian pencemaran lingkungan, dan banyak lagi. Walaupun telah diterima secara luas pendapat bahwa perusahaan-perusahaanharus memainkan suatu peran yang aktif dalam peramalan dan pemenuhan kebutuhan social,tetap diragukan bahwa kekuatan perusahaan akan mampu mengambil alih seluruh tanggungjawab social pemerintah. Milton Friedman mengungkap pendapatnya bahwa, “ Ada satu dan hanya satu saja tanggungjawab social suatu perusahaan, yaitu menggunakan sumberdaya dan energinya dalam kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keuntungan sepanjang itu masih memenuhi aturan…bersaing secara terbuka dan bebas,tanpa melihat dan penipuan…Ada sedikit kecenderungan yang dapat mengurangi dasar-dasar usaha kesehatan masyarakat kita yaitu diterimanya oleh manajer perusahaan tanggungjawab social selain daripada mencari sebanyak mungkin uang bagi pemegang sahamnya… Dapatkah perorangan menentukan apa kepentingan social tu? Dapatkah mereka memutuskan berapa besarnya beban yang dapat dipikul oleh manajemen dan pemegang sahamnya untuk melayani kepentingan itu? “
Tahap Keterlibatan Organisasi Keith Davis mengatakan bahwa ada UU yang keras menyatakan mengenai subjek yang tidak menggunakan kekuasaan dalam jangka panjang dengan cara yang oleh masyarakat dianggap sebagai yang beretanggungjawab, maka ia akan kehilangan kekuasaan itu. Tingkatan Aktivisme Bisnis : Menciptakan,mengantisipasi,melayani harapan masyarakat , dan mentaati hukum. Tiga Tahap Tanggungjawab Sosial Menurut Ackerman TINGKATAN ORGANISASI Tahap Keterlibatan Organisasi Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Direktur Utama Masalah : kewajiban perusahaan Tindakan : Menulis dan mengkomunikasikan kebijaksanaan Hasil : Bertambahnya tujuan dan meningkatnya kesadaran Memperoleh pengetahuan Menambah staf Ahli Memperoleh komitmen organisasi Mengubah harapan prestasi Staf Ahli Masalah : Teknis Tindakan : Disain sistem data dan menafsirkan lingkungan Hasil : Dasar teknis-teknis dan informasi Menghendaki tanggapan dari unit-unit pelaksana Menerapkan system data terhadap pengukuran prestasi Manajemen Divisi Masalah : Manajemen Tindakan : Mengikat Sumberdaya dan memodifikasi prosedur Hasil : Lebih tanggap
Prestasi Sosial Organisasi Lingkungan Kekuatan Langsung adalah suatu kuantitas yang diketahui dengan mana organisasi mempunyai pola interaksi yang tetap dan mapan. Peramalan dan Lingkungan Kekuatan Tak Langsung Manajemen mengambil berbagai jalan yang bijaksana agar dapat mengikuti perkembangan, dan terus memonitor kecenderungan lingkungan. Perencanaan Rancangan Organisasi dan Lingkungan Rencana-rencana itu dapat merupakan rencana yang sederhana, rencana jangka pendek, dan rencana yang terbatas ruang lingkupnya, atau mungkin rencana yang canggih, jangka panjang, dan yang luas ruang lingkupnya.
Hambatan – hambatan terhadap Penyingkapan Perilaku yang Tidak Etis Ada 3 jenis hambatan yang selalu menjadi perintang menurut James A. Waters, yaitu: Rantai komando Keanggotaan kelompok Prioritas dwiarti Rantai komando. Karyawan yg mengetahui rekannya yang secara sadar ataupun tidak yang perbuatannya melanggar hukum makan akan dalam keadaan sulit karena harus melaporkan hal tersebut. Tetapi jika dilaporkan maka ia dianggap tidak setia.
Keanggotaan kelompok. Sekelompok orang yang bekerja sama mengembangkan tata perilaku sendiri. Jika ada anggota kelompok yang melaporkan perilaku tidak etis oleh anggota kelompoknya maka ia akan dikucilkan. Prioritas dwiarti. Eksekutif dihdapkan pd kebijaksanaan yang kontradiktif dan tidak jelas dalam organisasinya. Kadang-kadang sbuah kebijaksanaan yang telah ditetapkan memang dirancang untuk idak dihiraukan.
Pemecahan yang mungkin adalah anggota organisasi yg berkesadraan tinggi serta jujur membutuhkan dorongan kuat untuk menyingkap pekerjaan yg tidak beres. Mereka bisa mempertaruhkan jabatannya, bertanggungjawab atas pemecatan yang terjadi pada diri orang lain, atau merusak persahabatan serta hubungan kerja.
Perubahan Pandangan Mengenai Peran Manajer Tiga tahap tanggungjawab manajemen: Tahap I : Manajemen yang memaksimumkan laba. Apabila masyarakat memberikan kebebasan penuh kepada para pengusaha untuk mencari laba, maka kepentingan diri mereka sendiri akan menyebabkan mereka meningkatkan produksi. Sehingga laba akan terus meningkat Tahap II : Manajemen perwalian. Manajer/wali bukan saja demi kemakmuran dirinya sendiri, akan tetapi juga demi kesejahteraan berbagai macam kelompok di dalam lingkungan organisasi. Tahap III : Manajemen mutu-hidup. Pernyataan penting bagi manajer “apa yang baik bagi masyarakat, itulah yang baik bagi perusahaan kita”. Walaupun laba itu penting, manajer mutu-hidup tidak akan memproduksi dan tidak akan menjual barang yang tidak aman atau barang yang jelek.
Hambatan hambatan terhadap peningkatan prestasi sosial Tingkat Contoh hambatan penanganan Manajer individual Melaksanakan kegiatan kegiatan sosial yang tidak menguntungkan organisasi Manajer melakukan tanggung jawab secara sosial Divisi Tidak menjadi pusat laba Membuat program program yang menguntungkan Organisasi Pembagian laba yang mengurangi program sosial Manajemen puncak harus bisa menimbang kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek industri Pesaing memanfaatkan kegiatan yang bertanggung jawab sosial dari suatu perusahaan Semua industri menjalankan kode etik perusahaan